Jumat, 27 Desember 2013

Pria impian

Tak pernah habis rasa rinduku ini untuknya
Padanya yang jelas jelas tak menginginkan aku di dalam kehidupan-nya
Entah dikehidupan nyata ataupun maya.

Mencoba melupakan semua goresan yang ia berikan 
Mencoba melupakan pahitnya rasa dicampakkan
Mencoba melupakan sakitnya tak dihargai
Mencoba melupakan sakitnya dijauhkan
Dan mencoba melupakan semua derita yang dia berikan namun sulit bagaikan mengharapkan panasnya terik matahari dikala musim hujan.

Dia terlalu banyak mengukirkan senyum dibibirku
Dia terlalu banyak membuat air mataku jatuh di pipi tanpa alasan yang masuk akal
Dan aku terlalu banyak aku membuang waktu untuk tetap mencintaimu wahai pria impianku

Namun tak pernah sedikit pun aku membencimu
Kamu selalu menerangkan gelapnya imajinasiku. mengisi kosongnya hariku
Kau bagaikan sinar yang menerangngi setiap sudut relung hatiku yang redup tanpa cahaya
Kau selalu memberikan senyum-mu yang bisa menenangkan hatiku
Dan gendang telingaku bergetar ketika kau menyebut namaku dengan syahdu
Namun kamu tetap hanya ada di dalam imajinasku bukan di kehidupanku yang nyata wahai pria impianku..
 

Rabu, 25 Desember 2013

Tian part 21

(Jakarta,07.00 pagi)
Sudah hampir 2 tahun aku dan shine bertunangan. dan baru 4 bulan yang lalu kami sah lulus menjadi mahasiswa lulusan universitas of indonesia. Shine menjadi lulus terbaik dari jurusan Psikologi dan aku menjadi lulus terbaik di jurusan Teknik Arsitektur. aku sangat bahagia mimpi kami sudah tercapai tinggal satu mimpi lagi yang masih di depan mataku; Pernikahan.
 Aku terlalu sering mengucapkan "aku sayang kamu shine" "aku cinta kamu shine" "jangan tinggalin aku ya shine" "mau kah kamu menikah dengan-ku shine?" semua kata-kata itu terlalu sering aku ucapkan kepadanya tapi satu ucapan-ku yang belu dijawabnya. masih tentang pernikahan.

(Bandung. 1 desember 2012. 23.00 malam)
Aku masih bingung harus menjawab apa dengan pertanyaan-pertanyaan sun tentang pernikahan. aku selalu berhenti berpikir ketika ia mengucapkan kata-kata serius itu. aku pun akhirnya menceritakanya kepada bastian . bastian hanya terkekeh. "dek,waktu aku ngelamar raisa,raisa juga kaya gitu tapi dia menjawab pertanyaan-ku ketika aku didalam rumahnya bersama di dengan kedua orangtua raisa" aku serius mendengarkan cerita bastian dan mbak raisa. "kamu harus menyakini hati kamu dulu sebelumnya dek,pernikahan itu sakral ngga main-main kayak pacaran yang kapan aja salah satu diantara kalian ada yang mau putus karena alasan tertentu" kami sedang mengobrol diruang keluarga seketika eyang berjalan menuju kami dan duduk tepat disebelah bastian. "ndok,di dalam pernikahan itu kamu harus bisa terbuka sama suami-mu apapun bentuk permasalahnya kamu harus tetap menceritakanya sama suami-mu. jangan egois,rendah hatilah dengan suamimu kelak dan jangan lupa selalu patuhi perintahnya" aku tersedak mendengar ucapan eyang yang begitu serius. "jadi aku harus jawab apa eyang?" tanyaku sambil membenarkan posisi dudu-ku. "tanyalah sama hati nurani-mu apa yang kamu mau dan apa yang kamu butuhkan dan jangan membiarkan kiki menunggu jawaban kamu. ndok" aku mengangguk mantap.

**
(Bandung 12 januari 2013)
Setelah perbicangan malam itu,aku mantap menentukan pilihanku. aku menerima lamaran kiki dan kami akan menikah pada tanggal 12 januari 2013.
 Pernikahan kami di baluti dengan 2 keanekaragaman budaya. Sunda dan jawa. setelah akad nikah aku mengganti kebaya-ku menjadi kebaya berwarna hijau lumut dan kiki pun juga menggunakan hijau lumut. aku tak bisa berpikir,aku kehabisan kata-kata. aku terlalu bahagia dan masih tak bisa ku percayai hubungan kami bisa berakhir dipelaminan setelah asam garam yang kami dapati. masih sungguh sulit untuk menggambarkan apa yang aku rasa mendapatkan kiki sepenuhnya di dalam kehidupanku.

"sayang,kamu kenapa diem aja? ini hari bahagia kita" ucap kiki ketika di atas pelampinan.
aku memandangnya lekat menggunakan kedua mataku. "aku bahagia ki,kita bisa melewati semuanya bareng-bareng apapun bentuk permasalahnya. aku cinta kamu,suamiku" ucapku lirih tak tersadar air mata jatuh membasahi pipi-ku. kiki tersenyum. "aku lebih bahagia mendapatkan kamu yang cueknya ngga ketolongan,juteknya ngga abis-abis apapun kekurangan kamu,bantu aku menutupinya dengan kelebihan shine. aku cinta kamu istriku sayang" aku ditarik kepelekukan sun. "ey,jangan pelukan disini nanti gua pengen" ucap oki yang sudah berdiri di depan kami sejak tadi. aku dan sun terkekeh melihat sikap oki barusan.
"mangkanya cepetan tuh lo lamar sih priscill biar ngga kesepian lagi terus bisa sah pelukan dimana aja" priscill terkekeh. "aku masih belum siap dilamar dia ki,dia masih galak sama aku kalo abis kalah taruhan sama aku" "jangan takut sama oki,pris. oki itu sebenernya cemen dia aja takut sama cicak" kami semua tertawa berbarengan mendengar candaan shine.
  Dan kita ber-empat foto bareng diatas pelampinan. terima kasih Tuhan aku ucapkan kepadamu,aku telah diberi lelaki yang begitu sempurna mencintai kekuranganku dan kelebihanku. Terima kasih eyang yang telah merestui hubungan aku dan kiki dari awal, terima kasih mas bastian,mbak raisa dan mas remy dan mbak anggun yang membuat pesta pernikahan ini begitu semua tanpa kalian aku bukan apa-apa. dan tanpa kalian belum tentu ada pesta pernikahan seindah ini.

-TAMAT-

Tian part 20

(Bandung. 08.00 pagi)
**
Pagi itu bandung di guyur hujan kembali. aku dan kiki akan kembali kejakarta setelah liburan semester berlalu. Eyang sedang berkunjung ke jogja berangkat abis subuh tadi. aku hanya pamit dengan mas remy dan mbak anggun karena mas bastian dan mbak raisa sedang honeymoon mengelilingi eropa. Sepanjang perjalanan dari bandung menuju jakarta aku hanya mendengarkan lagu di earphone dan membiarkan kiki fokus dengan perjalanan. baru saja aku ingi memejamkan mata namun tanganku ditarik dan sun dan langsung di genggam olehnya. sesekali dia mengelitikinya dan akhirnya aku membuka earphone-ku dan lansgung melihat kearahnya. dia tak mengatakan apapun dengan suaranya namun dia memberikan isyarat dari bibirnya yang mengartikan dengan kata-kata "aku sayang kamu" aku terkekeh. aku hanya pura-pura terdiam dan mematung. dia mengulangi kata-katanya tapi kali ini dengan suara "aku sayang kamu" aku hanya terdiam dan tersenyum. "aku bosen denger kamu ngomong kalo kamu sayang aku" kiki terbelalak. "kok kamu ngomongnya gitu sih? kamu bosen sama aku?" aku tertawa mendengar perkataan kiki barusan. "aku becanda sayang,mana mungkin aku bosen sama kamu. kamu sensitif banget sih lagi pms ya?" kiki cemberut dan mendiamkan aku selama 2 menit. ketika aku menoleh ke arahnya dia langsung menarik kepalaku kedalam bahunya dan menggengam tanganku erat. dan kami tertawa berbarengan.
**
(Jakarta. 11.30 siang)
Aku berjalan menuju ruangan si dosen kumis pare. karena aku harus memperbaiki ujian laboratoriumku. baru aku ingin masuk ke ruangan si dosen kumis pare aku berpapasan dengan dimas. dia menggunakan earphone ditelinganya. aku hanya melihatnya tanpa menyapa atau memberikan senyum dan aku langsung masuk ke dalam ruangan si dosen kumis pare. seketika aku masuk dia sedang tidak ada diruangan dan akhirnya aku keluar lagi dari ruanganya dan aku masih menemui dimas di depan. aku tak menggubrisnya hanya ingin berpapasan dengan dia tanpa sepatah kata pun. sebelum dimas memanggil namaku,oki teriak dari ujung kubikel memanggil namaku. Terima kasih ya Tuhan aku lolos dari gombalan cowo maut semacam dimas.

"hai ian,apa kabar? long time no see" sapanya lembut sambil berjalan disebelahku.
aku memberikan senyum tulus kepada oki. "kabar baik ki,lo gimana? iya nih lo sombong banget setelah lulus ngga pernah main lagi kesini" jawabku,sambil merapikan buku-buku yang aku pegang. "gimana sama kiki,udah ada jawabanya?" tanyanya,sambil memberikan tatapan ganasnya. aku hanya terdiam menatap oki dan aku memberikan tangan kanan-ku. "maksudnya apa? kalian udah tunangan? kampret lo! kenapa ngga ngundang gw sama arly dan angel sih?" aku terdiam. "jangan sotau ya oki botak,gw ngundang arly dan angel. lo kemana? siapa suruh nomor hp gunta ganti terus kebanyakan cewe sih" kami terkekeh. "i have a big problem ian waktu itu gua harus pindah ke London" aku tersedak vanilla latte-ku. "serius lo? kenapa?" tanyaku sambil mengeluarkan handphone dari kantong ranselku. "next time gua ceritain ya sekarang harus ke butik,cewe gw ada fitting baju" aku hanya mengangguk dan membiarkan oki pergi.

**
Aku melihat shine bicara dengan oki di starbucks siang itu.entah ini perasaan macam apa tetapi aku sungguh merasakan cemburu yang sangat amat cemburu,namun ketika aku melihat mereka berbicara berdua. aku tidak menghampiri mereka,aku hanya melihati mereka dari jauh dan ternyata tian benar dia hanya berteman dengan oki sama seperti dulu aku sama tian. Mereka tidak melakukan apapun yang membuat aku curiga dan oki pun sudah mempunyai wanita pujaanya sendiri.
 Entah apalagi yang harus aku takuti dari sifat tian yang sangat welcome dengan orang lain. shine memang cuek setengah mati namun hanya dia yang bisa memberikan aku ketenangan dikala aku sedang naik pitam dan tidak bisa berpikir jernih dan hanya dia yang melakukan semuanya yang membuat aku tak ingin melepaskan dia kepada pria lain.

