Kamis, 12 Januari 2017

Kevin? (22)

Setelah tragedi Ancol malam itu,perasaan-ku semakin menggebu dan tidak bisa di bendung lagi tapi aku terlalu takut untuk memulai cerita itu lagi dengan Kev. Aku terlalu sakit bila teringat semua kejadian itu aku sudah bisa memaafkan namun sulit rasanya melupakan-nya. Dimana saat titik itu,aku benar-benar terjatuh hanya karena satu pria dan baru kali itu aku benar-benar berjuang agar aku bisa bertahan denganya namun semuanya berbeda ketika dia sudah mengambil keputusan. Namun aku tidak pernah menyesal pernah jatuh cinta kepadanya,pernah menghabiskan hari-hariku bersamanya selama kurang lebih tiga tahun rasanya aneh ketika aku bisa merasakan semua rasa dalam satu hubungan. Iya semua karena pria itu. Kevin.
**
Malam setelah Kev antar aku kembali ke kosan rasa ingin menghubungin Kev jauh lebih besar dari pada hari-hari biasanya. Bisa dikatakan hampir setiap malam aku berharap ada kabar dari Kev namun kenyataanya berbeda,aku hanya berangan-angan itu terjadi. Seketika aku teringat Isabelle,tidak mungkin di dalam waktu bersamaan Kev akan mencari dan memberi kabar kepadaku karena dia sudah mempunyai perempuan special yang lebih pantas diperjuangkan dari pada aku. aku hanya perempuan biasa yang tidak bisa memperjuangkan Kev sebegitunya seperti yang dilakukan oleh Isabelle. aku tidak bisa membagi waktu-ku,aku tidak bisa selalu ada untuk Kev,aku tidak bisa menyiapkan bahu-ku ketika Kev lelah dan yang pasti aku tidak bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Isabelle. karena aku dan Isabelle berbeda aku mempunyai caraku sendiri untuk membuat seseorang nyaman ketika saat sedang bersamaku. Entah kenapa malam itu terasa sangat berat untuk-ku aku tidak bisa mengontrol perasaanku sendiri,aku tidak bisa mengeluarkan Kev dari pikiranku semakin aku menolak semakin kuat dia ada di pikiranku. Dan akhirnya ku memutuskan untuk nyari Kev terlebih dahulu pada pukul 02.20 aku mulai menyapa dia di salah satu medsos namun tidak ada jawaban sampai pukul 03.00 pagi aku tetap berusaha positif thinking,aku berpikir bahwa dia sudah tidur dan mungkin akan membalas pesan-ku pada paginya namun sampai beberapa hari pesan-ku masih tidak di balas olehnya dan semenjak itu aku mulai tidak berani untuk memulai lagi. rasa takut-ku alu besar daripada rasa penasaran-ku. 
**
Mungkin ini akan terasa aneh bila Kev tau. Aku masih ingin memperjuangkan dia namun rasa takut-ku lebih besar lebih tepatnya aku masih trauma ketika dia menghilang begitu saja pas disaat aku sedang setengah mati memperjuangkan dia untuk tetap bersamaku pada saat itu. Aku seperti tidak bisa memberikan dia kesempatan untuk kedua kalinya karena aku terlalu takut untuk kehilangan dia lagi mungkin itu terdengar sangat egois dan seperti memberikan harapan palsu kepada seseorang tapi percayalah rasa cemas-ku terlalu besar bila aku memulai ceritaku kembali dengan Kev. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar