Kamis, 25 Juli 2013

tian part 9



“selamat pagi bali dan selamat pagi pria berkumis tipis di bali <3”
Aku langsung menekan tombol send tweet,aku baru saja mengirim tweet ku ke twitter. Aku baru saja kembali ke hotel karena ingin merasakan udara pagi di bali,pagi yang benar-benar pagi,jam 5 subuh wita aku sudah keluar hotel untuk jogging disekitar hotel dan ternyata benar saja udara dibali masih sangat menyegarkan apalagi ditemani oleh deburan ombak dari pantai.
 Ketika aku jogging disekitar hotel tak sengaja aku bertemu dengan naken dan dia berhasil menahan ku selama 1 jam lama-nya. Aku ingin sekali memberi tahu kiki tentang pertemuan singkat tadi namun pria berkumis tipis dan sekaligus sahabat terbaik ku itu belum bangun dari tidurnya yang lelap. Aku mendekati badan ku kearah wajahnya. “banguuuuun,selamat pagi” wajah ku dan wajah kiki hanya tinggal 4 jengkal saja. “hmmm...ah ngapain sih bangunin jam segini” jawab kiki,sambil mengucek mata-nya.
“udah pagi masee,kita lagi liburan,sayang kalo bangun siang” jawabku,sambil berjalan ke arah meja bulat di dekat balkon dan mengambil sisa-sisa makanan yang sudah beberapa hari lalu diletakkan disitu dan aku bergegas untuk membuang-nya ke tempat sampah. “tapi sumpaah masih ngantuk banget” dia masih tertidur dan menutupkan wajahnya dengan selimut. “yaudah tidur aja,gua mau ke jimbaran sendiri aja atau engga sama naken” aku meledeki kiki dengan kata-kata konyol-ku tadi. “ah yaudah ayok kejimbaran,gw mandi dulu. Jangan pernah pergi sama naken!” jawab-nya singkat sambil berjalan menuju kamar mandi.
Aku tertawa melihat kejadian itu.
“hari ini tanggal 27 akan ngubrak-ngabrik jimbaran bersama pria berkumis tipis&h-3 menuju hoobastank! Wuhuuuuu!”
Aku mengetik dengan cepat dan langsung mengirim-nya ke twitter resmi-ku. Pintu kamar mandi terbuka dan terdengar langkah kaki yang berat. Kiki masih sibuk dengan handuk dan rambutnya yang basah. “mau ke jimbaran naik apa nih? Kan lumayan juga jarak-nya” tanya kiki,sambil meminum susu yang tadi kubuatkan untuknya. “ah lebay orang cuman 20 menitan dari sini kok kata bli made”
Kami berdua mempersiapkan barang-barang apa saja yang akan kami bawa ke jimbaran,aku mengambil barang-barang pribadi-ku misalnya. Dompet,camera lengkap dengan beberapa lensa yang kupunya,iPod,iPhone,kacamata dan lomo biru dongker kesayangan-ku pemberian dari kiki sewaktu dia study tour ke thailand. Dan aku memasukan semua barang-barangku kedalam tas ransel warna merah marun-ku.
“etsss,sebentar deh ian” kiki menahan tangan-ku untuk jangan keluar kamar dahulu
“kenapa sih?”
“foto dulu-lah,kan kita mau bikin dokumenter tentang persahabatan kita dan beberapa liburan kita” jawabnya cepat sambil mengeluarkan iPhone-nya dari saku celana-nya. Setelah kami berdua foto lagi-lagi kiki menguploadnya ke instagram. Selesai foto di dalam kamar aku dan kiki bergegas turun menuju lobby dan tak sengaja aku melihat naken dan indah keluar dari lift. Aku langsung menggandeng tangan kiki dengan mesra. Naken sudah menatapku lekat dengan mata belo-nya itu.
“aduh selamat pagi pasangan aneh” sapa indah dari balik kacamata hitam yang menutupi hidungnya yang kecil
“hahaha selamat pagi cewe yang ngaku-ngaku bisa diving”
Aku terkekeh setengah mati dan tak kuasa untuk menahan ketawa ku itu.
“sialan ya lo ki! Dari pada kalian pasangan aneh yang liburan-nya cuman buat diving doang” jawab indah lebih ketus dan memberikan senyum bengisnya
“ya masih mendinglah buat diving dari pada jauh-jauh liburan sampe sini cuman mau ngajak pacar orang balikan padahal udah nyia-nyiain” jawab kiki dan aku menelan ludah ku yang terasa pahit itu
“apa maksud lo ki?” sekarang naken angkat bicara. “aduh ken gw sedih ya sama lo. Dulu sahabat gw sayang tulus banget sama lo tapi lo malah ninggalin dia demi cewe ini nih” kiki sambil melirik sinis ke arah indah. “lo bego banget sumpah men”
BUKKKKKK. Bogeman mentah naken sampai ke bibir kiki yang sebelah kiri. “udah segitu doang?” jawab kiki sambil mengelap darah segar yang keluar dari bibir-nya. “ngapain ya gw bales nonjok lo? Buang-buang tenaga aja” jawabku sambil menarik tangan tian.
“kamu bego cel mau milih cowo cupu yang ngga bisa berantem kayak dia yang kebanyakan ga....” belum sempat naken meneruskan omongan-nya bogeman mentah kiki mendarat halus di hidung naken dan lagi-lagi darah segar keluar dari hidung naken. “gausah banyak omong lo bangsat!” indah kaget melihat kejadian itu dan membantu naken berdiri. “urusin ya pacar lo yang kayak banci ini” kiki sempat menendang dengkul naken dan naken tak membalas hanya memegangi hidungnya saja.
Sepanjang perjalanan menuju jimbaran aku dan kiki hanya berdiam tak ada yang bicara setelah kejadian di lobby hotel tadi. Aku mengambil iPod dan headset ku didalam tas. “jadi lo mulai mau rahasia-rahasian sama gua ian?” tanya kiki,sambil mengompres bibir-nya. “ki,gw ngga bermaksud kok niatnya setelah lo bangun tidur gw mau ngomongin ini semua sama lo. Ternyata lo udah tau” jawabku,sambil duduk mengarah ke wajah-nya terlihat jelas bibir-nya yang lebam dan aku mulai mengambil kompresan dari tangan-nya. “maafin gw ya ki udah buat lo kayak gini dan maafin gw juga yang ngumpetin masalah naken dari lo” aku mulai mengompres bibir-nya. Dan kiki hanya terdiam menatapku seperti patung. “jawab kalo orang minta maaf tuh,ngga sopan banget sih” aku sengaja menekan waslap di bibir-nya kiki. Dan dia menggeram “perih bodoh” aku terkekeh mendengar-nya.
“iya gw maafin tapi cium dulu” rayunya sambil menatap lekat kedalam mataku. Aku menekan waslap-nya lagi. “ah iyaiya gua maafin,heran gw sama lo cewe kok kasar banget sih” kiki merebut waslap-nya dari tanganku. “oh gituuuu yaudah” aku balik badan dan berpura-pura marah kepadanya namun kiki langsung menarik tanganku,kedalam pelukanya. “makasih ya ian udah mau jadi sahabat gw yang paling baik” aku tak menjawab aku selalu suka momen seperti ini,dia selalu menyiapkan pelukan hangatnya ketika hati-ku sedang gundah gulana seperti ini.
“bli kiki,mbok tian kita sudah sampai nih” suara bli made dari balik kemudi terdengar. Kiki langsung reflek melepaskan pelukan-nya. “oh iya bli,terima kasih bli nanti saya telepon untuk jemput disini lagi ya bli” jawab kiki sambil turun dari mobil dan menutup pintunya. Bli made hanya mengangguk memberikan senyumnya.
 Aku dan kiki langsung berjalan menuju menega cafe. Disaat dapur cafe lain belum mengeluarkan asap,dapur menega cafe sudah ramai dan mengepulkan asap pekat dari serabut kelapa yang mereka bakar. Setelah bersusah payah memesan meja di menega cafe ini kami langsung memesan lobster,kerang,tiram,udang dan semua yang berbau seafood. Aku dan kiki adalah orang-orang penggila seafood seantero jakarta! Menega cafe ini terletak di jalan four seasons hotel,muaya beach jimbaran bali dan jika kami kebali kami selalu datang ke menega cafe dan tidak pernah absen untuk makan disini. Sesudah makan. Makanan seafood kami istirahat sebentar di menega cafe karena perut kami terasa berat. “kacauuuu,makin enak aja ya seafood-seafood disini” celetuk kiki sambil meluruskan kaki-nya. “ah gilaa banget gua kenyang! Menega seafoodnya emang paling yahutlah” jawabku. Kiki memanggil waiters untuk meminta bill. Sesudah makan kami langsung berjalan menuju pantai muaya kali ini tanpa diving atau snorkling tapi aku hanya menunggu kiki yang sedang berselancar.
“ayok dong selancar”
“ah males ki”
“ah ayolah” kiki langsung menarik tangan ku ke arah laut dan dia rela meminjamkan papan seluncurnya hanya untuk melihat aku berselancar dan menaklukan ombak di pantai muaya.
“makin jago aja lo,diajarin siapa sih?” tanyanya,sambil merangkul-ku
“itu sama coach gw yang paling ganteng berkumis tipis dijakarta” jawabku sambil berjalan menuju ke kamar ganti. Setelah kita wisata kuliner dan berselancar di jimbaran. Kiki langsung menelpon bli made untuk menjemput kami disini.
“ki foto yuk di bawah jembatan” ajak ku dan aku langsung mengeluarkan iPhone dari saku celana ku
Kami langsung mengambil pose sebagus mungkin dan aku langsung mengupload-nya ke instagram,setelah 20 menit menunggu bli made datang dan akhirnya aku dan kiki kembali menuju hotel. sepanjang perjalanan kiki hanya tertidur dan aku mengelus lembut rambut-nya.
"terusin sampe gw minta lo berenti untuk ngelus rambut gw" 
aku tahan napas mendengar ucapan kiki tadi. 
"siaap,selamat tidur pangeran kumis tipis" jawabku,masih mengelus rambut kiki. dan kiki kembali terpejam dan aku juga ikut tidur karena tubuhku terasa lelah. 

  sudah samapi di lobby hotel aku membangunkan kiki. "banguunnnn,udah sampe"
"iyaaa,makasih yaa" kiki mencium keningku dan menarik tangan ku untuk turun dari mobil. "bli made makasih ya,nanti malem saya kabarin besok kita mau kemana" "sama-sama bli kiki" jawab bli made dan dia langsung meninggalkan lobby hotel. 