"km berjalan dari ujung kubikel memberikan senyuman indah-mu kepadaku hanya aku dan kamu membuat gendang telingaku meronta dikala kau berbicara. aku sayang kamu shine <3 @TianiMicelK"
aku langsung mengerim tweet-ku ke profil twitterku. aku sungguh-sungguh bersyukur telah mempunyai gadis teristimewa macam shine. terima kasih shine kamu selalu memberikan semua warna di dalam kehidupan aku.

Selasa, 24 Desember 2013

Tian part 19

(Bandung. Paris Van Java, 14.30)

Sudah hampir 2 jam aku nunggu sun di Frankfurter Hot Dog Paris Van Java. sambil menunggu sun datang,aku membuka Macbook-ku dan melihat video ketika pernikahan mas bastian & mba raisa,ketika di menit ke 85 aku melihat sosok naken yang datang dengan wanita asing yang tidak aku kenali. aku tidak terlalu memperdulikan itu dan akhirnya aku close videonya dan membuka foto-foto aku dan kiki dari awal kita bersahabat sampai ketika acara aku dan kiki tunangan. Astaga. masih terlalu sulit untuk-ku menerima kenyataan bahwa kiki sudah akan menjadi bagian terpenting di dalam hidupku. Terima Kasih ya Tuhan untuk semua kejutan-kejutan yang Engkau berikan kepada Kami.

**
Aku melihat ke arah arlojiku,menunjukan pukul 14.45 hampir 3 jam aku membuat shine menunggu. dan akhirnya aku sampai dipelataran Paris Van Java dan aku langsung memarkirkan mobilku dan berjalan menuju Frankfurter Hot Dog. aku melihat sosoknya dari belakang. dia duduk di pojok cafe menggunakan sweater berwarna hijau tosca dan rambutnya yang dikuncir berantakan. aku tertawa. dia selalu seperti itu namun aku tak pernah bosan melihatnya berdandan seperti itu.

"sayang,maaf ya buat kamu nunggu lama" ucapku dari belakang,sambil mencium keningnya. Dia hanya membuang nafas "it's okay sun" jawabnya singkat,dan kembali menatap ke layar Macbooknya. "ciee kamu buka folder foto-foto kita ya shine? kenapa kamu kangen aku ya?" dai langsung menoleh kearah-ku dan memberikan senyum nakalnya. "kegeeran banget sih kamu sun" jawabku sambil mengucap halus rambutnya. "ih kamu sekarang unyu banget ya,udah berani elus-elus rambut aku" aku terkekeh. "emang kamu ngga mau aku elus? yaudah" "tuhkan ngambek deh aku bercanda sayang. jangan marah-marah terus ah" kami terkekeh dan tak lama waiters datang mengantari pesanan-ku kemeja dan aku kami mulai makan.
 Seketika handphone-ku bergetar dahsyat ada nomor yang ku kenal tiba-tiba menelpon. "honey,kamu bisa tolong angkatin teleponya sebentar?" mintaku kepada shine. dia tak menjawab dan langsung menjawab teleponya.

"halo,bisa bicara dengan kiki"
"sorry,ini siapa ya?"
"ini Priscilla." seketika shine hanya terdiam dan menatapku penuh tanda pertanyaan.
"kiki-nya lagi sibuk. mau nitip pesan?"
"iya,tolong bilangin kiki temuin aku di mal pasteur,maaf saya bicara dengan siapa?"
"okee akan saya sampaikan,saya tian tunangan kiki" jawabku,kesal.
dan seketika telepon terputus begitu saja. aku berusaha tarik napas dan berusah untuk tidak emosi dengan sun. "siapa yang telepon sayang?" tanyanya,sambil mengaduk jus strawberrynya. "Priscilla" jawabnya,sambil menatapku lekat. "sayang,aku sama priscilla ngga ada hubungan apa-apa aku juga heran dia dapet nomor aku dari mana. sumpah say....." dia langsung menaruh jarinya dibibir-ku. "aku percaya kamu sun,jangan hancurin kepercayaan aku sama kamu" aku tersenyu manja aku sungguh suka sikap shine yang seperti ini walaupun dia cuek tapi selalu bersifat dewasa dan selalu bisa meredam semua rasa emosi-ku . aku menarik shine kedalam pelukan ku.

**
Aku sama sun pun naik kelantai 1 untuk ke Blitz Megaplex dan sekitar 15 menit kami melihat-lihat film dan akhirnya kami memutuskan untuk menonton Hello Goodbye. Sun antri membeli tiket seketika sun antri membeli tiket,handphone sun bergetar ada sms masuk dari nomor yang tak dikenal.
    "Baby,kamu masih inget aku ngga? aku priscill. bisa temuin aku nanti di pasteur sekitar jam 8 maleman lah. tadi aku telepon kamu terus yang angkat cewe so-so bilang dia tunangan kamu gitu deh"
Aku melihat shine membelakangi-ku dan mengusap sesuatu dari pipinya. dan aku mendekati dia. aku melihat dia sedang memegangin handphone-ku. tanpa banyak bicara aku langsung merebut handphone ku dan menelpon priscill  langsung di depan shine,aku mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini aku pendam dengan priscill. 

"Lo gausah ganggu gua lagi cil! gua udah bahagia sama tian jadi stop ganggu hubungan gw sama tian!" langsung kututup teleponya dan aku membuka tutup belakang handphone-ku dan langsung mematahkan simcard tersebut. shine kaget melihat aku bertindak seperti itu. "bey,kamu ngga mesti ngelakuin itu" "aku ngga mau ada yang ganggu hubungan kita dan aku ngga mau,kamu direbut sama siapapun shine. aku sayang kamu" aku langsung memeluknya dan mengecup keningnya. "aku sayang kamu sun. makasih ya" ucapku,sambil menghapus air mata bahagiaku.

 Kami langsung masuk ke theather 4 dan duduk dipojok bioskop ini. lagi-lagi kiki menggenggam tanganku selama film diputar.

Tian part 18

(Bandung,06.30 pagi)

1 hari menjelang pernikahan bastian dan mbak raisa. semua orang sibuk eyanti,mbak anggun,mas remi,bastian bahkan sun pun ikut sibuk. aku ngga tau mau ngapain dan akhirnya aku memutuskan untuk naik ke atas kekamar ku dan tidur. baru saja aku menaiki 3 anak tangga eyang sudah memanggil namanku. "ndok,kamu mau kemana?" tanyanya,dari bawah. aku menoleh dan memberikan senyumku. "mau tidur eyang,kenapa?" "loh kok,mau tidur sih. kerumah mbak raisa gih kamu,ndok" aku terbelalak mendengar ucapan eyang  barusan. "mau apa eyang?" "temenin mbak raisa ke salon buat mempercantik diri sekalian lulur pengatin" aku menelan ludah mendengar ucapan eyang. "ngga sama mbak anggun aja eyang?" eyang berdecak melihat aku. "ndak bisa ndok,mbak anggun lagi ngurusin katring buat besok." aku membuang napas dengan sangat berat. "iya eyang,aku ganti baju dulu ya"

(Bandung,09.30 pagi)
Baru saja aku turun dari mobil jeep-ku,mbak raisa sudah nunggu di depan pintunya. "pagi dek,maaf ya ngerepotin kamu buat temenin aku ke salon" "iya mbak nggapapa aku juga lagi ngga kerjaan kok dirumah" mbak raisa tersenyum dan terlihat dua lesung pipi yang menghiasi pipinya. pantes aja bastian nyangkut sama mbak raisa orang mbak raisa udah ramah cantik pula ucapku dalam hati. Aku menjalankan mobil ku arah dago dan berhenti di salon kecantikan yang sudah ternama di kota bandung.

 Mbak raisa dan aku masuk kedalam salon tersebut ternyata semua diluar prediksi-ku,aku pikir hanya mbak raisa yang lulur dan mempercantik diri dari ujung kaki sampai ujung rambut ternyata aku juga kena imbasnya. aku pikir aku hanya menemani dia kesalon dan selama dia perawatan aku bisa tidur di mobil.

 "dek ayok masuk kamu mau nunggu disitu aja?" "loh aku ngapain masuk mbak?" "ya kamu juga ikut salonan lah dek,ngapain nungguin aku doang" aku terdiam mematung di depan kasir. "eh..hm..ngga usah deh mbak,aku nungggu disini aja" mbak raisa memberikan tatapan yang memohon kepadaku. "okeoke" kami masuk kedalam ruang perawatan dan berganti baju dengan kain yang berbentuk seperti kemben. berawal dengan luluran. aku dan mbak raisa beda paket,mbak raisa paket pengantin dan aku paket reguler biasa. aku tertidur selama luluran dan dibangunkan untuk mandi. dan aku mandi tanpa menyiram kepala. mbak raisa masih luluran dan aku masih menggunakan kemben . aku pikir ini semua udah berakhir ternyata belum masih ada step selanjutnya adalah cukur bulu kaki dan tangan. oh Tuhan! jeritku dalam hati.
"teh,ngga usah memperhalus kaki lah teh,udah begini aja" ucapku kepada teteh yang membantu aku perawatan. seketika kamar dimana tempat mbak raisa luluran terbuka. "ngga bisa dek,itu udah paket dari eyang. turutin ya pelase buat aku sama bastian" aku menelan ludah hanya mengangguk saja.

**
 (Bandung,13.30 siang)
"bas,tian kemana? kok dari tadi pagi aku belum liat dia sih?" tanya kiki sambil membuka sebotol minuman bersoda. "oh itu disuruh nemenin raisa sama eyang." "kemana dia? dia bawa mobil sendiri atau sama supir bas?" bastian terkekeh mendengar pertanyaan-pertanyaanku tadi. "sendiri ki,santai mas bro dia baik-baik aja ngga mungkin dia kenapa-kenapa. gw juga ngga tau mereka kemana,eyang ngga ngasih tau gw mereka kemana" semakin terlihat muka panik di wajah kiki aku semakin geli melihat ekspresi wajah dia. "santai ah ki,dia baik-baik aja masbro" kami lagi lagi dan lagi hanya terkekeh mendengar ucapan bastian barusan. dan akhirnya kami hanya main gitar ditaman belakang sambil menyanyikan lagu by chance - you and i. "kaco lagunya lo banget kayaknya ki" aku terkekeh geli mendengar bastian bicara seperti itu. "special for her men" kami tertawa lagi dan tidak menyadari sudah lama sekali kami melakukan ini semua di taman belakang. jam menunjukan pukul 18.25 sore. "gua solat dulu ya bas" "bareng ki kita berjamaah aja sama yang lain" "oke" kami segera kebelakang untuk mengambil air wudhu.  dan akhirnya kami solat berjamaah di ruang keluarga yang disamping. selesai solat magrib aku langsung telepon shine namun tak ada jawaban sama sekali. aku semakin kawatir dia dimana dan sedang berbuat apa.

