Rabu, 21 Desember 2016

Kevin? (21)

Rasanya gue gakuat nahan rindu lagi sama Kiki buat malam ini dan gue memutuskan untuk nyamperin dia ke kosanya entah dia mau bilang apa tentang gue tapi gue gabakal mengurungkan niat gue malam ini. gue bawa mobil ke kosan Kiki dan di sepanjang perjalanan gue memutar lagu Panic! at the disco - always. Ngga tau kenapa lagu ini tuh bener-bener ngegampar gue banget. rasanya gue tuh udah salah banget menyia-nyiakan cewe yang bener-bener gapernah give up sama gue dia selalu berjuang untuk buat gue,dia selalu menghawatirkan gue. gue rindu saat-saat Kiki menghawatirkan gue setengah mati ketika gue mabok berat karena minum alkohol. dia selalu worry kalo gue udah ngumpul sama temen-temen gue dan yang gue lakukan pasti adalah minum. dia bakal nelponin gue terusan-terusan buat nahan gue biar ngga minum. ah entah kenapa lagu Bruno Mars yang terputar disaat-saat seperti ini. When I Was Your Man terputar di dalam mobil gue malam itu. brengseknya gue semakin rindu wanita itu.
**
pas banget jam 9 malam ada yang ngetok pintu kosan-ku. aku pikir itu adalah Bobi tukang ketoprak langganan-ku biasanya kalau aku pesan ketoprak dengan Bobi pasti dia nganterin ke rumah kosanku. dan ternyata pas aku buka pintu Kev sudah berdiri di depan pintu tanpa banyak bicara dia langsung memeluk-ku sangat erat. aku belum membalas pelukanya aku masih kaget setengah mati tiba-tiba Kev datang gitu aja. "Aku kangen banget sama kamu Ki" bisik Kev pas banget di telinga sebelah kanan-ku rasanya aku ingin menangis dipelukanya malam itu tapi aku malah membalas pelukanya dengan erat. Aku benar-benar tidak bisa berpikir jernih kenapa Kev begitu berani buat melakukan ini sama aku. Hampir lima menit kami pelukan di depan pintu kamarku aku tak kuasa lagi dan akhirnya aku melepas pelukan Kev namun Kev kembali berbisik. "Please 5 menit lagi. Aku kangen" dan Kev benar-benar memeluk-ku semakin erat. Aku semakin tidak bisa berkutik bila Kev sudah memohon seperti ini.
**
Gue udah tiba di rumah kosan Kiki dan pas gue dateng ada cowo pake topi bawa bungkusan item gue pikir itu cowo yang temuin pas di Rooftop dan ternyata dia cuman tukang ketoprak langganan Kiki yang mau nganterin ketoprak pesana dan Kiki dan akhirnya gue memilih untuk gue yang ngasihin langsung. gue ketok pintu rumah kosan Kiki dan ketika dia buka pintunya gue langsung memajukan kedua kaki gue dan gue meluk Kiki malam itu. begitu erat. sumpah yang gue rasain adalah gue pengen nangis dipelukan perempuan ini,gue pengen manja dengan perempuan ini,gue pengen ngabisin waktu gue sama perempuan ini dan gue pengen banget bisa ngelindungin perempuan ini sekali lagi. gue janji sama diri gue sendiri kalau aja gue dikasih kesempatan lagi sama perempuan ini ngga bakal pernah gue sia-siain dia,nyakitin dia. gue udah pernah merana kehilangan perempuan hebat seperti dia dan ketika gue menjalin hubungan dengan perempuan lain rasanya gue ngga nyaman dengan pilihan gue sendiri. hati gue selalu memilih dia. Kiki sempat ingin melepaskan pelukan gue namun gue memohon sama dia agar dia ngga ngelepasin pelukan gue dan dia mengabulkanya. Gue ga abis pikir gue bisa memeluk dia se-erat ini. bahagia luar biasa.
 Setelah tragedi pelukan itu,gue ngelepasin pelukan gue ke Kiki,gue langsung natap dia gue super seneng bisa melakukan ini ke dia. dan dia balik senyum sama gue dan akhirnya gue memutuskan untuk nyulik Kiki malam itu. Jam menunjukan pukul 09.30 tapi gue mutusin buat ngajak dia ke Pantai Ancol gue mau ngobrol dia selama mungkin. gue pengen melepaskan beban gue selama ini. Setibanya di Pantai Ancol gue ngebangunin Kiki karena dia tertidur di mobil gue. "Dimana nih?" tanya-nya sambil menguncir rambut sebahunya. "Ancol. Yuk turun" balas gue.
**
Aku kaget ketika aku buka mata setelah tertidur di mobil Kev aku sudah ditempat yang aku gatau dan akhirnya aku nanya Kev kita dimana. Aku super kaget dia ngajak aku ke Pantai Ancol malam-malam gini. Akhirnya aku turun dari mobil dan kita berjalan menuju jembatan ketika sudah mendekati jembatan tiba-tiba Kev menggenggam tanganku erat aku untuk sekian kalinya kaget melihat reaksi spontan Kev malam ini.
"Apasi Kev kamu malam ini aneh deh,berani bgt nih pegang-pegang"  tanyaku sambil kesenengan karena di genggam Kev. "Uh bawel banget sih. dari pada kamu dipegang-pegang sama orang lain mendingan aku yang pegang kan?" aku kaget Kev ngomong gitu kesanya aku kaya perempuan murahan. "Maksudku pegang tangan kamu Ki" Kev berusaha untuk menjelaskan-nya sama aku. Dan reflek aku langsung menarik tanganku dari genggaman Kev. Kev langsung melihatku dengan tatapan nanar. "Ih nakal jangan dilepasin,kalo kamu ilang siapa yang kawatir coba kalo bukan aku" kata Kev sambil menarik kembali tanganku. Aku terkekeh dengan wajah merah padam.
**
Gue seneng banget bisa genggam tangan Kiki sepanjang malam walaupun cuman di Ancol tapi ngga kalah romantis sama Kuta. Malam itu gue bener-bener berjuang buat dapetin Kiki balik namun hati dia masih sangat kuat untuk menolak gue,walaupun gue gabilang langsung kalo gue pengen dia balik tapi itu semua gue lakukan langsung pake gerak-gerik gue. sering beberapa kali dia menolak pelukan gue di pinggangnya dan akhirnya gue mengurungkan niat gue untuk meluk dia lagi. Entah berapa jam gue ngobrol sama Kiki di pinggir pantai Ancol pas gue ngajak dia pulang jam udah menunjukan pukul 00.30 malam.
**
Akhirnya aku dan Kev kembali pulang,sepanjang perjalanan Kev menggenggam tanganku lalu sesekali dikecupnya punggung tanganku. Aku selalu menolaknya ketika Kev ingin mencium punggung tanganku lagi. "Duh bukan muhrim Mas" ucapku sambil menarik tanganku dari Kev. Dia melihatku sambil memasang wajah bete. "Yuk deh langsung aja biar muhrim" kita terkekeh bersama. Aku tersenyum malu dengan Kev. "Ye Kocak banget lu kambing" Aku membalasnya dengan candaan. Ternyata,kami sudah tiba di depan rumah kosan-ku dan tak lama aku pamit dengan Kev untuk masuk kedalam rumah.
**
Ketika kita sampai dirumah kosan Kiki, Kiki langsung pamit tapi sebelum dia turun dia memeluk-ku dan bilang makasih karena udah nyulik dia. dan bisa gue pastiin gue bisa nyium parfum Ralph Lauren dari badanya. gue kencangin pelukan gue biar gue bsia semakin lama nyium bau parfumnya. dan tak lama Kiki turun dari mobil gue sambil dadah-dadah. gatau kenapa dia selalu gemesin dimata gue mau dia secuek atau segalak apapun sama gue. Sepanjang gue perjalanan menuju apartement gue mesem-mesem sendiri inget kejadian tadi dan akhirnya gue sampai di apartement gue,ketika gue ingin ganti baju gue nyium wangi parfum Kiki di baju gue. gue senyum-senyum lagi dan akhirnya gue ngurungin niat gue buat ganti baju. gue cuman cuci muka dan sikat gigi. biar malam ini pelukan Kiki yang nganterin gue tidur. Selamat tidur perempuan-ku.

Kevin? (20)

Entah alasan apa yang bisa membuat aku terbangun pada pukul 02.10 pagi hari. Yang aku rasakan adalah aku sangat merindukanya. iya aku sangat rindu dengan Kev,namun enggan rasanya aku menyapa dia duluan setelah kejadian itu. Dan akhirnya aku menyalakan televisi untuk menghilangkan rasa rinduku kepada Kev. namun semakin menolak bayangan Kev untuk masuk kedalam pikiranku semakin kuatlah rasa rinduku dan akhirnya aku membuka handhphone-ku dan membuka salah satu aplikasi untuk memastikan apakah dia menyapa-ku terlebih dahulu dan pada kenyataanya Kev tidak melakukanya. Ini malah membuatku muak dan kembali sedih kenapa begitu berat cobaanku untuk mencapai kebahagiaan. Aku memutuskan untuk mengambil earphoneku dan ku colokan ke iPod-ku lagu yang pertama ku putar adalah Kodaline - Moving On. Aku bisa pastikan pagi itu hatiku terasa tercabik-cabik.
**
Gue gatau apa yang gue rasa malam ini yang jelas gue gabisa menjelaskan-nya. rindu sama orang yang cuek itu ternyata menyiksa. gue pikir setelah kejadian itu Kiki malah kangen sama gue dan ternyata salah. gue malah tersiksa nyimpen rindu ini sendirian. rasanya gue pengen ngontact dia duluan namun rasanya berat ya karena gue takut untuk nyakitin dia lagi. gue takut dia terbebani dengan semua sikap gue lagi dan semua yang gue pikirin malem ini adalah Kiki. pemeran utama yang ada di dalam hati dan pikiran gue adalah selalu dia. menurut gue dia adalah wanita hebat yang bisa membuat gue sampai segininya. sampai gue uring-uringan setengah mati sampai gue gatau gue mau melakukan apa dan tanpa banyak bicara gue langsung cabut dari apartement dan langsung ke kedai kopi langganan gue sama Kiki di daerah Kuningan,gue memutuskan untuk naik scooter gue dan itu malah membuat gue semakin rindu dengan Kiki karena scooter ini gue bisa jatuh cinta sama dia sampai setengah mati terdengar lebay namun itu yang gue rasain sekarang. rasanya nano-nano kalo kalian mau tau.
**
besok paginya aku kembali ngantor rasanya super deg-degan takut banget ketemu Kev tapi kalau aku ngga ketemu dia pagi ini aku rugi karena rindu-ku akan semakin bertambah. Baru saja aku turun dari mobilku aku langsung papasan dengan Kev di lobby utama kantor kami. Iya,mata kami saling pandang rasanya aku ingin bilang bahwa aku rindu dia namun ku urungkan dan aku masuk ke kantor mendahului Kev entah dari kapan detak jantungku mulai berdetak dengan cepat aku selalu ingin menghindar dari Kev ketika detak jantungku tidak normal seperti ini namun kenyataanya aku tidak bisa menghindar. kami satu lift. sampai di lantai 17 lift terasa hampa dan sepi namun tidak lama Kev membuka pembicaraan. "Pagi Ki" sapanya lembut. aku deg-degan. "Hai, Pagi" balasku pendek aku mencoba untuk mengontrol nafasku agar tidak terlihat seperti gugup. "Aku kangen kamu Ki" Boom! akhirnya aku mendengar kata-kata itu dari Kev pagi ini. ketika aku ingin membalasnya tiba-tiba bunyi lift terdengar menandakan bahwa aku sudah sampai di lantai 21 lalu aku turun dan Kev tetap di lift karena kami mempunyai ruang kantor yang berbeda karena kami beda difisi. Ketika aku keluar dari lift aku tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagiaku. baru kali ini Kev seberani itu. Aku masih tidak menyangka.
**
baru aja gue sampai di kantor dan gue langsung ketemu dengan Kiki gue ngga bisa gambarkan lah perasaan gue saat itu gimana. rasanya indah ketika gue lagi merindukan seseorang dan gue langsung ketemu. Jujur,itu bisa menyembuhkan rindu. walaupun dia menghindar untuk tatapan sama gue lebih lama tapi di lift kami sempat berdua rasanya gue pengen peluk dia dari belakang tapi di dalam lift ada cctv-nya jadi gue urungkan niat gue dan akhirnya gue membuka pembicaraan ke Kiki dan entah setan apa yang nempel di badan gue pagi itu gue seperti lancar banget ngomong rindu ke Kiki walaupun ngga dapat balasan darinya gue seneng pagi ini gue udah di senyumin sama dia. dan gasabar rasanya buat jam makan siang. ketika jam makan siang tiba gue langsung nyari Kiki namun ngga gue temuin. akhirnya gue nyoba nyari Kiki ke rooftop dan gue menemukan dia disana tapi nemuin dia malah bikin gue sakit hati gue ngeliat dia lagi sama cowo dan cara ngobrol mereka deket banget gue langsung badmood ngga main-main gue berusaha ngga percaya dengan apa yang gue liat siang ini. rasanya hati lo kaya dibulak-balik sama orang yang sama dan jujur gue gaterima melihat dia tersenyum karena cowo lain agak lebay namun itu yang gue rasain sejujur-jujurnya.

