Rabu, 21 September 2022

Kevin? (35)

 

Entah berapa jam aku ketiduran dibawah selimut, awalnya aku sedang ngecheck segala Mou dan Lease Agreement antara kantor ku dan client tetapi semua nya masih jauh dari masa tenggang untuk perpanjangan. Dan kerjaan ku yang lain juga masih terbilang aman dan bisa di handle. Namun, memang beberapa dokumen harus aku kirim kan Kembali kepada staff yang ada di kantor setelah aku review dan tanda tangan secara virtual.

Tetapi ketika aku memutuskan untuk membuka media sosial seperti ig dan tiktok aku malah merasakan kantuk yang membuat kedua mata ku sangat pedih dan akhirnya aku memejam kan dan sepertinya aku bablas di dalam tidurku.

                Ketika aku bangun, jam sudah menunjukan pukul 19.45 malam yang artinya aku tertidur selama tiga jam setengah, ketika aku melihat jam aku hanya bisa menghela napas dan untungnya tidak ada pekerjaan yang urgent karena sebelum aku tidur sudah ku selesaikan semua. Aku berusaha untuk duduk di atas ranjang dan mencari sosok Kev, mata ku melihat Kev masih focus dengan laptop nya di balkon dan kali ini dia tidak merokok dan Kev duduk menghadap ke dalam kamar yang otomatis dia bisa melihat bila aku bangun, namun aku berjalan ke toilet pun Kev masih focus kepada laptop yang di depan-nya, tadi nya aku mau menggangu nya sebentar hanya untuk menanyakan untuk makan apa tapi ku urungkan karena dia begitu focus.

Akhirnya tanpa pikir panjang aku pesan makanan yang membuat kenyang dan simpel ayam geprek pak gembus, aku pesan yang paket komplit dan menjelang 20 menit aku di telepon oleh driver ojek online nya dan aku memutuskan untuk turun ke bawah dan mengambil nya. Aku gak pamitan sama Kev karena Kev tidak akan merasa kalua aku sudah bangun.

Setelah aku mengambil makanan nya kebawah, aku samperin Kev dan mengajak makan tapi dia bilang aku makan duluan aja karena dia lagi merevisi design yang akan dia kembangkan di Thailand dan akhirnya aku hanya mengganguk saja dan menyantap makanan ku. Satu jam berlalu Kev masih sangat sibuk dengan kerjaan nya dan seinget ku kita belum makan dari Jakarta dan akhirnya tanpa pikir panjang aku memutuskan untuk nyuapin Kev pak gembus nya karena sangat tidak lucu kalo dia harus sakit hanya karena menunda jam makan nya apalagi Kev akan perjalanan bisnis ke Thailand.

“Kev ayok makan” dia tidak menjawab sama sekali omongan ku, dan akhirnya aku hanya menyenggol lengan nya dan bilang buka mulutnya ya aku bantuin buat makan dan Kev hanya tersenyum sambil melihat aku. Dan tidak butuh waktu lama makanan Kev pun habis.

**

Gue lagi bener-bener pusing banget karena salah satu tim gue yang bagian revisi terpapar covid dan mau tidak mau gue harus turun tangan sendiri untuk melakukan pengecheck-an dan merevisi langsung, karena gue semacam tidak tega untuk menyuruhnya untuk melakukan revisi, karena bisa dibilang dia terpapar covid dengan gejala yang cukup parah.

Padahal gue udah sengaja memutar bangku gue untuk menghadap ke dalam kamar agar bisa melihat bila Kiki sudah bangun tapi apadaya sampe dia nyamperin gue buat nanya mau makan apa pun gue bener-bener tidak sadar. Terus tiba-tiba dia datang dan duduk di sebelah gue lalu bilang “Kev ayo makan” gue bener- bener ngerasa beruntung karena jatuh cinta sama perempuan yang bisa membantu dan mengerti gue. Kiki benar-benar membantu gue untuk mempermudah pekerjaan gue, setelah makan dia ngasih gue minum dan tanpa gue minta tolong Kiki langsung membuat kan gue teh hangat tanpa gula. “jangan kopi lagi ya Kev biar nanti malem kamu bisa istirahat dan kalo besok belum selesai kerjaan nya, kamu lanjutin aja” kata Kiki ke gue sambil naruh teh hangat tersebut di atas meja, gue tidak menjawab  nya gue hanya senyum aja. Dan gak lama Kiki masuk lagi ke dalam kamar.

