Jumat, 27 Desember 2013

Pria impian

Tak pernah habis rasa rinduku ini untuknya
Padanya yang jelas jelas tak menginginkan aku di dalam kehidupan-nya
Entah dikehidupan nyata ataupun maya.

Mencoba melupakan semua goresan yang ia berikan 
Mencoba melupakan pahitnya rasa dicampakkan
Mencoba melupakan sakitnya tak dihargai
Mencoba melupakan sakitnya dijauhkan
Dan mencoba melupakan semua derita yang dia berikan namun sulit bagaikan mengharapkan panasnya terik matahari dikala musim hujan.

Dia terlalu banyak mengukirkan senyum dibibirku
Dia terlalu banyak membuat air mataku jatuh di pipi tanpa alasan yang masuk akal
Dan aku terlalu banyak aku membuang waktu untuk tetap mencintaimu wahai pria impianku

Namun tak pernah sedikit pun aku membencimu
Kamu selalu menerangkan gelapnya imajinasiku. mengisi kosongnya hariku
Kau bagaikan sinar yang menerangngi setiap sudut relung hatiku yang redup tanpa cahaya
Kau selalu memberikan senyum-mu yang bisa menenangkan hatiku
Dan gendang telingaku bergetar ketika kau menyebut namaku dengan syahdu
Namun kamu tetap hanya ada di dalam imajinasku bukan di kehidupanku yang nyata wahai pria impianku..
 

Rabu, 25 Desember 2013

Tian part 21

(Jakarta,07.00 pagi)
Sudah hampir 2 tahun aku dan shine bertunangan. dan baru 4 bulan yang lalu kami sah lulus menjadi mahasiswa lulusan universitas of indonesia. Shine menjadi lulus terbaik dari jurusan Psikologi dan aku menjadi lulus terbaik di jurusan Teknik Arsitektur. aku sangat bahagia mimpi kami sudah tercapai tinggal satu mimpi lagi yang masih di depan mataku; Pernikahan.
 Aku terlalu sering mengucapkan "aku sayang kamu shine" "aku cinta kamu shine" "jangan tinggalin aku ya shine" "mau kah kamu menikah dengan-ku shine?" semua kata-kata itu terlalu sering aku ucapkan kepadanya tapi satu ucapan-ku yang belu dijawabnya. masih tentang pernikahan.

(Bandung. 1 desember 2012. 23.00 malam)
Aku masih bingung harus menjawab apa dengan pertanyaan-pertanyaan sun tentang pernikahan. aku selalu berhenti berpikir ketika ia mengucapkan kata-kata serius itu. aku pun akhirnya menceritakanya kepada bastian . bastian hanya terkekeh. "dek,waktu aku ngelamar raisa,raisa juga kaya gitu tapi dia menjawab pertanyaan-ku ketika aku didalam rumahnya bersama di dengan kedua orangtua raisa" aku serius mendengarkan cerita bastian dan mbak raisa. "kamu harus menyakini hati kamu dulu sebelumnya dek,pernikahan itu sakral ngga main-main kayak pacaran yang kapan aja salah satu diantara kalian ada yang mau putus karena alasan tertentu" kami sedang mengobrol diruang keluarga seketika eyang berjalan menuju kami dan duduk tepat disebelah bastian. "ndok,di dalam pernikahan itu kamu harus bisa terbuka sama suami-mu apapun bentuk permasalahnya kamu harus tetap menceritakanya sama suami-mu. jangan egois,rendah hatilah dengan suamimu kelak dan jangan lupa selalu patuhi perintahnya" aku tersedak mendengar ucapan eyang yang begitu serius. "jadi aku harus jawab apa eyang?" tanyaku sambil membenarkan posisi dudu-ku. "tanyalah sama hati nurani-mu apa yang kamu mau dan apa yang kamu butuhkan dan jangan membiarkan kiki menunggu jawaban kamu. ndok" aku mengangguk mantap.

**
(Bandung 12 januari 2013)
Setelah perbicangan malam itu,aku mantap menentukan pilihanku. aku menerima lamaran kiki dan kami akan menikah pada tanggal 12 januari 2013.
 Pernikahan kami di baluti dengan 2 keanekaragaman budaya. Sunda dan jawa. setelah akad nikah aku mengganti kebaya-ku menjadi kebaya berwarna hijau lumut dan kiki pun juga menggunakan hijau lumut. aku tak bisa berpikir,aku kehabisan kata-kata. aku terlalu bahagia dan masih tak bisa ku percayai hubungan kami bisa berakhir dipelaminan setelah asam garam yang kami dapati. masih sungguh sulit untuk menggambarkan apa yang aku rasa mendapatkan kiki sepenuhnya di dalam kehidupanku.

"sayang,kamu kenapa diem aja? ini hari bahagia kita" ucap kiki ketika di atas pelampinan.
aku memandangnya lekat menggunakan kedua mataku. "aku bahagia ki,kita bisa melewati semuanya bareng-bareng apapun bentuk permasalahnya. aku cinta kamu,suamiku" ucapku lirih tak tersadar air mata jatuh membasahi pipi-ku. kiki tersenyum. "aku lebih bahagia mendapatkan kamu yang cueknya ngga ketolongan,juteknya ngga abis-abis apapun kekurangan kamu,bantu aku menutupinya dengan kelebihan shine. aku cinta kamu istriku sayang" aku ditarik kepelekukan sun. "ey,jangan pelukan disini nanti gua pengen" ucap oki yang sudah berdiri di depan kami sejak tadi. aku dan sun terkekeh melihat sikap oki barusan.
"mangkanya cepetan tuh lo lamar sih priscill biar ngga kesepian lagi terus bisa sah pelukan dimana aja" priscill terkekeh. "aku masih belum siap dilamar dia ki,dia masih galak sama aku kalo abis kalah taruhan sama aku" "jangan takut sama oki,pris. oki itu sebenernya cemen dia aja takut sama cicak" kami semua tertawa berbarengan mendengar candaan shine.
  Dan kita ber-empat foto bareng diatas pelampinan. terima kasih Tuhan aku ucapkan kepadamu,aku telah diberi lelaki yang begitu sempurna mencintai kekuranganku dan kelebihanku. Terima kasih eyang yang telah merestui hubungan aku dan kiki dari awal, terima kasih mas bastian,mbak raisa dan mas remy dan mbak anggun yang membuat pesta pernikahan ini begitu semua tanpa kalian aku bukan apa-apa. dan tanpa kalian belum tentu ada pesta pernikahan seindah ini.

-TAMAT-

Tian part 20

(Bandung. 08.00 pagi)
**
Pagi itu bandung di guyur hujan kembali. aku dan kiki akan kembali kejakarta setelah liburan semester berlalu. Eyang sedang berkunjung ke jogja berangkat abis subuh tadi. aku hanya pamit dengan mas remy dan mbak anggun karena mas bastian dan mbak raisa sedang honeymoon mengelilingi eropa. Sepanjang perjalanan dari bandung menuju jakarta aku hanya mendengarkan lagu di earphone dan membiarkan kiki fokus dengan perjalanan. baru saja aku ingi memejamkan mata namun tanganku ditarik dan sun dan langsung di genggam olehnya. sesekali dia mengelitikinya dan akhirnya aku membuka earphone-ku dan lansgung melihat kearahnya. dia tak mengatakan apapun dengan suaranya namun dia memberikan isyarat dari bibirnya yang mengartikan dengan kata-kata "aku sayang kamu" aku terkekeh. aku hanya pura-pura terdiam dan mematung. dia mengulangi kata-katanya tapi kali ini dengan suara "aku sayang kamu" aku hanya terdiam dan tersenyum. "aku bosen denger kamu ngomong kalo kamu sayang aku" kiki terbelalak. "kok kamu ngomongnya gitu sih? kamu bosen sama aku?" aku tertawa mendengar perkataan kiki barusan. "aku becanda sayang,mana mungkin aku bosen sama kamu. kamu sensitif banget sih lagi pms ya?" kiki cemberut dan mendiamkan aku selama 2 menit. ketika aku menoleh ke arahnya dia langsung menarik kepalaku kedalam bahunya dan menggengam tanganku erat. dan kami tertawa berbarengan.
**
(Jakarta. 11.30 siang)
Aku berjalan menuju ruangan si dosen kumis pare. karena aku harus memperbaiki ujian laboratoriumku. baru aku ingin masuk ke ruangan si dosen kumis pare aku berpapasan dengan dimas. dia menggunakan earphone ditelinganya. aku hanya melihatnya tanpa menyapa atau memberikan senyum dan aku langsung masuk ke dalam ruangan si dosen kumis pare. seketika aku masuk dia sedang tidak ada diruangan dan akhirnya aku keluar lagi dari ruanganya dan aku masih menemui dimas di depan. aku tak menggubrisnya hanya ingin berpapasan dengan dia tanpa sepatah kata pun. sebelum dimas memanggil namaku,oki teriak dari ujung kubikel memanggil namaku. Terima kasih ya Tuhan aku lolos dari gombalan cowo maut semacam dimas.

"hai ian,apa kabar? long time no see" sapanya lembut sambil berjalan disebelahku.
aku memberikan senyum tulus kepada oki. "kabar baik ki,lo gimana? iya nih lo sombong banget setelah lulus ngga pernah main lagi kesini" jawabku,sambil merapikan buku-buku yang aku pegang. "gimana sama kiki,udah ada jawabanya?" tanyanya,sambil memberikan tatapan ganasnya. aku hanya terdiam menatap oki dan aku memberikan tangan kanan-ku. "maksudnya apa? kalian udah tunangan? kampret lo! kenapa ngga ngundang gw sama arly dan angel sih?" aku terdiam. "jangan sotau ya oki botak,gw ngundang arly dan angel. lo kemana? siapa suruh nomor hp gunta ganti terus kebanyakan cewe sih" kami terkekeh. "i have a big problem ian waktu itu gua harus pindah ke London" aku tersedak vanilla latte-ku. "serius lo? kenapa?" tanyaku sambil mengeluarkan handphone dari kantong ranselku. "next time gua ceritain ya sekarang harus ke butik,cewe gw ada fitting baju" aku hanya mengangguk dan membiarkan oki pergi.

**
Aku melihat shine bicara dengan oki di starbucks siang itu.entah ini perasaan macam apa tetapi aku sungguh merasakan cemburu yang sangat amat cemburu,namun ketika aku melihat mereka berbicara berdua. aku tidak menghampiri mereka,aku hanya melihati mereka dari jauh dan ternyata tian benar dia hanya berteman dengan oki sama seperti dulu aku sama tian. Mereka tidak melakukan apapun yang membuat aku curiga dan oki pun sudah mempunyai wanita pujaanya sendiri.
 Entah apalagi yang harus aku takuti dari sifat tian yang sangat welcome dengan orang lain. shine memang cuek setengah mati namun hanya dia yang bisa memberikan aku ketenangan dikala aku sedang naik pitam dan tidak bisa berpikir jernih dan hanya dia yang melakukan semuanya yang membuat aku tak ingin melepaskan dia kepada pria lain.