Jumat, 16 September 2016

Kevin? (19)

Sebelum gue pergi dari pelataran Rumah kosan Kiki malam itu,gue sempet turun dan ingin mengetuk pintu namun yang gue dapati adalah suara tangisan Kiki yang sesegukan dan dia sedang ditanya dengan seorang perempuan namun Kiki tidak menjawabnya. Dan,akhirnya gue memutuskan untuk pergi dari rumah kosan Kiki. Sepanjang perjalanan gue memutar kembali semua ucapan Kiki ke gue,gue merasa menjadi pria terbrengsek malam itu gue egois. gue gapernah mikirin bagaimana perasaan Kiki. gue gak mikir panjang. gue bodoh. gue gakuat mendem ini sendirian dan akhirnya gue memutuskan untuk kembali ke apartement.
Gue bener-bener kaya orang bodoh jalan luntang lantung gue tidak bisa menghapus wajah Kiki yang sedang menangis,gue gabisa menghapus kesedihan Kiki. gue gapantes buat wanita baik kaya dia. gue brengsek. Tanpa gue sadari gue menangis benar-benar menangis. Gue kangen Kiki setengah mati rasanya ini lebih rindu melebihi rindu gue ke dia sewaktu gue di Jerman.

**
Aku benar-benar tidak abis pikir dengan kejadian tadi setelah aku cerita dengan Mawar dari awal aku merasa sedikit lega namun aku tidak bisa mengambil keputusan apapun untuk sekarang-sekarang ini. Mawar menyarankan-ku untuk beristirahat saja dan pikirkan baik-baik keputusan apa yang akan aku ambil nanti. Aku tertidur ketika sesudah bercerita dengan Mawar dan aku terbangun pukul 03.30 pagi kepala-ku terasa berat dan aku tidak sanggup untuk membangunkan badanku lalu ku coba untuk kembali tidur. Aku tidak tau aku tertidur berapa jam namum ketika aku liat jam di samping kasurku jam menunjukan pukul 10malam dan aku merasa biasa aja tidak pergi ke kantor pagi ini.

**
Gue sengaja ke kantor rada siang karena gue belum begitu siap untuk ketemu Kiki di hari itu namun yang gue dapat adalah ke-kosongan. Gue bener-bener ga liat sosok Kiki di kantor gue hanya melihat Mawar namun rasanya begitu enggan untuk nanya kabar Kiki ke Mawar. Gue merasa malu,baru gue jalan ingin meninggalkan Mawar namun dia malah memanggil gue. "Vin,bisa bicara sebentat?" Tanya Mawar ke gue. Gue datang dan menghampiri Mawar. "Mau bicarain apa War?" Gue mengatur suara gue untuk sehalus mungkin. "Gue udah tau apa yang terjadi dengan kalian berdua tadi malam. Vin,disini gue bukanya mau ikut campur urusan kalian terlalu dalam tapi menurut gue lo butuh kasih waktu ke Kiki untuk dia me-recoverykan suasana hati dan kondisi fisiknya untuk saat ini. Gue harap lo ngerti Vin. Gue gaberniat untuk menjauhkan kalian gue ga sanggup kalo liat Kiki dalam keadaan seperti itu lagi. Cukup sekali Vin cukup sekali." Kata-kata Mawar membuat gue bungkam setengah mati. Gue merasa kepala gue sudah kelelep karena gue merasa malu udah nyakitin sahabatnya sampai sebegini parahnya. "Iya War gue ngerti arah pembicaraan lo. Gue mohon War jaga Kiki untuk gue,gue bakal tanya dia lagi kalo dia udah siap. Thanks ya War,gue harus keatas karena ada meeting" jawab gue ke Mawar namun Mawar hanya memberikan senyuman dan anggukan kecil dan akhirnya gue pergi meninggalkan Mawar.

**
Rasanya aku hampa. Aku rindu Kevin. Aku rindu muka lesu Kevin ketik dia mengantar-ku kemarin malam. Aku rindu tatapan Kevin. Aku rindu dengan wangi parfumnya. Aku rindu di dekatnya. Aku menangis lagi. Menangis karena aku tidak ingin jauh dari Kevin namun aku belum siap untuk meluruskan permasalahan ini. Aku ingin telepon Kevin dan mendengar suaranya ketika memanggil-ku manja. Ah,aku rindu ciptaan Tuhan yang sangat dingin itu. Akhirnya,ku matikan kembali lampu kamar tidurku dan aku lebih memilih untuk mendengar lagu-lagu dari Boys II Men lagu yang pertama terputar adalah End Of The Road. Aku biarkan Kevin menari-nari dipikirkan ku sepanjang malam dan aku membisikan "Aku rindu Kev" ku harap dia mendengarnya.