**

Setelah Kev makan aku mutusin untuk buat teh hangat buat dia, karena sekalian aku mau bikin untuk diri ku sendiri dan aku akan melanjutkan membuat pengajuan dana yang akan di ajukan kantor ku kepada client. Aku benar-benar selalu kusut ketika aku mengerjakan ini karena buat ku ini sangat tidak mudah dan butuh waktu yang amat panjang.

Dan akhirnya aku mengambil earphone ku dan ku sambungkan ke laptop ku, aku lebih memilih untuk ditemani Secondhand Serenade malam ini karena ini membuat ku feel warm. Aku duduk membelakangi Kev karena aku tidak terlalu sanggup bila duduk terlalu lama di atas ranjang.

**

Gue baru selesai mengerjakan revisi gue sekitar jam 1.15 ketika gue masuk kamar Kiki masih dibawah selimut nya sambil nonton dari iPad nya dan kali ini dia nonton money heist yang versi Korea dan dia juga pake earphone nya, pantesan gue panggil-panggil dia ngga gubris

“Ki……….” Gue panggil Kiki dan menggoyangkan betisnya, lalu Kiki buka earphone nya dan menjawab “kenapa Kev?” “aku laper Ki” terus Kiki ketawa renyah karena gue ngadu seperti layaknya anak kecil yang minta makan sama ibu nya. “mau pesen Mcd aja Kev? Kalo keluar akua gak mager nih” tanpa pikir panjan gue langsung mengiyakan, dan akhirnya gue memutuskan untuk tiduran di samping Kiki dan kita melihat menu Mcd secara barengan, entah kenapa gue selalu senang ketika ada sedekat ini sama Kiki, gue kaya bisa melindungi dia secara lebih utuh dan moment kaya gini yang selalu membuat gue menggebu.

Setelah kita sudah memutuskan untuk pesan apa dan akhirnya kali ini gue yang turun kebawah untuk ngambil makanan nya dan gue sekalian nitip sama driver ojol nya untuk beli beberapa air mineral, cemilan dan rokok. Setelah gue menerima pesanan gue, gue Kembali ke kamar. “Ki ayok cuci tangan kita makan, boleh ga nonton money heist nya di tv aja? Aku juga nonton tapi baru episode 4 awal” ucap gue ke Kiki dan Kiki bilang “iya ayo, pas banget aku juga baru selesai dari episode 3”

                Sepanjang kita makan sambil nonton money heist gue sempet-sempetin untuk mencuri pandang kea rah Kiki, gue makin bersyukur banget ada dia di hidup gue. Gue berencana untuk jujur mengenai perasaan gue tapi gue urungkan karena menurut gue moment ini kurang tepat karena akan membuat Kiki jadi agak shock dan akan beralih ke badmood.

**

“Aku ngerokok dulu ya Ki, kamu lanjut nonton sendiri dulu aja ya. Tapi kalo mau bobo sok aja ya bobo, jangan nungguin aku. Aku mau sekalian finishing revision aku, biar besok kita bisa strolling around.” Kata-kata Kev sukses bikin aku salah tingkah dan sebelum dia kearah balkon, dia menyala kan rokok nya di depan ku dan itu sukses buat aku ingin menghampiri nya dan memeluknya erat, aku memang tidak suka melihat Kev merokok tapi moment dimana dia menjepitkan rokok nya di bibir nya dan cara dia memantik api, aku selalu suka.

