Kamis, 21 Agustus 2014

'pria bertatto matahari'

Suatu hari pada bulan tertentu aku berkunjung ke calon kampusku untuk mendaftarkan diri disana. Ketika aku baru saja keluar dari ruang informasi universitas tersebut aku melihat seseorang membawa motor matic dengan kecepatan penuh dan aku hampir tertabrak sehingga kami saling berhenti. Ketika kami saling berhenti. Aku menatap dua matanya dengan lekat,dia menggunakan helm full face dan masker yang menutupi hidungnya sehingga aku hanya terpaku oleh kedua alisnya yang tebal dan terangkat keatas dan aku mulai menuruni pandangan ku kepada dua tangan-nya. Dia menggunakan kemeja yang sengaja dia gulung keatas sehingga terlihat jelas ada tatto matahari di atas punggung tanganya. Hampir satu menit kami saling berpandangan dan akhirnya dia kembali menjalankan motornya dan aku menyebrang ke depan kampus itu.

  Sepanjang perjalanan menuju rumah aku hanya terbayang dengan tatto dan kedua alis tebalnya yang terangkat,ketika sampai di lampu merah pejompongan aku melihat sosok yang sama dan motor yang sama ketika aku berada di universitas tersebut. Kami tepat bersebalahan di lampu merah itu tanpa harus ku melirik aku bisa melihat dengan jelas apa yang dia lakukan diatas motornya. Tiga kali kita berjumpa di jalan ku menuju rumah tanpa sepatah katapun.

 Sampai saat ini aku masih penasaran dengan pria yang bertatto matahari di punggung telapak tanganya itu. Bagaimana parasnya,bagaimana senyumnya. Sungguh aku bisa mati penasaran disini hanya karena ingin melihat dia tanpa menggunakan masker yang menutupi hampir semua wajahnya sehingga hanya kedua matanya saja yang terlihat dengan jelas. Pernah ku mencoba kembali lagi ke universitas itu namun aku tak menemukanya,aku kembali ke universitas itu bukan untuk mencari siapa dia yang sesungguhnya tapi kalau aku boleh jujur dia terlalu mirip dengan seseorang dimasa laluku yang berhubungan dengan "tatto matahari" tapi itu semua hanya sebuah kepingan kecil yang pernah menjadi cerita membahagiakan di masa laluku.

 Suatu saat nanti aku yakin kita akan bertemu lagi di tempat yang sama,pria bertatto matahari :) 

Rabu, 20 Agustus 2014

Lelah

Aku ingin jujur,aku lelah. Lelah menunggu semua yang tidak ada ujungnya. Sekali pun berujung itu selalu pait tidak pernah terasa manis. Kau mengerti kenapa? Karena semua harapanku lenyap bersama semua rasa sakit hati ini,sakit yang kau buat entah disengaja ataupun tidak.

 Kau terlalu jauh berada di dalam kehidupanku yang sederhana ini,kau merubah semua keindahan ini dengan kesunyian yang kau ciptakan. Aku masih begitu hebat menyembunyikan semua rasa sakit yang kau buat ini,ini semua sungguh menyakitkan ketika aku tau dan melihat dengan mata telanjang kau terlalu  membanggakan perempuan yang telah aku pilih,namun aku bangga karena kau bisa menemukan pilihan yang tepat walaupun itu bisa menyakiti orang yang sayang padamu.

  Aku ingin mengubur semua kenangan manis kita,lebih tepatnya "semua kenangan manis aku bersama kamu" aku merasa bodoh menyembunyikan ini terus menerus tanpa aku memberi tahumu apa yang terjadi sebenarnya namun jikalau aku memberi tahumu apakah yang akan terjadi? apakah kau bisa menganggap semuanya baik-baik saja tanpa aku menjelaskan lebih mendalam kepadamu? Aku tak bisa jamin bahwa kau bisa melewati ini semua. Sekali lagi aku bangga dengan apa yang telah kau pilih dan aku begitu senang ketika aku mengetahui kau mempunyai sosok special yang bisa membuat hari-harimu begitu indah dan berwarna.

Ku ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabatku 3S! terima kasih kalian selalu ada disaat aku membutuhkan pundak untuk bersender dan menumpahkan semua kesedihan ini,aku janji sudah cukup sampai disini aku menunggu dia. Dia yang tidak jelas kapan datang dan kapan pergi,namun itu semua jelas di kehidupanku dia datang dan pergi sesuka hatinya namun yang lebih bodohnya aku masih aja tetap menunggunya datang dan mengerti apa yang aku rasa tentang dia. Mungkin ini semua adalah jawaban dari penantianku yang sia-sia yang tidak jelas menunggu apa yang belum tentu terjadi. Aku begitu lelah dengan semua ini sehingga tidak bisa lebih jauh menyimpan rasa yang rapih untuknya lagi.

Jangan sakiti dia itu satu pesanku untukmu walaupun tak secara langsung. Aku yakin kau mengetahuinya bahwa aku senang melihat kau berbahagia dengan yang lain walaupun perasaan ini merasakan perih.