"ki,kamu kenapa? kok kayaknya panik banget?" tanya eyang sambil melipat mukena-nya. "mmm..gapapa kok eyang hanya kawatir aja tian kemana" eyang tertawa "tenang aja dia baik-baik aja kok ki" aku hanya tersenyum mendengar ucapan eyang barusan. aku langsung ke taman belakang dan memainkan gitar-ku kembali. sudah berjam-jam aku menunggu tian pulang tapi dia tak kunjung pulang dan akhirnya aku masuk kedalam kamarku,dan aku tidak bisa berpikir jernih. hingga aku ketiduran.

**
(Bandung,08.00pagi)

Tepat hari ini. hari dimana bastian dan raisa akan mengikrarkan janji suci mereka  dipelaminan dan buku pernikahan dan cincin-nya adalah saksi bisu dipernikahan mereka. seketika pikiran ku langsung tertuju pada shine dari kemarin aku belum melihatnya sekali pun. kemana dia, ternyata ini rasanya kehilangan. rasanya sunyi dan sepi hidup ini tanpa dirinya. selesai akad nikah,bastian dan raisa datang dari pintu depan di ikuti oleh kedua keluarga mempelai wanita maupun mempelai laki-laki. mata-ku terbelalak melihatnya,sosok wanita yang rambutnya terurai sampai dibawah bahu menggunakan longdress berwarna merah marun dengan bagian punggung terbuka setengah. astaga shine dia begitu berbeda. sangat berbeda sungguh-sungguh cantik dan aku langsung mengambil foto-fotonya dengan camera kesayanganku. sampai shine lewat depan aku pun aku hanya terdiam mematung melihat kecantikan-nya yang natural,dia memberikan senyuman-nya itu. bibirnya yang diulas dengan lipstik berwarna merah sewarna dengan longdress yang dia gunakan. lagi-lagi aku mengambil fotonya dengan cameraku. dan dia tersenyum. kedua mempelai sudah ada diatas singasana-nya dan aku masih terpanah dengan sosok shine hari ini. dia menuruni anak tangga dan menyampari-ku. dan dia sekarang tepat berada di depan mataku.
"sun,kamu kenapasih? aku aneh ya?" tanyanya. "engga sama sekali shine,kamu super cantik hari ini. serius" jawabnya masih menatapku lekat dengan kedua matanya yang tajam. aku tersenyum melihat tingkah laku sahabatku ini. aku megusap tanganku diwajahnya. "udah jangan ngeliatin aku terus nanti kamu naksir lagi" "udah naksir dari dulu kali" aku kaget. "hah,apa sun?" aku tersadar. "engga-engga,aku bercanda kok hehe" sambil memegang rambutnya dari ujung dahi sampai pundak. kami tersenyum bersamaan.

"permisi mbak tian dan mas kiki,mau difoto buat kenang-kenangan nanti" seorang fotografer ingin meminta foto kami. "boleh banget mas,nanti sekalian ambilin foto kami pake instax saya ya" jawab shine cepat. kami sudah sama-sama merapatkan badan kami. "maaf mas,mbak bisa lebih dekat lagi?" tanpa menjawab permintaan dari sang fotografer kiki langsung menarik aku kedalam dekapan-nya dan menaruh tanganya di pinggaku. astaga lagi-lagi pipi ku memanas. "iya ini baru bagus mas,mbak" kata sang fotografer sambil memberikan hasil jepretan yang dia ambil dari cameranya dan hasil dari instsx-ku. "makasih ya pak" "sama-sama mas kiki,mbak tian semoga kalian juga bisa kayak mas bastian dan mbak raisa ya" aku terkekeh mendengar ucapan sang fotografer. "Amin,terimakasih banyak doanya pak" jawab sun cepat. aku hanya melihatinya dan dia mulai menggandeng tangan-ku untuk mengantri memberi selamat dengan mas bastian dan mbak raisa. seketika kami antri ada yang menepuk bahu sun. "woy bro apa kabar lo? udah lama banget kita ngga ketemu" "dimas masbro apa kabar juga lo men?" jawab sun sambil berpelukan dengan cowo yang tidak asing di pengelihatan-ku. "gila ki pacar nih? kenalin lah?"  kiki tersenyum "iya,shine. kenalin dia dimas temen aku di california tapi sekarang dia udah pindah ke kampus kamu" penjelasan kiki sudah sangat membuktikan bahwa dia adalah cowo yang dibilang paling ganteng sama angel."hai,tian" dimas terbelalak melihat aku dia masih terdiam dan tangan kami masih saling berjabat satu sama lain. "oh tian,kamu cantik banget ya tapi waktu di kampus kamu jutek banget. salam kenal aku dimas" aku hanya tersenyum mendengar jawabnya dimas.

  Kami sudah sampa diatas pelampinan aku menyalami kaka-ku terlebih dahulu. "selamat ya mas,ciye udah punya istri sekarang. aku ngga bisa berduaan sama kamu lagi dong mas" ucapku sedih kepada bastian,bastian memeluk-ku dan mengusap rambutku pelan. "makasih banyak dek ini semua juga hasil doa kamu sama eyang. tenang aja dek,kamu emang ngga berduaan sama aku tapi kan kamu bisa berduaan sama kiki" pipi-ku memerah mendengar bastian bicara seperti itu tiba-tiba sun nyeletuk. "udah ikhlas nih ngelepas adek lo sama gw?" "iya gw ikhlas asal lo ngga ninggalin dia lagi aja" kami terkekeh berbarengan dan mbak raisa juga ikut-ikut meledeki aku. "iya nih ki sama tian aja sepanjang aku sama dia kemarin,dia nyeritain kamu terus tuh" "engga sun,bohong aku ngga pernah ceritain kamu tau" mbak raisa dan mas bastian tertawa melihat aku salah tingkah seperti ini. aku dan kiki langsung turun kebawah dan menikmati makanan-makanan yang sudah disiapkan di acara pernikahan tersebut.

**
(Bandung,19.30 malam)
Bastian dan Raisa ganti busana, Raisa memakai longdress biru dongker dan rambutnya terurai panjang sedangkan bastian menggunakan jas hitam. mereka sangat terlihat romantis diacara malam ini. aku duduk di bawah tangga ruang ganti baju aku masih menunggu shine keluar. dan seketika dia keluar menggunakan longdress panjang berawarna biru navy dan rambutnya dikuncir keatas dan bibirnya masih diulas dengan lipstik berwarna merah namun kali ini bukan merah pekat tapi merah maroon dia sungguh terlihat sangat cantik dan seksi. "selamat malam tuan putri,mau dansa sama aku?" aku hanya mengangguk dan kami segera turun kelantai dansa dan seketika lampu dipadamkan dan hanya lilin-lilin kecil yang menemani kami. semua orang berdansa,dan acara malam ini hanya khusus untuk teman-teman dari bastian ataupun teman-teman dari raisa hanya anak muda yang ada diruangan ini.

 "shine,kamu cantik banget hari ini. aku suka kamu kayak gini" jantungku rasanya ingin berhenti berdetak ketika kiki melingkarkan dua tanganya di pingganku. "makasih banyak sun,kamu juga ganteng hari ini aku suka" kami tersenyum dan saling memandang satu sama lain. "shine,aku sayang kamu. berawal kita berumur dari 12 tahun aku udah sayang banget sama kamu,aku ngga bisa jauh dari kamu walaupun waktu itu aku pernah ngga bilang sama kamu aku pengen pergi tapi sumpah aku juga tersiksa dengan suasana seperti itu shine,aku cinta kamu shine mau ngga kamu jadi tunangan aku?" aku terdiam dan tidak ingin sekali pun mengalihkan mata-ku dari mata sun. "aku juga sayang kamu sun,sayang banget. tapi maaf aku ngga bisa jadi tunangan kamu" seketika suasana langsung terdiam dan kiki agak melonggarkan kedua tanganya dari pinggangku. aku meneruskan pembicaraanku. "aku ngga bisa untuk ngga nerima jadi tunangan kamu sun tapi kamu harus janji sama aku,kamu jangan pernah ninggalin aku lagi." kiki tersenyum dan mengencangkan pelukanya di pinggangku dan menariknya kedalam pelukan-nya. "kamu serius shine?" aku hanya mengangguk dan kiki mencium keningku penuh dengan kehangatan dan aku bersender di dada-nya,aku mulai bisa merasakan detak jantungnya yang berdetak dengan cepat.  aku melihat ke arah matanya dan kiki melihat aku juga kami saling bertatapan dan tak lama kiki mencium bibirku dan melumatnya dengan lembut aku membalas ciuman-nya itu. dan saling berpelukan satu sama lain. malam itu sangat panjang untuk bastian dan raisa begitu pula malam itu menjadi sangat indah untuk aku dan kiki. kami sah mempunyai hubungan yang lebih serius dari pacaran aku dan kiki sah menjadi pasangan yang sudah bertunangan,sesudah party pernikahan bastian dan mbak raisa. aku dan kiki bertunangan dengan bertemakan Garden Party. dan eyang sungguh terharu melihat kedua cucunya yang satu sudah menikah dan yang satu sudah tunangan.

Senin, 23 Desember 2013

tian part 17

(Bandung 08.00 Pagi)

4 hari menjelang pernikahan bastian dan mbak raisa. sun belum juga menunjukan batang hidungnya. aku selalu mencoba menganggap semuanya baik-baik saja tapi aku tidak bisa menyimpan rindu ini sendiri. sun aku butuh kamu untuk menyelesaikan rinduku ini. dan aku butuh kamu untuk menceritakan semua yang aku rasa akhir-akhir ini. sungguh aku butuh kamu.

**
Aku bersiul pelan untuk menghilangkan rasa nervous ku untuk bertemu dengan shine,baru kali ini aku merasakan langkah kaki ku sangat berat. berat untuk melihat wanita pujaanku. aku datang kerumah eyangti rumah yang sangat sederhana namun sangat membuat nyaman.

"assalamualaikum" ucapku sambil mengngetuk pintu kayu rumah ini
"waalaikumsalam" jawabya dari dalam,ternyata eyangti yang membuka pintunya, "halo eyang apa kabar?"ucapku sopan dengan eyang, eyang tersenyum dan melihat aku dari ujung kaki sampai kepala "kabar baik kiki,kamu kemana aja baru keliataan?" aku terdiam dan memutar otakku. seketika eyangti berbicara "eyang tau kamu kemana ki,tian ada di taman belakang,ayok silahkan masuk" aku langsung masuk ke dalam rumah eyangti dan langsung mengarah ke arah taman belakang. aku melihat sosoknya lagi,dia tidak pernah berubah selalu menggunakan kaos dan celana pendek dibawah dengkul dengan gaya rambutnya yang di ikat berantankan.