**

Gue baru selesai mengerjakan revisi gue yang kedua kali nya dan kali ini sudah rampung, gue sengaja menyelesaikan nya dengan cepat agar liburan gue Bersama Kiki tidak terlalu terganggu. Dan kami berdua adalah tipikal orang yang akan menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu agar kami bisa melanjutkan kegiataan kami. Gue baru selesai mengerjakan segala pekerjaan gue sehabis subuh dan sebelum gue tidur gue menunaikan subuhan dulu dan ketika gue mau bangunin Kiki, gue teringat bahwa tadi pagi dia bilang dia lagi datang bulan dan itu alesan dia kenapa agak sedikit grumpy. Dan akhirnya gue bisa merasakan badan gue bener-bener rentek banget terlalu lama duduk dan gue agak sedikit salah tingkah karena posisi tidur Kiki benar-benar menghadap gue, gue bisa merasakan napas-napas pendeknya. Gue hanya tersenyum dan akhirnya gue tertidur

**

Aku baru bangun pada pukul 13.30 siang, ya Tuhan ini udah kesiangan banget buat memulai hari, aku tertidur membelakangi Kev tapi aku bisa merasakan ada tangan yang melingkar di bahu ku dan aku berusaha memutar badan ku ke arah Kev, jarak kami sudah begitu dekat, aku bisa merasakan hangatnya napas Kev. Jantung ku berdegup lumayan kencang kali ini. Aku merindukan moment dimana aku bisa melihat Kev begitu pulas di dalam tidurnya setelah dia berperang dengan segala pekerjaan nya yang membuat hari- harinya berat. Dan entah mengapa, aku tidak ingin melewatkan moment ini, aku hanya terdiam dan Kembali memenjamkan mata ku dan membiarkan badan ku di peluk oleh Kev sekali lagi.

**

Gue kaget tiba-tiba bangun karena staff gue telepon hanya karena dia mau sampaikan informasi bahwa revisi kita sudah di accept sama orang kantor Thailand, gue tidak banyak menjawab hanya jawab iya-iya aja, gue berusaha untuk setenang mungkin agar gue tidak membangunkan Kiki yang sedang tertidur lelap di dalam pelukan gue, entah gimana proses nya kenapa posisi tidur kita bisa jadi seperti ini. Tapi jujur gue bener-bener menikmati moment ini, gue mengencangkan pelukan gue ke Kiki, gue Kembali menciumi rambut dan keningnya kali ini gue terkaget karena Kiki terbangun. “duh kegep kan kamu lagi nyiumin aku, gak boleh tau Kev nanti pacar kamu marah, dengan kita sekamar gini aja udah bisa bikin dia gila kayanya” kata Kiki berusaha untuk memojokkan gue karena Isabelle memang sebegitu cemburu nya kepada Kiki waktu itu.

                Gue engga menjawab ledekkan Kiki, gue malah makin mengencangkan pelukan gue dan berusaha untuk mencium kening nya dengan dalam dan itu berhasil. “Ki kita ulang lagi yuk hubungan kita dari awal tanpa ada nya kecurigaan, dan trauma. Aku akan berusaha sebisa mungkin untuk manage waktu aku untuk kamu, pekerjaan aku, dan keluarga aku. Aku akan berusaha untuk tetap setia sama kamu sampai akhir Ki. Mau kan kamu ngasih aku kesempatan yang kedua dan terakhir. Aku bener-bener mau mencoba ini dari awal lagi.” Entah mengapa gue langsung menyatakan perasaan terdalam gue sama Kiki dengan posisi tidur di pagi ini.

“biar aku pikirin dulu ya Kev, karena kejadian kemarin sangat tidak mudah untuk aku. Aku hancur dan sekaligus sembuh karena kamu benar-benar membuktikan semua omongan kamu.”

Gue bener-bener diem denger jawaban dari Kiki, gue bener-bener menaruh duri tajam di dalam hati nya, gue membuat dia trauma dan hilang kepercayaan. Gue ngerasa sedih dan patah ketika Kiki menjawab seperti itu, rasanya ingin menghilang saat itu juga agar aku tidak melihat ekspresi nya yang menyayat hati.