Rabu, 17 Agustus 2016

Kevin? (18)

malam itu, hatiku terasa panas. untuk pertama kalinya aku meruntuhkan gengsi-ku yang begitu tinggi. aku rela menunggu Kev. lagi. namun Kev juga memberikan kejutan pada malam itu. aku berterima kasih sekali Kev karena kamu membuat hatiku berkecamuk.
 entah apa yang aku rasa,jelas terasa di pipiku air mata berjatuhan. aku seperti lilin kecil yang terkena derasnya air hujan. aku langsung padam. aku tak tau harus berbuat apa. aku memutuskan untuk jaga jarak dengan Kev sebisaku dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke apartement Jingga. aku akan menceritakan semua kepada sepupu jauhku itu. aku berjalan dengan tenaga yang tersisa di dalam tubuhku, aku memencet bel lalu Jingga keluar setelah itu aku di bopong masuk kedalam apartementnya dan aku langsung di duduk-kan di bangku dekat tempat tidur Jingga. aku tak tau harus cerita dari mana mulanya bahwa aku sedang tertampar dengan kelakuan Kev yang begitu menyakiti hatiku.
**
Gue gatau harus nyari Kiki kemana lagi, dari kosan sampai rumah orangtuanya pun sudah gue datangin namun jawabanya sama semua. tidak tau kemana Kiki berada. gue sampai berani nekat untuk nanya sama Mawar dan Mawar pun tak tahu Kiki kemana karena Mawar ketika tragedi itu dia sudah pulang duluan. gue gatau kenapa menyakitkan banget melihat Kiki pergi karena ulah gue sendiri. apa mungkin gue terlalu berlebihan menghadapinya. namun sungguh ini begitu menyakitkan. akhirnya setelah seharian gue nyari Kiki tetapi tidak menemukan jawabnya akhirnya gue memutuskan untuk pergi ke kedai kopi tempat biasa gue nongkrong di daerah Kuningan.
**
setelah sehari aku tidak masuk kerja akhirnya aku memutuskan untuk masuk kerja dan melupakan semua kejadian Kev dan perempuanya. aku tidak mau dibilang berlebihan hanya karena tragedi seperti itu. pagi ini, aku memutuskan untuk naik scooter abu-abu kesayangan-ku ke kantor karena aku sedang males-malesnya terjebak macet. sebelum jalan ke kantor aku memakai earphone dan memutar lagu dengan cara shuffle dan lagu pertama yang terputar adalah lagu Raisa - Kali Kedua aku berusaha untuk tidak berpikir panjang dan aku selalu menepis jika bayangan Kev datang mengganggu. baru saja aku sampai di lobby kantor aku langsung berhadapan dengan Kev dan Pak Roy rasanya aku enggan untuk menyapa namun Pak Roy sudah melihatku akhirnya aku menyapa keduanya. aku pastikan pagi itu Kev menatapku dengan tajam dan penuh tanda tanya. "Pagi Ki,kamu kemarin tidak kelihatan di kantor ada tugas diluar?" tanya Pak Roy. aku terdiam untuk sejenak tidak mungkin aku bilang aku tidak masuk karena ulah Kev. "Pagi Pak,mohon maaf pak kemarin saya tidak masuk karena ada urusan mendadak" jawabku singkat. namun aku rasa Pak Roy tidak puas dengan jawabanku. "Oke,udah sarapan? wajah kamu pucat tuh jangan lupa istirahat juga mata kamu bengkak. saya duluan ya" ucapan Pak Roy menutup perbincangan pagi itu.
**
pagi itu,ucapan Pak Roy menampar gue banget,langsung banyak pertanyaan dikepala gue rasanya gue langsung pengen ngejar Kiki pagi itu namun rasanya tidak pantas menyeselesaikan masalah pribadi di kantor. akhirnya gue memutuskan untuk sepulang kerja nanti aku akan menunggu Kiki. jam sudah menunjukan pukul 17.30 namun gue belum melihat Kiki turun dari ruanganya dan akhirnya gue memutuskan untuk masuk kedalam kantor kembali. dan gue melihat Kiki sedang duduk membelakangi-ku dan sedang beres-beres berkas yang ada di atas meja kerjanya. "Ki,kita butuh bicara" Kiki masih membelakangi-ku lalu dia membawa tasnya dan mulai menghadap kearah gue dia hanya senyum dan berkata "ngga ada yang perlu dibicarakan Kev" dia berjalan melewati gue lalu gue tarik tangan Kiki sehingga Kiki kembali menghadap ke gue lagi. "please biar gue jelasin apa yang terjadi kemarin. atau gue harus bikin janji biar bisa ngobrol sama lo?" tanya gue langsung to the point dan akhirnya Kiki mengiyakan ajakan gue untuk ngobrol diluar malam itu.
**
malam itu aku ngga tau harus berbuat apa,ketika aku mendengar suara Kev hal pertama yang ada di dalam otak-ku adalah menghindar,namun aku tidak sanggup untuk menolak ajakan Kev malam itu dan akhirnya Kev membawa aku ke kedai kopi tempat biasa. sepanjang perjalanan menuju kedai kami hanya diam-diam,kebeneran malam itu aku tidak bawa mobil dan akhirnya aku terpaksa harus semobil dengan Kev. malam itu kami memilih untuk duduk di tempat smoking area agar lebih leluasa untuk meluruskan masalah ini. Kev kembali dan membawakan aku segelas greentea blended dingin dan dia hot frappucino.
**
"Ki" gue yang mulai perbincangan dimalam itu.
"kenapa? emang harus sampai bicara disini ya? gak bisa dikantor aja?"
"gabisa,karena ini masalah pribadi bukan masalah kantor. gue gabisa mencampur adukan emosi gue kedalamnya"
"apa yang mau dibicarain?"
"ok. aku mau langsung to the point aja ya Ki,kamu kemana selama aku dibali kamu ngga neghubungin aku sama sekali bahkan kamu juga ngga dateng ke airport,kenapa harus Mawar yang datang kenapa ngga kamu? aku butuh kamu pagi itu."
Kiki terdiam dan mulai menunduk. "Kev,emang aku siapa kamu harus ngehubungin kamu duluan? aku punya alesan tertentu aku ngga dateng ke airport jadi tolong jangan hanya aku yang merasa disalahkan disini. kalo kamu emang butuh aku kenapa ngga kamu yang hubungin aku duluan? kenapa kamu gengsi? kamu malu sama aku,kalo kamu hubungin aku duluan? kamu takut dibilang ngejar-ngejar aku? serendah itu emang aku dimata kamu?"
gue bener-bener terdiam mendengar ucapan Kiki yang semakin malam semakin terasah. rasanya bisa menyobek hati gue kapan saja. "Ki,aku cuman berusaha buat nahan emosi aku. aku gamau kamu pergi ninggalin aku gitu aja tanpa alasan,aku gapengen kamu ngerusak hidup aku lagi untuk kesekian kalinya dan aku cuman butuh liat perjuangan kamu,aku ngga ada maksud apa-apa Ki. aku sayang kamu tapi aku gabisa berbuat apa-apa"
"jadi disini yang pergi tanpa alasan itu aku? yang ngerusak hidup kamu itu aku? yang butuh perjuangan itu kamu atau aku? aku udah nahan emosi aku tiba-tiba kamu datang dan masuk kembali kedalam hidup aku dan membuka semua luka yang udah aku tutup selama lima tahun ini? aku udah berusaha dan berjuang untuk kamu. aku selalu kirim email dan postcard buat kamu apa kamu merespon itu semua. aku merasa aku udah di tolak mentah-mentah sama kamu saat itu. aku kalang kabut takut kamu kenapa-kenapa dan akhirnya aku mutusin untuk nyari kabar kamu ke Jerman dan aku tetep ngga dapet jawabanya. aku ancur Kev. aku ditinggalin gitu aja sama kamu,kamu pergi tanpa alasan dan sekarang kamu datang minta penjelasan dan nyalahin aku? kamu punya hati gak sih? ketika aku udah ngalahin semua ego dan emosi aku dan berusaha untuk nerima kamu kembali tapi kamu malah memperlakukan aku kaya gini? kamu jahat Kev."

