Kamis, 24 Oktober 2013

Tian part 16

**
Hari ini bastian datang kembali ke indonesia,setelah bertahun-tahun tinggal di manhattan. dia kembali ke indonesia karena untung meminang calon tunangan-nya.
 Mas remy dan mbak anggun sudah bersiap-siap untuk menjemput bastian di airport,pukul 11.00 siang bastian akan landing di bandara internasional soekarno hatta. tapi aku tidak bisa ikut menjemput kaka kesayangan-ku itu dikarenakan ada kuis susulan yang harus aku ikuti di kelas si dosen kumis pare.
 seketika telepon rumah berbunyi dengan keras dan mbok parmi pun menghampiriku. "mbak tian,ini telepon dari eyangti" katanya sambil memberikan telepon-nya kepadaku. "assalamualaikum eyang" salamku ke eyang. "waalaikum salang cah ayu,ndok kamu jemput mas mu ndak?" tanyanya dari sebrang sana. "engga eyang,hari ini aku ada kuis susulan. kenapa toh eyang?" "kapan kamu kesini? jangan lupa undang teman-temanmu dan teman-teman mas mu jangan lupa juga ajak kiki sama angel ya ndok" aku gelagapan mendengar amanah eyang barusan. "insya Allah ya eyang soalnya angel sama kiki lagi pada sibuk kuliah juga yang" dia membuang napasnya dengan berat,"yasudah ndok kalo mereka bisa dan ndak sibuk kamu ajak ya ndok" aku terdiam dan berpikir,"iya eyang pasti" telepon diputuskan oleh eyang tanpa mengucap salam.

  Aku berjalan ke arah dapur untuk sarapan pagi bersama dengan mas remy dan mbak anggun,ku tarik bangku di hadapan sepasang tante dan om-ku itu. "ian,kiki kemana kok jarang kesini sih?" tanya mbak anggun sambil menuangkan susu kedalam gelasnya. aku terdiam sejenak mengambil napas dan mempersiapkan jawaban yang pas,"lagi sibuk kuliah kali mbak,aku juga gatau pasti sih dia kemana", mbak anggun dan mas remy memandangku secara bergantian,mereka seperti kaget mendengar jawabanku tadi. "kok kamu bisa gatau sih ian? kan kalian sahabatan,apa kalian lagi berantem?" sekarang pertanyaan yang keluaar dari mulut mas remy membuat-ku skak mat. aku tidak lagi menjawab pertanyaan semacam ini. "engga kok mas,yaudah ya mbak,mas aku kuliah dulu. ass....." belum sempat aku menyelesaikan pembicaraanku,mas remy memotongnya. "sarapan dulu lah ian baru kamu kuliah,nanti laper ngga konsen kuliah terus malah kepikiran kiki aja..." timpal ledekan dari mas remy, aku tertawa kecut."alah mas nih emang aku abg ababil apa mas. yaudah aku jalan ya mbak,mas. assalamualaikum" "waalaikumsalam ian calon pacarnya kiki..." suara teriakan mas remy terdengar sampai ruang keluarga,aku berdecak mendengarkan candaan garing mas remy namun itu mennyayat hati.

  hari ini aku lebih memilih membawa rubicon merah kesayanganku ke kampus dan aku memarkirkan-nya dibawah pohon mangga ditempat parkir yang biasa dipakai sun. ah aku tidak bisa berhenti memikirkan pria itu sedang apa dia dan dimana dia berada saat ini. kepala-ku selalu pening mencari jawaban yang tidak pernah aku ketahui, seturunya aku dari mobil,segerombolan cewe-cewe kampus bisik-bisik,aku heran gossip apa lagi yang tersebar di kampus ini. "tiaaaaaaan" seketika aku mendengar angel berteriak dari ujung kubikel suaranya sangat ku hapal,"kenapasih teriak-teriak?" jawabku ketus. "apasih pagi-pagi udah badmood aja,biar lo ngga badmood gua kasih tau gossip terkini dikampus ini deh" aku berdecak dan mulai berjalan ke arah ruang kampusku. "ah gaminat banget,kapan-kapan ajadeh" tanganku ditarik oleh angel,dan badanku langsung menghadap kepadanya. "okeee,apa gossipnya?", "jadi disini tuh ada mahasiswa baru anak ketua yayasan! namanya dimas allensky dia anak arkeolog dan dia jadi cowo terganteng di angkatan kita! gila ya beb dia tuh udah ganteng,wangi,pinter,tajir pula. oh my god gakuat bangetkan beb?" celotehnya panjang,aku mulai menguap di depan angel,"baby,kamu udah punya arly! stop mikirin cowo lain dan stop ngasih gossip ngga penting kayak gini ya,yaudah aku ada kelas. byee" jawabku singkat dan masuk kedalam ruangan kuliah.
   selesainya kuis dari si kumis pare aku langsung ke arah kantin dan seketika mata-ku terbelalak melihat segerombolan cewe memutari sebuah meja. aku tidak sama sekali tertarik hal apa yang sedang terjadi,aku langsung memesan mie yamin mas no dan menunggu-nya di meja yang biasa aku dan sun gunakan. yak selesai makan aku langsung ingin pulang dan tidak sabar untuk bertemu dengan kaka-ku yang sangat rese namun perhatian itu. baru saja aku berdiri seketika angel berteriak "baby kok kamu ngga ikut ngegerombolin dimas sih beb? ngga takut nyesel" ucapnya sambil senyum-senyum nakal. "ah gapenting cowo kayak gitu kok dibanggain" jawabku ketus dan seketika segerombolan cewe-cewe itu langsung diam dan tiba-tiba ada cowo tinggi berambut modis dan bergaya modis dengan wajah ganteng dan rupawan dengan bau mint-nya yang mengganggu penciuman-ku. "excuse me,kamu siapa sih ngejudge orang kayak gitu? kamu gatau aku siapa? oh mungkin kamu gatau ya,oke aku perkenalkan diri namaku dimas allensky pindah dari university of california. nama-mu siapa?" tanyanya sambil menjulurkan tangan-nya kepadaku. aku tidak menjawab satu pertanyaan pun dari mulut dia dan aku malah lebih memilih meninggalkanya dibelakang.

**
"how's your day,dude?" tanya william kepadaku. "not bad. gua happy-happy aja dikampus baru gua" jawab dimas sambil menyalakan rokoknya. "yaiyalah lo happy orang kerjaanya dikejar-kejar cewe sekampus gimana ngga happy men" celetuknya tajam. "ah kampret lo will,ada satu cewe yang ngga begitu fanatik dengan kegantengan dan kepopuleran gw. dia malah anggep gw cowo gapenting" william terbelalak mendengar jawaban dimas barusan. dan dia membenarkan posisi duduknya. "ah yang bener lo? siapa orangnya? yakali dia gasuka sama cowo yang almost perfect kayak lo men?" "ya mana gua tau nama dia siapa yang jelas dia jutek setengah mati dan tadi pas gw mau balik sih gw ngeliat dia bawa jeep ke kampus" lagi-lagi william kaget mendengar ucapan adeknya barusan. "ah gila-gila biasanya cewe kayak gitu asik tuh dim lo pacarin aja" "lo gila bang? gua ogah jadian sama cewe cuek dan jutek kayak gitu. lo tau kan selera cewe gw kayak gimana?" jawabku sombong dan aku langsung meninggalkan william sendirian di kamarnya.

