Jumat, 15 Desember 2017

Kevin? (27)

Sepanjang perjalanan gue bener-bener hanya menyulut rokok gue, gue bener-bener sepusing ini. Gue sadar gue memang salah selama ini gue cuman bisa mengikuti ego gue aja. gue gabisa ngejaga apa yang udah gue punya sampai akhirnya moment itu datang, semuanya udah kesapu bersih sama ombak yang gue buat sendiri. Ngga tau jamberapa saat itu gue cuman bener-bener ngabisin waktu di mobil dan muterin niatnya hanya muterin Jakarta. Tapi, ternyata gue salah gue udah sampe di Tol Cikampek dan akhirnya gue bener-bener nekat buat langsung ke Semarang aja untuk nenangin pikiran gue sendiri.
 Jam menuju kan pukul 4.30 pagi dan hebatnya gue udah sampe Brebes Timur. Karena gue udah merasa kantuk tak tertahan akhirnya gue lebih memilih untuk masuk ke rest area untuk nunggu adzan subuh dan sekalian beli stok makanan dan minuman buat selama perjalanan Jakarta - Semarang. sekitar pukul setengah 6 pagi gue baru ngelanjutin perjalanan gue kembali ke Semarang kali ini gue bener-bener merasa lebih baik dari sebelumnya. Memang benar orang bilang jangan beri tahu Penciptamu bahwa kau punya masalah tapi beritahu masalah bahwa kau selalu mempunyai Penciptamu. gue memilih untuk meshuffle  lagu gue tapi lagu pertama gue udah dihantam dengan lagu The Overtunes - I Still Love You. tanpa pikir panjang akhirnya gue memilih apa kata hati gue bilang saat ini. gue mencoba untuk telpon Kiki sekali lagi. gue terkejut karena kali ini ada nada sambung dan berarti Kiki udah bisa dihubungin. "halo" gue kaget setengah mati suara yang gue kenal ini akhirnya terdengar kembali. "aku kangen kamu" ucap gue sambil memasang earphone ketelinga gue, gue tidak mendengar jawaban gue hanya mendengar suara tarikan napas yang lumayan panjang dan ga lama telepon tertutup begitu saja. Rasa kesal mulai menguasai gue lagi namun sebisa mungkin gue tahan dan akhirnya gue cuman bisa ngambil napas panjang dan nangis. Gue bener-bener nangis yang sebegitunya, lebay memang namun pria juga punya titik lemah kan? ngga hanya wanita aja.

**
Aku belum tidur pagi itu karena aku harus mengerjakan hasil finishing hasil design-ku untuk portopolio ke kampus impianku University Of Tokyo. Aku berusaha mati-matian untuk bisa meneruskan pendidikan S2 ku dan menghidupkan cita - citaku. Aku sedang berjalan menuju ke meja kerja-ku aku kaget nama Kev muncul dilayar hpku dan aku benar-benar langsung reflek untuk mengangkat telepon darinya dan akhirnya aku mendengar langsung suara yang sangat aku rindukan itu. "aku kangen kamu" suara Kev terdengar berat dari sebrang sana, aku hampir tak kuasa dan rasanya aku ingin teriak sebisaku bahwa aku sangat amat merindukanya sampai ingin menangis aku mendengar suara Kev. Baru kali ini Kev to the point tanpa basa basi. Ketika aku mendengarnya berbicara seperti itu aku hanya bisa menarik napas panjang dan langsung ku tutup teleponya dan bisa kalian pastikan bahwa aku mulai menangis tersedu-seduh karena aku sedikit menyesal mengangkat teleponya, membuatku semakin menggila untuk merindukanya.
 Dan tak lama, ada imessage yang masuk ke handphoneku. "aku kangen kamu. sangat" aku memilih untuk tidak membacanya langsung karena aku akan membuat diriku semakin tesiksa dengan semua perilaku bodohku ini.

**
Sekitar pukul jam 3 sore gue baru sampe di Semarang gue hampir mati rasa karena kelamaan duduk di dalam mobil, rasanya kalo udah selelah ini gue akan kembali kerumah untuk menceritakan semua yang aku rasa. Namun, rumahku saat ini sedang menghilang benar-benar menghilang tanpa memberikan gue celah sedikitpun. Gue udah sampai di Penginapan gue di daerah Unggaran. Gue sengaja memilih Unggaran karena Semarang kota yang panas untuk menetap, entah kenapa gue selalu milih penginapan di daerah yang dingin atau langsung dekat dengan pantai.
 Nyampe Penginapan gue langsung mandi, gue bener-bener cuman bawa baju yang biasa gue bawa dimobil. Ada untungnya juga gue selalu bawa baju kemana-kemana karena alesan buat ketemu client atau pergi mendadak seperti ini. Selesai mandi gue langsung tepar seada-adanya. sekitar pukul jam 2 pagi gue baru bangun dari tidur gue, gue bisa ngerasa laper yang kapan aja bisa bunuh orang. gue cuman makan roti dan air putih sepanjang perjalanan Jakarta - Semarang. Gue memilih makan di Rumah Makan Djawas untuk menuntaskan laper gue. selesai makan gue memilih untuk menghubungin Kiki lagi karena gue udah ngga punya cara buat nyari dia lagi. ada nada sambung namun tidak kunjung diangkat gue mencoba untuk positif thinking menganggap dia udah tidur dipukul 3.30 pagi.

**
Aku merasakan handphoneku bergetar ketika aku sedang melakukan finishing design-ku. Nama Kev yang terpampang namun kali ini aku merasa tidak boleh untuk mengangkatnya kembali karena aku harus fokus dengan apa yang ingin aku capai sekarang. Namun, percayalah aku bisa merasakan penyesalan mengalir di dalam seluruh badanku dengan cepat. Aku butuh pulang ucapku dalam hati namun kini bukan saat yang tepat untuk pulang. maafin aku Kev aku harus bisa tegas dengan pilihanku sekarang aku harus tahu waktu kapan akuk harus diujung batasku, aku harus bisa mengatur rasa rindu-ku agar aku tidak terbiasa untuk selalu mengungkapkan bahwa aku rindu.