"hai shine" ucapku berat dan shine menoleh menatapku nanar. dia hanya terdiam ditempatnya tidak mengucapkan apapun dan tidak ada pelukan pertemuan. "shineee,are you okay?" aku datang menyamperi-nya dia malah berbalik dan menjauh dari aku. "shinee,kamu kenapa?" tanyaku bingung. "kamu masih nyari aku? kamu masih anggap aku sahabat kamu?" celetuknya pedas dan masih tetap membelakangi-ku. "kamu ngomong apasih shinee? iyalah kamu sahabat terbaik aku mana mungkin aku lupa sama kamu" jawabku sambil duduk dibangku rotan.
"ohya? aku sahabat terbaik kamu? mana mungkin kamu lupa sama aku? emang-nya ada sahabat terbaik ngga dikasih tau tentang keterimanya kamu di university of california? emang ada sahabat yang selama ini aku bangga-banggakan melupakan sahabatnya ketika dia merasa bahagia? emangnya ada sahabat yang seolah-olah tidak menganggap 'sahabatnya itu selalu ada untuk dia di kala sedih maupun susah' dan emangnya ada sahabat yang menyembunyikan berita bahagianya sendiri dan sahabatnya tau dari mulut orang lain? emangnya itu sahabat?!" jawabnya sambil menoleh ke arah aku dan menahan air matanya.
"shine kamu ngga ngerti! aku bukan-nya ngga ingin beri tahu kamu. waktu aku keterima beasiswa di california kita ngga ketemu dan aku berniat banget untuk memberti tahu kamu secara langsung tapi...." seketika tian langsung memotong pembicaraan-ku. "udahlah,kamu ngga usah menjelaskan apa-apa lagi sama aku. aku kecewa jadi selama ini kamu anggap aku apa di dalam hidup kamu hampir bertahun-tahun kita sahabatan tapi kamu masih menyembunyikan semuanya sama aku? aku kecewa sun. aku kecewa" ucapnya lirih dan air matanya mulai terjatuh di pipi-nya. aku hanya terdiam menatap wanita yang aku idam-idamkan menangis dan merasakan kekecewaan yang mendalam karena ke-egoisan-ku sendiri rasanya aku ingin sekali menarik dia kedalam pelukan-ku namun aku mengurungkan niatanku. dia berlari dan masuk kedalam kamarnya dan aku masih hanya terdiam mematung dan melihati dia pergi meninggalkan aku sendiri. sendiri di tengah dingin-nya kota bandung.

**
(Bandung,19.00 Malam)
Aku masih tidak mempercayai semuanya,kedatanganya yang serba mendadak dan semuanya sudah aku ketahui dari perbincangan malam itu antara bastian dan kiki. aku masih memutar otak-ku untuk berpikir jernih namun aku tidak bisa menemukan titik terang dipikiran -ku yang hitam seperti saat ini. aku berjalan menuju bangku di gazebo kamar-ku. aku menatap nanar langit-langit hitam pekat dan titik-titik yang memperindah-nya. aku mendengar suara petikan gitar dari bawah dan aku semakin mendekat ke arah gazebo kamarku. aku melihatnya menggunakan sweater biru navy dan celana training putih susu yang dia gunakan pada malam itu. dia berdiri membelakangi-ku sambil bermain gitar dan menyanyikan lagu anyone else but you dari moldy peaches. "the pebbles forgive me,the trees forgive me so why cant you forgive me i dont see what anyone can see in anyone else but you"  lirik demi lirik aku resapi dan aku mulai terbawa suasana dan menyanyikan penggalan lirik berikutnya dan aku memejamkan mataku dan terus bernyanyi dan tanpa aku sadari ternyata petikan gitar itu berhenti dan aku membukan mata-ku dan aku melihat ke arahnya. pipi-ku merah ketika melihat dia dari atas sambil melihat ke arahku dan memberikan senyuman andalanya. aku terdiam dan mengukirkan senyum dari bibirku. dia memberikan aku kode agar aku turun kebawa untuk bernyanyi bersamanya dan akhirnya aku turun kebawa. sesampainya aku dibawah aku langsung ditarik kedalam pelukan-nya. "aku kangen kamu shine,sumpah aku kangen kamu banget. maafin aku ya aku ng....." dia tidak melanjuti perkataanya hanya mengeratkan pelukanya. "iya aku tau kamu kangen banget sama aku sun tapi maaf ya aku lagi ngga kangen kamu" jawabku sambil menahan kekehan-ku. "agak pait juga ya digituin sama kamu,tapi aku ngga percaya kamu ngga kangen aku" "dih sotoy banget deh lo sun siapa juga yang kangen sama lo" "kalo kamu ngga kangen aku pasti kamu udah ngelepasin pelukan kamu dari tadi kali shine" aku terkekeh dan ingin melepaskan diriku dari pelukanya, "eh jangan dilepas dong aku kan kangen kamu. kita saling kangen" dia menarik aku lagi kedalam pelukan-nya dan tak terasa pipi-ku sangat begitu panas selama berada di dalam pelukan-nya.

kami bernyanyi sepanjang malam bertukar cerita dan saling support satu sama lain. "lain kali kalo kamu pergi kasih tau aku ya ki biar aku ngga nyariin kamu kayak anak kehilangan induknya" kiki berdecak dan tertawa renyah "so anak kehilangan induknya deh padahal tian yang kehilangan belajan jiwanya" kami terkekeh berbarengan dan tak menyadari masih terlalu pagi untuk tertawa kencang,matahari mulai menunjukan cahayanya dan aku izin sama kiki untuk masuk ke kamar karena aku mulai merasakan kantuk yang teramat kantuk. "gua duluan ya sun. byee" aku tidak menunggu jawabnya dan langsung naik keatas.

**
(Bandung,11.00 siang)
"ndok bangun dong ndok,udah siang ngga baik anak gadis jam segini masih tidur" ucap eyang sambil menggoyang-goyangkan badanku. "aduh eyang aku baru tidur abis solat subuh tadi yang" "loh kamu ngapain toh baru tidur jam segitu pasti abis main kartu deh sama kiki" "iya eyang,yaudah ya aku mau tidur dulu. aku ngantuk banget eyang" eyang hanya berdecak mendengar permintaanku dan beliau langsung meninggalkan aku sendiri di kamarku dan aku melanjutkan tidurku

**
(Bandung,16.30 sore)
"eyang,tian kemana? kok ngga keliataan dari tadi?" tanya bastian dari sebrang kebun stroberi. eyang berdecak "itu adik mu masih tidur tadi eyang udah bangunin eh dia minta tidur lagi" "dasar kebo,yaudah biar aku yang bangunin" "ngga usah bas,kasian adikmu mungkin tadi malem dia ngabisin waktu sama kiki. abis magrib baru dibangunkan ya bas" "okedeh eyang"
aku berjalan menuju taman belakang dan sangat mudahnya menemukan kiki disana. "wey brother! apa kabar lo?" sapaku sambil tosan dengan-nya. "kabar baiklah bro,gila ya tinggal ngitung hari lo udah jadi laki orang. patah hati deh cewe-cewe yang ngejar-ngejar lo. buat gw lah satu" aku terkekeh dan bastian menatapku sambil tertawa. "lo so-so mau satu sama adek gw aja lo gaberani jujur pake mau nambah lagi" kami terkekeh berbarengan mendengar candaan yang sangat bastian sering ucapkan kepadaku. omongan ditaman belakang sore itu berakhir karena bandung kembali diguyur hujan.

**
Aku berjalan menuju kamar shine,sudah sampai di depan pintu kamarnya aku malah terdiam tidak berani menyentuh gagang pintu itu. dan akhirnya aku memberanikan diri untuk menyentuh gagang pintu itu dan membukanya secara perlahan,aku mulai melihatnya di atas tempat tidurnya,dibawah selimut. aku mendekatkan badanku kepada sisi ranjang-nya. aku pandangin dia,dia yang selama ini telah mencuri perhatianku dan sekaligus pencuri hatiku,seutuhnya dicuri olehnya. aku terhenti di bibirnya,bibir itu yang selalu jadi alasan aku tertawa. ucapan-ucapan pedasnya namun membuat aku nyaman ketika dibaweli olehnya.
  aku mendekatkan mulutku ke telinganya dan membisikan. "shinee,bangun udah magrib mau sampai kapan kamu tidur terus? bangun mandi terus solat shinee" tidak lama dia terbangun dan mengucek-ngucek matanya. "jamberapa sekarang?" "jam 6 lewat 15,bangun terus mandi terus solat gih. aku tunggu dibawah ya" baru aku ingin bangkit dari sisi ranjangnya seketika dia menarik tanganku. "aku seneng deh pas aku buka mata ada kamu,jangan pergi lagi ya" ucapnya,sambil menatapku lekat-lekat. aku menariknya dan mencium keningnya. "iya aku janji,sahabatku" dia tersenyum dan langsung masuk kedalam kamar mandi dan aku langsung keluar dari kamarnya.

  ku tutup pintu kamar shine pelan-pelan,seketika ada bastian yang mengkagetkan aku. "woi bro,udah bangun dia?" tanyanya,sambil memegangi 2 gelas coklat panas. "udah,itu lagi mandi bas" "lo emang hebat ya bisa bikin adek gw sampe luluh kaya nih coklat panas" kami terkekeh. "alah,namanya juga sahabatan bas pasti udah ada lah chemistry-nya sama aja kaya lo sama dia" bastian tersenyum. "tapi ngga sampe bikin dia murung ketika lo ngga ada kabar" kami saling pandang dan tersenyum kembali. "alah udaglah ki kita langsung kebawah aja kasian eyang nungguin" kami langsung turun kebawa dan menjumpai eyangti disana. malam itu hujan masih mengguyur bandung sangat deras dan terpaksa kami bertiga hanya stuck dirumah dan akhirnya kita hanya memainkan ular tangga sepanjang malam sampai kepagi lagi.

Kamis, 24 Oktober 2013

Tian part 16

**
Hari ini bastian datang kembali ke indonesia,setelah bertahun-tahun tinggal di manhattan. dia kembali ke indonesia karena untung meminang calon tunangan-nya.
 Mas remy dan mbak anggun sudah bersiap-siap untuk menjemput bastian di airport,pukul 11.00 siang bastian akan landing di bandara internasional soekarno hatta. tapi aku tidak bisa ikut menjemput kaka kesayangan-ku itu dikarenakan ada kuis susulan yang harus aku ikuti di kelas si dosen kumis pare.
 seketika telepon rumah berbunyi dengan keras dan mbok parmi pun menghampiriku. "mbak tian,ini telepon dari eyangti" katanya sambil memberikan telepon-nya kepadaku. "assalamualaikum eyang" salamku ke eyang. "waalaikum salang cah ayu,ndok kamu jemput mas mu ndak?" tanyanya dari sebrang sana. "engga eyang,hari ini aku ada kuis susulan. kenapa toh eyang?" "kapan kamu kesini? jangan lupa undang teman-temanmu dan teman-teman mas mu jangan lupa juga ajak kiki sama angel ya ndok" aku gelagapan mendengar amanah eyang barusan. "insya Allah ya eyang soalnya angel sama kiki lagi pada sibuk kuliah juga yang" dia membuang napasnya dengan berat,"yasudah ndok kalo mereka bisa dan ndak sibuk kamu ajak ya ndok" aku terdiam dan berpikir,"iya eyang pasti" telepon diputuskan oleh eyang tanpa mengucap salam.