 **
"hai dek,kamu udah pulang?" teriak bastian dari dapur. dan aku langsung berlari dan memeluknya. "ah gila kangen banget gw sama lo bang! akhirnya pulang juga" jawabku histeris,"uhuk uhuk uhuk duh lepasin dong pelukan-nya aku gabisa napas dek!!" jawabnya sambil menarik napas dalam-dalam. aku terkekeh melihat ekspresinya yang aneh itu.
  "pulang sama siapa? kiki? mana? kok ngga disuruh masuk sih dek kan ak....." belum selesai bastian ngomong aku langsung memotongnnya. "kenapasih semua orang nyariin kiki bang? aku gatau dia dimana sepulang dari bali dia ngilang(lagi) ngga ada kabar(lagi) aku mumet(lagi) kalo mikirin semua orang melontarkan pertanyaan yang sama ke aku,aku bingung mau jawab apa. aku ngerasa jauh banget sama kiki akhir-akhir ini..." jawabku cepat dan ketus. bastian hanya melihati-ku dan memberikan ekspresi kaget walaupun tidak terlalu terlihat."mungkin dia ada urusan kali yang ngga bisa ditinggal,yaudah jangan terlalu dipikirin meningan kita ke pansuree yuk dek" aku hanya mengangguk ajakan-nya.

 sepanjang perjalanan bastian memutar lagu-lagu dari boyzone dan seketika lagi picture of you yang terputar,jantungku mencelos mendengar bait demi bait lirik dari lagu itu,aku langsung ke ingat dengan semua yang pernah ku lakukan bersama kiki,my sun. sepeninggalan kiki,hidupku seperti berjalan dengan lambat,seperti tidak ada waktu untuk berhenti memikirkan-nya,membayangkan dia ada disini sekarang disebelah-ku dan dibalik kemudi itu,namun kenyataan-nya berbeda dia pergi. menghilang bagaikan ditelan oleh bumi....

"oi dek jangan ngelamun terus ah! ntar kiki juga pulang kalo urusanya udah selesai" bastian langsung membuyarkan lamunanku namun aku masih menangkap ucapannya barusan. "ah pulang? emang dia dimana bang?" tanyaku semeringah. bastian terdiam untuk beberapa saat,"hem mana aku tau dek,aku cuman nebak-nebak aja kok. udah ah aku jadi males kalo kamu diem-diem kayak gini terus aku balik lagi deh ke manhattan kalo kamu kayak gini" aku langsung menoleh ke arahnya. "idih apa banget sih lu,bocah dasar gitu aja bete. iya bang iya aku ngga bakal ngelamun lagi deh" "nah gitu dong".

  sepanjang quality time-ku bersama bastian aku benar-benar bisa melupakan semua permasalahan yang sedang aku pikirkan. sesampainya dirumah aku langsung naik ke atas tempat tidur-ku dan mengambil hp dari tas ranselku

"aku tau kamu baik-baik aja kok sun,tapi bisakah kamu muncul kembali ketika pernikahan bastian? @kiki_Hunnam bastian butuh kamu,aku pun butuh kamu. segera kembali sun dan jangan pernah pergi lagi"

aku langsung menekan tombol send tweet,dan aku berhenti mencari-cari kabar kiki,namun aku tak akan pernah menyerah untuk merindukan-mu pria kumis tipis-ku.

**
aku membaca tweet adek-ku barusan dan aku langsung memutuskan untuk menelpon kiki yang sedang bergelut dengan dunia perkuliahanya di california.
 "oi bro" ucapku kepada kiki,terdengar suara kiki menguap dari ujung sana. "oi bro sorry ya gw baru angkat telepon lo nih" jawabnya singkat. "iyaiya woles aja bro,sampe sekarang lo belum ngasih tau tian kalo lo udah kuliah di california?"

"belum bro,gua belum siap banget ngasih tau dia tentang kuliah gw disini,mungkin kalo udah waktunya gw bakal ngasih tau dia kok bro"

"oke bro gua percaya sama lo,selama itu ngga nyakitin hati dia aja btw kenapa sih lo gapernah mau hubungin dia? dia setengah mati nyari-nyari kabar lo ohya lo datengkan kepernikahan gw?"