Minggu, 21 Juli 2013

tian part 8


Pagi-nya aku dan kiki bersiap-siap mendatangin tempat wisata lain-nya dibali. Kami memutuskan untuk kebaruna tulamben. Tidak hanya di tanjung benoa kita bisa olahraga air,tapi di baruna tulamben kita bisa olahraga air juga bahkan diving dan snorkling pun bisa. Seperti biasa aku dan kiki kebaruna tulamben ikut rombongan bli made dan yang lain-lain

“selamat pagi bli kiki dan mbok tian,ternyata bli dan mbok ikut rombongan kami lagi” sapa,bli made khas dengan bahasa bali yang sangat kental.
“iyanih bli,kita pengen dokumentasiin gimana indahnya indonesia sama turis-turis asing” jawab kiki,sambil mengeluarkan lensa kameran-nya.
“waduh,ndak sangka bli kiki sangat mencintai keindahan panorama di indonesia” 
Kapal mulai jalan menuju baruna tulamben kurang lebih jarak dari kuta sampai tulamben 3 jam-an. Aku mulai mengeluarkan kamera ku dan mengambil kamera ke segala arah yang menurut-ku bagus untuk dijadikan film dokumenter tentang adventure lagi.

“selamat pagi semua” suara cempreng yang sangat ku hapal diluar telinga itu. Aku dan kiki menoleh kesumber suara secara bersamaan. “hai,kiki tuhkan kita jodoh ya kita bisa ketemu dibalikan padahal jarak jakarta bali itu jauh loh” sambar si nenek sihir dan langsung gelayutan dilengan kiki. Kiki menoleh kearah ku dan memberi senyum simpul-nya. Aku tak membalas senyuman kiki,lalu aku menggunakan kacamata hitam ku lalu kupasangkan earphone ditelinga-ku dan kuputar lagu-lagu dari the beatles dengan volume yang sangat besar. Dan aku memejamkan mataku mencoba untuk menikmati semilir angin pantai.

“micel,kamu ngantuk ya?”
Aku membuka mata dengan cepat cara dia memanggil nama ku tak pernah berubah. Seolah-olah aku masih perempuan yang paling dia sayang. Hanya naken yang memanggil nama ku begitu lengkap.
“nak..ken,kamu disini?” tanyaku kaget dan aku mulai mencari sosok kiki
“iya aku disini cel,aku disuruh jagain ndahe cuman 3 harian sih cel. Kamu sama siapa disini?” naken memberikan senyum dan memperlihatkan lesung pipi-nya yang dalam
“indah juga ada disini? Aku sama kiki ken” jawabku antusias.
Naken langsung memandang ke arah lain. “oh sama kiki? Ngapain kiki disini?” tanya-nya ketus
Kiki datang menghampiri aku dan naken. “hai ki,apakabar?” sapa naken dengan senyum dan lesungnya yang manis. “oh naken,disini juga lo? Baik gw lo gimana? Ngga sama ndahe kesini?” tanya kiki sambil membenarkan kacamata hitam-nya.
“baik juga gw bro,indah nanti nyusul dia mash di hotel”
Napasku tertahan disaat naken menyebutkan nama indah di depan mataku.

Aku dan naken pernah menjalin hubungan walaupun hanya 3 bulan tapi aku menyayangi dia setulus hati namun naken lebih memilih memutuskan aku dan menjalin hubungan dengan indah dan kiki tau tentang ini semua,sampai sekarang kiki benci dan dendam terhadap naken.
“halo sayang” teriak indah dari ujung kapal datang sambil mencium pipi kanan&pipi kiri naken.
Kiki langsung merangkul dan mengedipkan mata-nya kepadaku,indah melihat kiki dan aku langsung tersenyum sinis. “oh kalian disini juga yaa? Mau ke tanjung benoa juga?” tanya-nya sinis
Aku dan kiki tertawa ngakak. “aduh lo mimpi ya ndah? Tanjung benoa tinggal lurus dari sini,kita mau ke tulamben kali oh jangan-jangan lo ngga tau tulamben? Katanya anak diving” jawab kiki begitu emosi dan aku terkekeh mendengar jawaban itu,indah memincingkan mata-nya dan wajah-nya memerah dan naken pun hanya diam. “upss,sorry ya ndah kiki emang suka ceplas ceplos. Kalo lo mau ke tanjung benoa tinggal turun terus lurus aja soalnya kapal-nya mau jalan loh” godaku lagi lagi-lagi indah hanya memincingkan mata dan mulai meninggalkan aku dan kiki di depan kapal.  Aku mencoba menampilkan senyum diwajahku. Semoga indah tidak kesal mendengar candaan-ku dan kiki tadi. Kapal yang membawa kita ke tulamben sudah mulai jalan.

“iaan,jangan pernah jauh-jauh dari gw selama naken&indah disini”
“loh kenapa ki? Masa lo ketoilet gw ikut juga” jawabku sambil memberikan cengir kuda-ku
“gw gabecanda yaa iaan,gua gapengen ngeliat lo disakitin sama cowo brengsek kaya naken lagi. Ngerti!” jawabnya judes,astaga jantung-ku mulai tak beraturan mendengar semua perkataan kiki barusan. Ayokk ian tetep positif thinking jangan kegeeran ucapku dalam hati.

Kami serombongan sudah sampai ditulamben,cukup pegal memakan waktu 3 jam untuk sampai disini. Aku tetap disamping kiki dan kiki sering tiba-tiba menggandeng tanganku didepan atau dibelakang naken dan indah.  Dari semua gerombolan yang ingin diving diharap mengikuti bli made untuk mengambil peralatan diving dan lagi-lagi aku dan kiki bertemu dengan naken tapi tanpa indah
“indah mana ken? Ngga diving?”
Naken tidak menjawab dia celingukan mencari sana-sini
“oh indah ngga bisa berenang cel,ki”
Lagi-lagi aku dan kiki terkekeh mendengar perkataan naken. Aku hanya memberikan senyum simpul-ku lalu mulai menyelam kedalam laut masih bareng dengan kiki.

Aku tidak bisa berhenti melihat segerombolan ikan hias dan para terumbu karang dan aku juga melihat ikan nemo,lalu aku mulai mengambil gambar dengan lomo kesayangan-ku dan seketika kiki datang menghampiri ku dan memberi kode untuk foto bersama.  Dan kami minta tolong kepada bli made untuk mengambil foto bersama kiki disaat sedang memegang terumbu karang tak lama dari kami foto bersama naken memberi ku kode untuk foto bersama namun kiki langsung menarik tangan-ku dan meninggalkan naken. Hampir 1 jam kita berada di dasar laut lalu rombongan diving diberi kode untuk naik keatas dan aku sama kiki muncul bersamaan disusul dengan naken.
“honey,udah diving-nya” samber si indah
“udah ndah”
Kiki mulai meledeki indah lagi. “kok ngga diving ndah?” tanyanya so polos
Indah sempat diam beberapa detik. “oh,gw lagi dapet ki” jawab-nya sambil menguncir rambutnya yang pirang
“lagi dapet atau ngga bisa berenang?” jawab kiki dan memberikan senyuman penghipnotisnya
Indah hanya diam dan wajahnya kembali merah,aku terkekeh mendengar ucapan kiki. “kiki,kamu jangan gitu dong ngga enak tahu sama indah,meningan kita main speed bot ajayuk” ledeku menimpali kiki. “oke sayang” aku dan kiki meninggalkan indah dan naken di depan ruang ganti baju

Dan kami langsung main speed bot,sial-nya satu speed bot berdua karena speed bot yang lain sudah dipakai oleh rombongan lain. Ketika aku dan kiki sudah berada ditengah-tengah aku dan kiki cekikikan melihat ekspresi indah tadi.
“wah parah lo ki buat anak orang nangis”
“hahaha gapapalah sekali-sekali bikin pacarnya naken nangis”
Aku tertawa ngakak dan kiki memberentikan speed bot ditengah-tengah laut.
“kamu tau kan aku gasuka kamu balik sama naken lagi?”
“dih apasih ki? Jangan so unyu gini dong lo” jawabku sambil melihat kearah kiki
Dia membenarkan posisi duduk-nya. “aku serius ya iaan,aku gabercanda loh”
“iyaiya gua tau yaudah jalan lagi,siapa juga yang mau balikan sama naken”
“kenapa kamu gamau balikan sama naken?”
“ya ngapain nanti gua disakitin lagi”
“alesan lain”
“gw suka orang lain yang jauh lebih pantas gw sayang daripada dia”
“siapa dia”
“nanti lo juga tau”
Kiki langsung menghidupkan mesin speedbotnya kembali dan dia mulai menambahkan kecepatan speed bot-nya. “pegangan”
“hah apa?”
“pegangan”
Aku langsung memegang pinggangnya dan aku bisa merasakan pipiku memanas,aku sama kiki memang sahabat layaknya ikan dan air tapi kejadian kali ini yang benar-benar membuat ku tak ingin memberentikan waktu disaat speed bot sudah mulai berjalan kembali normal aku melepaskan tangan ku dari pinggang kiki
“jangan dilepas sampe gw yang minta lepas”
Aku hanya diam dan kembali melingkar-kan tangan-ku dipinggang kiki
Kiki tersenyum melihat aksi-ku yang menuruti perintahnya,sampai kami kembali kedaratan kiki belum juga menyuruhku melepaskan pelukan ini
“udah boleh lepaskan?” jawabku kaku
Kiki hanya diam dan mengizinkan aku turun lalu dia mengandeng tangan ku sampai didepan bli made,naken dan indah. Setelah istirahat beberapa jam kami segerombolan kembali ke kuta dan lagi-lagi memakan waktu 3 jam selama diperjalanan aku hanya tertidur dibahu sahabatku itu.


tian part 7


Setelah seminggu kejadian nginep dirumah,aku sama kiki semakin dekat dan aku telepon bastian ke manhattan. “bang,aku mau kebali sama kiki dari tanggal 25-4 juli” di indonesia masih jam 4 sore dan di amerikat serikat jam 4 pagi,aku bisa mendengar suara bastian nguap. “iya dek,aku udah tau kok. Kiki udah ngabarin aku” jawabnya masih sambil menguap. “baru pulang kerja atau gimana bang?” tanyaku. Untuk kesekian kali-nya aku bisa mendengar bastian menghembuskan napas beratnya
“iya aku baru aja pulang kantor,lagi mau ngejar deadline biar bisa balik ke indo”
Aku membenarkan posisi duduk-ku “hah serius mau pulang? Yeay,kapan pulang?” tanyaku serius
“kayaknya tanggal 10 juli dek aku disana sampe september kok”  jawabnya singkat “aku mau tunangan sama andrea dek” aku hampir aja keselek mendengar perkataan bastian. “hah..serius kamu bang?” “yup serius,nanti ku telepon lagi ya ngantuk banget nih,bye i miss you” dan telepon terputus. Aku meletakkan handphoneku diatas meja makan dan berjalan menuju kolam renang,aku menyeburkan kaki ku kedalam kolam.