“iya Ki, take your time. Selama kamu mikirin itu, jangan jadi kaku ya. Ini kan liburan terakhir kita sebelum kamu ke Jepang. Dan mungkin ini juga moment terakhir kita bersama karena kita tidak tau kedepan nya kita akan menghabiskan waktu dengan siapa. Bisa saja kamu duluan yang menikah dan bahkan bisa saja aku duluan yang menikah. Jadi kita nikmatin sepuluh hari kedepan kita ya sebagai teman baik” gue bener-bener berusaha untuk tetap tegar dan gue berusaha untuk melepaskan pelukan gue ke Kiki dan menata ekspresi gue, agar gue tidak terlalu terlihat kecewa. “ayok bangun yuk kita harus strolling around dan makan biar gak mati jadi zombie” dan akhirnya kita tertawa dan suasana kembali menjadi cair.

 

Kevin? (34)

 

Dan hari dimana aku dan Kev berangkat ke Banyuwangi, Surabaya dan Bali pun tiba. Ketika mobil kami sudah melaju dan tinggal masuk ke Tol Cipali satu tragedy pun terjadi, dimana ban mobil kami meledak di tengah jalan dan yang sangat beruntungnya adalah keadaan jalan di Tol Cipali lagi sangat lenggang dan kosong, bisa dibilang kami selamat tanpa ada nya kecelakaan yang dapat merugikan kami ataupun orang lain.

Akhirnya, kami memutuskan untuk merubah rencana trip kami ketiga kota menjadi hanya satu kota yaitu; Bandung. Ya, Bandung bisa di bilang adalah kota yang banyak sekali kenangan manis bahkan sampai ke pait. Tapi karena kami berpikir bahwa waktu yang kami punya hanya sekitar 10 hari jadi lebih baik di manfaatkan sebaik mungkin dari pada harus ambil pusing karena memikirkan untuk pergi kemana dan berapa lama.

Kami akhirnya melanjutkan perjalanan kami ke Bandung menggunakan travel dan akan menyewa kendaraan selama kami ada di Bandung. Sepanjang perjanan menuju Bandung kami tidak banyak berkomunikasi karena aku harus buat beberapa laporan untuk ke kantor dan menyelesaikan beberapa pekerjaan ku untuk terakhir kali nya sebelum aku resign dan melanjutkan perjalanan ke Jepang.

**

Gue diem aja di dalam mobil travel sejujurnya sambil dengerin lagu dan ngeliatin Kiki yang lagi focus banget untuk ngerjain pekerjaan terakhirnya sebelum dia resign dan berangkat ke Jepang. Satu hal yang paling gue suka dari Kiki adalah dia wanita yang mandiri, bertanggung jawab dan smart tapi dia bisa jadi sosok yang paling dingin dan jutek kalo dengan lingkungan pertemanan baru. Bukan berarti dia susah untuk dijadikan teman tapi memang pada dasarnya semua orang hanya membutuhkan proses untuk dapat dekat dengan orang baru.

                Gue sengaja gak ajak ngomong Kiki satu kata pun, karena gue tau di dalam pikiran nya pasti lagi semerawut dan gue gak mau ngerusak moment kita selama 10 hari kedepan, gue bertekad buat bisa ngerebut hati Kiki lagi dengan cara yang baru dan gue harus bisa ngebuktiin ke Kiki bahwa kita bisa jadi pasangan yang bisa saling support, tumbuh dan jaga satu sama lain. Gue mulai ngerasain kantuk yang bener-bener kantuk dan akhirnya gue milih buat meremin mata gue sebentar.

**

Udah pukul 16.30 tapi kita masih kejebak macet, padahal tinggal 20 menitan lagi kita masuk ke Tol Pasteur. Akhirnya aku memilih untuk istirahat sejenak dan siap-siap untuk turun dari travel, baru kepikrian bahwa aku dan Kev belum ada tempat untuk kita bermalam di Bandung, baru aku menoleh kearah Kev untuk nanya mau stay dimana tapi dia sudah tertidur dengan lelap sambil menoleh ke arah jendela. Aku tersenyum. Aku selalu suka pemadangan ini.

                Akhirnya aku buka salah satu aplikasi untuk nyari hotel, baru scroll beberapa lama ternyata sedang high season jadi beberapa hotel hanya menyisakan satu kamar atau kamar family yang bener-bener besar. Pilihan nya cuman dua tipe ini di beberapa hotel yang masuk ke list-ku. Dan akhirnya aku memutuskan untuk ambil Hilton Bandung.

