Entah berapa jam aku ketiduran dibawah selimut, awalnya aku sedang
ngecheck segala Mou dan Lease Agreement antara kantor ku dan client tetapi
semua nya masih jauh dari masa tenggang untuk perpanjangan. Dan kerjaan ku yang
lain juga masih terbilang aman dan bisa di handle. Namun, memang beberapa
dokumen harus aku kirim kan Kembali kepada staff yang ada di kantor setelah aku
review dan tanda tangan secara virtual.
Tetapi ketika aku memutuskan untuk membuka media sosial
seperti ig dan tiktok aku malah merasakan kantuk yang membuat kedua mata ku
sangat pedih dan akhirnya aku memejam kan dan sepertinya aku bablas di dalam
tidurku.
Ketika aku
bangun, jam sudah menunjukan pukul 19.45 malam yang artinya aku tertidur selama
tiga jam setengah, ketika aku melihat jam aku hanya bisa menghela napas dan
untungnya tidak ada pekerjaan yang urgent karena sebelum aku tidur sudah ku
selesaikan semua. Aku berusaha untuk duduk di atas ranjang dan mencari sosok
Kev, mata ku melihat Kev masih focus dengan laptop nya di balkon dan kali ini
dia tidak merokok dan Kev duduk menghadap ke dalam kamar yang otomatis dia bisa
melihat bila aku bangun, namun aku berjalan ke toilet pun Kev masih focus kepada
laptop yang di depan-nya, tadi nya aku mau menggangu nya sebentar hanya untuk
menanyakan untuk makan apa tapi ku urungkan karena dia begitu focus.
Akhirnya tanpa pikir panjang aku pesan makanan yang membuat kenyang
dan simpel ayam geprek pak gembus, aku pesan yang paket komplit dan menjelang
20 menit aku di telepon oleh driver ojek online nya dan aku memutuskan untuk
turun ke bawah dan mengambil nya. Aku gak pamitan sama Kev karena Kev tidak
akan merasa kalua aku sudah bangun.
Setelah aku mengambil makanan nya kebawah, aku samperin Kev
dan mengajak makan tapi dia bilang aku makan duluan aja karena dia lagi merevisi
design yang akan dia kembangkan di Thailand dan akhirnya aku hanya mengganguk
saja dan menyantap makanan ku. Satu jam berlalu Kev masih sangat sibuk dengan
kerjaan nya dan seinget ku kita belum makan dari Jakarta dan akhirnya tanpa pikir
panjang aku memutuskan untuk nyuapin Kev pak gembus nya karena sangat tidak
lucu kalo dia harus sakit hanya karena menunda jam makan nya apalagi Kev akan
perjalanan bisnis ke Thailand.
“Kev ayok makan” dia tidak menjawab sama sekali omongan ku,
dan akhirnya aku hanya menyenggol lengan nya dan bilang buka mulutnya ya aku
bantuin buat makan dan Kev hanya tersenyum sambil melihat aku. Dan tidak butuh
waktu lama makanan Kev pun habis.
**
Gue lagi bener-bener pusing banget karena salah satu tim gue
yang bagian revisi terpapar covid dan mau tidak mau gue harus turun tangan
sendiri untuk melakukan pengecheck-an dan merevisi langsung, karena gue semacam
tidak tega untuk menyuruhnya untuk melakukan revisi, karena bisa dibilang dia
terpapar covid dengan gejala yang cukup parah.
Padahal gue udah sengaja memutar bangku gue untuk menghadap
ke dalam kamar agar bisa melihat bila Kiki sudah bangun tapi apadaya sampe dia
nyamperin gue buat nanya mau makan apa pun gue bener-bener tidak sadar. Terus
tiba-tiba dia datang dan duduk di sebelah gue lalu bilang “Kev ayo makan” gue
bener- bener ngerasa beruntung karena jatuh cinta sama perempuan yang bisa
membantu dan mengerti gue. Kiki benar-benar membantu gue untuk mempermudah pekerjaan
gue, setelah makan dia ngasih gue minum dan tanpa gue minta tolong Kiki langsung
membuat kan gue teh hangat tanpa gula. “jangan kopi lagi ya Kev biar nanti
malem kamu bisa istirahat dan kalo besok belum selesai kerjaan nya, kamu
lanjutin aja” kata Kiki ke gue sambil naruh teh hangat tersebut di atas meja,
gue tidak menjawab nya gue hanya senyum aja.