malam itu hati gue beneran teriris untuk pertama kalinya gue melihat Kiki nangis sesegukan di depan gue dan dia menjelaskan semua perasaanya ke gue. gue gabisa mikir apa-apa gue udah merasa jadi cowo paling bangsat untuk wanita yang paling gue sayangin. Kiki mau pergi gitu aja tapi gue tetep nahan dia untuk mendengar penjelasan gue namun gue ga berhasil nahan dia untuk tetap disini dan akhirnya dia pergi dengan tangisan-nya yang membuat dada gue sesak. gue ngejar Kiki sampai ke depan kedai kopi dan gue langsung narik dia ke pelukan gue saat itu juga. dada gue semakin sakit ketika gue memeluk dia dengan erat dan dia ngga ngeluarin sepatah katapun. gue terus memeluk dia sampai dia merasa baikan. "Aku mau pulang Kev" sampai akhirnya dia bicara dan gue memutuskan untuk nganterin dia kerumahnya. sepanjang perjalanan rasanya gue ingin menggengam tangan dia namun dia selalu menghadap ke jendela dengan suara tangisanya. sesampai dirumahnya dia langsung ingin turun dari mobil namun kali ini gue berhasil nahan Kiki sebentar dan mendengar penjelasan gue. "Ki,aku bener-bener minta maaf sama kamu,aku gatau kalo kamu bakal sesakit dan sehancur itu. Ki,aku sumpah ngga ada niatan untuk nyakitin kamu sejauh itu. aku pergi tanpa alasan karena aku ngga kuat untuk pisah sama kamu sampai aku ngga terbiasa baca postcard dan email kamu. aku gamau ngerasa jauh sama kamu sehingga akhirnya aku ngabaikan kamu tapi dengan cara ngabaikan kamu itu malah menyakiti aku sendiri bahkan kamu juga tersakiti. Ki,aku bener-bener mau minta maaf sama kamu aku ngga bakal pergi ninggalin kamu lagi Ki. aku janji. aku mau berjuang buat dapetin kamu lagi. maafin aku" gue menarik Kiki lagi kedalam pelukan gue. kali ini gue yang tak kuasa menahan emosi gue disini dan pada malam itu kita nangis di dalam pelukan kita masing-masing dan dia yang melepaskan pelukanya terlebih dahulu lalu dia pergi ninggalin gue dan masuk kedalam rumahnya.
**
aku tak kuasa menahan air mataku di dalam mobil Kev lebih lama lagi dan akhirnya aku memilih untuk turun dan masuk kedalam rumah namun aku terdiam di dalam dan kembali menangis karena mendengar penjelasan Kev yang membuat aku merasa bisa gila kapan saja. aku merasa Kev begitu egois kenapa dia hanya memikirkan perasaanya saja kenapa dia tidak melibatkan perasaanku di dalamnya. tangis-ku semakin kencang dan sehingga membuat Mawar keluar dan memeluk-ku kedalam pelukanya. aku benar-benar tak kuasa menahan tangisku dan tak sanggup untuk menjelaskan ke Mawar apa yang sedang terjadi. aku merasa aku semakin dalam menyayangi Kev malam itu.



Jumat, 24 Juni 2016

Kevin? (17)

pada pukul 04.30 gue udah berangkat menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta, morning flight bisa bikin gue gila setengah mati gue sampe gatidur buat nungguin flight pagi karena gue tau kalo gue tidur gue akan kesiangan.

(05.30 pagi - Bandara Internasional Soekarno Hatta)
gue flight jam 07.00 dan sampe saat ini gue belum ngeliat batang idungnya Kiki, gue berharap banget dia dateng jadi dengan memandangi wajah dia aja gue bisa re-charge energi gue. namun setelah satu jam gue nunggu Kiki tidak kunjung datang. Samar-samar gue mendengar langkah kaki mendekat gue udah mesem-mesem sendiri akhirnya Kiki datang dan melawan rasa gengsi-nya untuk datang nemuin gue pagi ini. pas gue noleh gue merasakan kekecewaan yang begitu berat karena yang datang bukan Kiki melainkan Mawar teman baik Kiki. gue gak ada niatan sama sekali buat nanya Mawar jadi gue putusin gue langsung masuk kedalam dan gue gak ada niatan juga buat noleh ketika Mawar terus memanggil nama gue.

**
(09.00 pagi - Patra Kuningan, Jakarta)
aku hari ini sengaja gak nganter Kev ke bandara karena aku harus jemput Jingga. Jingga Prasetya yang baru saja lulus dari jurusan MICE Politeknik Negri Jakarta adalah sepupuku terdekat-ku dari masa kecil. Jingga dan aku mempunyai rencana untuk membuat party kecil-kecilan untuk Kev karena Ibunda Kev minta tolong kepadaku untuk membuatkan pesta ini karena Kev selalu menolak jika Ibunya membicarakan masalah pesta ulang tahun untuk Kev.Aku dan Jingga pergi kesalah satu tempat yang menurutku pantas untuk menjadi tempat mini party Kev akan diselenggarakan. hampir dua jam aku dan Jingga mencari konsep yang tepat untuk acara Kev. "yaampun Ki, lo bisa banget ya bikin anak orang klepek - klepek sama lo. ini konsep terbagus yang pernah gue dapet dari lo selama kita main bareng" ledek Jingga kepadaku. Aku hanya tersenyum saja tak tahu harus bicara apa kepada Jingga.

**
(10.30 pagi - Nusa Dua, Bali)
gue baru sampe di The Bale hotel tempat  gue akan  menginap selama untuk tiga hari kedepan. gue langsung ngecek hp, gue pikir Kiki bakal minta maaf karena dia ngga hadir pas gue mau pergi pagi tadi. gue seneng campur deg-degan pas ngeliat di lock screen gue ada 5 new missed calls tak terjawab gue berharap banget nama dia yang muncul namun pas gue slide hp gue ternyata lagi - lagi bukan orang yang gue harapkan. yang nelepon gue adalah Isabelle. Isabelle adalah teman terdekat gue selama gue study di Jerman. memang tadi malem gue sempet nge-email Isabelle kalo gue bakalan ke Bali dan gue juga ngasih nomor hp gue ke dia juga. untuk hari ini jadwal kerjaan gue kosong baru mulai besok pagi pukul 08.00. jadi sore ini gue memilih untuk minta ditemenin sama Isabelle buat makan malam. gue sama Isabelle lebih milih makan seafood dan kita langsung ke Bale Udang Mang Engking gue emang udah ngidam ini banget dari sebelum ada proyek keBali dan gue ngerasa Kiki ngga ngabarin gue akhirnya gue lebih memilih untuk mematikan handphone gue. gue sama Isabelle hampir 4jam nongkrong ditempat makan Mang Engking dan akhirnya gue dianterin Isabelle buat balik kehotel, ketika gue turun dari mobil Isabelle narik tangan gue dan meluk gue gitu aja. "Thankyou for tonight Kev, i'm so happy" ucap Isabelle yang masih mendekap gue di dalam pelukanya. gue hanya tersenyum sakit karena cuman Kiki yang bisa manggil gue Kev dengan sempurna.

**
(12.00 Malam - Jati Padang, Pasar Minggu)
aku malem ini mutusin buat nginep dirumah Mawar karena aku takut untuk menghubungi Kev duluan. "lo parah ya Ki,kenapasi sengaja banget bikin Kev bete sama lo dengan cara lo ngga anter dia ke airport?" ucapan Mawar begitu tajam menusuk kedalam pikiranku. "War, gue cuman butuh waktu kok buat nyusun rencana ini, gue ngga enak sama nyokapnya Kev kalo sampe acara ini ngga berhasil." jawabku kepada Mawar. dan tak lama hp Mawar berdering nama Kev muncul di dalam lock screen itu. "gimana nih, gue harus jawab apa kalo dia nanyain lo?" tanya Mawar lagi namun aku lebih memilih untuk diam dan akhirnya Mawar menekan tombol hijau untuk merespon telepon Kev. "halo kev, ada apa?" "war, tolong kirimin email hasil meeting tadi siang dong yang dikantor. gue butuh nih" "duh Kev, gue ngga megang filenya nih. kemungkinan ada di Keenan" "yaampun tolong dong contact Keenan ya gue butuh file itu sekarang. Thankyou banget ya war. bye" Kev langsung menutup teleponya dan aku merasa kecewa aku pikir Kev akan menanyakan kepada Mawar kenapa aku ngga anter dia ke airport dan ngga ngehubungin dia seharian ini. "see, laki lo super sibuk sehingga dia ngga sempet nanyain lo" ucapan Mawar lagi-lagi menggamparku.

**
(18.00 Sore - Bandara Ngurah Rai - Bali)
hari ini pas hari terakhir gue di Bali, abis selesai meeting gue mutusin untuk langsung pulang ke Jakarta tanpa mampir kemanapun dan gue juga ngga pamitan sama Isabelle kalo gue hari ini pulang. Sejujurnya gue kangen banget sama Kiki namun kali ini gue super kesel sama Kiki karena dia ngga mau ngalahin gengsinya untuk contact gue duluan dan akhirnya gue ngubur rasa kangen gue ini dan lebih memilih untuk menyibukkan diri aja. ketika gue telepon Mawar malam itu rasanya gue pengen banget nanyain kemana si sahabatnya yang satu itu namun gue urungkan niat gue karena gue takut Kiki jadi besar kepala. sepanjang penerbangan Jakarta-Bali gue lebih memilih untuk tidur aja karena gue ngga mau terbebani dengan rindu gue ini.
 Sesampainya gue di Jakarta gue langsung menonaktifkan airplane mode di hp gue dan seketika ada telepon dari nyokap dengan rasa malas gue menjawab. "ya ma, ada apa?" "Kevin, tolongin mama dong. mama sendirian dirumah dan papi kamu serangan jantung, Vin tolong kesini. mama takut" gue denger isakan tangis dan suara panik dari nyoka gue tanpa pikir panjang gue langsung meluncur kerumah nyokap di daerah Bintaro. sesampainya di Bintaro rumah nyokap gue gelap banget gue sempet degdegan dan panik melihat kondisi rumah kaya gini takut ada sesuatu yang terjadi. baru gue buka pintu gue gabisa liat apa-apa sama sekali gue jalan keruang tengah sambil meraba-raba dinding dan seketika ada teriakan yang super kenceng dan banyak orang yang ngucapin gue happy birthday, gue hampir kesel karena ngerasa bodoh di bohongin sama nyokap sendiri.
"Happy Birthday Kevin anak mama yang masih jomblo" nyokap gue langsung nyamperin gue dan mendorong kue tart besar yang diatasnya ada gambar vespa. "Mom thankyou, tapi becanda mami keteraluan banget ya aku panik" jawabku sambil memeluk ibuku. "selamat ulang tahun ya Vin" ucap papi sambil senyum-senyum. ketika surprise itu selesai kita langsung pindah ke taman belakang lebih tepatnya ke deket kolam renang, aku mencari sosok dia tapi tak bisa kutemukan. dan galama ada yang nyolek gue dan langsung ngegaplok gue pake telor, gue gabisa liat apa-apa karena pergerakanya begitu cepat dan gue ngerasa ada yang mendorong gue kearah kolam renang dan benar saja gue langsung ngerasa badan gue basah kuyup sejadi-jadinya.