Dan ya, seperti yang tadi aku hilang hanya sisa beberapa tipe kamar dan akhir aku memutuskan untuk ambil kamar King Deluxe Room yang dimana artinya cuman ada Kasur king size untuk berdua. Aku mau ambil kamar yang tipe lain pun itu terlalu besar untuk kami. Jadi ya aku hanya mikir kami tidak akan melakukan apapun dan ya kami tidak punya hubungan sejauh itu.

Gak lama dari aku memesan kamar itu Kev bangun, dan aku langsung kasih tau kalo kita bakal nginep di Hilton Bandung selama lima hari kedepan, untuk sisa hari nya aku ambil di Hyatt Regency Bandung tapi tenang di Hyatt Regency Bandung aku ambil yang double bed tapi itu masih gantung karena….. ya high season tadi tapi aku sudah request ke pihak hotel dan mereka masih mengupayakan hal itu.

“Kev kita nginep di Hilton yaa tapi cuman ada dua tipe kamar, yang satu tuh terlalu besar untuk kita. Itu defenisi kamar yang besar beneran untuk big family gitu dan akhirnya aku ambil yang King Deluxe room dan cuman ada satu Kasur king size…..” sumpah jujur, Ketika bagian itu aku bicarakan ke Kev aku tidak berani untuk menatap mata nya karena aku tau pasti dia akan ngeledekin aku. “ya bagus deh kalo gitu, jadi kita bisa mulai rujuk sama hubungan kita” Kev tertawa Bahagia dan aku hanya menelan ludah karena pasti ini akan menjadi moment yang sangat hangat dan lucu.

**

                Gue baru banget bangun dari tidur, dan Kiki langsung ngasih tau kita bakal nginep di Hilton dan cuman ada satu Kasur king size, yang dimana itu artinya gue bisa menjalankan misi gue untuk menyakinkan Kiki bahwa gue emang sungguh-sungguh untuk memperbaiki hubungan yang udah lama kusut ini yang cuman bakal works kalo kita sama-sama meredam emosi tapi tetap hubungan nya gajelas. Dan kali ini gue bakal membuat hubungan ini lebih clear dan lebih jelas untuk kedepan-nya.

Kami turun travel di dekat Baltos, dan melanjutkan ke Hilton dengan taksi online karena emang belum sempet untuk cari dimana tempat untuk sewa motor atau mobil. Hingga akhirnya kita tiba di Hilton dan seperti biasanya yang selalu mengurus semua perintilan hotel, akomodasi, tempat wisata yang akan di kunjungin, tempat kulineran bahkan sampai ke Coffee Shop pun akan di urus oleh Kiki. Gue bener-bener merindukan moment ini karena hidup dan keuangan gue akan termanage dengan rapih selama ada Kiki yang bisa mengatur itu semua, gue makin menggebu untuk milikin dia lagi gue janji tidak akan pernah melepaskan dia lagi hanya karena alesan yang menurut gue sangat tolol dan kekanak-kanakan.

                Dan sekarang adalah moment yang tepat untuk memulai hubungan ini berjalan Kembali, tapi sebelum itu di mulai mari lah kita berdoa kepada Tuhan agar ini semua diberikan kelancaran tidak ada hambatan apapun. Setelah Kiki mengurus semua di resepsionis, akhirnya kita naik ke lantai enam belas. Karena lift nya tidak terlalu lama tiba lah kami di depan kamar yang akan kami inapi.

 

**

                Ini bener-bener yang akan selalu aku lakuin kalo kita lagi traveling adalah aku yang akan mengurus semua hal dari penginapan, akomodasi, tempat wisata yang akan di kunjungin, tempat wisata kuliner yang enak dan tentu yang harganya miring dan bahkan sampai ke Coffee Shop pun harus aku yang memberikan rekomendasi. Tetapi, Kev juga melakukan banyak kontribusi di setiap kita melakukan traveling, lebih tepatnya Kev akan membawa aku ke tempat-tempat yang tidak pernah aku kunjungin bahkan terpikirkan oleh ku saja tidak.

Setelah mengurus semua administrasi di resepsionis akhirnya kami akan naik ke atas dan kamar kami ada di lantai enam belas, oh tentu aku sudah pasrah dengan liburan kali ini karena aku tidak mau merusak moment kami sebelum kami akan Kembali menjali kehidupan kami masing-masing.

                Karena lift nya tidak terlalu lama, sampailah kami di lantai enam belas dan kami langsung mencari dimana letak kamar kami. Ketika kami sudah menemukan nya dan pintu mulai di buka oleh Kev, mata aku terbelalak melihat suasana di dalam kamar dan view dari kamar tersebut. Suasana kamar ini benar-benar sangat warm dan view nya langsung menghadap kea rah swimming pool. Oh Tuhan kepala ku langsung sakit ini adalah suasana yang pernah kita bahas waktu kami masih menjadi pasangan serasi yang sedang membahas honeymoon akan kemana dan suasana kamar bagaimana. Aku bertanya di dalam hati kenapa ini sekarang terjadi Ketika kami sudah bukan menjadi pasangan dan kenapa seakan-akan semesta pun mendukung keinginan Kev yang ingin mencoba memperbaiki hubungan ini lagi.

Tak banyak kata-kata yang keluar dari mulut kami, kami langsung membereskan semua yang kami bawa dan aku juga mulai mengeluarkan pakaian yang akan aku gunakan selama di Bandung. Setelah perjalanan jauh dan Panjang ini aku memutuskan untuk mandi. Dan kebiasaan kami selama pacaran terulang Kembali, Kev akan duduk di balkon dan akan mulai bekerja sekaligus dia akan minum kopi dan merokok dan menunggu aku akan mandi, setelah aku mandi dia akan mandi.

                Benar-benar seperti De Javu, semua kebiasaan yang sering kita lakukan Ketika pacarana terulang Kembali dan tepat sekali di kota yang sama yaitu; Bandung.

 

**

Ketika gue baru banget buka kamar nya, gue langsung ketawa di dalam hati, ini adalah suasana kamar yang sangat disukai oleh Kiki. Kamar yang warm dan view yang terbuka. Tuhan benar-benar sedang mendengarkan doa gue dimana gue berniat untuk memperbaiki hubungan ini dari awal lagi.

Semua yang pernah kita lakukan dulu selama pacarana dan selama traveling terulang Kembali, dimana gue akan mempersilahkan Kiki untuk mandi duluan dan selama Kiki mandi gue akan mulai mengcheck pekerjaan gue di balkon sambil ngopi dan merokok. Setelah Kiki selesai dengan kegiataan nya, gue akan mulai mandi dan bersih-bersih.

                Gue baru selesai mandi, dan gue juga merasa bahwa gue melakukan mandi yang sangat lama karena gue benar-benar tidak bisa absen dengan sakit perut gue. Ketika gue keluar dari kamar mandi gue mencari sosok Kiki biasanya dia sudah sibuk dengan pekerjaan nya juga tapi hari itu terlihat berbeda, gue menemukan Kiki dibawah selimut dan gue berjalan kearah nya dan mencium wangi yang sangat khas dari wanita yang gue idamkan ini; Strawberry.

                Gue sangat suka dengan bau khas ini, gue memperhatikan wajah Kiki yang terlihat begitu lemas dan kelelahan. Ketika gue ingin balik badan dan berjalan ke arah balkon, tidak sengaja gue melihat handphone Kiki menyala dimana ada  notifikasi email dan pop up chat dari unknown number, gue tidak mau ambil pusing dan berniat untuk mengabaikan nya saja tapi focus gue terpecah dan memandangin wallpaper lock screen dari handphone Kiki. Foto dimana kita sedang melihat sunset, gue semakin merasa kesempatan gue terbuka lebar untuk dapat memperbaiki hubungan ini.

                Gue bahkan sampai besar kepala, apa selama ini sebenernya Kiki masih merasakan rasa yang sama seperti waktu itu, rasa dimana kita merasakan hubungan ini sangat sempurna. Ya gue hanya bisa berdoa bahwa Kiki masih mempunyai rasa yang sama walaupun hanya berapa persen. Tapi setidaknya gue masih mempunyai harapan lagi.