Dan gak lama Kiki masuk lagi ke dalam kamar.
**
Setelah Kev makan aku mutusin untuk buat teh hangat buat
dia, karena sekalian aku mau bikin untuk diri ku sendiri dan aku akan
melanjutkan membuat pengajuan dana yang akan di ajukan kantor ku kepada client.
Aku benar-benar selalu kusut ketika aku mengerjakan ini karena buat ku ini
sangat tidak mudah dan butuh waktu yang amat panjang.
Dan akhirnya aku mengambil earphone ku dan ku sambungkan ke
laptop ku, aku lebih memilih untuk ditemani Secondhand Serenade malam ini
karena ini membuat ku feel warm. Aku duduk membelakangi Kev karena aku tidak
terlalu sanggup bila duduk terlalu lama di atas ranjang.
**
Gue baru selesai mengerjakan revisi gue sekitar jam 1.15
ketika gue masuk kamar Kiki masih dibawah selimut nya sambil nonton dari iPad
nya dan kali ini dia nonton money heist yang versi Korea dan dia juga pake
earphone nya, pantesan gue panggil-panggil dia ngga gubris
“Ki……….” Gue panggil Kiki dan menggoyangkan betisnya, lalu
Kiki buka earphone nya dan menjawab “kenapa Kev?” “aku laper Ki” terus Kiki ketawa
renyah karena gue ngadu seperti layaknya anak kecil yang minta makan sama ibu
nya. “mau pesen Mcd aja Kev? Kalo keluar akua gak mager nih” tanpa pikir panjan
gue langsung mengiyakan, dan akhirnya gue memutuskan untuk tiduran di samping Kiki
dan kita melihat menu Mcd secara barengan, entah kenapa gue selalu senang
ketika ada sedekat ini sama Kiki, gue kaya bisa melindungi dia secara lebih
utuh dan moment kaya gini yang selalu membuat gue menggebu.
Setelah kita sudah memutuskan untuk pesan apa dan akhirnya
kali ini gue yang turun kebawah untuk ngambil makanan nya dan gue sekalian
nitip sama driver ojol nya untuk beli beberapa air mineral, cemilan dan rokok. Setelah
gue menerima pesanan gue, gue Kembali ke kamar. “Ki ayok cuci tangan kita
makan, boleh ga nonton money heist nya di tv aja? Aku juga nonton tapi baru
episode 4 awal” ucap gue ke Kiki dan Kiki bilang “iya ayo, pas banget aku juga
baru selesai dari episode 3”
Sepanjang
kita makan sambil nonton money heist gue sempet-sempetin untuk mencuri pandang kea
rah Kiki, gue makin bersyukur banget ada dia di hidup gue. Gue berencana untuk
jujur mengenai perasaan gue tapi gue urungkan karena menurut gue moment ini
kurang tepat karena akan membuat Kiki jadi agak shock dan akan beralih ke
badmood.
**
“Aku ngerokok dulu ya Ki, kamu lanjut nonton sendiri dulu
aja ya. Tapi kalo mau bobo sok aja ya bobo, jangan nungguin aku. Aku mau
sekalian finishing revision aku, biar besok kita bisa strolling around.”
Kata-kata Kev sukses bikin aku salah tingkah dan sebelum dia kearah balkon, dia
menyala kan rokok nya di depan ku dan itu sukses buat aku ingin menghampiri nya
dan memeluknya erat, aku memang tidak suka melihat Kev merokok tapi moment dimana
dia menjepitkan rokok nya di bibir nya dan cara dia memantik api, aku selalu
suka.
