“selamat pagi bali dan selamat pagi pria berkumis tipis di bali <3”
Aku langsung menekan tombol send tweet,aku baru saja
mengirim tweet ku ke twitter. Aku baru saja kembali ke hotel karena ingin
merasakan udara pagi di bali,pagi yang benar-benar pagi,jam 5 subuh wita aku
sudah keluar hotel untuk jogging disekitar hotel dan ternyata benar saja udara
dibali masih sangat menyegarkan apalagi ditemani oleh deburan ombak dari
pantai.
Ketika aku jogging
disekitar hotel tak sengaja aku bertemu dengan naken dan dia berhasil menahan
ku selama 1 jam lama-nya. Aku ingin sekali memberi tahu kiki tentang pertemuan
singkat tadi namun pria berkumis tipis dan sekaligus sahabat terbaik ku itu belum
bangun dari tidurnya yang lelap. Aku mendekati badan ku kearah wajahnya. “banguuuuun,selamat
pagi” wajah ku dan wajah kiki hanya tinggal 4 jengkal saja. “hmmm...ah ngapain
sih bangunin jam segini” jawab kiki,sambil mengucek mata-nya.
“udah pagi masee,kita lagi liburan,sayang kalo bangun siang”
jawabku,sambil berjalan ke arah meja bulat di dekat balkon dan mengambil
sisa-sisa makanan yang sudah beberapa hari lalu diletakkan disitu dan aku
bergegas untuk membuang-nya ke tempat sampah. “tapi sumpaah masih ngantuk
banget” dia masih tertidur dan menutupkan wajahnya dengan selimut. “yaudah
tidur aja,gua mau ke jimbaran sendiri aja atau engga sama naken” aku meledeki
kiki dengan kata-kata konyol-ku tadi. “ah yaudah ayok kejimbaran,gw mandi dulu.
Jangan pernah pergi sama naken!” jawab-nya singkat sambil berjalan menuju kamar
mandi.
Aku tertawa melihat kejadian itu.
“hari ini tanggal 27 akan ngubrak-ngabrik jimbaran bersama pria
berkumis tipis&h-3 menuju hoobastank! Wuhuuuuu!”
Aku mengetik dengan cepat dan langsung mengirim-nya ke
twitter resmi-ku. Pintu kamar mandi terbuka dan terdengar langkah kaki yang
berat. Kiki masih sibuk dengan handuk dan rambutnya yang basah. “mau ke
jimbaran naik apa nih? Kan lumayan juga jarak-nya” tanya kiki,sambil meminum
susu yang tadi kubuatkan untuknya. “ah lebay orang cuman 20 menitan dari sini
kok kata bli made”
Kami berdua mempersiapkan barang-barang apa saja yang akan
kami bawa ke jimbaran,aku mengambil barang-barang pribadi-ku misalnya. Dompet,camera
lengkap dengan beberapa lensa yang kupunya,iPod,iPhone,kacamata dan lomo biru
dongker kesayangan-ku pemberian dari kiki sewaktu dia study tour ke thailand. Dan
aku memasukan semua barang-barangku kedalam tas ransel warna merah marun-ku.
“etsss,sebentar deh ian” kiki menahan tangan-ku untuk jangan
keluar kamar dahulu
“kenapa sih?”
“foto dulu-lah,kan kita mau bikin dokumenter tentang
persahabatan kita dan beberapa liburan kita” jawabnya cepat sambil mengeluarkan
iPhone-nya dari saku celana-nya. Setelah kami berdua foto lagi-lagi kiki
menguploadnya ke instagram. Selesai foto di dalam kamar aku dan kiki bergegas
turun menuju lobby dan tak sengaja aku melihat naken dan indah keluar dari
lift. Aku langsung menggandeng tangan kiki dengan mesra. Naken sudah menatapku
lekat dengan mata belo-nya itu.
“aduh selamat pagi pasangan aneh” sapa indah dari balik
kacamata hitam yang menutupi hidungnya yang kecil
“hahaha selamat pagi cewe yang ngaku-ngaku bisa diving”
Aku terkekeh setengah mati dan tak kuasa untuk menahan
ketawa ku itu.
“sialan ya lo ki! Dari pada kalian pasangan aneh yang
liburan-nya cuman buat diving doang” jawab indah lebih ketus dan memberikan
senyum bengisnya
“ya masih mendinglah buat diving dari pada jauh-jauh liburan
sampe sini cuman mau ngajak pacar orang balikan padahal udah nyia-nyiain” jawab
kiki dan aku menelan ludah ku yang terasa pahit itu
“apa maksud lo ki?” sekarang naken angkat bicara. “aduh ken
gw sedih ya sama lo. Dulu sahabat gw sayang tulus banget sama lo tapi lo malah
ninggalin dia demi cewe ini nih” kiki sambil melirik sinis ke arah indah. “lo
bego banget sumpah men”
BUKKKKKK. Bogeman mentah naken sampai ke bibir kiki yang
sebelah kiri. “udah segitu doang?” jawab kiki sambil mengelap darah segar yang
keluar dari bibir-nya. “ngapain ya gw bales nonjok lo? Buang-buang tenaga aja”
jawabku sambil menarik tangan tian.
“kamu bego cel mau milih cowo cupu yang ngga bisa berantem
kayak dia yang kebanyakan ga....” belum sempat naken meneruskan omongan-nya
bogeman mentah kiki mendarat halus di hidung naken dan lagi-lagi darah segar
keluar dari hidung naken. “gausah banyak omong lo bangsat!” indah kaget melihat
kejadian itu dan membantu naken berdiri. “urusin ya pacar lo yang kayak banci
ini” kiki sempat menendang dengkul naken dan naken tak membalas hanya memegangi
hidungnya saja.
Sepanjang perjalanan menuju jimbaran aku dan kiki hanya
berdiam tak ada yang bicara setelah kejadian di lobby hotel tadi. Aku mengambil
iPod dan headset ku didalam tas. “jadi lo mulai mau rahasia-rahasian sama gua
ian?” tanya kiki,sambil mengompres bibir-nya. “ki,gw ngga bermaksud kok niatnya
setelah lo bangun tidur gw mau ngomongin ini semua sama lo. Ternyata lo udah
tau” jawabku,sambil duduk mengarah ke wajah-nya terlihat jelas bibir-nya yang
lebam dan aku mulai mengambil kompresan dari tangan-nya. “maafin gw ya ki udah
buat lo kayak gini dan maafin gw juga yang ngumpetin masalah naken dari lo” aku
mulai mengompres bibir-nya. Dan kiki hanya terdiam menatapku seperti patung. “jawab
kalo orang minta maaf tuh,ngga sopan banget sih” aku sengaja menekan waslap di
bibir-nya kiki. Dan dia menggeram “perih bodoh” aku terkekeh mendengar-nya.
“iya gw maafin tapi cium dulu” rayunya sambil menatap lekat
kedalam mataku. Aku menekan waslap-nya lagi. “ah iyaiya gua maafin,heran gw
sama lo cewe kok kasar banget sih” kiki merebut waslap-nya dari tanganku. “oh
gituuuu yaudah” aku balik badan dan berpura-pura marah kepadanya namun kiki
langsung menarik tanganku,kedalam pelukanya. “makasih ya ian udah mau jadi
sahabat gw yang paling baik” aku tak menjawab aku selalu suka momen seperti
ini,dia selalu menyiapkan pelukan hangatnya ketika hati-ku sedang gundah gulana
seperti ini.
“bli kiki,mbok tian kita sudah sampai nih” suara bli made
dari balik kemudi terdengar. Kiki langsung reflek melepaskan pelukan-nya. “oh
iya bli,terima kasih bli nanti saya telepon untuk jemput disini lagi ya bli”
jawab kiki sambil turun dari mobil dan menutup pintunya. Bli made hanya
mengangguk memberikan senyumnya.
Aku dan kiki langsung
berjalan menuju menega cafe. Disaat dapur cafe lain belum mengeluarkan
asap,dapur menega cafe sudah ramai dan mengepulkan asap pekat dari serabut
kelapa yang mereka bakar. Setelah bersusah payah memesan meja di menega cafe
ini kami langsung memesan lobster,kerang,tiram,udang dan semua yang berbau
seafood. Aku dan kiki adalah orang-orang penggila seafood seantero jakarta! Menega
cafe ini terletak di jalan four seasons hotel,muaya beach jimbaran bali dan
jika kami kebali kami selalu datang ke menega cafe dan tidak pernah absen untuk
makan disini. Sesudah makan. Makanan seafood kami istirahat sebentar di menega
cafe karena perut kami terasa berat. “kacauuuu,makin enak aja ya
seafood-seafood disini” celetuk kiki sambil meluruskan kaki-nya. “ah gilaa
banget gua kenyang! Menega seafoodnya emang paling yahutlah” jawabku. Kiki memanggil
waiters untuk meminta bill. Sesudah makan kami langsung berjalan menuju pantai
muaya kali ini tanpa diving atau snorkling tapi aku hanya menunggu kiki yang
sedang berselancar.
“ayok dong selancar”
“ah males ki”
“ah ayolah” kiki langsung menarik tangan ku ke arah laut dan
dia rela meminjamkan papan seluncurnya hanya untuk melihat aku berselancar dan
menaklukan ombak di pantai muaya.
“makin jago aja lo,diajarin siapa sih?” tanyanya,sambil
merangkul-ku
“itu sama coach gw yang paling ganteng berkumis tipis
dijakarta” jawabku sambil berjalan menuju ke kamar ganti. Setelah kita wisata
kuliner dan berselancar di jimbaran. Kiki langsung menelpon bli made untuk
menjemput kami disini.
“ki foto yuk di bawah jembatan” ajak ku dan aku langsung
mengeluarkan iPhone dari saku celana ku
Kami langsung mengambil pose sebagus mungkin dan aku
langsung mengupload-nya ke instagram,setelah 20 menit menunggu bli made datang
dan akhirnya aku dan kiki kembali menuju hotel. sepanjang perjalanan kiki hanya tertidur dan aku mengelus lembut rambut-nya.
"terusin sampe gw minta lo berenti untuk ngelus rambut gw"
aku tahan napas mendengar ucapan kiki tadi.
"siaap,selamat tidur pangeran kumis tipis" jawabku,masih mengelus rambut kiki. dan kiki kembali terpejam dan aku juga ikut tidur karena tubuhku terasa lelah.
sudah samapi di lobby hotel aku membangunkan kiki. "banguunnnn,udah sampe"
"iyaaa,makasih yaa" kiki mencium keningku dan menarik tangan ku untuk turun dari mobil. "bli made makasih ya,nanti malem saya kabarin besok kita mau kemana" "sama-sama bli kiki" jawab bli made dan dia langsung meninggalkan lobby hotel.