"km berjalan dari ujung kubikel memberikan senyuman indah-mu kepadaku hanya aku dan kamu membuat gendang telingaku meronta dikala kau berbicara. aku sayang kamu shine <3 @TianiMicelK"
aku langsung mengerim tweet-ku ke profil twitterku. aku sungguh-sungguh bersyukur telah mempunyai gadis teristimewa macam shine. terima kasih shine kamu selalu memberikan semua warna di dalam kehidupan aku.

Selasa, 24 Desember 2013

Tian part 19

(Bandung. Paris Van Java, 14.30)

Sudah hampir 2 jam aku nunggu sun di Frankfurter Hot Dog Paris Van Java. sambil menunggu sun datang,aku membuka Macbook-ku dan melihat video ketika pernikahan mas bastian & mba raisa,ketika di menit ke 85 aku melihat sosok naken yang datang dengan wanita asing yang tidak aku kenali. aku tidak terlalu memperdulikan itu dan akhirnya aku close videonya dan membuka foto-foto aku dan kiki dari awal kita bersahabat sampai ketika acara aku dan kiki tunangan. Astaga. masih terlalu sulit untuk-ku menerima kenyataan bahwa kiki sudah akan menjadi bagian terpenting di dalam hidupku. Terima Kasih ya Tuhan untuk semua kejutan-kejutan yang Engkau berikan kepada Kami.

**
Aku melihat ke arah arlojiku,menunjukan pukul 14.45 hampir 3 jam aku membuat shine menunggu. dan akhirnya aku sampai dipelataran Paris Van Java dan aku langsung memarkirkan mobilku dan berjalan menuju Frankfurter Hot Dog. aku melihat sosoknya dari belakang. dia duduk di pojok cafe menggunakan sweater berwarna hijau tosca dan rambutnya yang dikuncir berantakan. aku tertawa. dia selalu seperti itu namun aku tak pernah bosan melihatnya berdandan seperti itu.

"sayang,maaf ya buat kamu nunggu lama" ucapku dari belakang,sambil mencium keningnya. Dia hanya membuang nafas "it's okay sun" jawabnya singkat,dan kembali menatap ke layar Macbooknya. "ciee kamu buka folder foto-foto kita ya shine? kenapa kamu kangen aku ya?" dai langsung menoleh kearah-ku dan memberikan senyum nakalnya. "kegeeran banget sih kamu sun" jawabku sambil mengucap halus rambutnya. "ih kamu sekarang unyu banget ya,udah berani elus-elus rambut aku" aku terkekeh. "emang kamu ngga mau aku elus? yaudah" "tuhkan ngambek deh aku bercanda sayang. jangan marah-marah terus ah" kami terkekeh dan tak lama waiters datang mengantari pesanan-ku kemeja dan aku kami mulai makan.
 Seketika handphone-ku bergetar dahsyat ada nomor yang ku kenal tiba-tiba menelpon. "honey,kamu bisa tolong angkatin teleponya sebentar?" mintaku kepada shine. dia tak menjawab dan langsung menjawab teleponya.

"halo,bisa bicara dengan kiki"
"sorry,ini siapa ya?"
"ini Priscilla." seketika shine hanya terdiam dan menatapku penuh tanda pertanyaan.
"kiki-nya lagi sibuk. mau nitip pesan?"
"iya,tolong bilangin kiki temuin aku di mal pasteur,maaf saya bicara dengan siapa?"
"okee akan saya sampaikan,saya tian tunangan kiki" jawabku,kesal.
dan seketika telepon terputus begitu saja. aku berusaha tarik napas dan berusah untuk tidak emosi dengan sun. "siapa yang telepon sayang?" tanyanya,sambil mengaduk jus strawberrynya. "Priscilla" jawabnya,sambil menatapku lekat. "sayang,aku sama priscilla ngga ada hubungan apa-apa aku juga heran dia dapet nomor aku dari mana. sumpah say....." dia langsung menaruh jarinya dibibir-ku. "aku percaya kamu sun,jangan hancurin kepercayaan aku sama kamu" aku tersenyu manja aku sungguh suka sikap shine yang seperti ini walaupun dia cuek tapi selalu bersifat dewasa dan selalu bisa meredam semua rasa emosi-ku . aku menarik shine kedalam pelukan ku.

**
Aku sama sun pun naik kelantai 1 untuk ke Blitz Megaplex dan sekitar 15 menit kami melihat-lihat film dan akhirnya kami memutuskan untuk menonton Hello Goodbye. Sun antri membeli tiket seketika sun antri membeli tiket,handphone sun bergetar ada sms masuk dari nomor yang tak dikenal.
    "Baby,kamu masih inget aku ngga? aku priscill. bisa temuin aku nanti di pasteur sekitar jam 8 maleman lah. tadi aku telepon kamu terus yang angkat cewe so-so bilang dia tunangan kamu gitu deh"
Aku melihat shine membelakangi-ku dan mengusap sesuatu dari pipinya. dan aku mendekati dia. aku melihat dia sedang memegangin handphone-ku. tanpa banyak bicara aku langsung merebut handphone ku dan menelpon priscill  langsung di depan shine,aku mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini aku pendam dengan priscill. 

"Lo gausah ganggu gua lagi cil! gua udah bahagia sama tian jadi stop ganggu hubungan gw sama tian!" langsung kututup teleponya dan aku membuka tutup belakang handphone-ku dan langsung mematahkan simcard tersebut. shine kaget melihat aku bertindak seperti itu. "bey,kamu ngga mesti ngelakuin itu" "aku ngga mau ada yang ganggu hubungan kita dan aku ngga mau,kamu direbut sama siapapun shine. aku sayang kamu" aku langsung memeluknya dan mengecup keningnya. "aku sayang kamu sun. makasih ya" ucapku,sambil menghapus air mata bahagiaku.

 Kami langsung masuk ke theather 4 dan duduk dipojok bioskop ini. lagi-lagi kiki menggenggam tanganku selama film diputar.

Tian part 18

(Bandung,06.30 pagi)

1 hari menjelang pernikahan bastian dan mbak raisa. semua orang sibuk eyanti,mbak anggun,mas remi,bastian bahkan sun pun ikut sibuk. aku ngga tau mau ngapain dan akhirnya aku memutuskan untuk naik ke atas kekamar ku dan tidur. baru saja aku menaiki 3 anak tangga eyang sudah memanggil namanku. "ndok,kamu mau kemana?" tanyanya,dari bawah. aku menoleh dan memberikan senyumku. "mau tidur eyang,kenapa?" "loh kok,mau tidur sih. kerumah mbak raisa gih kamu,ndok" aku terbelalak mendengar ucapan eyang  barusan. "mau apa eyang?" "temenin mbak raisa ke salon buat mempercantik diri sekalian lulur pengatin" aku menelan ludah mendengar ucapan eyang. "ngga sama mbak anggun aja eyang?" eyang berdecak melihat aku. "ndak bisa ndok,mbak anggun lagi ngurusin katring buat besok." aku membuang napas dengan sangat berat. "iya eyang,aku ganti baju dulu ya"

(Bandung,09.30 pagi)
Baru saja aku turun dari mobil jeep-ku,mbak raisa sudah nunggu di depan pintunya. "pagi dek,maaf ya ngerepotin kamu buat temenin aku ke salon" "iya mbak nggapapa aku juga lagi ngga kerjaan kok dirumah" mbak raisa tersenyum dan terlihat dua lesung pipi yang menghiasi pipinya. pantes aja bastian nyangkut sama mbak raisa orang mbak raisa udah ramah cantik pula ucapku dalam hati. Aku menjalankan mobil ku arah dago dan berhenti di salon kecantikan yang sudah ternama di kota bandung.

 Mbak raisa dan aku masuk kedalam salon tersebut ternyata semua diluar prediksi-ku,aku pikir hanya mbak raisa yang lulur dan mempercantik diri dari ujung kaki sampai ujung rambut ternyata aku juga kena imbasnya. aku pikir aku hanya menemani dia kesalon dan selama dia perawatan aku bisa tidur di mobil.

 "dek ayok masuk kamu mau nunggu disitu aja?" "loh aku ngapain masuk mbak?" "ya kamu juga ikut salonan lah dek,ngapain nungguin aku doang" aku terdiam mematung di depan kasir. "eh..hm..ngga usah deh mbak,aku nungggu disini aja" mbak raisa memberikan tatapan yang memohon kepadaku. "okeoke" kami masuk kedalam ruang perawatan dan berganti baju dengan kain yang berbentuk seperti kemben. berawal dengan luluran. aku dan mbak raisa beda paket,mbak raisa paket pengantin dan aku paket reguler biasa. aku tertidur selama luluran dan dibangunkan untuk mandi. dan aku mandi tanpa menyiram kepala. mbak raisa masih luluran dan aku masih menggunakan kemben . aku pikir ini semua udah berakhir ternyata belum masih ada step selanjutnya adalah cukur bulu kaki dan tangan. oh Tuhan! jeritku dalam hati.
"teh,ngga usah memperhalus kaki lah teh,udah begini aja" ucapku kepada teteh yang membantu aku perawatan. seketika kamar dimana tempat mbak raisa luluran terbuka. "ngga bisa dek,itu udah paket dari eyang. turutin ya pelase buat aku sama bastian" aku menelan ludah hanya mengangguk saja.

**
 (Bandung,13.30 siang)
"bas,tian kemana? kok dari tadi pagi aku belum liat dia sih?" tanya kiki sambil membuka sebotol minuman bersoda. "oh itu disuruh nemenin raisa sama eyang." "kemana dia? dia bawa mobil sendiri atau sama supir bas?" bastian terkekeh mendengar pertanyaan-pertanyaanku tadi. "sendiri ki,santai mas bro dia baik-baik aja ngga mungkin dia kenapa-kenapa. gw juga ngga tau mereka kemana,eyang ngga ngasih tau gw mereka kemana" semakin terlihat muka panik di wajah kiki aku semakin geli melihat ekspresi wajah dia. "santai ah ki,dia baik-baik aja masbro" kami lagi lagi dan lagi hanya terkekeh mendengar ucapan bastian barusan. dan akhirnya kami hanya main gitar ditaman belakang sambil menyanyikan lagu by chance - you and i. "kaco lagunya lo banget kayaknya ki" aku terkekeh geli mendengar bastian bicara seperti itu. "special for her men" kami tertawa lagi dan tidak menyadari sudah lama sekali kami melakukan ini semua di taman belakang. jam menunjukan pukul 18.25 sore. "gua solat dulu ya bas" "bareng ki kita berjamaah aja sama yang lain" "oke" kami segera kebelakang untuk mengambil air wudhu.  dan akhirnya kami solat berjamaah di ruang keluarga yang disamping. selesai solat magrib aku langsung telepon shine namun tak ada jawaban sama sekali. aku semakin kawatir dia dimana dan sedang berbuat apa.

"ki,kamu kenapa? kok kayaknya panik banget?" tanya eyang sambil melipat mukena-nya. "mmm..gapapa kok eyang hanya kawatir aja tian kemana" eyang tertawa "tenang aja dia baik-baik aja kok ki" aku hanya tersenyum mendengar ucapan eyang barusan. aku langsung ke taman belakang dan memainkan gitar-ku kembali. sudah berjam-jam aku menunggu tian pulang tapi dia tak kunjung pulang dan akhirnya aku masuk kedalam kamarku,dan aku tidak bisa berpikir jernih. hingga aku ketiduran.

**
(Bandung,08.00pagi)

Tepat hari ini. hari dimana bastian dan raisa akan mengikrarkan janji suci mereka  dipelaminan dan buku pernikahan dan cincin-nya adalah saksi bisu dipernikahan mereka. seketika pikiran ku langsung tertuju pada shine dari kemarin aku belum melihatnya sekali pun. kemana dia, ternyata ini rasanya kehilangan. rasanya sunyi dan sepi hidup ini tanpa dirinya. selesai akad nikah,bastian dan raisa datang dari pintu depan di ikuti oleh kedua keluarga mempelai wanita maupun mempelai laki-laki. mata-ku terbelalak melihatnya,sosok wanita yang rambutnya terurai sampai dibawah bahu menggunakan longdress berwarna merah marun dengan bagian punggung terbuka setengah. astaga shine dia begitu berbeda. sangat berbeda sungguh-sungguh cantik dan aku langsung mengambil foto-fotonya dengan camera kesayanganku. sampai shine lewat depan aku pun aku hanya terdiam mematung melihat kecantikan-nya yang natural,dia memberikan senyuman-nya itu. bibirnya yang diulas dengan lipstik berwarna merah sewarna dengan longdress yang dia gunakan. lagi-lagi aku mengambil fotonya dengan cameraku. dan dia tersenyum. kedua mempelai sudah ada diatas singasana-nya dan aku masih terpanah dengan sosok shine hari ini. dia menuruni anak tangga dan menyampari-ku. dan dia sekarang tepat berada di depan mataku.
"sun,kamu kenapasih? aku aneh ya?" tanyanya. "engga sama sekali shine,kamu super cantik hari ini. serius" jawabnya masih menatapku lekat dengan kedua matanya yang tajam. aku tersenyum melihat tingkah laku sahabatku ini. aku megusap tanganku diwajahnya. "udah jangan ngeliatin aku terus nanti kamu naksir lagi" "udah naksir dari dulu kali" aku kaget. "hah,apa sun?" aku tersadar. "engga-engga,aku bercanda kok hehe" sambil memegang rambutnya dari ujung dahi sampai pundak. kami tersenyum bersamaan.

"permisi mbak tian dan mas kiki,mau difoto buat kenang-kenangan nanti" seorang fotografer ingin meminta foto kami. "boleh banget mas,nanti sekalian ambilin foto kami pake instax saya ya" jawab shine cepat. kami sudah sama-sama merapatkan badan kami. "maaf mas,mbak bisa lebih dekat lagi?" tanpa menjawab permintaan dari sang fotografer kiki langsung menarik aku kedalam dekapan-nya dan menaruh tanganya di pinggaku. astaga lagi-lagi pipi ku memanas. "iya ini baru bagus mas,mbak" kata sang fotografer sambil memberikan hasil jepretan yang dia ambil dari cameranya dan hasil dari instsx-ku. "makasih ya pak" "sama-sama mas kiki,mbak tian semoga kalian juga bisa kayak mas bastian dan mbak raisa ya" aku terkekeh mendengar ucapan sang fotografer. "Amin,terimakasih banyak doanya pak" jawab sun cepat. aku hanya melihatinya dan dia mulai menggandeng tangan-ku untuk mengantri memberi selamat dengan mas bastian dan mbak raisa. seketika kami antri ada yang menepuk bahu sun. "woy bro apa kabar lo? udah lama banget kita ngga ketemu" "dimas masbro apa kabar juga lo men?" jawab sun sambil berpelukan dengan cowo yang tidak asing di pengelihatan-ku. "gila ki pacar nih? kenalin lah?"  kiki tersenyum "iya,shine. kenalin dia dimas temen aku di california tapi sekarang dia udah pindah ke kampus kamu" penjelasan kiki sudah sangat membuktikan bahwa dia adalah cowo yang dibilang paling ganteng sama angel."hai,tian" dimas terbelalak melihat aku dia masih terdiam dan tangan kami masih saling berjabat satu sama lain. "oh tian,kamu cantik banget ya tapi waktu di kampus kamu jutek banget. salam kenal aku dimas" aku hanya tersenyum mendengar jawabnya dimas.

