Rabu, 24 September 2014

Mr. 14


Pertemuan kedua kita sangat biasa namun bisa membuatku tergila-gila ingin bertemu denganmu lagi. Ternyata benar cinta pada pandangan pertama itu nyata buktinya aku merasakanya kepadamu sekarang. Mungkin memang terlalu cepat namun itulah ajaibnya cinta dari mata turun kehati.

Terlalu banyak faktor yang membedakan kita berdua salah satunya usia. Mungkin perbedaan usia kita cukup jauh dan kamu sudah terlalu matang dengan usiamu saat ini,hidupku masih banyak dengan tanda tanya contohnya ya status kamu sekarang sendiri atau menjalankan hubungan yang sakral dengan seseorang. Mungkin aku adalah remaja yang jatuh cinta dengan pria yang sudah matang umurnya namun aku tidak bisa menyalahkan perasaan ini,kalo aku boleh request aku lebih ingin memilih menjadi wanita yang seumuran dengamu namun itu rasanya tidak mungkin karena aku terlalu bersyukur dengan indahnya hidupku saat ini contohnya bisa bertemu denganmu di usiaku yang ke 18 tahun ini.

Andaikan kamu tau disetiap kita abis bertemu,aku tidak bisa berhenti memikiran senyuman simpul yang selalu kamu berikan kepadaku dan yang paling tidak bisa kulupakan adalah suara beratmu yang begitu serak itu namun begitu merdu ditelingaku. Dan mungkin saat ini aku sedang dibutakan oleh keindahanmu namun jujur aku selalu senang disaat kita berbicara secara formal maupun tidak aku senang menghabiskan waktu singkatku denganmu pagi ini.

Semuanya begitu indah sampai aku lupa diri bahwa aku jauh lebih mudah darimu namun itu semua tidak menutup kemungkinan untuk mengetahuimu lebih jauh lagi bukan menutut untuk mempunyai hubungan special denganmu cukup jadi sahabatmu saja itu sudah membuatku senang karena telah menjadi bagian dari hidupmu.

Terima kasih untuk semua keindahan yang begitu sederhana ini.

Jumat, 19 September 2014

Selamat tinggal,In

Aku berjalan sepanjang koridor yang cat-nya sudah mulai pudar ini,aku sangat hapal dengan bau yang sangat khas di hidungku ini. Aku tidak sadar melihat dia kembali. Dia yang baru.
  Aku menyeret langkah kaki ku dengan enggan,setelah kejadian malam itu aku mulai merasa dia tidak membutuhkan aku lagi tetapi dia lebih membutuhkan "obat itu" ya obat yang dijual oleh para pengedar yang bisa membuat dia merasa nyaman dan melupakan daratan secara cepat. Semenjak kita lulus SMA dia mulai menggunakan barang-barang terlarang itu entah darimana dia bisa mengetahui obat-obatan itu secara detail.

**
Pagi ini aku dapat info bahwa Pine (teman terdekatku dari smp) akan datang menjenguk-ku di rumah sakit ini,sebenarnya aku merasa sebagai pria yang tidak berguna yang hanya bisa menodong uang kedua orangtua-ku untuk membeli obat-obatan itu dan aku sangat belum siap bertemu dengan Pine hari ini. Pasti dia kecewa mengetahui sikap temanya yang sekarang.

*suara pintu terbuka* "Boleh aku masuk?" Ucapnya dari depan ruangan kamar rawatku. "boleh" Jawabku dengan lesuh. Dia terduduk di depan-ku sambil menatapku lekat-lekat dengan kedua matanya. Kami terdiam tak satu patah kata pun terucap dari bibirku atau dari dia.