"hmm gw ngga mau kepikiran tentang dia dulu bro lagi bener-bener mau nyelesain ini kuliah gua dulu,iya gw usahain gw dateng ke pernikahan lo bro

"ah gila aja lo kalo sampe ngga datang kepernikahan gw! tinggal seminggu lagi ki,lo dateng dong men"

"iya bro pasti tapi kalo semua urusan gua disini udah kelar semua gw pasti bakal balik ke indo,gua nitip shine kesayangan gua ya bro jangan sampe ada orang yang berani nyakitin dia"

"alah lo aja udah nyakitin adek gw,yaudah gw tutup ya bro teleponnya. good luck men" tut tut tut telepon terputus. dan aku membuang napas dengan berat mendengar ucapan-ucapana kiki barusan,aku setengah mati mumet untuk ngga memberi tahu tian tentang masalah ini. satu posisi aku ngga bisa ngeliat adek-ku sedih ngga jelas dan diposisi lain aku ngga kuat ngeliat kegagalan kiki. yaTuhan. dan terpaksa aku lebih memilih untuk tidak memberi tahukan kepada tian dari pada harus melihat kiki gagal mengejar mimpinya.

Rabu, 23 Oktober 2013

Tian part 15

Matahari sudah bergerak turun, Aku dan kiki akan segera pergi meninggalkan pulau dewata  yang penuh dengan kenangan ini. Kami akan kembali ke jakarta dan menjalankan kembali semua aktivitas di dunia perkuliahan yang sangat menghanyutkan itu.
  aku berjalan disebelah lelaki yang membuat pipi-ku terasa panas ketika dia mulai memeluk-ku dengan erat,menghapus air mataku jika aku menangngisi sesuatu yang tidak jelas dari mana asalnya,padahal alasanya hanya satu. dia.

**
aku berjalan dibelakangnya,aku cukup ketinggalan jauh dengan langkah besar-besar kakinya. 
"oi bisa pelan-pelan aja ngga jalan-nya? aku capek ngejar kamu terus" kataku sambil menghapus keringat di dahi-ku. "kamu jalanya cepet dong shine! aku bete ah jalan sebelah kamu gabisa diem!" jawabnya sambil melangkah lebih jauh. 
   dia melambatkan langkahnya dan akhirnya dia menyerah. tapi dia masih beberapa senti didepan pandanganku,dan dia membiarkan aku berjalan disebelahnya. "jadi,aku ngalah nih ya shine cukup kali ini aja"
cewe itu menganggukan kepalanya. "alhamdulilah deh kamu sadar kalo aku cape ngikutin langkah kamu yang kayak kuli itu sun!" kiki tersenyum manja. "kuli-kuli gini kamu sayangkan?" aku hanya memberikan mesem kecutku kepada laki-laki yang kucintai ini. "pede banget siapa coba yang bakal suka sama cowo yang cuek kayak kamu,priscilla aja ninggalin kamu...uppsss" "nyindir lagi deh! mulai!" cuma suara aja yang kedengaranya marah padahal kiki nyengir kuda dan menahan tawa. aku jelas-jelas tau apa alasan sesungguhnya priscilla memilih untuk meninggalkan kiki. aku.

** 
Bali disiram hujan badai hingga akhirnya pesawat kami di delay selama 2 jam. shine sudah terlelap disebelah-ku sambil memegang hp di tanganya dan menyumpal kupingnya dengan earphone,aku penasaran lagu apa yang sedang dia dengarkan. aku mencabut earphone dari telinganya dan memasangkan-nya di telinga-ku. jantungku tercekat mendengar lagu-lagu yang di dengarkan-nya adalah lagu-lagu yang ku cover. dan tidak ada satu orangpun yang tahu aku mengcover lagu-lagu itu. aku penasaran dia dapat dari mana. aku tersenyum melihat wallpaper di hpnya ketika aku mengembalikan ke menu. foto kita,foto kita di tengah-tengah hujan ketika jaman sma ketika aku masih memakai vespa biru dongker kesayanganku itu. tanpa ku sadari kita sudah menunggu 2 jam disini dan sudah ada pemberitahuan bahwa pintu pesawat sudah dibuka.
"oi shine,bangun dong. mau ketinggalan pesawat apa lo!" aku sambil menggerak-gerakan tanganya.
dia terbangun sambil mengucek-ngucek matanya,"emang udah mau take off?" "iya,mau sampe kapan kita disini yuk buruan" kami bersiap-siap dan langsung meninggalkan ruang tunggu.