“mbak,mbak tian” teriak mbok parmi dari dalam rumah
“kenapasih mbok? Kok teriak-teriak?” tanyaku panik
“ini loh mbak,eyang telepon?” si mbok mendatangi ku dan memberikan telepon-nya
Aku mengambil telepon-nya dari tangan mbok. “halo eyang”
“halo cucu eyang yang sombong,kamu kapan kesini neng? Eyang kangen loh,kamu ngga kangen eyang? Tanyanya dari sebrang sana. “maaf eyang aku ngga sombong kok,aku kangen eyang banget nih sepulang aku dari bali aku kerumah eyang sama bastian ya”
“iya,bastian mau tunangan sama andrea loh neng” aku mengangkat kaki ku dari kolam dan berjalan ke meja “eyang udah tahu?” tanyaku,sambil meminum jus strawberry yang dibuatku oleh mbok parmi
“iya sudah dua hari lalu dia telepon eyang,kamu kesini ajak kiki ya neng” pintanya begitu jelas ditelinga ku. “permisi eyang,abdi udah ngambil buah strawberry yang udah panen dari kebun” suara naken yang ngobrol bersama eyang aku bisa mendengar jawaban eyang kepada naken. “neng,jangan lupa kalo kesini ajak kiki sama temen-temen-mu yang lain ya biar rumah eyang rame,sekarang eyang tutup dulu ya telepon-nya mau ke kebun. Assalamualaikum” “waalaikumsalam eyang” telepon tertutup.

Kebesokan pagi-nya pak joko mengantar aku dan kiki kebandara,ku pandangi tiket hoobastank ditanganku ini dan melihat keluar pesawat,pesawat sudah mau take off. “aku mau tidur ya iaan kalo udah landing bangunin aku” aku kaget setengah mati baru kali pertama kiki ngomong aku kamu seperti ini. Pesawat baru aja landing dan aku langsung membangunkan kiki.
“banguuuun” sambil ku goyang-goyangkan badan-nya kiki masih menggunakan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya,kumisnya semakin terlihat hidup dan ciamik. “iyaa gua udah bangun” kami langsung keluar dari pesawat dan langsung ke arah hotel kami dapat hotel di daerah nusa dua bali kami menginap di Nusa Dua Beach Hotel & Spa,Nusa Dua Beach Hotel & Spa terletak 9 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Sepanjang perjalanan menuju hotel aku hanya mendengar-kan musik dari iPod-ku dan kiki kembali tertidur. “ki,bangun dong masa tidur mulu sih” aku sambil menyentil-nyetil telinga-nya. “ah ngantuk ian mau tidur bentar aja ya” aku tak menjawab dan aku mulai memejamkan mata ku dan mengikuti kiki tidur.

Kami sudah sampai di hotel Nusa Dua Beach Hotel & Spa pemadanganya langsung penghijauan yang rimbun,mataku terpanah dan aku langsung mengabadikan moment dengan camera kesayanganku. Kiki berjalan disamping ku sambil merangkul-ku
“selamat siang,selamat datang di nusa dua beach hotel&spa mau pesan satu kamar untuk honeymoon?” aku menahan napas mendengar resepsionis berbicara seperti itu. Kiki tertawa “engga mbok kami pesan dua kamar tapi yang bersebelahan” “oh maaf bli,saya ndak tahu” “iya gapapa mbok” aku dan kiki berterima kasih kepada resepsionis yang bernama Abigail Chavali.
“perempuan bali cantik-cantik ya ian” ucapnya sambil melirik ke arah-ku. “yup”
Aku dan kiki kamar-nya bersebelahan aku kamar 4880 dan kiki kamar 4881 aku langsung masuk ke kamar dan membuka pintu kaca yang menghubungkan kamar utama dan balkon,pintu balkon aku buka pemadanganya langsung ke pantai. Suara pintu kamar ku diketuk.
“iaaan,bukain pintu dong” suara teriakan kiki dari luar
“kenapasih? Berisik banget lu”
“ah kampret kenapasih perempuan yang namanya deana tau kita liburan kesini?” ucapnya sambil memincingkan mata
“laah mana gw tau lo kali update di twitter”
“ohya,tadi gw nulis ditwitter lewat path” jawabnya sambil membuka twitter
“ah dasar lo anak gaul,bisanya update mulu ditwitter”
“ya mana gw engeh sih kalo gw punya fans sefanatik deana” jawabnya sambil memberikan-ku senyum kuda
“yaudahlah kamar sebelah kunci-nya gw balikin ke resepsionis jadi kita pesen satu kamar,lo ga keberatankan?” dia sambil duduk di bangku depan balkon
“engga,selama lo ngga anggap gua cowo aja” dia datang dan berdiri disebelah ku lalu merangkul-ku dengan tangan-nya yang kokoh “engga sayang,aku tahu kok kamu perempuan” aku langsung melepaskan tangan kiki dari pundakku dan aku langsung menimpuknya dengan bantal kecil yang ada di sofa lalu kami becanda dan akhirnya terjatuh di bawah kasur dalam posisi tiduran,kiki menatap langsung ke mata ku dan jantung ku mulai berdetak sangat kencang. “ngapain lo liat-liat kita mau kemana nih? Scuba aja yuk mumpung fasilitas dari hotel” “kenapa hari ini lo manis banget ya?” jawabnya masih sambil menatap lurus ke mataku. “eh kampret gw gabakal kerayu ya kaya cewe-cewe lain” aku langsung berdiri dan mengambil tas kamera-ku.
Kiki tertawa dan menyusul-ku keluar kamar hotel

“permisi bli,kalo mau scuba ke arah pantai atau kolam renang?”
“ohiya bli,bli ke arah kolam renang  yang indoor saja nanti disana ada ketua scuba-nya bli”
“oke,terimakasih bli” aku dan tian langsung berjalan ke arah kolam renang indoor yang tidak jauh dari pantai nusa dua beach hotel & spa. Aku dan tian langsung menganti baju dengan pakain lengkap untuk diving. Scuba itu adalah seperti club untuk memberi izin kepada turis atau orang lokal yang ingin diving di daerah bali. Aku dan tian langsung menyelam dan tian mengeluarkan kamera lomo-nya dan kami mengambil beberapa foto di dalam air dengan beberapa pose yang berbeda-beda setelah scuba kami langsung makan di daerah seminyak.

“besok ke tanjung benoa aja ya ki,gua mau diving nih” mintaku jelas
“siap ibu tian,kemana pun anda mau pergi saya siap menemani”

Handphone-ku getar ada sms masuk dari oki
hai,kamu ngga kena sp ya? Lagi liburan dimana? Kalo boleh aku mau join dong” aku langsung memberikan handphone-ku ke kiki. “gimana,mau?” “engga,gua ngga mau liburan kita ada yang ganggu” jawabnya tegas dan langsung berjalan ke arah wastafel. “okaay” kami langsung makan tanpa berbincang-bincang apapun.
“jangan bete dong ki,ah males gua kalo liburan kayak gini di betein. Pulang aja dah” aku pura-pura marah dan bete kepada kiki. “hahahaha iyaiya engga kok” dia langsung mencubit-cubit pipi ku dan setelah makan kami berjalan sepanjang hotel dan ke arah pantai. “ian gw mau ngomong serius nih”
“apa,ngomong aja jangan bikin gua kepo”
“lo ada perasaan sama oki?” aku menahan napas
“engga sama sekali,kita cuman sekedar junior dan senior”
“tapi waktu itu dia pernah bilang ke gw kalo dia suka sama lo?” dia membenarkan posisi duduk-nya dan mulai menatap-ku dengan kedua bola matanya. 
“ya itukan dia yang suka bukan gw” aku membalas tatapanya
“he still the one that i want ki” jawabku,sambil menengak es kelapa
“siapa?” tanyanya,sambil mengeluarkan handphone dari saku celana-nya
“him” jawabku singkat sambil melirik kearahnya
“siapapun dia,dia beruntung banget bisa disuka-in setengah mati sama lo!,ayok foto mau gw post ke ig nih” aku langsung duduk disebelah-nya dan mengambil pose lalu kiki menguploadnya ke ig,lalu aku mengambil handphone-ku dan me-like foto yang baru saja kiki upload ternyata ada yang komen di foto itu coach andi

sialan,kalian mesra banget sih gw tunggu undangan-nya ya!”
Aku dan kiki tertawa geli mendengar komen dari pelatih ku yang konyol itu dan lama kelamaan semakin banyak yang men-like foto-ku dan kiki termasuk oki&deana
Udara pantai di nusa dua memang selalu menyegarkan bahkan cenderung dingin,padahal waktu masih menunjukan pukul 6 sore.  Aku memandang ke sekelilingku dan aku melihat kiki yang sedang mengambil gambar-ku dengan kameranya
“nah ketauan kan lo suka ngoleksi foto-foto gw”
“pede lo ini gw ambil buat nakut-nakutin tikus dirumah gw” jawabnya sambil mengambil gambar kearah lain,aku langsung teringat dengan slide show foto-ku yang ada di laptop kiki

Besokan hari-nya aku dan kiki ke tanjung benoa untuk diving dan olahraga lain. Aku kaget setengah mati yang melihat kedatangan deana
“ki,sini” aku menanggilnya sambil bisik-bisik
“apaansih? So bisik-bisik lo” aku membekap mulut-nya. “tuh liat siapa yang mau naik banana boot” aku menunjuk kearah deana. “sialan,rusak dah liburan gua disini” kiki langsung menarik ku keatas perahu dan kami bawa bli made ketengah-tengah laut untuk diving,sebelum aku menyelam aku menggantungkan camera lomo ku di leher.

 Aku sudah bisa melihat dengan jelas segerombolan ikan hias dan terumbu karang yang masih bagus untuk dipandang dan aku mulai mengambil gambar foto-foto ikan hias da terumbu karang. Aku memberikan kode kepada kiki untuk mendekati-ku dan kiki mengambil gambarku menggunakan lomo-nya. Aku tersenyum sambil melihat kearah kamera,setelah kiki mendekati-ku aku mengambil beberapa gambar berdua di dekat segerombolan ikan hias dan di dekat terumbu karang yang cantik. 1 jam setengah berlalu kami kembali naik keperahu. 

“ah gila keren banget ya iaan” dia sambil mencopot oksigen dari mulutnya
“kereeeeen bangeeeet!” aku sambil menunjukan beberapa gambar yang aku ambil dari bawah sana
“bagus-bagus ya lo ngambil-nya” kiki mengelus kepala-ku lembut.
“bli kita masih mau disini atau langsung balik kedarat?” tanya bli made
Aku teringat oleh sosok deana yang sedang ingin bermain banana boot. “disini dulu aja bli,masih mau snorkling” jawabku ke bli made. “baik bli”
Aku dan tian masih main olahraga air di daerah tanjung beno kira-kira hampir 3 jam kami ditengah-tengah laut dan akhirnya memutuskan untuk kembali kedarat. Selesai diving kami langsung bergegas mengganti pakaian dan menuju Bali Animal Welfare Association di daerah ubud disana kita bisa menjumpai anjing dan kucing yang sudah dewasa maupun yang masih bayi,aku dan tian banyak mengabadikan foto-foto disini kami hanya sekitar 2 jam di daerah ubud lalu kembali ke daerah deket perhotelan dan menuju starbucks dijalan Bali Tourism District Centre, Nusa Dua sesudah sampai di starbucks kiki langsung bergelut dengan kamera dan laptop-nya
“gua ke toilet dulu ya kebelet poop nih” izin-nya dan langsung berjalan menuju  toilet,aku langsung pindah ketempat duduk kiki dan melihat laptopnya dan sial-nya slide show di background-nya sudah diganti dengan foto kami setim,aku berdecak. Rasanya aku ingin mengutak ngatik laptop kiki namun enggan rasanya dan tak lama kiki kembali ketempat duduk paling pojok distarbucks ini
“balik ke hotel yuk”
“ayok,gw juga udah cape banget nih”
Kami langsung berjalan menuju hotel dan seketika handphone-ku getar ada sms dari oki

“aku ada di lombok nih sama tim basket,mau join? Bls smsku dong. Trims” aku mendecak baca isi sms dari oki.

“oki?”
“yup”
“kenapa dia? Masih mau gabung?”
“engga,anak setim ada dilombok kita diajak gabung. Gua gamau kemana-mana” jawabku cepat dan kiki tersenyum mengerti apa maksudku sesampainya dikamar aku langsung mandi dan kiki menunggu-ku selesai mandi,setelah aku selesai mandi baru kiki masuk untuk mandi.
Aku masih ingin membuka laptop-nya namun aku engga,akhirnya aku cuman membuka handphone-nya kiki dan aku membuka camera roll dan disana banyak foto-foto kita selama di lombok,bandung dan tangkuban perahu. lalu aku meletakkan handphone-nya kembali disamping meja deket tempat tidur.  

tian part 6


Kampus sudah tergolong ramai pada pukul 07.30 pagi ini. Hari ini jakarta diguyur hujan lagi,akhir-akhir ini cuaca sering tak menentu. Aku masuk kedalam ruang kuliah yang berada dilantai 3 kubikel paling pojok,aku duduk di bangku kedua dari belakang  dan aku meletakkan tas ku dibawah dan mulai mengeluarkan laptopku. Pagi ini jam 08.30 mata kuliah si dosen kumis pare yang akan menemani ku dan aku masih belum menyelesaikan teks dari dua film dokumenter yang tadi malam baru aku edit,ku ambil earphone ku dan mencolokkan-nya ke dalam iPod ku putar lagu-lagu dari go radio dan aku memilih un tuk mendengarkan thanks for nothing ruangan kuliah ku begitu dingin sehingga aku menggencangkan jaket ku.
“hai tian pagi” sapa-nya sambil menutup pintu,masih kupandangi semua gerak geriknya. “pagi juga” sapaku dingin dan masih menatap lurus ke laptop ku,diam-diam jari ku menyambar iPodku dan mulai membesarkan volumenya sehingga aku tidak mendengar apapun yang akan dikatakan oleh nenek sihir ini. Deana,aku terkekeh mendengar nama panggilan untuknya.

Lagu the reason dari hoobastank mulai terputar,dan aku bersandar ke punggung kursi,berusaha tetap konsentrasi dengan tugas-tugas ku ini tetapi lama kelamaan mata ku mulai terpejam mendengarkan suara  douglas robb,mood-ku seketika berubah menjadi tidak karuan tiba-tiba ada yang menyentuh lenganku. “banguuun,kerjain lagi tuh tugasnya” suara yang sangat ku hapal dan dua bola matanya yang gelap yang selalu membuat aku mati kutu disaat dia menatapku. “iyaa,gw hanya senderan doang kok” jawabku sambil membenarkan posisi duduk dan mencopot earphone dari telinga-ku. Aku mulai fokus lagi dengan laptop-ku kiki duduk dibelakang ku persis dan disampingnya ya nenek sihir itu yang selalu ingin mengambil kiki dari ku.

Mataku terasa  berat,akibat tidurku yang  kurang tadi malam. Otak ini masih ingin tidur namun tak bisa karena banyak tugas-tugas sampah ini. Seketika kiki pindah duduk disamping ku dia menarik bangku. “kiki?” sapaku terkejut. “kenapa? Udah gabetah duduk dibelakang?” ledek-ku malas. “iyalah ngapain duduk belakang sama leak,meningan disini sama lo”  kiki memberikan setumpuk kertas-kertas yang dia berikan kepadaku. Aku menerima setumpuk kertas itu dari tangan kiki “apaanih? Gua ogah kalo ini tugas-tugas dari dosen lain” kiki tersenyum “bukan itu sebagian lirik-lirik lagu tulisan gw dan jadwal kegiataan kita selama dibali,sama kayak dilombok-lah pokoknya”  aku menganguk paham “thanks ya” ucapku pelan tanpa dia menjawab dia hanya mengelus kepala ku lembut,aku bersumpah aku benci setiap kiki melakukan hal ini karena jantungku selalu mencelos dan berdetak kencang.

“apasih kiki kok kamu pegang-pegang  tian di depan aku?” suara cempreng dari belakang bangku-ku dan kiki,kiki tak menjawab dan masih meneruskan tugas-tugasnya. “kiki!,aku ngomong ya sama kamu!” semua anak-anak yang ada diruang kuliah-ku mulai melihat kearah deana,”apa lo liat-liat” celetuk-nya tajam. “berisik lo,keluar sana ganggu orang lagi ngerjain tugas aja nyampah banget sih” celetuk mira dari bangku paling depan mata deana melotot dan mengembungkan kedua pipi-nya. Suasana kembali senyap dan hening si dosen kumis pare mulai masuk dan mulai memeriksa teks-teks dari film dokumenter yang kami buat.

Selesai jam theater aku langsung ingin ke perpustakaan tapi sebelumnya aku ke musholla dulu untuk melakukan solat dzuhur aku bareng kiki kesana,ketika kami sudah selesai melakukan solat dzuhur aku melihat oki datang menghampiri kami berdua. “hoi ki tumben kesini” sapa kiki sambil cekikikan “h..m..m gua pengen solat ki” jawab-nya polos dan kiki pun tertawa lagi. “alhamdulilah deh,gua duluan ya sama tian” kiki langsung menarik tangan-ku dan aku hanya memberikan senyum simpul kepada oki lalu kami bergegas untuk ke perpustakaan,aku sama kiki sedang mengejar nilai-nilai kami yang bikin mata sakit ketika melihatnya dan agar ngga kena semester pendek juga jadi kami lagi benar-benar fokus ke kuliah agar bisa berlibur dengan menyenangkan tanpa harus memikirkan semester pendek.

Aku hanya mengangguk pelan. Aku tidak tahu harus bicara apa ketika dosen kumis pare bilang aku lulus di mata kuliah-nya dan aku masih mendengarkan beliau berbicara. “tumben kali kau bisa lulus mata kuliah ku dengan hanya 5 tugas,biasanya kau dan kiki selalu dapat tugas banyak lalu baru bisa lulus” ucap-nya dengan bahasa khas-nya. “lagi semangat kuliah pak” jawab ku masih menunduk
“kalian berdua tidak kena sp,bagaimana dengan mata kuliah yang lain?” tanya-nya muncrat. “belum tahu ini lagi mau dipanggil juga” suasana hening  “yasudah keluar-lah kau bosan aku melihatmu” jawabnya ketus. Aku langsung keluar dari ruang dosen kumis pare dan mulai mengeluarkan tissu dari tas-ku.

“IAAAAN” teriak-nya dari ujung kubikel sastra dan aku hanya berdiri tegak di depan ruang dosen si kumis pare. “apa? Kita kena semester pendek?” tanyaku lemas,kiki hanya menatap ku dengan kedua bola mata hitam-nya “engga! Yes kita bisa liburan dengan tenang dan bisa nonton hoobastank tanpa mikirin tugas-tugas!” kiki langsung memeluk ku kedalam dada bidangnya. “kiki! Apasi kamu pelukan di koridor kayak gini?” teriak si nenek sihir itu. “kalian berdua kena sp ya? Hahaha sama dong kayak aku” ucapnya pede. “sorry ya lo aja kita duluan” kiki langsung menarik tangan-ku dan meninggalkan nenek sihir itu di depan ruangan dosen kumis pare. Kami berjalan menuju kantin,jujur kepala ku mulai terasa berat dan pandangan ku begitu kabur dan lama kelamaan gelap.

Aku membuka mataku yang berat ini dan kepala ku masih terasa pusing. “hai,lo udah bangun” suara kiki yang terdengar jelas ditelinga-ku. “kita dimana ki?  Jawabku sambil memandang ruangan ini. “kamar lo,tadi lo pingsan terus ya gw bawa pulang aja lo udah enakkan?” jawab-nya sambil melihat kearahku. “makan dulu ya,nih mbok parmi udah bikinin lo bubur” dia mulai menyuapkan bubur kedalam mulutku. “tolong ambilin kostum,anduk sama sepatu dong di lemari ki” minta ku ke kiki,kiki melirik ku tajam “gaada latihan hari ini,lo lagi sakit” “gua ga sakit hanya kurang tidur” dia masih melirik ku dengan mata-nya yang tajam “yuup,karena lo kurang tidur jadi lo harus tidur” sambil menarik selimut dan menyelimutkan badan-ku.

Aku menuruti apa yang kiki bilang aku mulai tertidur pulas dan ketika aku bangun jam menujukan pukul 23.30 malam. “hai masih ngantuk?”aku membuka mata. Kiki masih berada disampingku dengan senyum manisnya.
“iyanih,lo masih disini” aku memperbaiki posisi duduk-ku dan mengangkat selimut dari badan ku. “gua nginep sini ya,si keenan ngga pulang malam ini gua lupa bawa kunci rumah” aku terpaksa berbohong kepada tian,aku hanya ingin disini menjaganya dan memandanginya saat dia tertidur pulas dan saat dia membuka matanya kembali. “please...,” pinta kiki dengan nada memelas.
“oke,kamar tamu udah dirapihin kok” jawabku,berusaha untuk menatap lurus ke kedua mata gelapnya. Kiki mengeluarkan laptop-nya dan aku berusaha berdiri dan duduk disampingnya,kiki memutar film-film tentang persahabatan kami dari awal sampai akhir,aku terpejam dan aku bersender di bahu-nya aku tak kuasa menahan kantuk yang begitu mendalam lagi. Saat aku membuka mata,pagi-nya aku dan kiki masih duduk di sofa dekat kasurku,kiki masih terpejam dan aku memandangi-nya dari mulai alis,mata,hidung dan bibir aku sangat menyukai kumis tipis yang ada diatas bibir kiki,aku menorehkan senyum lalu berdiri mengambil laptop-nya tak sengaja aku melihat background laptop-nya. Slide show foto-foto kami dan napas ku tercekat disaat aku melihat foto ku sendiri di dalam ruang kuliah yang sedang menatap kelayar laptop-ku dan menggunakan earphone,foto selanjutnya ketika aku sedang melakukan three point di dalam hall dan berikutnya foto aku sedang berlari kearah lawan untuk mengejar bola dan berikutnya foto aku sedang membersihkan luka di dengkulnya. Astaga siapa yang mengambil foto ini tanya-ku dalam hati,aku meletakkan laptop kiki diatas meja disamping kasurku dan aku mengambil selimut dan menyelimutkan-nya kebadan kiki. Lalu aku keluar kamar dan minta dibikin-kan roti panggang sama mbok parmi.
 
kiki sudah bangun dan langsung mendatangi ku dihalaman depan dia memberikan senyum lalu menyebur kedalam kolam renang. "ayok balapan renang,yang kalah gendong dari sini sampe dapur,deal?" mintanya,kami mengambil aba-aba dan mulai lomba renang dan yang memenangkan lomba itu adalah aku. "ah payah masa kalah sama gw,ayok gendong" aku langsung naik keatas punggung kiki dan kiki berlari sampai kedapur. kami tertawa lepas. 
"aduh mas kiki,mbok abis ngepel jangan lari-larian di dalam" suara mbok parmi yang terdengar dari dapur. "maaf mbok aku lagi taruhan sama tian" aku langsung menurunkan tian di depan dapur. 
"suruh kiki aja mbok yang ngepel lagi" jawabku asal,kiki melempar kacang almond ke arah ku. "bantuin ya" dia memandangku dengan mata gelapnya. "eh sudah dong mas,mbak jangan becanda terus,udah ini makan dulu" potong mbok parmi sambil membawa roti bakar dan dua gelas susu,kami mulai makan lalu mandi dan main ps bersama di ruang keluarga.

Sabtu, 20 Juli 2013

tian part 5


Aku berjalan langsung menuju dapur. Rumah ku terasa sepi semenjak abangku bastian pindah ke manhattan aku hanya tinggal dengan mbok parmi dan pak joko mereka pembantu dan supir dirumahku. “mbak,udah makan? Mbok bikin ayam rica-rica sama udang saus mayones mbak” suara mbok ijah dari balik tempat cucian piring. “belum mbok,ini aku mau ambil piring,ayok mbok sama pak joko makan bareng aku ya” jawab ku sambil mengambil piring dan menarik bangku

Semenjak papa sama mama meninggal karena kecelakaan pesawat aku jadi dekat dengan mbok parmi dan pak joko,aku juga punya eyang tetapi eyang tinggal di daerah lembang ya aku dijakarta hanya dengan mereka saja. Aku makan tanpa bicara kepada mereka sesudah aku makan aku langsung naik keatas dan masuk kekamar ku,aku lansgung menyalakan laptop ku dan kaget melihat background di laptop ku,foto aku sama kiki ketika kita lagi main banana boot didaerah lombok aku hanya tersenyum dan aku langsung buka twitter dan cek mention ku ternyata ada mention dari kiki

nyalain handphone lo,kalo udah langsung sms
Aku langsung menyalakan handphone ku dan langsung sms kiki dan tidak lama dia menelpon ku
“ciyee ternyata lo beneran nyalain handphone lo kalo gw yang nyuruh ya” aku bisa mendengar jelas suara tawa kiki disebrang sana. “biar lo seneng,kan lo jones” tawaku meledak
“kampretyouu! Jones-jones gini banyak yang ngantri bro”
“siapa yang ngantri sih? Mbok-mbok jamu?”
Kami tertawa geli
“cewe-cewe cantik dong masa supir bajaj” jawabnya singkat dan jelas
“oh cewe-cewe cantik tapi kok ngga ada yang nyangkut sih ki?” ledek ku kepadanya
“yang ngantri sih banyak iaan tapi hati gw cuman pengen dia...”
“siapatuhhh? Wah gaya lo ga cerita!” jawab ku sambil membenarkan posisi duduk ku
“kepoooo” lagi-lagi terdengar jelas suara ketawa kiki dari ujung sana. “lagi apasih lo kedengeranya berisik banget” tanyanya
“gua lagi nonton video selama kita di lombok ki” jawabku sambil melihat kearah laptop
“oh,pas kebali bikin video perjalanan lagi ya biar bisa lo tonton pas lo kangen gua” kiki terkekeh
“pede lo capung,udah dulu ya gua mau ngerjain tugas dari si dosen kumis pare nih” langsung ku tutup telepon dan aku membuka video movie maker,si dosen kumis pare itu menyuruh mahasiswa/mahasiswi-nya membuat film dokumenter tentang adventure dan kebeneran aku mempunya video ini,langsung ku edit dan pindahkan kedalam cd.

Lagi-lagi jakarta diguyur hujan kamarku berubah menjadi lebih dingin dari pada biasanya,aku mulai membereskan semua barang-barang yang akan aku bawa besok ke kampus aku masukan laptop dan kamera kedalam tas ku dan aku mulai menjelajahi dunia mimpi.

Alarm ku menjerit-jerit sangat kencang jam menunjukan pukul 05.30 aku langsung bangun dan bergegas mengambil air wudu lalu aku solat subuh dan sesudah itu aku melanjutkan tidur ku lagi. Lagi-lagi ada saja yang mengganggu tidurku ternyata suara telepon masuk dari kiki aku angkat
“bangunnnn,setengah jam lagi gua sampe rumah lo udah rapi ya jangan ngaret” aku bisa mendengar kekehan kiki dibalik telepon sana,aku berjalan malas ke kamar mandi dan setelah aku mandi aku langsung turun dan sarapan. “mbak,mbok cuman bikin roti isi coklat sama bluberry,mau yang mana?” tanya mbok parmi. “masukin 4 mbok, 2 coklat dan 2 bluberry” jawabku sambil menuangkan susu kedalam gelas. “iya mbak”

Tin..tin..tin suara klakson mobil kiki yang sudah terdengar dari depan rumah ku. “makasih ya mbok,aku jalan dulu assalamualaikum” aku langsung berlari kedepan dan langsung masuk kedalam mobil sahabat ku itu

“pagi” sapanya. Hari ini kiki memakai baju berkerah warna merah dan celana pamjang dengan warna yang sama dan dibalut dengan sepatu nike ungu pemberian ku beberapa tahun lalu. “tumben lo pake tuh sepatu” tanyaku sambil melihat kearah sepatu-nya. “lagi pengen,kangen gw sama nih sepatu apalagi sama yang ngasih” aku hampir saja keselek roti coklat ku. “mau dong” lirik kiki ke roti yang dibuat kan mbok parmi. “ambil aja sendiri nih” aku sambil menyodori kotak roti itu. “suapin susah tau lagi megang setir” pintanya manja. Aku langsung menyuapkan roti itu kedalam mulut kiki

Kami sudah sampai dikampus dan aku baru saja turun dari mobil kiki dan menutup pintunya dari jauh aku sudah melihat oki yang baru saja keluar dari ruangan bem,aku menarik tangan kiki dan memintanya putar arah agar tidak lewat depan ruang bem. “kenapa?” tanya kiki aku hanya memberinya kode dari mata ku lalu kiki hanya memberikan senyum.

“KIKI” suara cempreng itu berteriak dari ujung kubikel gedung seni. Aku dan kiki menoleh bersamaan mencari siapa yang memanggil kiki dan ternyata deana. “kamu kemana ajasih? Kemarin aku telepon-in ngga diangkat-angkat aku sms ngga dibls” deana sambil menyender di lengan kiki. “gua duluan ya ada kelas nih” aku langsung meninggalkan kiki dan deana di depan kubikel seni itu dan langsung masuk keruangan theater,selesai ngampus aku langsung ke hall bergegas untuk latihan dan sialnya aku berpapasan dengan cowo bau kambing itu. “ayok game” ajaknya senga. “siapa takut,kalah push up 150 kali,deal?” aku sambil menyodorkan tangan ku kepada cowo bau kambing yang biasa dipanggil arly itu. “deal” dan kami langsung game dan yang memenangkan game itu,aku si cowo bau kambing itu selalu memberi tatapan seperti itu ketika aku bisa mengalahkan-nya. “makan apasih lo lari lo bisa gesit gitu” tanya-nya sambil menjalankan taruhan yang sudah disepakati. “apa aja kek,kepo banget lo” jawabku judes. “mangkanya kalo mau basket pikiran tuh difokusin jangan mikirin yang lain” jawabku sambil bergegas keluar dari hall dan masuk keruang ganti. “eh tunggu iaan” teriaknya dari tengah-tengah hall. “tumben lo manggil gw pake nama,ada angin apa nih?” jawab ku nyolot. “nanti siang temenin gua,makan siang ya di resto sebrang kampus”
“dih males banget siapa lo coba” aku langsung jalan meninggalkan-nya di belakang

Pria yang bernama arly itu mantan pacar angel,semenjak mereka putus angel berubah jadi uring-uringan aku heran apa istimewanya cowo bau kambing itu. Aku mengeluarkan earphone ku dan mengambil iPod-ku dari dalam tas dan aku mulai memutar lagu hoobastank the reason tidak lama suara adzan berkumandang aku langsung bergegas ke arah musholla yang berada disamping gedung kesenian. Aku berpapasan dengan oki. “hai mau kemana?” tanya-nya. “musholla,mau ikut?” tanya ku singkat dan aku masih berjalan menuju musholla dan oki mengekor dibelakang ku “mau” jawabnya masih tetap mengekor dibelakangku. Selesai solat aku langsung keluar dan memakai sepatu ku. “iaan,hari rabu kamu bisa kerumah ku?” aku kaget mendengar oki berbicara seperti itu. “mau ngapain?” tanyaku cepat. “mama ku ulang tahun,dateng ya” “aduh gw gabisa banyak tugas dokumenter sorry ya salam aja buat nyokap lo,gua duluan ya” aku langsung berjalan dan meninggalkan oki yang masih terbengong di depan musholla. Aku langsung keparkiran dan berdiri di depan mobil kiki dan aku langsung mengeluarkan handphone dari tas ku dan mengirimkan pesan singkat kepada kiki dan tidak lama kiki muncul. “udah lama?” “belum,gua dibelakang ya mau tidur,sorry nih” aku membuka pintu belakang dan langsung tertidur disana sambil menggunakan  earphone ku,sepanjang perjalanan aku tidak menghidupkan lagu dari iPod-ku,aku hanya menempelkan-ya di telinga ku dan aku bisa merasakan kiki melirik ke arah tempat ku tidur terus dan aku bisa melihat dari dalam mobil,rumahku sudah terlihat jelas “banguuun,udah sampe”
Aku pura-pura menguap dan mengucek-ucek mata ku “iyaa,thanks yaaa” aku langsung berdiri dan keluar dari mobil kiki,setelah aku keluar dari mobil-nya kiki menurunkan kaca mobil-nya “kenapa sih?” tanya-nya dari balik setir itu. “gpp kok gw hanya ngantuk” “yaudah nanti malem gua kesini lagi ya mau nebeng ngerjain tugas,internet dirumah mati”  dia masih menggunakan kaca mata hitamnya “oke” jawabku singkat dan langsung balik badan lalu masuk ke dalam rumah

Aku langsung berjalan ke arah dapur dan mengambil jus jeruk yang sudah di siapkan mbok parmi di dalam lemari es “mbak sudah pulang toh?” tanya-nya sambil membuka celemek. “udah bi,nanti sore masak ya si kiki mau dateng sekalian siapin aja kamar tamu” pinta ku kepada mbok parmi, “iya mbak nanti mbok bersihin” “makasih ya mbok,aku naik dulu keatas mau tidur cape banget” aku langsung naik keatas dan masuk kedalam kamarku tidak lama setelah aku meregangkan urat-urat ku yang lelah handphone ku getar ada sms masuk dari oki.

kamu kenapasih? Ngehindar dari aku mulu deh,bls sms ku ya aku pengen otp” aku berdecak membaca pesan singkat dari oki dan aku memutuskan untuk tidak membalas pesan singkat itu dan aku langsung tidur saja. 

Sore pun berganti malam dan kiki sudah datang,setelah kita makan malam. Kita langsung keruang tengah untuk mengerjakan masing-masing tugas kami. Tidak ada satupun diantara kami yang berbicara,tak lama handphone kiki bunyi dan kiki berdecak melihat siapa nama yang menelponya dan dia menaruh handphone-nya lagi ke atas meja

“angkatlah nanti dicariin” ledeku dari depan laptop dan kiki hanya menimpukku dengan kacang almond dan dia mulai pindah duduk kesamping ku. “diem mulu kenapasih?” tanya-nya sambil menatap ku lekat dengan matanya. “nih ngerjain ini” mataku tak lepas dari layar laptopku dan aku masih berusaha fokus dengan tugas-tugas ini,kiki masih memandangi ku dan aku meliriknya dengan ujung mataku. “gausah lirik-lirik kalo mau ngelatin tinggal balik badan aja” ucapnya pede. “nanti setelah ini selesai baru gua ngeliatin lo sampe kenyang” jawabku ngasal dan masih melirik kearahnya,dia tertawa “dari pada mata lo pegel meningan sekarang aja ngeliatin-nya” 
Dan kami pun tertawa ngakak
“bawel lo nanti ngga selesai-selesai nih” jawabku judes
“yaudah kerjain dah,gua juga mau fokus dulu sama tugas gw”

Dan akhirnya kami sama-sama sibuk mengerjakan tugas satu sama lain namun mata ku tak pernah absen untuk melirik kiki dan sebaliknya.

tian part 4


“Tian”
Seseorang memanggilku dengan suara keras dari ujung lorong kampus. Aku segera membalikkan badan dan mencari tahu siapa yang memanggilku dan ternyata oki yang memanggilku.

“ada apa ki?” jawabku engga,rasanya tubuh ku sedang malas meladeni siapapun saat ini entah mengapa dan apapun itu alasanya. “nanti kamu kemana? Mau temenin aku nyari kado buat mama ngga?” tanyanya polos
Aku memberi jeda dipertanyaan oki,rasanya tubuhku sudah sangat merindukan tempat tidurku “bina kemana lo kan biasanya sama dia” aku menatap kedua matanya langsung. “bina sibuk bikin skripsi iaan,please ya temenin aku”  sementara itu oki menunggu jawaban dari ku “hmm.... sorry gabisa gua harus cabut duluan” aku langsung meninggalkan kiki tapi aku merasa ada sesuatu yang menahan tanganku. “tapi ian...,please temenin aku sekali aja” dia memohon dan aku menatap langsung ke kedua bola matanya terlihat begitu tulus “okee”

Sore itu kota jakarta disiram hujan dan iya kebiasaan di jakarta adalah jika hujan pasti macet dan jam menunjukan pukul jam 12 siang rasanya aku tak kuat menahan kantuk ini dan sepanjang perjalanan oki memutar lagu-lagu dari a rokcet to the moon dan lagu somebody out there yang terputar di dalam mobil itu,oki mulai mengikuti suara nick santino dan dia mulai bernyanyi

You need a man who holds you for hours make your friends jealous when he brings you flower
 and laughs when he says they don’t have love like ours there somebody out there who will

aku melirik dia yang sedang bernyanyi dibalik setir dan dia melihatku dan memberikan senyum yang menunjukan gigi gingsul putihnya dan itu membuat cewe-cewe dikampus klepek-klepek  “tian kamu sama kiki pacaran ya?” tanyanya membuatku tertawa

“engga,kita hanya sahabatan,kenapasih lo nanya kayak gitu mulu?” aku terkekeh mendengar pertanyaan ku sendiri. “hmm emang ngga boleh nanya doang ya? Abis kalian deket bangetsih kayak orang pacaran” dia melirik dengan ujung matanya

Tawaku meledak mendengar ucapan oki barusan,aku dan kiki bisa dikatakan bagaikan air dan ikan. Kami tak bisa saling menyembunyikan apapun yang kita rasa dan apapun yang kita lakukan pasti akan menimbulkan kerusuhan dan setiap orang yang melihat kami pasti bilang kami mempunyai hubungan special yang lebih dari persahabatan. Aku dan kiki sama-sama menyukai alam dan olahraga terutama basket dan running.
“perasaan lo aja kali,hmm kita udah kayak adek kaka mungkin ya” jawabku asal
“tapi kamu sayang ngga sama kiki?” lagi-lagi oki melirik ku dengan ujung matanya. “oki,siapasih yang ngga sayang sama sahabatnya sendiri?” jawabku dan aku mulai membenarkan posisi duduk ku
“buk..an.. perasaan seperti itu yang aku tanya ian,maksudku apakah kamu mempunyai rasa yang special terhadap sahabatmu sendiri?” tanyanya.
Napasku tercekat mendengarkan pertanyaan seserius ini dari oki, “engga,just best friend” jawabku bohong. Aku sangat menyukai kiki setengah mati tapi sampai saat ini tidak ada yang tahu tentang itu

Oki memarkirkan mobilnya di basement dan kami baru saja sampai di mall yang begitu ternama di daerah jakarta pusat,aku kaget setengah mati ketika oki mengandeng tanganku dan dia memberikan senyum itu lagi yang menurutku membuat cewe-cewe terpana dan aku langsung melepaskan tangan ku dari genggaman-nya dan dia melirik ku paham bahwa aku tidak suka di gandeng selain dengan pria yang bernama kiki.

Kami masuk ke sebuah butik ternama di mall itu,sementara itu oki mulai sibuk mencarikan kado untuk mama-nya. Mata ku terpanah dengan baju gamis hijau tosca yang begitu glamour tapi tidak terkesan ramai ataupun nora,aku hanya melihati-nya dari jauh dan ketika oki datang menghampiriku “iaan,pilihin baju buat mama ku dong,aku bingung mau yang model kayak apa nih” mintanya kepadaku. “mama mu suka warna apa?” tanyaku sambil melirik ke baju gamis hijau tosca itu. “warna-warna kalem sih yang ngga terlihat norak atau ramai” aku menarik tangan oki untuk mengikuti dan oki mengekor dibelakangku. “nih,gua udah nemu” sambil menunjukan baju gamis hijau tosca itu. “wah keren ya pilihan warnanya cocok dan ini pas untuk mamaku” dia menatapku dan memberikan senyum sumringahnya lalu kami berjalan menuju kasir dan oki meminta kepada mbaknya untuk membungkuskan kado-nya itu.

“kita makan dulu ya iaan abis itu kita nonton”
Aku kaget dan melirik kearahnya. “loh tadikan minta temenin nyari kado doang,kok sekarang pake makan sama nonton sih?” jawabku ketus
“ya gapapalah anggap aja permintaan terimakasih aku dan kamu juga ngga kemana-mana kan? Dari pada kamu dirumah doang apalagi malam ini,malam minggu”
“sialan lo,kesannya gua jones banget ya ngga pernah malem mingguan” oki terkekeh mendengar jawabanku tadi. “aku becanda kok”

Aku dan oki makan di sebuah resto dan di dalam resto itu ada band yang menyanyikan lagu-lagu akustik coveranya. Aku melihat oki maju kedepan dan merebut gitar yang tadi dipakai oleh vokalis band tersebut. Oki mulai menyetting mic-nya “ya selamat malam semua,gua oki gua bakal nyanyiin lagu dari mr big – to be with you dan lagu ini special untuk cewe yang ada di otak dan pikiran gw” oki mulai menyanyikan bait demi bait dan suara tepuk tangan dari para penonton. Aku juga menikmati suara oki yang seksi itu. “gimana suara aku? Baguskan?” tanya-nya pede. “gilaaaa.......pede banget ye lo standar banget suara lo bro” aku terkekeh dan mulai menggoda oki. “bohong banget,aku tahu kamu senengkan denger aku nyanyi?” dia menatapku sambil mengelus kepalaku dengan lembut. Sialan jantungku berdetak tidak karuan inilah hal yang sering dilakukan kiki disaat dia sedang memujiku,aku hanya memberikan senyum kepada oki dan sesudah kita makan aku meminta oki untuk segera mengantar ku pulang,ada apa dengan otak-ku aku sedang jalan dengan oki tapi pikiran ku tidak disini. “iaan,kamu baik-baik ajakan?” tanyanya sambil melihat kearah ku “yaaa gapapa kok” rumah sudah terlihat di ujung komplek itu.
“thanks ya tebenganya”
“aku dong yang makasih,makasih ya udah mau nemenin aku malam mingguan”
“haha okeee” aku langsung turun,menutup pintu dan menunggu mobil oki jalan.

“oh sekarang malmingan-nya sama oki nih ngga mau sama gw lagi” aku kaget dan langsung membalikkan badan ku. “apaansih? Yang pulang dan ninggalin gua siapa? Yang pulang bareng deana siapa?” jawabku ketus dan meninggalkan kiki di depan pagar rumah ku.
“yailah,maaf kali gausah ngegas gitu”
“bisakan kabarin gua dulu? Biar gua ngga nunggu kayak sapi ompong diparkiran! Kalo gw bawa motor juga gw ngga bakal nebeng sama lo!” aku semakin emosi aku benci sekali dengan keadaan seperti ini.
“kenapasih lo? Marah-marah ngga jelas kayak gini hah? Lo cemburu gua balik sama deana?” tanyanya sambil menatapku lekat dengan kedua bola matanya. “ngga sama sekali! Gua hanya gasuka disuruh nunggu sesuatu yang ngga pasti. Udah itu aja!” jawabku lebih ketus dan menatap kiki dengan pandangan yang asing,jeda beberapa menit dan kiki duduk disebelah ku “maaf ian,gua ga bermaksud ninggalin lo kok tadinya gw juga mau nungguin lo tapi tiba-tiba deana naik kemobil gw dan dia minta di anterin ke toko buku dan pas gw mau kabarin lo handphone gua lowbat. Jangan marah ya” aku mendengarkan penjelasan dari kiki. “udahlah lupain gua males debat” aku berdiri dan ingin naik ke kamarku tetapi kiki menarik tangan ku sehingga aku terjatuh kedalam pelukan-nya
“sumpah gua minta maaf,please jangan kayak gini sama gua”
“apaansih kupluk peluk-peluk” jawabku sambil menahan tawa
“jangan marah yang dung” pintanya dan dia semakin kencang memeluk-ku rasanya aku tidak ingin momen seperti ini berakhir secepat mungkin. “iyaa” aku membalas pelukanya dan kita mulai tertawa terbahak karena melihat kelakuan satu sama lain.

Aku memandang tiket konser yang dibelikan kiki untuk ku,tiket hoobastank dan hoobastank akan konser di hard rock bali tanggal 30 juni 2012. “ini serius buat gua ki?” tanyaku kaget. “yuup kita akan kesana tanggal 25 juni sekalian liburan abis uas kita baru balik ke jakarta tanggal 4 juli” jawabnya sambil tersenyum melihatku. “yessss! Welcome holiday and welcome hoobastank!” jawabku semeringah dan aku menghambur kepelukan kiki dan aku bisa merasakan jantung kiki yang begitu cepat berdetak. “kok jantung lo deg-degan-nya ngga normal sih? Wah lo suka ya sama gua ki?” jawabku ngasal. Aku bisa merasakan kiki mengambil napas dalam “engg..a sama sekali” jawabnya terbata-bata. “ah bohong lo” aku masih meledeki-nya dan kami masih dalam posisi pelukan.
“yaudah ya gw pulang dulu,besok gua jemput lagi yaa”
“gausahlah gw bawa mobil aja nanti ditinggal lagi” ledek ku ke kiki dan aku terkekeh
“engga bakal gua tinggal kalo bukan lo yang minta” jawabnya tegas
“okelah,jangan ngaret ye lo” suara ku terdengar jelas dan seketika handphone ku getar ada sms masuk dari oki

good night iaan,makasih ya udah mau nemenin aku malmingan :p” aku enggan untuk membalas pesan singkat itu dan kiki langsung merebut handphone ku. “masih berlanjut nih?”
Aku langsung merebut handphoneku dan men-non aktifkan-nya. “engga akan gua nyalain kalo bukan lo yang minta” aku tersenyum kearah kiki dan dia mengelus kepala ku lembut. Sialan jantung ku selalu tidak karuan ketika kiki melakukan hal seperti ini kepadaku.
“oke aku pulang ya,selamat malam,selamat tidur putri idung” ucapnya ngasal dan aku melempar kunci mobil kearah-nya dan melihat kiki masuk kedalam mobil dan melambaikan tangan ketika mobil itu mulai berjalan meninggalkan halaman rumah ku.


Kamis, 11 Juli 2013

Tian part 3

Gw baru aja masuk ruangan tiba-tiba handphone gw geter ada sms masuk dari tian
"Ki lo dimana? Tolongin gw dong"  gua langsung panik dan keluar dari ruangan menuju ke hall tempat yang disebutkan tian.

"Ian lo dimana? Iaaaan jawab gw,lo dimana?" Tanya gw panik sambil teriak-teriak

JEDEEEER "surpriseeeeee" suara tian dan anak-anak tim basket plus suara coach gua yang paling ngocol

Coach andi jalan ke arah gw "happy birthday ki semoga lu semakin jago basket dan semoga lo bisa jadian sama doi tuh" dia sambil membisikan kata-kata itu ketelinga gw.

"Happy birthday kiki kupluk semoga lu semakin merdeka dan sukses dunia akhirat yee jangan lupa nih traktir gua"  tian langsung menghambur meluk gw dan membisikan semua wish-nya ketelinga gw
Dan semua anak-anak lain langsung ngucapin wish-wishnya ke gw.

Galama ada yang masuk ke hall gua pikir siap ternyata oki,angel dan arly mereka bertiga pun ngasih ucapan dan wish-nya ke gw,baru gw mau balik badan muka gw udah kena lemparan kue dari tian tanpa pikir panjang gua langsung ngejar dia sampe dapet dan gw langsung meluk dia dari belakang dan memperin semua kue yang ada dimuka gw kemuka dia

"Ett itu mereka ngapain kayak gitu?" Tanya oki ke angel sama arly

"Yah ki pemandangan kayak gitu mah udah biasa aku liat,kiki sama tian sering ngelakuin hal konyol kayak gitu" jawab angel

"Yekali ngel mereka becanda kayak gitu dikampus" celetuk oki sinis

"Mereka becanda galiat tempat ki kalem lah jangan-jangan lo cemburu ya sama kiki" senyum usil angel merekah

"Bii,kamu jangan gitu dong sama oki tuh liat kan muka-nya merah kayak udang rebus hahaha" arly menimpali

"Ah lo berdua mah ngga ada yang bener dah,ngapain juga gw cemburu ya wajarlah mereka berdua kan udah sahabatan dari lama" jawab oki panas

"Bullshit lo ki gw tau lo ki mulut emang bisa bohong tapi mata gapernah bisa bohong apalagi hati,lo bisa bohongin gw sama angel tapi ngga dengan hati lo" jawab arly masih meledeki-ku dengan celotehan-nya

"Celetukan lo standar ly tapi ngena banget yee" jawab oki becanda

"Deketinlah ki"

"Gua cabut duluan ly gua tunggu di tempat biasa" oki langsug pergi tanpa nunggu jawaban dari gw

"Bii aku ada urusan ngurusin oki,kamu pulang sendiri dulu ya love you" gua izin sama angel sambil mengecup kening-nya. Gua langsung meluncur ketempat biasa gw sama oki hang-out

"Ki"

"Yok bro"

"Kenapa ngga ngomong di kampus aja sih"

"Gaenak ly,gw juga gatau gw beneran suka sama tian atau engga"

"Yailaaah lo masih aja ngelak yee kayak sama siapa ajasih lo ki"

"Dia cuek banget ki tapi semakin dia cuek gw semakin penasaran sama dia" jawab oki sambil menyalakan rokoknya

"Ki gua kasih tau orang cuek tuh harus dikejar jangan dibiarin gitu aja,lo deketin terus lama kelamaan juga dapet"

"Tapi ly dia tuh beda sama cewe-cewe lain ly gw penasaran banget sama dia"

"Dahsyaaat! efek jatuh cinta emang dahsyat!"

"Gw serius ly"

"Yaudah lo deketin tuh tian"

"Tapi kayaknya ly dia suka sama kiki,mungkin mereka berdua saling suka tapi ngga saling jujur"

"Lo jangan bego ki jangan pesimis gitu"

"Iyeee"

"Yaudahlah lanjut besok aje gw ada janji sama bini gw nih,gw duluan yee"

"Oke"

Gw langsung balik lagi ke kampus gw baru aja mau ngajak tian makan siang tapi gw keduluan kiki,mereka berdua baru aja keluar dari parkiran kampus dan sialnya mereka cuman berdua

Gw langsug sms tian panjag lebar tapi gw delete lagi dan akhirnya gw gajadi sms sungguh bodoh dan akhirnya gw lansung balik aja kerumah.




tian part 2


Ke-esokan pagi-nya gua ke kampus duluan ngga bareng sama kiki,baru sampe depan kampus udah ketemu dosen kumis pare aja



“nah,macam mana pula kau baru datang”



Gw ngeliat ke jam tangan gw “saya kan kuliah jam 9 pak dan sekarang masih jam 8”



“tak usah jawab lah kau,aku ingin minta tolong”



“tolong apaan pak”



“tolong bantu aku masukkan nilai-nilai angkatan mu”



“aduh pak saya sibuk nih udah mau kuliah”



“alah alesan kamu,kamu juga kuliah jam 9 kaan”



“en..ngga pak saya kuliah sekarang,ini mau masuk kelas”



“sudahlah cepat bantu aku” sih dosen kumis pare langsung narik gw ke ruanganya



“nih tolong kau masukan semua nilai-nilai kedalam dokumen ini”



“hmm... komputernya mana pak?”



“buat apa komputer?”



“buat nonton kuda ngelahirin pak”



“ASTAGA JAWAB SAJA KAU INI”



Gw reflek nutup muka ujan lokal dah nih,kasian nih kampus bentar lagi tenggelem



Lagi asik-asiknya gw masukin nilai-nilai ke dokumen tiba-tiba hp gw geter ada sms masuk dari kiki kupluk



“lo dimana? Gua ditinggal lagi,gua dibatagor ihsan nih. Sini buru penting”



“pak saya harus masuk ruangan nih buru-buru ada yang penting”



“ehh.....”



Gw langsung ngacir narik tas ransel gw cabut dari ruang tuh si dosen kumis pare. Baru gua jalan berapa meter dari ruangan si kumis pare udah papasan sama si cowo bau kambing ,otomatis gua cepetin langkah gw dan masang earphone dan kebeneran lagu oasis yang wonderwall yang terputar.



“gila ya anak kayak lo tau oasis juga toh” tiba-tiba si cowo bau kambing itu udah diri disebelah gw dan udah narik earphone gw yang sebelah kiri



“gapunya earphone yaa? Gasopan banget narik-narik punya orang”



“gausah nyolot lah,gua cuman mau bertemen sama lo doang kok”



“cihhh”   gw tarik tuh earphone yang dia pegang dan gw langsung jalan ninggalin dia di belakang



Gw berjalan menuju batagor ihsan yang ada di sebrang kampus



“oi kupluk” gw teriak dari belakang sambil noyol kepala kiki



“oi dari mana aja lo? Tadi gua ke ruangan sastra ngga ada lo”



“hooo,gw abis disuruh si dosen kumis pare masukin nilai ke dokumen”



“serius lo? Nilai gw gimana nih”



“kalem nilai kita berdua aman lah masih bisa edit-edit dikit”



Gw dan kiki pun ngakak bareng sampe ngga sadar kalo angel dateng



“ngetawain apasih kalian berdua?”



Gua sama kiki otomatis nyari dari mana tuh sumber suara dateng. “oi ngel,udah lama lo?” sahut kiki



“engga kok baru”



“tumben mau makan disini?”



“ah lebay lo ki,gw lagi nungguin laki gw dateng”



“heh sejak kapan lo punya la...” omogan kiki kepotong gara-gara si cowo bau kambing dateng



“halo sayang” si cowo bau kambing sambil cipika cipiki sama angel



“hai guys” si cowo bau kambing itu nyapa gua sama kiki tapi diantara kami tidak ada yang membalas sapaan si cowo tenge itu



“gua duluan yee ada kelas” sambar gw langsung



“gua juga duluan ada kelas sastra”



Gua sama kiki langsung cabut ninggalin angel sama laki-nya yang tenge itu.  Depan ruangan sastra jerman gua masuk dan kiki masih jalan untuk keruangan sastra mandarin kita beda ruangan biasa-nya sih di gabung dalam satu kelas sastra



Ada cowo masuk ngasih absen ke kelas sastra gua,kayaknya gua kenal tapi gua lupa namanya siapa ya terus gua tetep ngeliatin tuh cowo dan si cowo ngasih senyum gua masih bingung itu cowo siapa ternyata itu oki,gua cuman balas ngeliatin doang tanpa ngasih senyum,jam sastra jerman udah selesai tiba-tiba si kiki telepon



“apaan pluuk”



“gua ke perpus dulu bentar kira-kira 1 jam-an lah lo mau nunggu atau pulang sendiri?”


“gua tungguin dah,bosen juga dirumah paling gw di hall ya pluk” jawab gw sambil keluar dari ruangan sastra jerman



“oke” jawab kiki dari sebrang kelas



Baru gw mau jalan ke hall ternyata ada oki yang lagi duduk sambil mainin macbooknya,niatnya gw pengen langsung ke hall tapi oki ngeliat gw dan manggil



“hai iaaan” sapa oki



“hoi ki”



“udah selesai  kuliah lo?”



“udah,baru aja selesai”



“ngga balik?”



“ngga,gua lagi nungguin kiki”



“oh”  seketika mimik muka oki berubah jadi kaku



“lo ngapain disini? Jauh banget main-nye gedung lo kan ada disebelah”



“emang kenapa gw gaboleh main kesini?”



“hah..boleh lah bebas malah”



“oh gituuuu gw pikir gaboleh hehe”



“bebassss banggg”



“gua cabut duluan yee mau ke hall nih”



“eh ntar dulu” si oki nahan tangan gw biar ngga pergi



“oh..iya..iya,kenapa?” jawab gw kaku



“gua cuman minta waktu lo bentar kok ian buat nemenin gw ngerjain tugas ini”



“heh ohiyaiyaaa”



“ga keberatan kan?”



“engga,selama kiki belum ngajak gw pulang”



“okeee”



Gw ngambil earphone gw dan masukin ke kuping



“dengerin lagu siapa?”


“a day to remember ki”



“hooo,gw punya lagu bagus mau denger?”



“hmm boleh” gw cabut earphone gw dan ngambil earphone yang dipegang kiki



“sebelah-sebelah ya”



“okee”



Ngga lama lagu mr big yang terputar judul lagu-nya to be with you



I'm the one who wants to be with you  deep inside I hope you'll feel it too waited on a line of greens and blues  Just to be the next to be with you”   oki nyanyi lirik itu dan ngelirik ke gw



Dan gw bales pake lirik lagu selanjutnya “Build up your confidence  so you can be on top for once  wake up. who cares about little boys that talk too much?”



Kita berdua nyanyi-nyanyi ngga jelas di depan ruangan sastra jerman



“lo tau mr big juga?”



“iyalaah,band kesukaan gw sama kiki juga”



“kiki mulu”



“hah kenapa?”



“oh. Eng..ga”



“ohh”



“lo sama kiki pacaran yaa?”



“engga,kenapa emang?”



“oh gw pikir kalian pacaran abisnya berdua mulu dimana ada kiki pasti ada lo dan sebaliknya”



“ini ada gw tapi ngga ada kiki,adanya lo hahaha”



“ohyaa bener juga hahaha”



Seketika hp gw geter hebat ternyata kiki yang nelpon bilang kalo dia udah diparkiran



“gw balik duluan ya udah ditungguin kiki nih”



“hmm okeee” oki selalu ngasih mimik yang ngga enak kalo gw mau balik



“okee”



“ohyaa iaan”


“yoo”



“minta nomor hp boleeh?” tanya oki dengan nada yang dingin



“yooo bolehh 081298xxxxxx”



“okee thanks,hati-hati ya kamu”



Gw langsung lari keparkiran depan si kiki udah manyun aja



“kenapa ki?”



“gpp”



“udah lama?”



“baru kok,udah ngomong sama oki-nya?”



“hehh,udaah”



“kenapa kaget yaa?”



“biasa aja sih,ayok mau pulang ngga lo?”



“naiklaah”



“already pluk”



Gw sama kiki dalam perjalanan pulang. sesampenya di depan rumah gw,gw baru mau turun dari mobil-nya kiki



“gw balik ya plukk jangan bete-bete ah jelek kali” gw langsung menghambur kepelukan kiki dan dia membalas pelukan gw “iyaa ayang gabete kok”



“wooooo kampreeet” gw langsung noyol pala-nya kiki



Baru aja gw selesai mandi langsung ada telepon dan langsung gua angkat tanpa tahu itu telepon dari siapa



“apaan pluk baru ketemu udah kangen aje”



“ini aku oki”



“oh sorry ki gua pikir kiki,ada apa nih?”



“hoo iya gpp,bentar ya iaan aku tutup dulu kebelet ke kamar mandi”



“tut...tutt...”



Malam itu jadi malam terpanjang buat gw tumben-tumbenan si kupluk mau cerita tentang cewe yang dia suka,ya gw emang gatau sih siapa orangnya tapi si kupluk janji mau cerita lebih lanjut

Handphone gw geter ada sms masuk dari oki



“hai,kamu udah tidur belum? Kalo belum aku mau otp nih kabarin yaa”



Gw baca pesan itu didepan komputer yang kebeneran lagi skype-an sama kiki,sekarang gw jadi susah ketemu kiki kalo udah malem karena rumahnya lagi direnov dia harus ngungsi di rumah eyang-nya



“sms dari siapa coy”



“hah apaan”



“sms dari siapa”



“oki”



“ciyeee berlanjut nih?”



“kageee”



“kok ngga dibls?”



“gaada pulsa pluuk”



“hoo iaa besok gw jemput yaa sekarang mau molor nih gua,nitee sweet dream”



“okee sweet dream too”



Skype-an kami terputus dan akhirnya gua sama kiki sama-sama tidur





Kebesokan pagi-nya kiki udah ada dibawah sambil ngelakson gajelas



“pagii” sapa kiki



“pagi brooo”



“gimana tidur lo?”



“Apasi ki jadi kaku dah hahaha” gw sambil noyol kepala kiki



“kan nanya iaaan”



“ga mimpi buruklaah”



“bagus deh”



Kiki ngomong panjang lebar disamping gw,gw ngerasa banget ngantuk akhirnya gua ketiduran sampe kampus kiki baru bangunin gua



“bangunnn”



“iyee udeeh”



“begadang lo yee”



“kaga gua duluan ya ki,kebelet pipis daaaah” gua langsung turun dari mobil dan kabur ke kamar mandi



“kiki” sapa oki sambil nepok punggung gua



“hoo oki,kenapa brooo?”



“gpp ki hanya mau ngobrol aja”



“ada apa nih kayaknya serius banget?”



“tian udah punya cowo belum yaa?”



Gua kaget sampe keselek gara-gara denger pertanyaan oki. “kayaknya belum”



“serius loo?”



“iyeee”



“kenapa kalian berdua lagi deket?”



“gw sih yang deketin”



“hooo gitu,terus-terus?”



“gitu dah ki,doi cuek banget gw sms/telepon gapernah dibls maupun diangkat”



“sibuk kali doi”



“hooo gitu”



“iyeee,gw duluan yaa ada kuliah nih”



“okeee”



Gua langsung ninggalin oki dibelakang dan memutuskan untuk masuk keruangan. sampe di dalam ruangan gw gabisa berenti mikirin omongan oki barusan