**
malam itu Kev kembali ke Jakarta dan aku dan teman-teman lain sudah ada dirumah Kev dari sore hari. aku lebih memilih untuk tidak menampakan diri-ku langsung biarkan papi dan mami Kev yang menjadi peran utama di hari special Kev. ketika Kev sedang berbicara dengan seseorang aku dan teman-teman Kev mulai beraksi kami lebih memilih untuk langsung nyeplokin Kev tanpa ampun lalu kami mendorong Kev ke kolam renang. aku hanya bisa tertawa besar melihat Kev dalam kondisi seperti itu lalu kami berteriak  dengan kompak. "HAPPY BIRTHDAY KEVIN" Kev hanya bisa tertawa dan senyum-senyum saja lalu tatapan mata kami bertemu aku memberikan senyumku kepada Kev dia pun sebaliknya. tragedi kolam renang pun selesai dan Kev milih untuk mandi dikamar mandi bawah dan aku cukup menunggu lama diruang tengah, aku ingin memberikan kado special-ku untuk Kev namun tak lama ada wanita dengan badan yang seperti super model dengan kulit putih bersih dan rambutnya yang dibawah bahu menggunakan mini dress berwarna putih dan heels berwarna pink masuk kedalam sambil meneriaki nama Kevin. Tak lama Kevin keluar menggunakan celana pendek dan kaos v-neck berwarna putih. "Happy Birthday ya baby, maafin aku ya ngga ngasih kabar ke kamu kalo aku mau kesini" ucap wanita itu kepada Kev sambil memeluk Kev dengan erat, aku merasa seperti ada yang menggampar pipi kananku melihat kejadian ini, Kev melihatku dan ingin memanggilku namun ia tidak bisa bertindak apa-apa karena wanita itu langsung menariknya kedalam untuk bertemu dengan papi dan mami-nya Kev. aku lebih memilih untuk pulang dan meninggalkan kado-ku yang berbungkus kotak berwarna merah marun di sofa ruang tengah rumah Kev.
**
rasanya gue ingin banget ngejar Kiki malam itu namun gue telat 10 menit untuk ngejar Kiki dan gue langsung ngeliat mobil Kiki udah ngga ada di parkiran depan rumah gue, gue ngerasa super bodoh kenapa gue harus lama di dalam kamar mandi dan kenapa gue harus ngejar Kiki nya pake acara kelamaan, rasa bersalah langsung bergelayut di dalam kepala gue malam itu. gue balik kedalam rumah dan melihat ada kotak marun di atas sofa gue langsung teringat tatapan Kiki ketika melihat Isabelle langsung memeluk gue. gue buka kotak itu dan langsung ada kartu ucapan yang berisikan. "happy birthday, Kev semoga kamu semakin kuat dan dewasa dalam menghadapi problema di dunia ini dan maaf untuk tragedi airport. semoga kamu suka ya -Kiki" ketika gue membuka isi yang ada dibawah kertas putih itu adalah gue melihat kemeja hitam lengkap dengan dasi kupu-kupu dan jam tangan dengan brand yang sangat terkenal gue semakin merasa menyesal karena mengabaikan Kiki terlalu lama dan lebih memilih mengikuti gengsi gue. gue langsung menghubungi Kiki ke ponselnya namun nomor nya tidak aktif gue langsung snewen karena menghadapi masalah ini

Selasa, 09 Februari 2016

Kevin? (16)

setelah dua bulan pemakaman Mar. Andika memilih untuk mengajak Raya pergi untuk berlibur, karena Andika sangat tidak tega melihat Raya yang akhir - akhir ini sering menangis di pojokan kamar. ketika ditanya apa penyebabnya Raya hanya bilang. "Aku rindu kaka mar, Mas" dan disaat itu juga Andika merasa dadanya tertampar dengan beda tajam lalu disiram sebotol  cuka. perih.

**
dua minggu setelah pemakaman Mar, aku dan Kev kembali ke jakarta untuk melanjutkan rutinitas seperti biasa. Nyai lebih memilih untuk menemani Andika dan Raya sehingga rumah Nyai menjadi kosong tak berpenghuni. Sepanjang perjalanan pulang ke Jakarta, aku hanya menyuruh Kev untuk tidur karena sesampainya di Jakarta Kev harus mempersentasikan objek besarnya di depan bos sekaligus om-nya itu. Hanya dengan cara seperti ini aku bisa memandang Kev sebebas mungkin tanpa harus kepergok dengan orang lain. selama tiga puluh menit terakhir aku merasa kantuk yang teramat kantuk dan akhirnya aku lebih memilih untuk tidur dan mengistirahatkan otak-ku sejenak.
**
ketika gue terbangun dari tidur gue, gue langsung ngeliat sosok Kiki yang lagi tidur dengan gaya ularnya, reaksi gue pertama hanya tersenyum lalu gue langsung memberikan selimut gue ke dia. Gue selalu seneng banget ngeliat ekspresi wajah Kiki ketika dia sedang tertidur karena disaat dia tidurlah gue bisa merasakan sosoknya yang sangat lembut, gue tarik tangan kiri Kiki secara perlahan lalu gue menggengamnya dengan lembut lalu gue mencium punggung tanganya, rasanya gue pengen bisikin ke dia kalo cinta gue masih begitu besar kepadanya.

(Soekarno Hatta, Cengkareng. 19.00)
setibanya kami di Jakarta, kami langsung berpisah disitu, tadinya Kev ingin nganterin aku sampai kerumah namun aku bilang ngga usah karena Kev butuh istirahat, besok pagi dia harus fresh karena akan persentasi proyek besarnya. dan Kev hanya mengangguk lalu dia memberikan senyum dengan muka bantalnya.
 kira-kira aku menempuh waktu 1 jam untuk sampai kerumah dengan menggunakan taxi, baru saja aku selesai mandi dan merampihkan semuanya tiba-tiba hp-ku getar ada pesan singkat masuk ternyata dari Kev, dia mengirimkan aku ucapan selamat tidur dan ucapan gombalan mautnya. aku hanya tertawa dan membalasnya dengan teks "TIDUR KEV! BESOK MEETING! NIGHT!" lalu aku tersenyum senang melihat respons Kev yang sudah mulai mencair kepadaku. "iya sayang, ini aku mau tidur. dadah mimpi indah" aku terbelalak melihat balasan pesan singkat dari Kev.