"Kamu apa kabar,Pine?" Akhirnya aku memulai perbincangan diantara kita
"Kabar baik,sejak kapan kamu mengkomsumsi semua obat-obat terlarang itu In?" Ucapnya langsung to the point. "Pine,bisa kita ngga ngebahasa ini sekarang? Aku lagi gak mood untuk beradu argumen sama kamu" Jawabku ketus. Dia membuang muka dan kembali menatapku lagi. "Terus aku harus nunggu sampe kamu overdosis dan hampir mati (lagi) baru kamu menceritakan semuanya ke aku? Mau sampai kapan In? Aku kecewa sama kamu,bagaimana bisa Indra yang aku kenal sholeh,baik,humoris dan asik bisa membuat dirinya tenggelam di dalam lubang hitam yang kejih? Tolong In ceritakan semua kepadaku,aku ingin tahu" Tanpa dia sadari,matanya mulai berlinang.
"Pine,maafin aku, aku tahu kamu pasti akan kecewa dengan sikapku yang bodoh dan tidak berpikir panjang tapi Pine ada banyak hal yang tidak kamu tahu sekarang. Dua tahun lalu ayah ku kepergok selingkuh Pine dengan sekertarisnya dan aku berniat menceritakan itu ke bunda tapi yang kamu harus tau bunda pun melakukan hal yang sama,beliau selingkuh dengan supir pribadinya Pine. Aku lemah,aku hancur. Aku hanya mempunyai mereka berdua Pine,semenjak kejadian itu aku tidak mau sekalipun pulang kerumah apapun alasanya" Aku menunggu jawabnya namun dia tidak kunjung menjawab.
"In,aku tau itu adalah momen terberat yang pernah terjadi di hidup kamu tapi haruskah kamu sampai memakai barang-barang haram itu? In aku iba mendengar semua cerita kamu namun di sisi lain aku kecewa. In,aku mohon jangan melakukan hal yang sama lagi untuk kedua kalinya. Ayah dan Bunda kamu pasti mencemaskan kamu,kamu pulang ya dan temui mereka" Ucap-ku sambil memegang tanganya
"Aku mau pulang Pine,tapi kamu harus temani aku untuk bertemu Ayah dan Bunda. Aku butuh kamu untuk mengontrol semua kemarahanku,aku butuh kamu untuk tidak memperkeruh suasana ketika bersama Ayah dan Bunda. Pine,aku sudah lama ingin jujur perasaanku padamu. Pine,aku sayang kamu,aku cinta kamu dan aku butuh kamu di kehidupan aku untuk menjadikan aku pribadi yang lebih baik lagi. Pine,maukah kamu menjadi ibu untuk anak-anakku kelak?" Pintaku sambil memegang kedua tangan-nya. Dia tidak menjawab seketika dia mengangkat tangan kirinya dan yang terlihat cincin emas putih yang mempunyai mutiara ditengahnya. "Maaf In,aku tidak bisa. Aku sudah mempunyai Iman di dalam kehidupanku dan anak-anak-ku.In,lima tahun ini aku selalu menunggumu untuk mengutarakan semua perasaanmu kepadaku namun kamu tidak kunjung menampakan diri sehingga akhirnya aku harus melabuhkan pilihankan-ku bersama Bayu" Indra hanya terdiam membisu mendengar semua ucapanku tadi. Dan akhirnya aku berpamitan untuk pulang namun dia tidak kunjung menjawab dan sehingga aku merasa berat untuk meninggalkan rumah sakit tapi mau tidak mau aku harus melakukan hal ini.

Jika kamu mencintai seseorang segeralah membicarakanya jangan kamu simpan sendiri sampai bertahun-tahun dan jangan menunggu dia sudah mempunyai oranglain baru kamu jujur mengenai perasaan kamu terhadapnya.

Kamis, 18 September 2014

Kamu yang selalu ada

Aku hanya senang bisa menghabiskan waktu bersamamu entah itu sebentar ataupun sampai larut. Aku senang bisa menghabiskan hariku bukan karena aku mempunyai rasa kepadamu tapi karena kamu tau disaat yang tepat aku membutuhkanmu kau selalu ada di dekatku tanpa aku minta. Dan kamu selalu mempunyai banyak cara untuk membuat senyum simpul dibibirku,kamu terlalu handal dalam hal itu.

 Namun sekarang sudah banyak faktor yang membuat kita jarang ketemu jangankan untuk bertemu untuk berkomunikasi satu sama lain pun sangat sulit,sampai terkadang ketika aku merasakan sunyi kau tak kunjung muncul dan menyapaku lalu menceritakan semua kisah-kasih mu yang sangat basi namun bisa membuat kita tertawa terbahak bersamaan. Aku sadar aku banyak mengeluh selama kita berteman,namun aku mengeluh hanya untuk berbagi kesedihan hidupku kepadamu karena hanya kamu yang bisa memberikan jalan keluar yang sekaligus menamparku dengan semua kata-katamu. Kamu yang selalu menyadarkan ku bahwa kita harus selalu berjuang untuk sampai ketitik yang lainya bukan hanya terdiam di titik yang lama dan selalu merasakan kepedihan yang mendalam secara berturut-turut.

Sudah banyak hari yang kita lewatkan bersama tanpa mereka tau atau tidak apa saja yang kita rahasiakan. Bukan merahasiakan sesuatu yang berhubungan tentang apa yang mereka pikirkan,tapi merahasiakan apa yang selama ini kita rasakan dan jalankan di dalam kehidupan kita masing-masing. Aku berjuang untuk sampai ketitik yang lebih lanjut dan kau pun melakukan hal yang sama seperti apa yang aku lakukan untuk sama-sama meloncat dari titik yang lama ke titik yang baru.

Aku tau kita tidak akan bisa bersatu menjadi titik yang kuat untuk meloncat ke titik yang lebih tinggi,karena kita yakin tanpa kita bersatu pun kita bisa melompat ketitik yang lainya,karena kamu selalu ada menguatkan aku dan aku pun mencoba untuk selalu ada untuk menguatkanmu menjalankan semua kesedihan ataupun kebahagiaan yang selalu kita hadapi.

Terima kasih kamu selalu ada disaat aku membutuhkan seseorang untuk menumpahkan semua kesedihan dan kebahagiaan ini,terima kasih :)