“hei,tian
Apa kamu masih dibali? Aku sedang dalam perjalanan menuju kesana,see u”
Aku membuka pesan singkat yang baru saja masuk ke
handphone-ku,mengusik tidur-ku yang nyenyak ini. Aku melihat sekitar kamar
tidak ada sosok yang aku cari,baru pagi ini disaat aku membuka mata sosok itu
tidak ada di depan ku,aku mengetik di layar handphone-ku memberi tahu oki bahwa
aku masih dibali. Aku bangun dari tempat tidur dan berjalan ke arah balkon,aku
melihat seorang pria sedang berdiri membelakangi-ku. Dia pria yang membawa
papan selancar dan seketika pria itu menoleh ke arah-ku. Aku berani
bersumpah,dari belakang pria ini tidak terlihat seperti arly.
“hai,selamat pagi cewe kebo” dia menyapa-ku dari bawah
sambil mengangkat tangan kanan-nya. Mata-ku melotot mendengar celetukan-nya.
Dan aku hanya terdiam dan berniat untuk masuk ke kamar.
“hoi,tunggu. Ngga sopan banget sih orang lagi ngobrol ditinggal” aku tak
menjawab obrolan basi si cowo senga bau kambing itu,aku langsung masuk ke kamar
**
Aku berjalan ke arah pantai kuta,aku sedang mumet setengah
mati. Rasanya aku ingin berselancar dan mati terbawa ombak. Tadi
malam,handphone shine bergetar dan tadinya aku tidak ada niatan untuk membuka
pesan singkat dari oki itu tapi rasa penasaran-ku terlalu tinggi dan akhirnya aku
membuka pesan singkat itu,tidak hanya satu namun semua pesan singkat yang ada
di inbox itu. Selesai aku selancar niat-nya aku ingin langsung kembali ke hotel
namun ada satu kejadian yang membuat mata-ku sakit,awalnya aku tidak
mempercayai itu namun aku mendekati sumber itu dan benar itu shine dan oki.
Sepanjang perjalanan kembali kehotel aku memikirkan kejadian tadi siang di
pantai. Ketika aku sampai dihotel,aku langsung naik dan membuka pintu kamar
lalu berjalan kearah meja bundar dan mengambil segelas air putih aku
mennyurutkan rasa cemburu-ku yang begitu membara.
**
Aku membuka pintu kamar dan melihat sosok yang paling aku
rindukan,padahal baru beberapa jam saja aku tidak mellihatnya namun rasa rindu
ini sudah berkecamuk di dada.
“morning sun,abis dari mana aja?”
“surfing”
Aku kaget mendengar jawab-nya tadi,kenapa dia berubah
menjadi begitu dingin kepada-ku
“kok ngga ngajak gw sih? Oh sekarang udah mau ninggalin gw
sendirian nih?”
“gw mau mandi,sorry”
Dia meninggalkan aku begitu saja di balkon tanpa menjawab
pertanyaan-ku tadi,seusai dia mandi aku tak berniat untuk memulai pembicaraan
lagi. Seketika dia mengambil pakaian bersih yang ada di tas-nya lalu tiba-tiba
keluar kamar begitu saja tanpa pamit kepada-ku. Jangankan pamit menoleh sedikit
saja tidak.
Handphone getar dan ada sms masuk dari oki,aku membalasnya
dengan cepat. Tak lama ada yang mengetuk pintu kamar-ku sudah bisa ku pastikan
bahwa itu oki.
“mana kiki? Kok ngilang mulu sih?” tanya-nya,sambil
menyalakan rokok-nya
“gatau aneh deh ki,masa sepulang gw dari pantai dia jadi
dingin banget sama gw,kenapa ya?”
Oki membenarkan posisi duduknya. “jangan-jangan dia ngeliat
kita pelukan di pantai?”
Aku terdiam mendengar ucapan oki barusan. “gw mau bikin mie
nih,lo mau?” tanyaku,sambil berjalan ke arah dapur. “mauuu” jawabnya
singkat,lalu kembali mengisap rokoknya.
Aku ingin memasukan lada ke dalam mangkuk mie-ku dan oki dan
seketika mata-ku kelilipan sesuatu yang jatuh dari langit-langit
“oki,tolong dong” teriak ku dari dapur
“kenapa lo?” dia berjalan ke arah dapur
“kelilipan nih,tolong tiupin dong”
Oki meniup mata-ku yang tadi kelilipan dan seketika pintu
kamar hotel terbuka dan kiki masuk ke dapur,aku melihatnya dan kiki melihat ku.
Kami hanya saling pandang lalu seketika kiki pergi dan membanting pintu dengan
sangat keras
“yaaah,salah paham deh dia sama gw” ucap oki masih sambil
memegang kepala-ku
“ah,bego banget sih gw kenapa coba lupa ngunci pintu sih
jadi gini kan”
“sabar ian,ini cobaan bawa kalem aja ya”
**
Aku berjalan ke arah swimming pool dan melihat naken yang
sedang berantem dengan indah,aku berniat untuk memutar arah. Seketika naken
teriak memanggil nama-ku
“KIKI TOLONGIN GUA” teriak naken yang seketika sudah
tergeletak dibawah”
Aku berlari ke arahnya,aku melihat sosok pria berbadan besar
dan bertatto naga disepanjang lengan kanan-nya. Aku memutar otak dan mencoba
mengingat-ingat siapa pria ini,oh ya pria ini adalah pria yang bersekongkol
dengan indah untuk memeras naken.
“oh jadi ini cowo cupu yang ngehamilin indah yang ngga mau
tanggung jawab tapi mau meres temen gua? Malu sama tatto lo bos” aku
mendekatkan badan-ku ke depan wajahnya
“eh bangsat,lo siapa? Hari gini lo mau jadi pahlawan? Tolol otak
lo ya,ngga tau gw siapa?” jawab si pria berbadan besar itu
“siapapun lo,lo harus tanggung jawab!” jawabku singkat
Dan (bukkkk) seketika si pria berbadan besar memukul pelipis
mataku,aku sempat terjatuh namun aku tak mau kalah dengan pria berbadan besar
ini. Aku memukul-nya dengan sekuat tenaga ku yang tersisa dan dia
terjatuh,tergeletak dan aku mulai menendangnya dan ingin menonjok-nya sekali
lagi tepat di depan rahang-nya. “tanggung jawab sama indah,cowo bangsat lo. Mau
enaknya doang! Kalo lo gamau tanggung jawab gw laporin polisi”
“iya bang iya gua bakal tanggung jawab,tolong bang jangan
bawa gua ke kantor polisi bang”
“ikut gua sini lo” aku menarik badan si pria berbadan besar
itu ke kantor polisi dekat kuta dan ternyata ada seorang perempuan mengejar
kami. “oh jadi ini alasan kamu mas mau ninggalin aku sama anak-anak? Demi perempuan
paru baya ini?” jawab si istri pria berbadan besar ini. “kamu cewe jalang ya! Ngerebut
suami orang sembarang! Gatau malu ya kamu” si istri pria berbadan besar itu
mulai mengamuk dan menjambak-jambak rambut indah. Lalu polisi menengahkan
keributan itu dan membawa si pria berbadan besar kedalam sel.
Setelah kejadian
itu,aku kembali ke hotel dan masuk ke kamar disana aku bisa melihat shinee yang
sedang melihat ke arah-ku,dia datang menghampiri-ku “lo kenapa sun?” tanya-nya
kawatir
“gua gapapa”
“sun,lo kenapasih”
“nama gw kiki bukan sun,dan gw gapapa”
“sun kamu kenapa sih? Please jangan kayak gini”
“udah gua bilang nama gua kiki bukan sun!” jawabku,dan
suara-ku meninggi beberapa oktaf,perempuan di depan-ku ini terdiam dan masih
melihati ke arah-ku. Aku berjalan ke arah balkon dan meninggalkan-nya dikamar. Seketika
ada yang mengetuk pintu kamar hotel dan ternyata oki yang datang.
“oi ki,kemana aja lo. Long time no see” dia menyapa-ku dan
aku enggan untuk membalas basa-basinya
Aku hanya terdiam dan keluar dari kamar lalu ku banting
pintu sekencang mungkin,seketika handphone-ku getar dengan hebat ada telepon
dari angel
“dimana lo? Gw di bali nih baru aja sampe”
“gw di hotel,lo dimana? Temuin gw di starbucks sekarang. Penting”
lalu ku tutup telepon dari angel. Dan langsung berjalan ke arah starbucks,setelah
sampai disana tak lama angel tiba. Dan kami mulai berbincang-bincang panjang
lebar dan tak sadar bahwa jam sudah menunjukan pukul 4 pagi.
“lo nginep di hotel gw aja ki,nanti lo makin kacau lagi
ngeliat mereka berdua”
“iya ngel,gua juga enek nginep disana selama si cowo bangsat
itu masih sama tian”
Aku dan angel baru saja masuk ke dalam mobil angel dan
bergegas untuk ke hotelnya tak lama handphone angel bunyi dan dia
mengangkat-nya lalu seketika dia menoleh ke arah-ku.
“siapa?” tanyaku,dari balik setir
“tian,dia nanya gw dimana dan nanya gw lagi sama lo atau
engga”
“lo jawab apa?”
“gw dibali,baru aja dateng belum sempet ketemu kiki saking
capeknya”
“thanks ngel,lo emang baik sama gua”
“jangan sering-sering cemburu buta ki. Gabaik. Kalo lo ngga
kuat kayak gini terus ya ungkapin aja”
Aku tak menjawabnya dan aku hanya fokus dengan jalanan dan
aku membelokan mobil angel dan memarkirkan mobilnya di depan hotel.