  Kami sudah sampa diatas pelampinan aku menyalami kaka-ku terlebih dahulu. "selamat ya mas,ciye udah punya istri sekarang. aku ngga bisa berduaan sama kamu lagi dong mas" ucapku sedih kepada bastian,bastian memeluk-ku dan mengusap rambutku pelan. "makasih banyak dek ini semua juga hasil doa kamu sama eyang. tenang aja dek,kamu emang ngga berduaan sama aku tapi kan kamu bisa berduaan sama kiki" pipi-ku memerah mendengar bastian bicara seperti itu tiba-tiba sun nyeletuk. "udah ikhlas nih ngelepas adek lo sama gw?" "iya gw ikhlas asal lo ngga ninggalin dia lagi aja" kami terkekeh berbarengan dan mbak raisa juga ikut-ikut meledeki aku. "iya nih ki sama tian aja sepanjang aku sama dia kemarin,dia nyeritain kamu terus tuh" "engga sun,bohong aku ngga pernah ceritain kamu tau" mbak raisa dan mas bastian tertawa melihat aku salah tingkah seperti ini. aku dan kiki langsung turun kebawah dan menikmati makanan-makanan yang sudah disiapkan di acara pernikahan tersebut.

**
(Bandung,19.30 malam)
Bastian dan Raisa ganti busana, Raisa memakai longdress biru dongker dan rambutnya terurai panjang sedangkan bastian menggunakan jas hitam. mereka sangat terlihat romantis diacara malam ini. aku duduk di bawah tangga ruang ganti baju aku masih menunggu shine keluar. dan seketika dia keluar menggunakan longdress panjang berawarna biru navy dan rambutnya dikuncir keatas dan bibirnya masih diulas dengan lipstik berwarna merah namun kali ini bukan merah pekat tapi merah maroon dia sungguh terlihat sangat cantik dan seksi. "selamat malam tuan putri,mau dansa sama aku?" aku hanya mengangguk dan kami segera turun kelantai dansa dan seketika lampu dipadamkan dan hanya lilin-lilin kecil yang menemani kami. semua orang berdansa,dan acara malam ini hanya khusus untuk teman-teman dari bastian ataupun teman-teman dari raisa hanya anak muda yang ada diruangan ini.

 "shine,kamu cantik banget hari ini. aku suka kamu kayak gini" jantungku rasanya ingin berhenti berdetak ketika kiki melingkarkan dua tanganya di pingganku. "makasih banyak sun,kamu juga ganteng hari ini aku suka" kami tersenyum dan saling memandang satu sama lain. "shine,aku sayang kamu. berawal kita berumur dari 12 tahun aku udah sayang banget sama kamu,aku ngga bisa jauh dari kamu walaupun waktu itu aku pernah ngga bilang sama kamu aku pengen pergi tapi sumpah aku juga tersiksa dengan suasana seperti itu shine,aku cinta kamu shine mau ngga kamu jadi tunangan aku?" aku terdiam dan tidak ingin sekali pun mengalihkan mata-ku dari mata sun. "aku juga sayang kamu sun,sayang banget. tapi maaf aku ngga bisa jadi tunangan kamu" seketika suasana langsung terdiam dan kiki agak melonggarkan kedua tanganya dari pinggangku. aku meneruskan pembicaraanku. "aku ngga bisa untuk ngga nerima jadi tunangan kamu sun tapi kamu harus janji sama aku,kamu jangan pernah ninggalin aku lagi." kiki tersenyum dan mengencangkan pelukanya di pinggangku dan menariknya kedalam pelukan-nya. "kamu serius shine?" aku hanya mengangguk dan kiki mencium keningku penuh dengan kehangatan dan aku bersender di dada-nya,aku mulai bisa merasakan detak jantungnya yang berdetak dengan cepat.  aku melihat ke arah matanya dan kiki melihat aku juga kami saling bertatapan dan tak lama kiki mencium bibirku dan melumatnya dengan lembut aku membalas ciuman-nya itu. dan saling berpelukan satu sama lain. malam itu sangat panjang untuk bastian dan raisa begitu pula malam itu menjadi sangat indah untuk aku dan kiki. kami sah mempunyai hubungan yang lebih serius dari pacaran aku dan kiki sah menjadi pasangan yang sudah bertunangan,sesudah party pernikahan bastian dan mbak raisa. aku dan kiki bertunangan dengan bertemakan Garden Party. dan eyang sungguh terharu melihat kedua cucunya yang satu sudah menikah dan yang satu sudah tunangan.

Senin, 23 Desember 2013

tian part 17

(Bandung 08.00 Pagi)

4 hari menjelang pernikahan bastian dan mbak raisa. sun belum juga menunjukan batang hidungnya. aku selalu mencoba menganggap semuanya baik-baik saja tapi aku tidak bisa menyimpan rindu ini sendiri. sun aku butuh kamu untuk menyelesaikan rinduku ini. dan aku butuh kamu untuk menceritakan semua yang aku rasa akhir-akhir ini. sungguh aku butuh kamu.

**
Aku bersiul pelan untuk menghilangkan rasa nervous ku untuk bertemu dengan shine,baru kali ini aku merasakan langkah kaki ku sangat berat. berat untuk melihat wanita pujaanku. aku datang kerumah eyangti rumah yang sangat sederhana namun sangat membuat nyaman.

