Senin, 30 Maret 2015

Dia

Aku sedang ada diantara rindu dan ingin melupakan-mu.

 Setelah pertemuan itu,ku pikir aku bisa melupakan semua tentangmu,ternyata aku salah besar. Aku semakin tergila-gila oleh senyum maut-mu. Itu bisa membuat-ku menghabiskan beberapa cangkir kopi agar aku bisa bersama-mu di setiap waktu namun itu hanya kayalan-ku. Iya bukan? Karena kamu sedang memperjuangkan wanita lain dihidupmu. Ya wanita lain. Bukan aku.

Mungkin sudah cukup bagiku mengenal-mu beberapa tahun belakangan ini dan sudah cukup bagiku untuk menyakinkan bahwa aku sungguh jatuh cinta dengan semua tingkah laku-mu. Aku jatuh cinta namun aku tak ingin memiliki-mu seutuhnya karena kamu.. Karena kamu mempunyai kepribadian yang indah. Indah sehingga aku tak bisa menjabarkan-nya dengan kata-kata yang aku miliki.

 Bagiku,melihatmu tersenyum saja aku bahagia. Kata-kata paling ampuh untuk tidak menggoyang-kan aku adalah. "Aku bukan yang kamu inginkan" itu sangat membantu aku untuk tidak terus menerus memikirkan apa yang belum tentu kamu pikirkan, buang-buang waktu bukan? Namun aku sangat suka membuang-buang waktu-ku hanya untuk mengobrol kecil denganmu. Sungguh aku menyukai-nya. Bisakah kita melakukan itu setiap kali aku ingin menghabiskan waktu-ku denganmu? Kumohon.

Semua kebaikan dan perhatian kecil yang kamu berikan kepadaku,itu bisa membuat-ku sakit kepala sehingga melayang,karena aku sudah terlalu lama tidak merasakan itu. Semuanya begitu cepat dan indah,aku berusaha menikmati-nya. Aku berusaha selalu bahagia di saat kamu menyebutkan namanya di dalam perbincangan kita,namun kamu harus tau titik terlemah-ku adalah ketika kita sedang asik berbicara satu sama lain kamu menyebutkan namanya dan aku bisa melihat betapa berkobarnya rasa semangat-mu. Aku lemah. Aku tak bisa apa-apa. Aku hanya bisa menahan semua rasa cemburu ini sendiri tanpa kamu tau bahwa aku mati-matian menyembunyikan ini semua dari mu semenjak 6 bulan kita dekat menjadi teman di kedai kopi yang sama. Menyakitkan bukan?