(SCBD, Sudirman)
hari pertama masuk kerja aku terlambat. ketika aku melihat jam ternyata sudah jam 10.30 astaga aku langsung berlarian ke kamar mandi dan mandi secepat yang aku bisa, tidak butuh waktu lama aku sudah sampai ke kantor pada pukul 11.30 rasanya aku ingin mengumpat di bawah selimut ketika aku melihat Kev dan bos-ku keluar dari lift, aku langsung memalingkan wajah, aku mendengar percakapan mereka berdua lalu tak lama bos-ku pamit untuk meeting diluar dengan clientnya. aku mendengar langkah kaki datang ke arahku. "bagus ya kamu jam segini baru dateng" aku masih belum berani menoleh menatap mata Kev secara langsung. "yaudah terserah kamu kalo kamu mau disini terus" ucap Kev terdengar seperti mengancam. aku langsung menoleh dan menahan tanganya Kev tidak berpaling dia masih membelakangi-ku. "Kev, aku minta maaf karena datang telat. padahal harusnya aku nyiapin semua materinya tapi aku malah telat." Kev langsung menoleh kepadaku. "Ki, aku malah berterima kasih banget sama kamu, kamu pasti lupa deh. sebelum kamu nyusul aku ke kampung nyai, kamu pernah nge-email semua materi dari awal sampai akhir sampe kamu tambahin point-pointnya. ingat?" ucap Kev cepat. aku hanya terdiam, aku berusah mencerna omongan Kev namun butuh waktu 2 menit untuk menyadari itu hingga akhirnya Kev hanya tersenyum.
 "yaudah, aku mau pulang ya. besok aku berangkat ke bali 3 hari buat ngecek tempat yang akan di bangun hotel, kamu bisa handel kerjaan aku kan Ki? tanya Kev aku kaget sekaligus kecewa, kecewa karena 3 hari gabisa ngeliat Kev namun aku juga merasakan ketenangan karena aku bisa mengkontrol perasaan-ku kembali. "iya bisa, nanti kamu tinggal e-mail ke aku aja. yaudah ya aku masuk dulu gak enak sama yang lain. kamu hati-hati ya"

**
gue langsung ditinggal sama Kiki di depan resepsionis, setelah dia ngomong hati-hati ke gue disitu gue ngerasa hati gue nyut-nyutan gue bingung ini perasaan apa. sesampainya gue di apartemen, rasanya gue pengen banget ngehubungin Kiki namun gue tepis karena ini adalah jam kerja gak mungkin Kiki sempet melihat hp karena Kiki orang yang bertanggung jawab atas pekerjaanya.
 dan malam pun datang, gue baru noleh jam diruangan kerja gue di apartement jam menunjukan pukul 19.30 dan Kiki gak ngehubungin gue sama sekali dan disitu gue mulai cemas dan rasa ingin menghubungi Kiki datang lagi. gue udah ngetik panjang lebar namun gue delete lagi dan akhirnya gue hanya sms Kiki dengan mengirimkan e-mail kerjaan yang gue percayaka ke Kiki untuk ngehandel dan Kiki hanya menjawab oke, gue semakin gila ingin menghubungi Kiki malam itu dan akhirnya gengsi gue runtuh ketika gue pencet tombol call di hp gue.
"yes Kev, ada apa" suara wanita ini yang bisa bikin gue gila setengah mati
"aku kangen" entah gue mikir apa tapi gue bener-bener ngomong kayak gitu sama Kiki
"kamu kenapa sih? kok aneh, tiba-tiba ngomong kangen" terdengar suara Kiki tetawa di ujung sana
"kamu mah aneh, aku bilang kangen malah dibilang tumben, harusnya kamu bilang aku juga kangen kamu. kamu gak sedih aku mau ke bali?" tanya gue ke Kiki semakin ngaco
Kiki tertawa lagi. "ya ampun Kevin kamu kok lucu banget sih, baru tadi siang kita ketemu masa kamu kangen sih" jawab Kiki begitu cuek dan akhirnya gue langsung matiin telepon karena keburu bete denger ucapan Kiki yang menjengkel-kan.
**
aku tertawa mendengar ucapan Kev barusan, hingga akhirnya aku memutuskan untuk sms Kevin panjang lebar. 'cie kamu marah ya langsung matiin telepon kayak gitu. aku tau kamu nungguin aku ngabarin kamu ya? cie lagi :p kamu ke bali cuman tiga hari kev masa aku kangen sih, lemah banget aku' dan aku memencet tombol send hingga 10 menit Kev gabales pesan singkat-ku, aku makin geli melihat tingkah Kev hingga akhirnya aku sms dia lagi. 'iih anak kecil dasar gitu aja ngambek udah baca sms aku bukanya bls malah mesem-mesem aja, aku tau kamu gatel kan mau bls sms aku? ;p iya deh aku minta maaf. aku kangen Kev sama kamu yang biasanya aku ngeliat kamu pertama pas aku bangun tidur eh baru hari ini aku ngeliat kamu di siang hari dan di kantor pula terus aku juga shock tiba-tiba kamu langsung bilang kalo kamu mau ke bali makin nyesek aku. tadi aku mau ngabarin kamu tapi aku sibuk banget, pas kamu telepon aku seneng karena akhirnya kamu bisa ngalahin gengsi kamu yang segede bulan, mendingan kamu tidur gih besok morning flight kan? aku gak anterin ya aku gakuat bangun sepagi itu :p kamu hati-hati ya disana. selamat bekerja!' dan ku pencet tombol send lagi. gabutuh waktu lama Kev langsung telepon aku lagi, aku tersenyum.

**
gue deg-degan baca sms Kiki yang kedua kali-nya. gue baca berulang-ulang buat mastiin kalo itu semua beneran Kiki yang ngirim. lalu gue senyum-senyum sendiri baca sms Kiki hingga akhirnya gue memutuskan untuk melanjutkan-nya di telepon, lalu gue telepon Kiki dan Kiki langsung angkat. gue kembali senyum-senyum dan kita hampir 2 jam teleponan, teleponan kita berhenti karena hp gue lowbat dan akhirnya gue langsung sms Kiki lagi untuk ucapin selamat tidur .