sepanjang perjalanan menuju jakarta aku dan shine hanya tertidur pulas di pesawat. kami menyimpan energi karena sesampainya di jakarta,kami harus langsung kembali ke kampus. aku hanya menemani shine ke kampus. dia harus ikut kuis sastra jerman yang di adakan mendadak itu. seketika sampai dijakarta aku baru saja mengaktifkan hp-ku kembali,ternyata ada e-mail dari mr. william bahwa aku harus segara kembali ke california untuk menyelesaikan tugas-tugasku yang terabaikan.

"hmm shine,kayaknya aku ngga bisa anter kamu ke kampus deh. aku harus kerumah eyang langsung nih" ucapku sambil menggaruk kepala-ku yang tidak terasa gatal. dia tersenyum kecut "yaudah gapapa makasih banyak ya sun udah anterin aku pulang,kamu hati-hati ya dijalan" dia sambil bersiap-siap dan turun dari mobil. tanpa pikir panjang aku langsung tancap gas dan langsung pulang kerumah,sesampainya dirumah aku langsung membuka laptop dan langsung mengerjakan deadline-deadline-ku itu.
  tak terasa sudah jam 5 pagi. tak terasa sudah 11 jam aku bergelut dengan tugas-tugas ku ini. namun aku tidak peduli aku tetap bergelut dengan semua ini. demi impian-ku

**
"hmm angel,lo ngeliat kiki gak sih? sepulang dari bali dia ngga ada kabar terus ngga kuliah-kuliah,kemana ya dia?" aku sambil duduk disebelahnya. dia terbengong heran. "lah mana gw tau tian,kan kalian yang lebih sering berdua sampe-sampe gw ditinggal sendirian terus" dia terkekeh. "aduh baby,kamu aja yang sibuk sama pacar kamu,mangkanya kalo punya pacar jangan asik berduaan doang emang ngga inget masih punya temen yang super unyu kayak aku?" aku nyengir kuda. seketika aku mendengar suara pria berdeham dibalik punggung kita berdua,ternyata arly. "morning sayang" ucapnya kepada angel sambil menghelus rambut angel dengan halus. aku berdiri dan berniat untuk meninggalkan mereka berdua namun tangan-ku ditahan arly. "sini aja sih ian,biar angel ngga dibilang lupa sama lo karena dia pacaran sama gw" aku menelan ludah mendengar ucapan dia barusan. "hmm engga deh ly nanti gua malah jadi obat nyamuk,gua cabut ya mau balik aja ngantuk banget nih. selamat pacaran" ucapku,sambil kabur dari mereka berdua,lebih tepatnya dari arly.

 "lagi-lagi kamu pergi dari hidup aku tanpa penjelasan. aku merasa asing denganmu akhir-akhir ini sun,dimana kamu? miss you a lot @Kiki_Hunnam"

ku pencet tombol send tweet,dan aku masih penasaran kenapa kiki tidak pernah mengangkat telepon dari-ku dan pada akhirnya aku coba lagi menelponya namun jawabanya masih sama. tidak di angkat. aku mengirimkan sms,line,whatsapp dan email pun tak ada yang dibalasnya. kemana lagi dia pergi. aku selalu benci saat-saat dia menghilang dari kehidupan-ku seperti radio tanpa suara. sepi. senyap. sunyi.