**
Gue baru selesai mengerjakan revisi gue yang kedua kali nya
dan kali ini sudah rampung, gue sengaja menyelesaikan nya dengan cepat agar
liburan gue Bersama Kiki tidak terlalu terganggu. Dan kami berdua adalah
tipikal orang yang akan menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu agar kami bisa
melanjutkan kegiataan kami. Gue baru selesai mengerjakan segala pekerjaan gue
sehabis subuh dan sebelum gue tidur gue menunaikan subuhan dulu dan ketika gue
mau bangunin Kiki, gue teringat bahwa tadi pagi dia bilang dia lagi datang bulan
dan itu alesan dia kenapa agak sedikit grumpy. Dan akhirnya gue bisa merasakan
badan gue bener-bener rentek banget terlalu lama duduk dan gue agak sedikit salah
tingkah karena posisi tidur Kiki benar-benar menghadap gue, gue bisa merasakan
napas-napas pendeknya. Gue hanya tersenyum dan akhirnya gue tertidur
**
Aku baru bangun pada pukul 13.30 siang, ya Tuhan ini udah
kesiangan banget buat memulai hari, aku tertidur membelakangi Kev tapi aku bisa
merasakan ada tangan yang melingkar di bahu ku dan aku berusaha memutar badan ku
ke arah Kev, jarak kami sudah begitu dekat, aku bisa merasakan hangatnya napas
Kev. Jantung ku berdegup lumayan kencang kali ini. Aku merindukan moment dimana
aku bisa melihat Kev begitu pulas di dalam tidurnya setelah dia berperang
dengan segala pekerjaan nya yang membuat hari- harinya berat. Dan entah mengapa,
aku tidak ingin melewatkan moment ini, aku hanya terdiam dan Kembali memenjamkan
mata ku dan membiarkan badan ku di peluk oleh Kev sekali lagi.
**
Gue kaget tiba-tiba bangun karena staff gue telepon hanya
karena dia mau sampaikan informasi bahwa revisi kita sudah di accept sama orang
kantor Thailand, gue tidak banyak menjawab hanya jawab iya-iya aja, gue
berusaha untuk setenang mungkin agar gue tidak membangunkan Kiki yang sedang
tertidur lelap di dalam pelukan gue, entah gimana proses nya kenapa posisi
tidur kita bisa jadi seperti ini. Tapi jujur gue bener-bener menikmati moment
ini, gue mengencangkan pelukan gue ke Kiki, gue Kembali menciumi rambut dan keningnya
kali ini gue terkaget karena Kiki terbangun. “duh kegep kan kamu lagi nyiumin
aku, gak boleh tau Kev nanti pacar kamu marah, dengan kita sekamar gini aja
udah bisa bikin dia gila kayanya” kata Kiki berusaha untuk memojokkan gue
karena Isabelle memang sebegitu cemburu nya kepada Kiki waktu itu.
Gue engga
menjawab ledekkan Kiki, gue malah makin mengencangkan pelukan gue dan berusaha
untuk mencium kening nya dengan dalam dan itu berhasil. “Ki kita ulang lagi yuk
hubungan kita dari awal tanpa ada nya kecurigaan, dan trauma. Aku akan berusaha
sebisa mungkin untuk manage waktu aku untuk kamu, pekerjaan aku, dan keluarga
aku. Aku akan berusaha untuk tetap setia sama kamu sampai akhir Ki. Mau kan
kamu ngasih aku kesempatan yang kedua dan terakhir. Aku bener-bener mau mencoba
ini dari awal lagi.” Entah mengapa gue langsung menyatakan perasaan terdalam
gue sama Kiki dengan posisi tidur di pagi ini.
“biar aku pikirin dulu ya Kev, karena kejadian kemarin
sangat tidak mudah untuk aku. Aku hancur dan sekaligus sembuh karena kamu
benar-benar membuktikan semua omongan kamu.”
Gue bener-bener diem denger jawaban dari Kiki, gue
bener-bener menaruh duri tajam di dalam hati nya, gue membuat dia trauma dan
hilang kepercayaan. Gue ngerasa sedih dan patah ketika Kiki menjawab seperti
itu, rasanya ingin menghilang saat itu juga agar aku tidak melihat ekspresi nya
yang menyayat hati.
“iya Ki, take your time. Selama kamu mikirin itu, jangan
jadi kaku ya. Ini kan liburan terakhir kita sebelum kamu ke Jepang. Dan mungkin
ini juga moment terakhir kita bersama karena kita tidak tau kedepan nya kita
akan menghabiskan waktu dengan siapa. Bisa saja kamu duluan yang menikah dan
bahkan bisa saja aku duluan yang menikah. Jadi kita nikmatin sepuluh hari
kedepan kita ya sebagai teman baik” gue bener-bener berusaha untuk tetap tegar
dan gue berusaha untuk melepaskan pelukan gue ke Kiki dan menata ekspresi gue,
agar gue tidak terlalu terlihat kecewa. “ayok bangun yuk kita harus strolling
around dan makan biar gak mati jadi zombie” dan akhirnya kita tertawa dan suasana
kembali menjadi cair.