Minggu, 07 Mei 2017

Kevin? (23)

Gue masih gak yakin dengan keputusan ini. keputusan untuk minta Kiki balik ke gue lagi. gue mati-matian untuk menolak rindu gue yang selalu datang dan ditambah chat Kiki gue semakin berat untuk berpikir. Rasanya gue tidak tahan untuk nyuekin dia namun gue butuh kepastian apakah ini cinta atau hanya rindu.
**
Sampai seminggu aku uring-uringan. Aku tidak tau kemana dia pergi. Aku jarang berjumpa dengan Kev dikantor sekalipun. Rasa khawatir dan rinduku semakin menggebu sehingga aku tidak bisa untuk mengendalikan emosiku. Aku coba untuk telepon ke handphone Kev namun tidak angkat. Astaga,percaya lah aku benci momen seperti ini. Aku benci ketika seseorang sengaja menghilang agar dicari.
**
Gue udah dikantor namun gue sengaja untuk tidak turun kebawah karena resikonya terlalu besar bila bertemu dengan Kiki. Bila bertemu Kiki semua rencana gue akan gagal dan gue tidak akan bisa meyakinkan diri gue bahwa gue memang masih membutuhkan dia di kehidupan gue namun gue masih saja tidak mempercayai akan hal itu.

Baru aja gue ambil milo di dalam kulkas kecil disebelah meja kerja gue. Gue lihat layar handphone bahwa ada telepon masuk dan gue mendekati handphone gue dan melihat siapa yang menghubungi gue. Jantung gue mulai berdetak cepat ketika melihat nama Kiki muncul dilayar ingin sekali gue mendengar suara dia dipagi ini namun gue mengurungkan niat itu. Gue hanya bisa memaki diri di dalam hati. Kenapa gue merasa sakit memperlakukan Kiki seperti ini lagi.

**
Entah berapa kali aku mencari Kev namun aku masih tidak mendapatkan jawaban dari siapapun. Hingga akhirnya malam itu aku memutuskan untuk pergi ke GOR di dekat kosan-ku. Aku lebih memilih berlari agar tidak terus ingin mencari kabar Kev. Hingga jam menunjukan pukul 23.30 aku baru memutuskan untuk kembali ke kosan. Aku lebih memilih menggunakan earphone dan memutar lagu Bee Gees agar bisa menemaniku sepanjang perjalanan menuju kosan.

aku kaget ketika melihat sosok Kev dari kejauhan yang sedang duduk di depan tangga kosan-ku. dia terlihat lemas sepertinya dia mabuk. aku memilih untuk jongkok di depan Kev dan dia menyadari itu. "Aku gasanggup. aku kangen. kamu jangan pergi lagi" Kev langsung memeluk dan mengusap rambutku. "kamu yang pergi bukan aku Kev" aku menjawab ucapan Kev dan dia kembali memeluk-ku erat.

**
gue gatau apa yang gue pikirkan. gue tidak sanggup menahan semua rasa ini sendiri. bisa gue pastikan gue sudah setengah mabuk dan yang ada di kepala gue saat ini hanya Kiki. gue memutuskan untuk datang ke kosan dia namun yang gue dapati adalah lampu kamar Kiki yang padam gue gatau harus berbuat apa hingga akhirnya gue nunggu dia.

ketika gue terduduk,gue menyadari ada seseorang yang sedang memperhatikan gue. gue langsung memohon bahwa itu Kiki dan Tuhan menjawab doa gue. gue langsung mengungkapkan perasaan gue dan memeluknya dengan erat dan dia hanya bisa menerimanya dengan pasrah. gue bener-bener rindu dengan perempuan ini sampai gue tidak bisa mendengar perintah dari otak gue lagi.

**
malam itu aku hanya menemani Kev di depan kosan-ku. hanya duduk disebelahnya namun Kev memegang tanganku dengan erat. untuk pertama kalinya aku bisa menyiapkan bahu untuk pria ini beristirahat dan untuk pertama kalinya aku tidak bisa menikmati wangi parfum Kev yang aku hirup hanya bau alkohol dan bau asap rokok dari kemejanya. percayalah aku tidak suka bau ini namun aku berusaha menikmatinya karena Kev sedang membutuhkan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar