Kamis, 24 September 2015

Kevin? (13)

"noki, noki bangun dong. iih noki susah banget sih dibanguni-nya, noki bangun" aku butuh waktu hampir dua puluh menit untuk berpikir ini hanya mimpi atau kenyataan. ternyata ini benar-benar kenyataan, di pagi buta aku udah dibangunin sama marina, ku tatap matanya dan ku tarik dia ke dalam pelukan. "kenapa sayang?" tanyaku masih sambil terduduk diam di atas ranjang. "noki, mandi ya ikut aku sama aa pergi" katanya sambil mencium pipi kanan-ku. aku terharu baru hari ini aku dibangunkan dengan bidadari nan cantik jelita.
*
*
gue deg-degan setengah mati nunggu marina keluar dari kamar kiki, gue yang minta marina buat bangunin kiki dipagi buta seperti ini, rencanya hari ini gue mau bawa dua wanita kesayangan gue menjelajahi indahnya kota jambi. hampir satu jam gue sama marina nunggu di ruang tengah, dan gak lama ada suara pintu kebuka dan kiki muncul dengan senyuman semeringahnya tapi tetap dengan wajah bantalnya. oh tuhan aku tak kuasa untuk tidak tersenyum melihat kiki pagi ini. pagi ini dia membiarkan rambutnya terurai begitu saja dan dia terlihat lebih santai menggunakan kaos berwarna biru navy berleher v-neck,celana tiga per-empatnya dan sendal jepit yang ia gunakan. sungguh itu membuat gue semakin jatuh cinta sama kiki, hanya dia perempuan yang gue kenal yang bisa menyesuaikan dirinya dengan keadaan.
"pagi noki" sapaku lembut dari ruang tengah, kiki hanya tersenyum lalu dia berjalan ke arah dapur untuk mengambil segelas air putih, "noki, nih dibuatin susu strawberry sama aa, sama kan kayak punya aku?" marina langsung menyambar begitu saja, gue kaget hampir gabisa kontrol muka gue yang udah merah kayak ubi baru mateng. "makasih sayaang" jawab kiki kepada marina. "cieee noki manggil aa sayang" kali ini gue gabisa nahan sifat marina yang begitu polos akhirnya gue mendatangi marina dan membopongnya untuk masuk ke mobil dari pada suasana semakin kaku seperti ini.
*
*
aku tertawa melihat sifat polos marina barusan, rasanya aku ingin menjelaskan ke dia bahwa yang aku panggil sayang bukan kev tapi marina. namun ku-urungkan niat setelah melihat kev membopong marina untuk masuk ke mobil, sebelum jalan aku mau pamit sama nyai namun terlambat ternyata nyai sudah berangkat untuk senam di lapangan komplek. aku berjalan masuk ke mobil dan baru saja aku ingin membuka pintu belakang, seketika jendela depan terbuka. "kamu di depan aja bareng sama marina sama aku" aku gabisa nolak dari pandangan kev yang lembut dan padam dan akhirnya aku mengiyakan tawaran kev untuk duduk di depan. "yes, asik akhirnya aku bisa juga main bareng sama aa sama noki. makasih ya aa udah mau ajak aku jalan-jalan" lagi-lagi marina menyambar begitu saja namun spontan aku sama kiki tertawa barengan begitu saja. "iya sayang, noki juga seneng bisa main sama kamu" "ah noki seneng main sama aku apa main sama aa" lagi-lagi marina membuat aku tertawa dengan sikapnya yang begitu polos. "emang kita mau kemana kev? kamu tumben ngajak aku pergi sepagi ini" tanya-ku ke kev yang mulai serius dibalik setir. kevin melihat ke arah-ku dan menjawab "kamu liat aja nanti, gabakal bisa kamu lupain deh" aku hanya tersenyum.
*
*
pagi ini gue yang megang haluan, gue bakal ngajak dua wanita ini untuk seneng-seneng selama di jambi. gue jalankan mobil ke arah kabupaten kerinci. tempat pertama yang bakal gue tunjukin ke mereka adalah Kebun Teh Kayu Aro yang merupakan peninggalan Belanda. ketika gue sampe, gue melirik ke arah kiki yang lagi makein jaket ke marina. rasanya tak kuasa melihat kelembutan kiki yang begitu tulus ke marina. baru turun dari mobil marina langsung lari-larian di lapangnya Kebun Teh Aro ini, dibelakangnya kiki ngikutin sambil masang muka panik. "kamu santai aja ki, marina sering ke sini kok sama ayah bundanya, petani sini juga udah kenal sama marina, mangkanya marina langsung lari penuh dengan antusias gitu" gue berusaha untuk menjelaskan kiki. "duh alhamdulilah deh, rasanya aku gatega ngeliat dia lari-larian gitu ngeri dia kecapean terus kumat penyakitnya" jawab kiki masih mandangin marina dari kejauhan. "kamu sayang banget ya sama marina?" tanya gue so polos. "duh kamu nanya-nya gabisa yang berbobot dikit?" kiki sambil ketawa. gue sebenernya tau kalo kiki sayang banget sama marina gaperlu gue tanyain gue juga bakal tau jawabanya.