"assalamualaikum" ucapku sambil mengngetuk pintu kayu rumah ini
"waalaikumsalam" jawabya dari dalam,ternyata eyangti yang membuka pintunya, "halo eyang apa kabar?"ucapku sopan dengan eyang, eyang tersenyum dan melihat aku dari ujung kaki sampai kepala "kabar baik kiki,kamu kemana aja baru keliataan?" aku terdiam dan memutar otakku. seketika eyangti berbicara "eyang tau kamu kemana ki,tian ada di taman belakang,ayok silahkan masuk" aku langsung masuk ke dalam rumah eyangti dan langsung mengarah ke arah taman belakang. aku melihat sosoknya lagi,dia tidak pernah berubah selalu menggunakan kaos dan celana pendek dibawah dengkul dengan gaya rambutnya yang di ikat berantankan.

"hai shine" ucapku berat dan shine menoleh menatapku nanar. dia hanya terdiam ditempatnya tidak mengucapkan apapun dan tidak ada pelukan pertemuan. "shineee,are you okay?" aku datang menyamperi-nya dia malah berbalik dan menjauh dari aku. "shinee,kamu kenapa?" tanyaku bingung. "kamu masih nyari aku? kamu masih anggap aku sahabat kamu?" celetuknya pedas dan masih tetap membelakangi-ku. "kamu ngomong apasih shinee? iyalah kamu sahabat terbaik aku mana mungkin aku lupa sama kamu" jawabku sambil duduk dibangku rotan.
"ohya? aku sahabat terbaik kamu? mana mungkin kamu lupa sama aku? emang-nya ada sahabat terbaik ngga dikasih tau tentang keterimanya kamu di university of california? emang ada sahabat yang selama ini aku bangga-banggakan melupakan sahabatnya ketika dia merasa bahagia? emangnya ada sahabat yang seolah-olah tidak menganggap 'sahabatnya itu selalu ada untuk dia di kala sedih maupun susah' dan emangnya ada sahabat yang menyembunyikan berita bahagianya sendiri dan sahabatnya tau dari mulut orang lain? emangnya itu sahabat?!" jawabnya sambil menoleh ke arah aku dan menahan air matanya.
"shine kamu ngga ngerti! aku bukan-nya ngga ingin beri tahu kamu. waktu aku keterima beasiswa di california kita ngga ketemu dan aku berniat banget untuk memberti tahu kamu secara langsung tapi...." seketika tian langsung memotong pembicaraan-ku. "udahlah,kamu ngga usah menjelaskan apa-apa lagi sama aku. aku kecewa jadi selama ini kamu anggap aku apa di dalam hidup kamu hampir bertahun-tahun kita sahabatan tapi kamu masih menyembunyikan semuanya sama aku? aku kecewa sun. aku kecewa" ucapnya lirih dan air matanya mulai terjatuh di pipi-nya. aku hanya terdiam menatap wanita yang aku idam-idamkan menangis dan merasakan kekecewaan yang mendalam karena ke-egoisan-ku sendiri rasanya aku ingin sekali menarik dia kedalam pelukan-ku namun aku mengurungkan niatanku. dia berlari dan masuk kedalam kamarnya dan aku masih hanya terdiam mematung dan melihati dia pergi meninggalkan aku sendiri. sendiri di tengah dingin-nya kota bandung.

**
(Bandung,19.00 Malam)
Aku masih tidak mempercayai semuanya,kedatanganya yang serba mendadak dan semuanya sudah aku ketahui dari perbincangan malam itu antara bastian dan kiki. aku masih memutar otak-ku untuk berpikir jernih namun aku tidak bisa menemukan titik terang dipikiran -ku yang hitam seperti saat ini. aku berjalan menuju bangku di gazebo kamar-ku. aku menatap nanar langit-langit hitam pekat dan titik-titik yang memperindah-nya. aku mendengar suara petikan gitar dari bawah dan aku semakin mendekat ke arah gazebo kamarku. aku melihatnya menggunakan sweater biru navy dan celana training putih susu yang dia gunakan pada malam itu. dia berdiri membelakangi-ku sambil bermain gitar dan menyanyikan lagu anyone else but you dari moldy peaches. "the pebbles forgive me,the trees forgive me so why cant you forgive me i dont see what anyone can see in anyone else but you"  lirik demi lirik aku resapi dan aku mulai terbawa suasana dan menyanyikan penggalan lirik berikutnya dan aku memejamkan mataku dan terus bernyanyi dan tanpa aku sadari ternyata petikan gitar itu berhenti dan aku membukan mata-ku dan aku melihat ke arahnya. pipi-ku merah ketika melihat dia dari atas sambil melihat ke arahku dan memberikan senyuman andalanya. aku terdiam dan mengukirkan senyum dari bibirku. dia memberikan aku kode agar aku turun kebawa untuk bernyanyi bersamanya dan akhirnya aku turun kebawa. sesampainya aku dibawah aku langsung ditarik kedalam pelukan-nya. "aku kangen kamu shine,sumpah aku kangen kamu banget. maafin aku ya aku ng....." dia tidak melanjuti perkataanya hanya mengeratkan pelukanya. "iya aku tau kamu kangen banget sama aku sun tapi maaf ya aku lagi ngga kangen kamu" jawabku sambil menahan kekehan-ku. "agak pait juga ya digituin sama kamu,tapi aku ngga percaya kamu ngga kangen aku" "dih sotoy banget deh lo sun siapa juga yang kangen sama lo" "kalo kamu ngga kangen aku pasti kamu udah ngelepasin pelukan kamu dari tadi kali shine" aku terkekeh dan ingin melepaskan diriku dari pelukanya, "eh jangan dilepas dong aku kan kangen kamu. kita saling kangen" dia menarik aku lagi kedalam pelukan-nya dan tak terasa pipi-ku sangat begitu panas selama berada di dalam pelukan-nya.

kami bernyanyi sepanjang malam bertukar cerita dan saling support satu sama lain. "lain kali kalo kamu pergi kasih tau aku ya ki biar aku ngga nyariin kamu kayak anak kehilangan induknya" kiki berdecak dan tertawa renyah "so anak kehilangan induknya deh padahal tian yang kehilangan belajan jiwanya" kami terkekeh berbarengan dan tak menyadari masih terlalu pagi untuk tertawa kencang,matahari mulai menunjukan cahayanya dan aku izin sama kiki untuk masuk ke kamar karena aku mulai merasakan kantuk yang teramat kantuk. "gua duluan ya sun. byee" aku tidak menunggu jawabnya dan langsung naik keatas.

**
(Bandung,11.00 siang)
"ndok bangun dong ndok,udah siang ngga baik anak gadis jam segini masih tidur" ucap eyang sambil menggoyang-goyangkan badanku. "aduh eyang aku baru tidur abis solat subuh tadi yang" "loh kamu ngapain toh baru tidur jam segitu pasti abis main kartu deh sama kiki" "iya eyang,yaudah ya aku mau tidur dulu. aku ngantuk banget eyang" eyang hanya berdecak mendengar permintaanku dan beliau langsung meninggalkan aku sendiri di kamarku dan aku melanjutkan tidurku

**
(Bandung,16.30 sore)
"eyang,tian kemana? kok ngga keliataan dari tadi?" tanya bastian dari sebrang kebun stroberi. eyang berdecak "itu adik mu masih tidur tadi eyang udah bangunin eh dia minta tidur lagi" "dasar kebo,yaudah biar aku yang bangunin" "ngga usah bas,kasian adikmu mungkin tadi malem dia ngabisin waktu sama kiki. abis magrib baru dibangunkan ya bas" "okedeh eyang"
aku berjalan menuju taman belakang dan sangat mudahnya menemukan kiki disana. "wey brother! apa kabar lo?" sapaku sambil tosan dengan-nya. "kabar baiklah bro,gila ya tinggal ngitung hari lo udah jadi laki orang. patah hati deh cewe-cewe yang ngejar-ngejar lo. buat gw lah satu" aku terkekeh dan bastian menatapku sambil tertawa. "lo so-so mau satu sama adek gw aja lo gaberani jujur pake mau nambah lagi" kami terkekeh berbarengan mendengar candaan yang sangat bastian sering ucapkan kepadaku. omongan ditaman belakang sore itu berakhir karena bandung kembali diguyur hujan.

**
Aku berjalan menuju kamar shine,sudah sampai di depan pintu kamarnya aku malah terdiam tidak berani menyentuh gagang pintu itu. dan akhirnya aku memberanikan diri untuk menyentuh gagang pintu itu dan membukanya secara perlahan,aku mulai melihatnya di atas tempat tidurnya,dibawah selimut. aku mendekatkan badanku kepada sisi ranjang-nya. aku pandangin dia,dia yang selama ini telah mencuri perhatianku dan sekaligus pencuri hatiku,seutuhnya dicuri olehnya. aku terhenti di bibirnya,bibir itu yang selalu jadi alasan aku tertawa. ucapan-ucapan pedasnya namun membuat aku nyaman ketika dibaweli olehnya.
  aku mendekatkan mulutku ke telinganya dan membisikan. "shinee,bangun udah magrib mau sampai kapan kamu tidur terus? bangun mandi terus solat shinee" tidak lama dia terbangun dan mengucek-ngucek matanya. "jamberapa sekarang?" "jam 6 lewat 15,bangun terus mandi terus solat gih. aku tunggu dibawah ya" baru aku ingin bangkit dari sisi ranjangnya seketika dia menarik tanganku. "aku seneng deh pas aku buka mata ada kamu,jangan pergi lagi ya" ucapnya,sambil menatapku lekat-lekat. aku menariknya dan mencium keningnya. "iya aku janji,sahabatku" dia tersenyum dan langsung masuk kedalam kamar mandi dan aku langsung keluar dari kamarnya.

  ku tutup pintu kamar shine pelan-pelan,seketika ada bastian yang mengkagetkan aku. "woi bro,udah bangun dia?" tanyanya,sambil memegangi 2 gelas coklat panas. "udah,itu lagi mandi bas" "lo emang hebat ya bisa bikin adek gw sampe luluh kaya nih coklat panas" kami terkekeh. "alah,namanya juga sahabatan bas pasti udah ada lah chemistry-nya sama aja kaya lo sama dia" bastian tersenyum. "tapi ngga sampe bikin dia murung ketika lo ngga ada kabar" kami saling pandang dan tersenyum kembali. "alah udaglah ki kita langsung kebawah aja kasian eyang nungguin" kami langsung turun kebawa dan menjumpai eyangti disana. malam itu hujan masih mengguyur bandung sangat deras dan terpaksa kami bertiga hanya stuck dirumah dan akhirnya kita hanya memainkan ular tangga sepanjang malam sampai kepagi lagi.