  Aku berjalan ke arah dapur untuk sarapan pagi bersama dengan mas remy dan mbak anggun,ku tarik bangku di hadapan sepasang tante dan om-ku itu. "ian,kiki kemana kok jarang kesini sih?" tanya mbak anggun sambil menuangkan susu kedalam gelasnya. aku terdiam sejenak mengambil napas dan mempersiapkan jawaban yang pas,"lagi sibuk kuliah kali mbak,aku juga gatau pasti sih dia kemana", mbak anggun dan mas remy memandangku secara bergantian,mereka seperti kaget mendengar jawabanku tadi. "kok kamu bisa gatau sih ian? kan kalian sahabatan,apa kalian lagi berantem?" sekarang pertanyaan yang keluaar dari mulut mas remy membuat-ku skak mat. aku tidak lagi menjawab pertanyaan semacam ini. "engga kok mas,yaudah ya mbak,mas aku kuliah dulu. ass....." belum sempat aku menyelesaikan pembicaraanku,mas remy memotongnya. "sarapan dulu lah ian baru kamu kuliah,nanti laper ngga konsen kuliah terus malah kepikiran kiki aja..." timpal ledekan dari mas remy, aku tertawa kecut."alah mas nih emang aku abg ababil apa mas. yaudah aku jalan ya mbak,mas. assalamualaikum" "waalaikumsalam ian calon pacarnya kiki..." suara teriakan mas remy terdengar sampai ruang keluarga,aku berdecak mendengarkan candaan garing mas remy namun itu mennyayat hati.

  hari ini aku lebih memilih membawa rubicon merah kesayanganku ke kampus dan aku memarkirkan-nya dibawah pohon mangga ditempat parkir yang biasa dipakai sun. ah aku tidak bisa berhenti memikirkan pria itu sedang apa dia dan dimana dia berada saat ini. kepala-ku selalu pening mencari jawaban yang tidak pernah aku ketahui, seturunya aku dari mobil,segerombolan cewe-cewe kampus bisik-bisik,aku heran gossip apa lagi yang tersebar di kampus ini. "tiaaaaaaan" seketika aku mendengar angel berteriak dari ujung kubikel suaranya sangat ku hapal,"kenapasih teriak-teriak?" jawabku ketus. "apasih pagi-pagi udah badmood aja,biar lo ngga badmood gua kasih tau gossip terkini dikampus ini deh" aku berdecak dan mulai berjalan ke arah ruang kampusku. "ah gaminat banget,kapan-kapan ajadeh" tanganku ditarik oleh angel,dan badanku langsung menghadap kepadanya. "okeee,apa gossipnya?", "jadi disini tuh ada mahasiswa baru anak ketua yayasan! namanya dimas allensky dia anak arkeolog dan dia jadi cowo terganteng di angkatan kita! gila ya beb dia tuh udah ganteng,wangi,pinter,tajir pula. oh my god gakuat bangetkan beb?" celotehnya panjang,aku mulai menguap di depan angel,"baby,kamu udah punya arly! stop mikirin cowo lain dan stop ngasih gossip ngga penting kayak gini ya,yaudah aku ada kelas. byee" jawabku singkat dan masuk kedalam ruangan kuliah.
   selesainya kuis dari si kumis pare aku langsung ke arah kantin dan seketika mata-ku terbelalak melihat segerombolan cewe memutari sebuah meja. aku tidak sama sekali tertarik hal apa yang sedang terjadi,aku langsung memesan mie yamin mas no dan menunggu-nya di meja yang biasa aku dan sun gunakan. yak selesai makan aku langsung ingin pulang dan tidak sabar untuk bertemu dengan kaka-ku yang sangat rese namun perhatian itu. baru saja aku berdiri seketika angel berteriak "baby kok kamu ngga ikut ngegerombolin dimas sih beb? ngga takut nyesel" ucapnya sambil senyum-senyum nakal. "ah gapenting cowo kayak gitu kok dibanggain" jawabku ketus dan seketika segerombolan cewe-cewe itu langsung diam dan tiba-tiba ada cowo tinggi berambut modis dan bergaya modis dengan wajah ganteng dan rupawan dengan bau mint-nya yang mengganggu penciuman-ku. "excuse me,kamu siapa sih ngejudge orang kayak gitu? kamu gatau aku siapa? oh mungkin kamu gatau ya,oke aku perkenalkan diri namaku dimas allensky pindah dari university of california. nama-mu siapa?" tanyanya sambil menjulurkan tangan-nya kepadaku. aku tidak menjawab satu pertanyaan pun dari mulut dia dan aku malah lebih memilih meninggalkanya dibelakang.

**
"how's your day,dude?" tanya william kepadaku. "not bad. gua happy-happy aja dikampus baru gua" jawab dimas sambil menyalakan rokoknya. "yaiyalah lo happy orang kerjaanya dikejar-kejar cewe sekampus gimana ngga happy men" celetuknya tajam. "ah kampret lo will,ada satu cewe yang ngga begitu fanatik dengan kegantengan dan kepopuleran gw. dia malah anggep gw cowo gapenting" william terbelalak mendengar jawaban dimas barusan. dan dia membenarkan posisi duduknya. "ah yang bener lo? siapa orangnya? yakali dia gasuka sama cowo yang almost perfect kayak lo men?" "ya mana gua tau nama dia siapa yang jelas dia jutek setengah mati dan tadi pas gw mau balik sih gw ngeliat dia bawa jeep ke kampus" lagi-lagi william kaget mendengar ucapan adeknya barusan. "ah gila-gila biasanya cewe kayak gitu asik tuh dim lo pacarin aja" "lo gila bang? gua ogah jadian sama cewe cuek dan jutek kayak gitu. lo tau kan selera cewe gw kayak gimana?" jawabku sombong dan aku langsung meninggalkan william sendirian di kamarnya.

 **
"hai dek,kamu udah pulang?" teriak bastian dari dapur. dan aku langsung berlari dan memeluknya. "ah gila kangen banget gw sama lo bang! akhirnya pulang juga" jawabku histeris,"uhuk uhuk uhuk duh lepasin dong pelukan-nya aku gabisa napas dek!!" jawabnya sambil menarik napas dalam-dalam. aku terkekeh melihat ekspresinya yang aneh itu.
  "pulang sama siapa? kiki? mana? kok ngga disuruh masuk sih dek kan ak....." belum selesai bastian ngomong aku langsung memotongnnya. "kenapasih semua orang nyariin kiki bang? aku gatau dia dimana sepulang dari bali dia ngilang(lagi) ngga ada kabar(lagi) aku mumet(lagi) kalo mikirin semua orang melontarkan pertanyaan yang sama ke aku,aku bingung mau jawab apa. aku ngerasa jauh banget sama kiki akhir-akhir ini..." jawabku cepat dan ketus. bastian hanya melihati-ku dan memberikan ekspresi kaget walaupun tidak terlalu terlihat."mungkin dia ada urusan kali yang ngga bisa ditinggal,yaudah jangan terlalu dipikirin meningan kita ke pansuree yuk dek" aku hanya mengangguk ajakan-nya.

 sepanjang perjalanan bastian memutar lagu-lagu dari boyzone dan seketika lagi picture of you yang terputar,jantungku mencelos mendengar bait demi bait lirik dari lagu itu,aku langsung ke ingat dengan semua yang pernah ku lakukan bersama kiki,my sun. sepeninggalan kiki,hidupku seperti berjalan dengan lambat,seperti tidak ada waktu untuk berhenti memikirkan-nya,membayangkan dia ada disini sekarang disebelah-ku dan dibalik kemudi itu,namun kenyataan-nya berbeda dia pergi. menghilang bagaikan ditelan oleh bumi....

"oi dek jangan ngelamun terus ah! ntar kiki juga pulang kalo urusanya udah selesai" bastian langsung membuyarkan lamunanku namun aku masih menangkap ucapannya barusan. "ah pulang? emang dia dimana bang?" tanyaku semeringah. bastian terdiam untuk beberapa saat,"hem mana aku tau dek,aku cuman nebak-nebak aja kok. udah ah aku jadi males kalo kamu diem-diem kayak gini terus aku balik lagi deh ke manhattan kalo kamu kayak gini" aku langsung menoleh ke arahnya. "idih apa banget sih lu,bocah dasar gitu aja bete. iya bang iya aku ngga bakal ngelamun lagi deh" "nah gitu dong".

  sepanjang quality time-ku bersama bastian aku benar-benar bisa melupakan semua permasalahan yang sedang aku pikirkan. sesampainya dirumah aku langsung naik ke atas tempat tidur-ku dan mengambil hp dari tas ranselku

"aku tau kamu baik-baik aja kok sun,tapi bisakah kamu muncul kembali ketika pernikahan bastian? @kiki_Hunnam bastian butuh kamu,aku pun butuh kamu. segera kembali sun dan jangan pernah pergi lagi"

aku langsung menekan tombol send tweet,dan aku berhenti mencari-cari kabar kiki,namun aku tak akan pernah menyerah untuk merindukan-mu pria kumis tipis-ku.

**
aku membaca tweet adek-ku barusan dan aku langsung memutuskan untuk menelpon kiki yang sedang bergelut dengan dunia perkuliahanya di california.
 "oi bro" ucapku kepada kiki,terdengar suara kiki menguap dari ujung sana. "oi bro sorry ya gw baru angkat telepon lo nih" jawabnya singkat. "iyaiya woles aja bro,sampe sekarang lo belum ngasih tau tian kalo lo udah kuliah di california?"

"belum bro,gua belum siap banget ngasih tau dia tentang kuliah gw disini,mungkin kalo udah waktunya gw bakal ngasih tau dia kok bro"

"oke bro gua percaya sama lo,selama itu ngga nyakitin hati dia aja btw kenapa sih lo gapernah mau hubungin dia? dia setengah mati nyari-nyari kabar lo ohya lo datengkan kepernikahan gw?"

"hmm gw ngga mau kepikiran tentang dia dulu bro lagi bener-bener mau nyelesain ini kuliah gua dulu,iya gw usahain gw dateng ke pernikahan lo bro

"ah gila aja lo kalo sampe ngga datang kepernikahan gw! tinggal seminggu lagi ki,lo dateng dong men"

"iya bro pasti tapi kalo semua urusan gua disini udah kelar semua gw pasti bakal balik ke indo,gua nitip shine kesayangan gua ya bro jangan sampe ada orang yang berani nyakitin dia"

"alah lo aja udah nyakitin adek gw,yaudah gw tutup ya bro teleponnya. good luck men" tut tut tut telepon terputus. dan aku membuang napas dengan berat mendengar ucapan-ucapana kiki barusan,aku setengah mati mumet untuk ngga memberi tahu tian tentang masalah ini. satu posisi aku ngga bisa ngeliat adek-ku sedih ngga jelas dan diposisi lain aku ngga kuat ngeliat kegagalan kiki. yaTuhan. dan terpaksa aku lebih memilih untuk tidak memberi tahukan kepada tian dari pada harus melihat kiki gagal mengejar mimpinya.

Rabu, 23 Oktober 2013

Tian part 15

Matahari sudah bergerak turun, Aku dan kiki akan segera pergi meninggalkan pulau dewata  yang penuh dengan kenangan ini. Kami akan kembali ke jakarta dan menjalankan kembali semua aktivitas di dunia perkuliahan yang sangat menghanyutkan itu.
  aku berjalan disebelah lelaki yang membuat pipi-ku terasa panas ketika dia mulai memeluk-ku dengan erat,menghapus air mataku jika aku menangngisi sesuatu yang tidak jelas dari mana asalnya,padahal alasanya hanya satu. dia.

**
aku berjalan dibelakangnya,aku cukup ketinggalan jauh dengan langkah besar-besar kakinya. 
"oi bisa pelan-pelan aja ngga jalan-nya? aku capek ngejar kamu terus" kataku sambil menghapus keringat di dahi-ku. "kamu jalanya cepet dong shine! aku bete ah jalan sebelah kamu gabisa diem!" jawabnya sambil melangkah lebih jauh. 
   dia melambatkan langkahnya dan akhirnya dia menyerah. tapi dia masih beberapa senti didepan pandanganku,dan dia membiarkan aku berjalan disebelahnya. "jadi,aku ngalah nih ya shine cukup kali ini aja"
cewe itu menganggukan kepalanya. "alhamdulilah deh kamu sadar kalo aku cape ngikutin langkah kamu yang kayak kuli itu sun!" kiki tersenyum manja. "kuli-kuli gini kamu sayangkan?" aku hanya memberikan mesem kecutku kepada laki-laki yang kucintai ini. "pede banget siapa coba yang bakal suka sama cowo yang cuek kayak kamu,priscilla aja ninggalin kamu...uppsss" "nyindir lagi deh! mulai!" cuma suara aja yang kedengaranya marah padahal kiki nyengir kuda dan menahan tawa. aku jelas-jelas tau apa alasan sesungguhnya priscilla memilih untuk meninggalkan kiki. aku.

** 
Bali disiram hujan badai hingga akhirnya pesawat kami di delay selama 2 jam. shine sudah terlelap disebelah-ku sambil memegang hp di tanganya dan menyumpal kupingnya dengan earphone,aku penasaran lagu apa yang sedang dia dengarkan. aku mencabut earphone dari telinganya dan memasangkan-nya di telinga-ku. jantungku tercekat mendengar lagu-lagu yang di dengarkan-nya adalah lagu-lagu yang ku cover. dan tidak ada satu orangpun yang tahu aku mengcover lagu-lagu itu. aku penasaran dia dapat dari mana. aku tersenyum melihat wallpaper di hpnya ketika aku mengembalikan ke menu. foto kita,foto kita di tengah-tengah hujan ketika jaman sma ketika aku masih memakai vespa biru dongker kesayanganku itu. tanpa ku sadari kita sudah menunggu 2 jam disini dan sudah ada pemberitahuan bahwa pintu pesawat sudah dibuka.
"oi shine,bangun dong. mau ketinggalan pesawat apa lo!" aku sambil menggerak-gerakan tanganya.
dia terbangun sambil mengucek-ngucek matanya,"emang udah mau take off?" "iya,mau sampe kapan kita disini yuk buruan" kami bersiap-siap dan langsung meninggalkan ruang tunggu.

sepanjang perjalanan menuju jakarta aku dan shine hanya tertidur pulas di pesawat. kami menyimpan energi karena sesampainya di jakarta,kami harus langsung kembali ke kampus. aku hanya menemani shine ke kampus. dia harus ikut kuis sastra jerman yang di adakan mendadak itu. seketika sampai dijakarta aku baru saja mengaktifkan hp-ku kembali,ternyata ada e-mail dari mr. william bahwa aku harus segara kembali ke california untuk menyelesaikan tugas-tugasku yang terabaikan.

"hmm shine,kayaknya aku ngga bisa anter kamu ke kampus deh. aku harus kerumah eyang langsung nih" ucapku sambil menggaruk kepala-ku yang tidak terasa gatal. dia tersenyum kecut "yaudah gapapa makasih banyak ya sun udah anterin aku pulang,kamu hati-hati ya dijalan" dia sambil bersiap-siap dan turun dari mobil. tanpa pikir panjang aku langsung tancap gas dan langsung pulang kerumah,sesampainya dirumah aku langsung membuka laptop dan langsung mengerjakan deadline-deadline-ku itu.
  tak terasa sudah jam 5 pagi. tak terasa sudah 11 jam aku bergelut dengan tugas-tugas ku ini. namun aku tidak peduli aku tetap bergelut dengan semua ini. demi impian-ku

**
"hmm angel,lo ngeliat kiki gak sih? sepulang dari bali dia ngga ada kabar terus ngga kuliah-kuliah,kemana ya dia?" aku sambil duduk disebelahnya. dia terbengong heran. "lah mana gw tau tian,kan kalian yang lebih sering berdua sampe-sampe gw ditinggal sendirian terus" dia terkekeh. "aduh baby,kamu aja yang sibuk sama pacar kamu,mangkanya kalo punya pacar jangan asik berduaan doang emang ngga inget masih punya temen yang super unyu kayak aku?" aku nyengir kuda. seketika aku mendengar suara pria berdeham dibalik punggung kita berdua,ternyata arly. "morning sayang" ucapnya kepada angel sambil menghelus rambut angel dengan halus. aku berdiri dan berniat untuk meninggalkan mereka berdua namun tangan-ku ditahan arly. "sini aja sih ian,biar angel ngga dibilang lupa sama lo karena dia pacaran sama gw" aku menelan ludah mendengar ucapan dia barusan. "hmm engga deh ly nanti gua malah jadi obat nyamuk,gua cabut ya mau balik aja ngantuk banget nih. selamat pacaran" ucapku,sambil kabur dari mereka berdua,lebih tepatnya dari arly.

 "lagi-lagi kamu pergi dari hidup aku tanpa penjelasan. aku merasa asing denganmu akhir-akhir ini sun,dimana kamu? miss you a lot @Kiki_Hunnam"

ku pencet tombol send tweet,dan aku masih penasaran kenapa kiki tidak pernah mengangkat telepon dari-ku dan pada akhirnya aku coba lagi menelponya namun jawabanya masih sama. tidak di angkat. aku mengirimkan sms,line,whatsapp dan email pun tak ada yang dibalasnya. kemana lagi dia pergi. aku selalu benci saat-saat dia menghilang dari kehidupan-ku seperti radio tanpa suara. sepi. senyap. sunyi.

Selasa, 22 Oktober 2013

Tian part 14



**
Pagi ini bali diguyur hujan aku berjalan mendekati jendela besar yang langsung menghadap kearah laut,aku sangat suka memandangi langit dikala hujan seperti ini. Cuaca-nya sangat sama dengan apa yang sedang aku rasa langit pun ikut menangis melihat jarak diantara kita my sun

“langit itu menangis sama seperti aku yang sedang meratapi jarak di antara kita seperti ada benteng ditengah-tengah-nya”

Aku menekan tombol send tweet,aku berjalan kearah sofa. Tempat biasa dia beristirahat tapi sekarang hanya sisa harum parfumnya saja,aku berlonjak dari pijakan-ku aku kaget setengah mati mendengar ada yang menggedor-gedor pintu hotel-ku.

“hai apa kabar  ian?” angel sambil mencium pipi kanan&pipi kiri-ku

“kok… lo ada disini ngel? Tau dari mana gw nginep disini?” tanya-ku terbata-bata sambil memeluknya

“loh,gimana sih kan waktu itu lo kasih tau gw kalian bakal nginep dimana btw kiki mana? Kok  gak keliataan dari tadi” aku pura-pura menanyakan hal bodoh seperti itu kepada tian.

Aku berjalan kearah kulkas untuk menggambil minuman dingin dari sana. “hmm kita berantem dan 
 sebenernya ngga berantem sih tapi dia kayak ngehindar dari gw entah karena apa”

Aku pura-pura tersendak minuman yang baru saja dikasih tian,”sumpah lo? Kok bisa sih? Kenapa ngga diomongin dulu sih?”

“males bahas ah ngel,gamau merasa bersalah lagi sama sun”
Aku izin dengan angel untuk mandi karena angel mengajak aku ke suatu tempat yang dia tak sebutkan namanya

**
Aku setengah mati merindukan wanita satu itu,wanita yang selalu memberikan aku pelukan singkat yang hangat ketika aku setengah mati sulit untuk menahan emosi-ku kepada seseorang. Dan wanita itu juga yang selalu membuatkan aku teh terenak yang pernah aku minum panggil saja dia shine.
Seketika handphone-ku berdering dan panggilan dari wanita itu,aku memutar otak harus aku apakan ini? Kalau saja aku tidak mengangkatnya aku akan semakin merindukan-nya dan ku putuskan untuk mengangkat panggilanya.

“sun,kamu dimana? Masih marah ya sama aku? Sun kok kamu diem ajasih? Yaudah deh kamu boleh diem aja selama aku telepon kamu tapi jangan pernah tutup telepon aku ya,aku mohon. Sun aku kangen kamu,kamu balik yak ke hotel aku cemas banget kamu luntang lantung di bali dan aku udah tau semua kejadian apa yang telah kamu lakukan diluar sana dan musibah apa yang kamu dapat”

 Seketika gelas yang disamping siku-ku tersenggol dan pecah. “sun,kamu kenapa? Itu apa yang jatoh?” terdengar suara panik dari sebrang sana. Aku masih terdiam di dalam lamunan-ku dan tian melanjutkan pembicaraanya. “aku pengen kamu balik ke hotel sun,serius aku pengen nyelesain masalah kita yang ngga 
 jelas ini” dan hape-ku langsung mati karena lowbat total.
   
   Aku langsung berpikir apa yang harus aku lakukan saat ini,aku langsung keluar dari apartemen-ku dan berjalan kearah starbucks. Aku memesan vanilla latte,dan memilih duduk dipojokan dari starbucks aku langsung membuka laptop-ku dan menyicil tugas online ku dengan dosen William. Aku mengalihkan pandangan mataku dari laptop sebentar dan melihat sekeliling,mata-ku terhenti dengan 2 orang yang duduk ditengah-tengah cafĂ© itu,mataku tak dapat berkedip sedikit pun dari arah mereka. Suara mereka dari tempat-ku duduk sangat samar-samar. Dan aku memutuskan untuk pergi dari cafĂ© itu

**
“aduh ki,telepon-ku tiba-tiba diputus sama kiki. Aku harus ngapain ki? Aku gatau dia dimana sekarang” kata-ku ke oki

Dia membenarkan posisi duduknya dan menyalakan rokoknya. “kenapa kamu gacoba lagi telepon dia sekarang?”

“aku udah telepon dia ki,tapi gak aktif-aktif” kata-ku sambil mengaduk kopi-ku

“ya hubungin dari twitter kek,skype kek atau email sekalipun”

  Aku hanya terdiam dan berpikir sejenak,aku mengambil iPhone-ku dan aku terdiam melihat wallapaper handphone-ku ini. Tak terasa mata-ku sudah begitu basah dan aku berusaha untuk tidak menangis lagi di depan oki,aku langsung pamit dengan oki dan kembali ke hotel.
   
  Aku berjalan menyusuri kuta,aku terpanah dengan seorang pria yang sedang berjalan  membelakangi-ku aku sungguh kenal dengan sosok itu aku mencoba memanggilnya tetapi dia malah mempercepat langkah kakinya,aku semakin yakin dia adalah kiki. Aku berjalan lebih cepat bahkan sampai berlari hanya untuk mengejarnya dan meminta penjelasanya

   “sun,kamu kenapa sih tiba-tiba ngejauhin aku kayak gini? San jelasin semuanya ke aku sekarang! Jangan pernah pergi lagi sun dari aku!” kataku kepada kiki dan sambil memeluknya dengan erat
“aku gapapa shine” jawabnya dengan menyebut nama yang dia berikan kepadaku kembali

“sebut nama itu lagi sun”

“ah lebay lo kecoa!” jawabku sambil menoyol kepalanya

Aku tertawa terbahak namun tidak melepaskan pelukanya. “aku kangen kamu sun”

“hmm maaf nih gua lagi ngga kangen lo shine”

“yaudah,kalo ngga kangen lepasin-lah pelukanya” jawabku sambil meledekinya

“loh,orang kamu yang meluk aku. Harusnya kamu yang ngelapasin pelukanya,bukan aku.”

Aku langsung melepas pelukan-ku kepadanya dan pipi-ku terasa begitu panas

**
Kami berdua tertawa terbahak-bahak di ujung café hotel,aku tak bisa berhenti tertawa mendengar lelucon-lelucon yang dikeluarkan dari mulut kiki.

“shine” panggilnya sambil menarik napas

“yaa sun?”

“hmm gajadi deh”

“jangan gitu dong sun”

“dih apasih orang  gajadi juga”

“gamau! Harus jadi!”

“ih maksa genduttt!” jawabnya sambil nyengir kuda dan satu lesung di pipi kanan-nya terlihat

“aku kangen banget sama kamu sun,jangan pernah diemin aku tanpa sebab lagi ya ohya aku baru inget waktu smp kamu pernah diemin aku tanpa sebab karena kamu cemburu sama rexy,dan sekarang kamu ngediemin aku tanpa sebab lagi dan langsung pergi ninggalin aku. Kamu cemburu sama siapa sun?”

  Dia membenarkan posisi duduknya dan membuang napas dengan dalam “ih pede banget lo siapa juga yang cemburu? Emang kalo orang diem tanpa sebab karena cemburu?” jawabnya cepat

Aku memutar otakku,”hm bisa aja tuh. Di dalam kamus kehidupan aku ada dua 2 tipikal kenapa orang tiba-tiba suka ngediemin gitu”

  “satu karena dia cemburu dan yang kedua karena dia takut kehilangan dan merasa dirinya udah dilupakan”
Lagi-lagi dia membuang napasnya dengan berat,aku bisa melihat perubahan ekspresi di wajahnya

“mungkin yang kedua kali ya”

“hah? Maksudnya yang kedua apa sun?” jawabku,so polos

“udah ah,balik yuk ke hotel”
 
   Aku mengangguk. Dan kami menyusuri daerah nusa dua sambil becanda-becanda dan bergandengan tangan sepanjang pesisir pantai. Malam yang indah,karena dia kembali…

Kamis, 15 Agustus 2013

tian part 13


malam semakin larut,dan hari berubah menjadi pagi. Aku masih teremenung di depan balkon dan masih menunggu kiki untuk pulang ke hotel,ku hubungi dia lebih dari 10 kali namun tak ada jawaban sama sekali. Aku benar-benar merasa kehilangan sosok yang membuat-ku nyaman. Seketika handphone-ku getar ada pesan singkat yang masuk
 
 “kamu dimana ian? Kiki udah pulang belum? Kalo belum pulang aku kesana ya,mau ngomongin rencana kita selanjutnya” 

 Aku membaca pesan singkat dari oki dan aku hanya menjawab oke,tidak lama sekitar setengah jam oki sudah tiba di hotel. Dia hari ini benar-benar menawan dia memakai kaos merah marun berleher v-neck dan celana pendek selutut yang bergambar batik-batik lucu. 
“gimana nih rencana kita? Masih mau dilanjutin atau engga? Baru kayak gini aja kiki udah ngilang” ucap oki sambil berjalan ke arah balkon dan menyalakan rokok-nya.Kali ini tian benar-benar bingung dengan kelakuan kiki yang susah untuk tebak. Ketika aku dan oki sedang duduk-duduk dan membicarakan rencana selanjutnya tiba-tiba kiki pulang dan langsung masuk ke kamar. Dia terlihat kucal dan lebam di pelipis-nya belum juga hilang. Aku sampai sekarang tidak tahu dari mana asal lebaman itu.

 “dari mana aja lo? Ngga inget kesini bawa anak orang?” ucap-ku ketus.
 “rencana liburan kita juga udah selesai-kan. Lo bebas mau liburan sama siapa aja dan kemana aja,tujuan gua udah selesai hanya sampai konser hoobastank doang” jawab kiki dengan suara yang meninggi beberapa oktaf 
Aku kaget dan rasanya begitu susah untuk menelan ludah,mendengar ucapak ketus kiki barusan. “oh,sekarang lo udah ngga mau bersahabat sama gua sun? Lo kenapasih ngga jelas banget tiba-tiba berubah gini”
“nama gua kiki! Gua ngga suka lo manggil gua sun,ngerti!!”
Suasana langsung sunyi. Sepi. Nyaris tidak ada suara yang terdengar di ruangan ini,rasanya aku seperti bisa mendengarkan tarikan napas-nya kiki. Dan,suasana itu tentu saja baru pertama kali ini terjadi. Aku benar-benar buntu.
“nih kunci hotel kamar lo,makasih udah mau memfasilitaskan gua selama disini. Makasih juga udah mau meluangkan waktu lo untuk nonton konser hoobastank bareng gua” aku langsung memutuskan ingin pindah hotel dan belum sampai ujung pintu tangan-ku ditahan sama tian
“lo kenapa kayak gini sih sun? Gw heran ya sama lo,lo tuh ngga pernah dewasa dalam menghadapi masalah. Lo tuh selalu cepat berubah dan pergi se-enak lo. Lo pikir gua siapa lo hah? Emang gw siapa lo?!” jawabku ketus dan tanpa ku sadari aku sudah menangis,ya aku menangis di depan hadapan kiki
“harus berapa kali gua bilang sama lo nama gua kiki bukan sun,telina lo tuli apa? Siapa lo ngurusin hidup gua? Lo juga udah lupakan sama gua dan lo lebih milih ngabisin waktu bareng tuh cowo dan lo ciuman sama dia di kamar ini dan di depan gua. Harga diri lo dimana sih?” kupastikan suara-ku benar-benar meninggi
Dan (paaaaakkk) tamparan tian sudah mendarat di pipi sebelah kanan-ku tepat di bawah bekas lebaman itu. “pergi lo dari sini! Gua udah muak ngeliat muka lo. Gw pikir lo bener-bener sahabat gua ternyata apa? Pergi lo dari hadapan gua!” aku benar-benar tidak tahan dengan sikapnya yang gampang berubah dan perubahan mood-nya sangat jelek. Oki langsung memeluk melihat kejadian itu.

 “kenapa jadi kayak gini sih? Ini bener-bener diluar rencana kita iaaan” oki masih memeluk-ku dengan erat. Dan aku tidak bisa menjawab apapun pertanyaan oki saat ini. Aku bener-bener buntu,aku tak tahu harus berbuat apa sekarang dan demi tuhan,aku sangat menyesal telah melakukan kiki seperti itu.
 Malam sudah datang dan jam telah menunjukan pukul 11 malam dan aku masih belum bisa melupakan kejadian tadi pagi,oki pun masih disini membantu untuk menenangkan aku. Tak lama oki pamit untuk pulang dan suasana kamar ini benar-benar sunyi senyap seperti tidak ada kehidupan karena orang yang mengisi kehidupan-ku tekah pergi karena permintaan-ku sendiri dan tanpa sadar air mata jatuh lagi di pipi-ku
**
“lo beneran di tampar sama tian? Gila ya ini masalah yang bener-bener berat ki” ucap angel sambil menyalakan rokok-nya dihadapan-ku
Pipi-ku masih terasa ngilu untuk berbicara jangankan untuk berbicara untuk senyum saja begitu susah. Entah berapa botol jack daniel yang aku habiskan malam ini,aku benar-benar mumat dengan semua permasalahan sampah seperti ini dan yang membuat aku heran kenapa aku benar-benar merasa cemburu dan merasa takut kehilangan,ah sungguh egois pemikiran-ku ini. Aku menenggak jack daniel-ku lagi dan tangan angel menahan-nya. “mau berapa botol lo habisin nih minuman? Lo tuh harusnya mikir,gimana caranya nyelesein ini masalah ki bukanya mabok kayak gini” ucapnya lirih
“angel,lo tuh ngga ngeti sama ini masalah” aku menjawabnya,sambil menenggak minuman-ku lagi. “gw pinjem mobil lo ya mau cari angin nih”
“gua ikut ki” jawab angel,sambil menahan tangan-ku. “gausah,gua bisa bawa mobil sendiri”
Lalu aku meniggalkan angel sendiri di bar dan aku berjalan ke arah parkiran mobil. Aku menyalakan mesin mobil dan keluar dari pelataran bar ini. Baru beberapa meter aku jalan,tiba-tiba ada yang mengehentikan mobil-ku. Seseorang berbadan besar 3 orang mendekati mobil-ku,dan yang satu menggedor-gedor kaca mobil.

 “keluar lo,atau engga gua rusakin nih mobil”
Aku membuka pintu mobil dan benar saja tinjuan mentah si pria berbadan besar yang ku habisi waktu itu di swimming pool mendarat rapih di bibir kanan-ku. Aku terjatuh dan tak bisa melawan sama sekali,aku mencoba untuk berdiri namun tiba-tiba ada yang menusukan sesuatu kedalam perut-ku. Pengelihatan-ku kabur dan lama kelamaan semakin gelap.

  Ke-esokan paginya,aku sungguh sulit untuk membuka mata,bau yang tidak asing lagi di hidung-ku telah tercium. Aku melihat sekeliling ruangan ini dan berhenti pada sosok wanita yang sedang tertidur pulas di sofa. Iya itu angel bukan tian.
“lo udah bangun ki” ucap perempuan paru baya itu dari sofa
Aku tersenyum melihat ke arah-nya namun aku bisa memastikan bahwa senyuman-ku itu sangat jelek. “udah ngel,kok gw bisa disini sih?” tanya-ku sambil membenarkan posisi bantal-ku
“tadi malem pas gw mau pulang kehotel gw ngeliat mobil gw ditengah-tengah jalan,gw ngecel ke sekitar mobil dan gw ngeliat lo di depan mobil udah pingsan dan banyak darah dari perut lo”
Aku langsung memegangi perut-ku yang diperban coklat. Yatuhan apa yang terjadi dengan-ku semalam,aku benar-benar tidak ingat setelah kejadian itu.
“apa yang terjadi semalam ki? Tolong ceritain ke gw” pintaku lirih
Aku hanya menggeleng dan mengangkat tangan kanan-ku,menyimbolkan bahwa aku tidak kuat untuk berbicara panjang lebar. Dan angel mengerti maksud-ku dia hanya melihatku lemas dan aku bisa pastikan dia sangat kawatir.
“ngel,ngga usah kasih tau tian tentang ini. Sekali pun lo kasih tau dia ngga bakal peduli karena gw bukan sahabat-nya lagi. Makasih ngel untuk pertolongan lo ini”
Aku tersenyum dan membenarkan posisi bantalku ke posisi semula dan aku lebih memilih untuk mengistirahatkan semua badan-ku ini. Rasanya dari kepala sampai kaki badan-ku lemas dan tidak bisa di ajak serius

tian part 12


“hei,tian
Apa kamu masih dibali? Aku sedang dalam perjalanan menuju kesana,see u”

Aku membuka pesan singkat yang baru saja masuk ke handphone-ku,mengusik tidur-ku yang nyenyak ini. Aku melihat sekitar kamar tidak ada sosok yang aku cari,baru pagi ini disaat aku membuka mata sosok itu tidak ada di depan ku,aku mengetik di layar handphone-ku memberi tahu oki bahwa aku masih dibali. Aku bangun dari tempat tidur dan berjalan ke arah balkon,aku melihat seorang pria sedang berdiri membelakangi-ku. Dia pria yang membawa papan selancar dan seketika pria itu menoleh ke arah-ku. Aku berani bersumpah,dari belakang pria ini tidak terlihat seperti arly.
“hai,selamat pagi cewe kebo” dia menyapa-ku dari bawah sambil mengangkat tangan kanan-nya. Mata-ku melotot mendengar celetukan-nya. Dan aku hanya terdiam dan berniat untuk masuk ke kamar.
“hoi,tunggu. Ngga sopan banget sih orang lagi ngobrol ditinggal” aku tak menjawab obrolan basi si cowo senga bau kambing itu,aku langsung masuk ke kamar

 **
Aku berjalan ke arah pantai kuta,aku sedang mumet setengah mati. Rasanya aku ingin berselancar dan mati terbawa ombak. Tadi malam,handphone shine bergetar dan tadinya aku tidak ada niatan untuk membuka pesan singkat dari oki itu tapi rasa penasaran-ku terlalu tinggi dan akhirnya aku membuka pesan singkat itu,tidak hanya satu namun semua pesan singkat yang ada di inbox itu. Selesai aku selancar niat-nya aku ingin langsung kembali ke hotel namun ada satu kejadian yang membuat mata-ku sakit,awalnya aku tidak mempercayai itu namun aku mendekati sumber itu dan benar itu shine dan oki. Sepanjang perjalanan kembali kehotel aku memikirkan kejadian tadi siang di pantai. Ketika aku sampai dihotel,aku langsung naik dan membuka pintu kamar lalu berjalan kearah meja bundar dan mengambil segelas air putih aku mennyurutkan rasa cemburu-ku yang begitu membara.

**
 Aku membuka pintu kamar dan melihat sosok yang paling aku rindukan,padahal baru beberapa jam saja aku tidak mellihatnya namun rasa rindu ini sudah berkecamuk di dada.
“morning sun,abis dari mana aja?”
“surfing”
Aku kaget mendengar jawab-nya tadi,kenapa dia berubah menjadi begitu dingin kepada-ku
“kok ngga ngajak gw sih? Oh sekarang udah mau ninggalin gw sendirian nih?”
“gw mau mandi,sorry”
Dia meninggalkan aku begitu saja di balkon tanpa menjawab pertanyaan-ku tadi,seusai dia mandi aku tak berniat untuk memulai pembicaraan lagi. Seketika dia mengambil pakaian bersih yang ada di tas-nya lalu tiba-tiba keluar kamar begitu saja tanpa pamit kepada-ku. Jangankan pamit menoleh sedikit saja tidak.
Handphone getar dan ada sms masuk dari oki,aku membalasnya dengan cepat. Tak lama ada yang mengetuk pintu kamar-ku sudah bisa ku pastikan bahwa itu oki.
“mana kiki? Kok ngilang mulu sih?” tanya-nya,sambil menyalakan rokok-nya
“gatau aneh deh ki,masa sepulang gw dari pantai dia jadi dingin banget sama gw,kenapa ya?”
Oki membenarkan posisi duduknya. “jangan-jangan dia ngeliat kita pelukan di pantai?”
Aku terdiam mendengar ucapan oki barusan. “gw mau bikin mie nih,lo mau?” tanyaku,sambil berjalan ke arah dapur. “mauuu” jawabnya singkat,lalu kembali mengisap rokoknya.
Aku ingin memasukan lada ke dalam mangkuk mie-ku dan oki dan seketika mata-ku kelilipan sesuatu yang jatuh dari langit-langit
“oki,tolong dong” teriak ku dari dapur
“kenapa lo?” dia berjalan ke arah dapur
“kelilipan nih,tolong tiupin dong”
Oki meniup mata-ku yang tadi kelilipan dan seketika pintu kamar hotel terbuka dan kiki masuk ke dapur,aku melihatnya dan kiki melihat ku. Kami hanya saling pandang lalu seketika kiki pergi dan membanting pintu dengan sangat keras
“yaaah,salah paham deh dia sama gw” ucap oki masih sambil memegang kepala-ku
“ah,bego banget sih gw kenapa coba lupa ngunci pintu sih jadi gini kan”
“sabar ian,ini cobaan bawa kalem aja ya”

  **
Aku berjalan ke arah swimming pool dan melihat naken yang sedang berantem dengan indah,aku berniat untuk memutar arah. Seketika naken teriak memanggil nama-ku
“KIKI TOLONGIN GUA” teriak naken yang seketika sudah tergeletak dibawah”
Aku berlari ke arahnya,aku melihat sosok pria berbadan besar dan bertatto naga disepanjang lengan kanan-nya. Aku memutar otak dan mencoba mengingat-ingat siapa pria ini,oh ya pria ini adalah pria yang bersekongkol dengan indah untuk memeras naken.
“oh jadi ini cowo cupu yang ngehamilin indah yang ngga mau tanggung jawab tapi mau meres temen gua? Malu sama tatto lo bos” aku mendekatkan badan-ku ke depan wajahnya
“eh bangsat,lo siapa? Hari gini lo mau jadi pahlawan? Tolol otak lo ya,ngga tau gw siapa?” jawab si pria berbadan besar itu
“siapapun lo,lo harus tanggung jawab!” jawabku singkat
Dan (bukkkk) seketika si pria berbadan besar memukul pelipis mataku,aku sempat terjatuh namun aku tak mau kalah dengan pria berbadan besar ini. Aku memukul-nya dengan sekuat tenaga ku yang tersisa dan dia terjatuh,tergeletak dan aku mulai menendangnya dan ingin menonjok-nya sekali lagi tepat di depan rahang-nya. “tanggung jawab sama indah,cowo bangsat lo. Mau enaknya doang! Kalo lo gamau tanggung jawab gw laporin polisi”
“iya bang iya gua bakal tanggung jawab,tolong bang jangan bawa gua ke kantor polisi bang”
“ikut gua sini lo” aku menarik badan si pria berbadan besar itu ke kantor polisi dekat kuta dan ternyata ada seorang perempuan mengejar kami. “oh jadi ini alasan kamu mas mau ninggalin aku sama anak-anak? Demi perempuan paru baya ini?” jawab si istri pria berbadan besar ini. “kamu cewe jalang ya! Ngerebut suami orang sembarang! Gatau malu ya kamu” si istri pria berbadan besar itu mulai mengamuk dan menjambak-jambak rambut indah. Lalu polisi menengahkan keributan itu dan membawa si pria berbadan besar kedalam sel.

  Setelah kejadian itu,aku kembali ke hotel dan masuk ke kamar disana aku bisa melihat shinee yang sedang melihat ke arah-ku,dia datang menghampiri-ku “lo kenapa sun?” tanya-nya kawatir
“gua gapapa”
“sun,lo kenapasih”
“nama gw kiki bukan sun,dan gw gapapa”
“sun kamu kenapa sih? Please jangan kayak gini”
“udah gua bilang nama gua kiki bukan sun!” jawabku,dan suara-ku meninggi beberapa oktaf,perempuan di depan-ku ini terdiam dan masih melihati ke arah-ku. Aku berjalan ke arah balkon dan meninggalkan-nya dikamar. Seketika ada yang mengetuk pintu kamar hotel dan ternyata oki yang datang.
“oi ki,kemana aja lo. Long time no see” dia menyapa-ku dan aku enggan untuk membalas basa-basinya
Aku hanya terdiam dan keluar dari kamar lalu ku banting pintu sekencang mungkin,seketika handphone-ku getar dengan hebat ada telepon dari angel
“dimana lo? Gw di bali nih baru aja sampe”
“gw di hotel,lo dimana? Temuin gw di starbucks sekarang. Penting” lalu ku tutup telepon dari angel. Dan langsung berjalan ke arah starbucks,setelah sampai disana tak lama angel tiba. Dan kami mulai berbincang-bincang panjang lebar dan tak sadar bahwa jam sudah menunjukan pukul 4 pagi.
“lo nginep di hotel gw aja ki,nanti lo makin kacau lagi ngeliat mereka berdua”
“iya ngel,gua juga enek nginep disana selama si cowo bangsat itu masih sama tian”

  Aku dan angel baru saja masuk ke dalam mobil angel dan bergegas untuk ke hotelnya tak lama handphone angel bunyi dan dia mengangkat-nya lalu seketika dia menoleh ke arah-ku.
“siapa?” tanyaku,dari balik setir
“tian,dia nanya gw dimana dan nanya gw lagi sama lo atau engga”
“lo jawab apa?”
“gw dibali,baru aja dateng belum sempet ketemu kiki saking capeknya”
“thanks ngel,lo emang baik sama gua”
“jangan sering-sering cemburu buta ki. Gabaik. Kalo lo ngga kuat kayak gini terus ya ungkapin aja”

  Aku tak menjawabnya dan aku hanya fokus dengan jalanan dan aku membelokan mobil angel dan memarkirkan mobilnya di depan hotel.