Selasa, 22 Oktober 2013

Tian part 14



**
Pagi ini bali diguyur hujan aku berjalan mendekati jendela besar yang langsung menghadap kearah laut,aku sangat suka memandangi langit dikala hujan seperti ini. Cuaca-nya sangat sama dengan apa yang sedang aku rasa langit pun ikut menangis melihat jarak diantara kita my sun

“langit itu menangis sama seperti aku yang sedang meratapi jarak di antara kita seperti ada benteng ditengah-tengah-nya”

Aku menekan tombol send tweet,aku berjalan kearah sofa. Tempat biasa dia beristirahat tapi sekarang hanya sisa harum parfumnya saja,aku berlonjak dari pijakan-ku aku kaget setengah mati mendengar ada yang menggedor-gedor pintu hotel-ku.

“hai apa kabar  ian?” angel sambil mencium pipi kanan&pipi kiri-ku

“kok… lo ada disini ngel? Tau dari mana gw nginep disini?” tanya-ku terbata-bata sambil memeluknya

“loh,gimana sih kan waktu itu lo kasih tau gw kalian bakal nginep dimana btw kiki mana? Kok  gak keliataan dari tadi” aku pura-pura menanyakan hal bodoh seperti itu kepada tian.

Aku berjalan kearah kulkas untuk menggambil minuman dingin dari sana. “hmm kita berantem dan 
 sebenernya ngga berantem sih tapi dia kayak ngehindar dari gw entah karena apa”

Aku pura-pura tersendak minuman yang baru saja dikasih tian,”sumpah lo? Kok bisa sih? Kenapa ngga diomongin dulu sih?”

“males bahas ah ngel,gamau merasa bersalah lagi sama sun”
Aku izin dengan angel untuk mandi karena angel mengajak aku ke suatu tempat yang dia tak sebutkan namanya

**
Aku setengah mati merindukan wanita satu itu,wanita yang selalu memberikan aku pelukan singkat yang hangat ketika aku setengah mati sulit untuk menahan emosi-ku kepada seseorang. Dan wanita itu juga yang selalu membuatkan aku teh terenak yang pernah aku minum panggil saja dia shine.
Seketika handphone-ku berdering dan panggilan dari wanita itu,aku memutar otak harus aku apakan ini? Kalau saja aku tidak mengangkatnya aku akan semakin merindukan-nya dan ku putuskan untuk mengangkat panggilanya.

“sun,kamu dimana? Masih marah ya sama aku? Sun kok kamu diem ajasih? Yaudah deh kamu boleh diem aja selama aku telepon kamu tapi jangan pernah tutup telepon aku ya,aku mohon. Sun aku kangen kamu,kamu balik yak ke hotel aku cemas banget kamu luntang lantung di bali dan aku udah tau semua kejadian apa yang telah kamu lakukan diluar sana dan musibah apa yang kamu dapat”

 Seketika gelas yang disamping siku-ku tersenggol dan pecah. “sun,kamu kenapa? Itu apa yang jatoh?” terdengar suara panik dari sebrang sana. Aku masih terdiam di dalam lamunan-ku dan tian melanjutkan pembicaraanya. “aku pengen kamu balik ke hotel sun,serius aku pengen nyelesain masalah kita yang ngga 
 jelas ini” dan hape-ku langsung mati karena lowbat total.
   
   Aku langsung berpikir apa yang harus aku lakukan saat ini,aku langsung keluar dari apartemen-ku dan berjalan kearah starbucks. Aku memesan vanilla latte,dan memilih duduk dipojokan dari starbucks aku langsung membuka laptop-ku dan menyicil tugas online ku dengan dosen William. Aku mengalihkan pandangan mataku dari laptop sebentar dan melihat sekeliling,mata-ku terhenti dengan 2 orang yang duduk ditengah-tengah café itu,mataku tak dapat berkedip sedikit pun dari arah mereka. Suara mereka dari tempat-ku duduk sangat samar-samar. Dan aku memutuskan untuk pergi dari café itu

**
“aduh ki,telepon-ku tiba-tiba diputus sama kiki. Aku harus ngapain ki? Aku gatau dia dimana sekarang” kata-ku ke oki

Dia membenarkan posisi duduknya dan menyalakan rokoknya. “kenapa kamu gacoba lagi telepon dia sekarang?”

“aku udah telepon dia ki,tapi gak aktif-aktif” kata-ku sambil mengaduk kopi-ku

“ya hubungin dari twitter kek,skype kek atau email sekalipun”

  Aku hanya terdiam dan berpikir sejenak,aku mengambil iPhone-ku dan aku terdiam melihat wallapaper handphone-ku ini. Tak terasa mata-ku sudah begitu basah dan aku berusaha untuk tidak menangis lagi di depan oki,aku langsung pamit dengan oki dan kembali ke hotel.
   
  Aku berjalan menyusuri kuta,aku terpanah dengan seorang pria yang sedang berjalan  membelakangi-ku aku sungguh kenal dengan sosok itu aku mencoba memanggilnya tetapi dia malah mempercepat langkah kakinya,aku semakin yakin dia adalah kiki. Aku berjalan lebih cepat bahkan sampai berlari hanya untuk mengejarnya dan meminta penjelasanya

   “sun,kamu kenapa sih tiba-tiba ngejauhin aku kayak gini? San jelasin semuanya ke aku sekarang! Jangan pernah pergi lagi sun dari aku!” kataku kepada kiki dan sambil memeluknya dengan erat
“aku gapapa shine” jawabnya dengan menyebut nama yang dia berikan kepadaku kembali

“sebut nama itu lagi sun”

“ah lebay lo kecoa!” jawabku sambil menoyol kepalanya

Aku tertawa terbahak namun tidak melepaskan pelukanya. “aku kangen kamu sun”

“hmm maaf nih gua lagi ngga kangen lo shine”

“yaudah,kalo ngga kangen lepasin-lah pelukanya” jawabku sambil meledekinya

“loh,orang kamu yang meluk aku. Harusnya kamu yang ngelapasin pelukanya,bukan aku.”

Aku langsung melepas pelukan-ku kepadanya dan pipi-ku terasa begitu panas

**
Kami berdua tertawa terbahak-bahak di ujung café hotel,aku tak bisa berhenti tertawa mendengar lelucon-lelucon yang dikeluarkan dari mulut kiki.

“shine” panggilnya sambil menarik napas

“yaa sun?”

“hmm gajadi deh”

“jangan gitu dong sun”

“dih apasih orang  gajadi juga”

“gamau! Harus jadi!”

“ih maksa genduttt!” jawabnya sambil nyengir kuda dan satu lesung di pipi kanan-nya terlihat

“aku kangen banget sama kamu sun,jangan pernah diemin aku tanpa sebab lagi ya ohya aku baru inget waktu smp kamu pernah diemin aku tanpa sebab karena kamu cemburu sama rexy,dan sekarang kamu ngediemin aku tanpa sebab lagi dan langsung pergi ninggalin aku. Kamu cemburu sama siapa sun?”

  Dia membenarkan posisi duduknya dan membuang napas dengan dalam “ih pede banget lo siapa juga yang cemburu? Emang kalo orang diem tanpa sebab karena cemburu?” jawabnya cepat

Aku memutar otakku,”hm bisa aja tuh. Di dalam kamus kehidupan aku ada dua 2 tipikal kenapa orang tiba-tiba suka ngediemin gitu”

  “satu karena dia cemburu dan yang kedua karena dia takut kehilangan dan merasa dirinya udah dilupakan”
Lagi-lagi dia membuang napasnya dengan berat,aku bisa melihat perubahan ekspresi di wajahnya

“mungkin yang kedua kali ya”

“hah? Maksudnya yang kedua apa sun?” jawabku,so polos

“udah ah,balik yuk ke hotel”
 
   Aku mengangguk. Dan kami menyusuri daerah nusa dua sambil becanda-becanda dan bergandengan tangan sepanjang pesisir pantai. Malam yang indah,karena dia kembali…