*
*
aku panik melihat marina langsung lari dengan penuh antusias untuk menyusuri Kebun Teh Aro ini pagi ini, suasanya disini masih dingin banget, aku yang hanya menggunakan kaos biasa bisa merasakan dingin yang menghantam tulang-tulangku ini. seketika tangan hangat menyambar pundak-ku. "kamu mau kemana sih buru-buru? santai aja marina udah punya banyak pelindung disini ki" lagi-lagi kev meyakinkan aku lagi bahwa marina akan baik-baik aja disini. "iya kev iya" "kamu jangan iya-iya ki, aku bisa liat dari wajah kamu kalo kamu itu panik" "sotau kamu, kayak tau aja apa yang aku rasa" aku sempat terdiam mendengar perkataan-ku sendiri. "sebenernya gatau sih kamu ngerasain apa sekarang, abisnya kamu gapernah ngasih tau aku apa yang kamu rasa" aku menelan ludah sejadi-jadinya mendengar ucapan kev barusan. "ya kamu cari tau dong, aku lagi ngerasain apa, masa harus aku kasih tau mulu, capek kali" aku langsung meninggalkan kev dibelakang, aku mengejar marina ke tengah-tengah kebun teh. "mar, yuk makan dulu. kita kan belum sarapan" kataku kepada mar, aku langsung menggendong mar lalu tak lama kev berdiri dibelakangku. seketika ada petani yang menyapa. "mas kevin ada di jambi? hebat ya sekarang kesini udah sama istrinya. sini mas saya fotoin bertiga, keluarga bahagia banget ya mas? kapan nikahnya mas?" pertanyaan bertubi-tubi langsung datang dari petani teh barusan. akhirnya kita foto bertiga di tengah-tengah hamparan luasnya Kebon Teh Kayu Aro. "mas mesraan dikit dong, sama istrinya ini" kevin spontan langsung memeluk pinggang-ku dengan tangan kirinya, tanganya kanan sambil memegang marina.
*
*
selesai foto ditengah-tengah kebun teh, kita langsung berjalan ke arah saung di dekat lahan untuk parkiran mobil, rasanya gue gak kuasa buat ngeliat pemadangan ini. baru kali ini marina begitu dekat dengan teman wanita gue, Anin aja mantan gue yang pernah gue ajak ke jambi juga gabisa sedeket ini sama mar, mar sama kiki kayak punya hubungan special, seperti sesuatu yang tidak bisa dilepaskan. "mar, kamu mau aa suapin gak" tanya gue sengaja biar kiki makan dulu. "gausah suapin aku aa, suapin noki aja kasian noki belum makan" gue natap mar yang begitu banyak pengharapan di dalamnya. akhirnya gue nyuapin kiki dengan tangan gue sendiri. "kamu kesinian dong ki, kamu mau aku kejar-kejar kayak marina biar buka mulut?" spontan gue sama kiki tertawa. akhirnya kiki bener-bener duduk disebelah gue dan gue nyuapin kiki biar di sekalian makan. lebih tepatnya gue satu piring sama kiki, gue seneng bisa menghabiskan hari indah ini bersama dua bidadari.
*
*
hampir dua jam setengah kita bertiga menghabiskan waktu di Kebun Teh Kayu Aro, persinggahan berikutnya adalah Air Terjun Ranah Sungai Ipuh yang terletak di kabupaten Bungo, namun karena waktu yang tidak memungkin untuk main air di Air terjun akhirnya kami membatalkan untuk pergi kesana, akhirnya kita kembali kerumah.
*
*
lagi-lagi gue melihat pemadangan indah, karena ac mobil dingin ditambah diluar hujan turun membuat kiki dan marina mengumpat di satu selimut yang sama. hati-ku ter-enyut melihat pemadangan indah seperti ini, rasanya aku ingin berbagi selimut juga dengan mereka berdua namun tidak mungkin gue hanya bisa tertawa basi. gue ngelus-ngelus kepala kiki, gue pikir dia udah terlelap ternyata belum. "kenapa kev? kamu capek? mau gantian sama aku" tanyanya dari balik selimut besar. "engga ki, aku pikir kamu udah bobo" "belum kev, dingin banget beneran" "kamu mau aku matiin ac-nya?" tanya kev masih mandangin jalan. "gausah kev kasian mar" akhirnya gue gabisa melakukan apa-apa. gue tarik tangan kiki keluar dari selimut. gue memegamnya dengan erat. "ki, makasih banyak ya kamu udah memperlakukan mar dengan special" gue diem dan akhirnya gue noleh ke arah kiki sekalian nunggu jawaban kiki ternyata dia sudah tertidur secepat itu akhirnya gue mengecup punggung tangan kiki dengan hangat dan lembut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar