Kamis, 24 Oktober 2013

Tian part 16

**
Hari ini bastian datang kembali ke indonesia,setelah bertahun-tahun tinggal di manhattan. dia kembali ke indonesia karena untung meminang calon tunangan-nya.
 Mas remy dan mbak anggun sudah bersiap-siap untuk menjemput bastian di airport,pukul 11.00 siang bastian akan landing di bandara internasional soekarno hatta. tapi aku tidak bisa ikut menjemput kaka kesayangan-ku itu dikarenakan ada kuis susulan yang harus aku ikuti di kelas si dosen kumis pare.
 seketika telepon rumah berbunyi dengan keras dan mbok parmi pun menghampiriku. "mbak tian,ini telepon dari eyangti" katanya sambil memberikan telepon-nya kepadaku. "assalamualaikum eyang" salamku ke eyang. "waalaikum salang cah ayu,ndok kamu jemput mas mu ndak?" tanyanya dari sebrang sana. "engga eyang,hari ini aku ada kuis susulan. kenapa toh eyang?" "kapan kamu kesini? jangan lupa undang teman-temanmu dan teman-teman mas mu jangan lupa juga ajak kiki sama angel ya ndok" aku gelagapan mendengar amanah eyang barusan. "insya Allah ya eyang soalnya angel sama kiki lagi pada sibuk kuliah juga yang" dia membuang napasnya dengan berat,"yasudah ndok kalo mereka bisa dan ndak sibuk kamu ajak ya ndok" aku terdiam dan berpikir,"iya eyang pasti" telepon diputuskan oleh eyang tanpa mengucap salam.

  Aku berjalan ke arah dapur untuk sarapan pagi bersama dengan mas remy dan mbak anggun,ku tarik bangku di hadapan sepasang tante dan om-ku itu. "ian,kiki kemana kok jarang kesini sih?" tanya mbak anggun sambil menuangkan susu kedalam gelasnya. aku terdiam sejenak mengambil napas dan mempersiapkan jawaban yang pas,"lagi sibuk kuliah kali mbak,aku juga gatau pasti sih dia kemana", mbak anggun dan mas remy memandangku secara bergantian,mereka seperti kaget mendengar jawabanku tadi. "kok kamu bisa gatau sih ian? kan kalian sahabatan,apa kalian lagi berantem?" sekarang pertanyaan yang keluaar dari mulut mas remy membuat-ku skak mat. aku tidak lagi menjawab pertanyaan semacam ini. "engga kok mas,yaudah ya mbak,mas aku kuliah dulu. ass....." belum sempat aku menyelesaikan pembicaraanku,mas remy memotongnya. "sarapan dulu lah ian baru kamu kuliah,nanti laper ngga konsen kuliah terus malah kepikiran kiki aja..." timpal ledekan dari mas remy, aku tertawa kecut."alah mas nih emang aku abg ababil apa mas. yaudah aku jalan ya mbak,mas. assalamualaikum" "waalaikumsalam ian calon pacarnya kiki..." suara teriakan mas remy terdengar sampai ruang keluarga,aku berdecak mendengarkan candaan garing mas remy namun itu mennyayat hati.

  hari ini aku lebih memilih membawa rubicon merah kesayanganku ke kampus dan aku memarkirkan-nya dibawah pohon mangga ditempat parkir yang biasa dipakai sun. ah aku tidak bisa berhenti memikirkan pria itu sedang apa dia dan dimana dia berada saat ini. kepala-ku selalu pening mencari jawaban yang tidak pernah aku ketahui, seturunya aku dari mobil,segerombolan cewe-cewe kampus bisik-bisik,aku heran gossip apa lagi yang tersebar di kampus ini. "tiaaaaaaan" seketika aku mendengar angel berteriak dari ujung kubikel suaranya sangat ku hapal,"kenapasih teriak-teriak?" jawabku ketus. "apasih pagi-pagi udah badmood aja,biar lo ngga badmood gua kasih tau gossip terkini dikampus ini deh" aku berdecak dan mulai berjalan ke arah ruang kampusku. "ah gaminat banget,kapan-kapan ajadeh" tanganku ditarik oleh angel,dan badanku langsung menghadap kepadanya. "okeee,apa gossipnya?", "jadi disini tuh ada mahasiswa baru anak ketua yayasan! namanya dimas allensky dia anak arkeolog dan dia jadi cowo terganteng di angkatan kita! gila ya beb dia tuh udah ganteng,wangi,pinter,tajir pula. oh my god gakuat bangetkan beb?" celotehnya panjang,aku mulai menguap di depan angel,"baby,kamu udah punya arly! stop mikirin cowo lain dan stop ngasih gossip ngga penting kayak gini ya,yaudah aku ada kelas. byee" jawabku singkat dan masuk kedalam ruangan kuliah.
   selesainya kuis dari si kumis pare aku langsung ke arah kantin dan seketika mata-ku terbelalak melihat segerombolan cewe memutari sebuah meja. aku tidak sama sekali tertarik hal apa yang sedang terjadi,aku langsung memesan mie yamin mas no dan menunggu-nya di meja yang biasa aku dan sun gunakan. yak selesai makan aku langsung ingin pulang dan tidak sabar untuk bertemu dengan kaka-ku yang sangat rese namun perhatian itu. baru saja aku berdiri seketika angel berteriak "baby kok kamu ngga ikut ngegerombolin dimas sih beb? ngga takut nyesel" ucapnya sambil senyum-senyum nakal. "ah gapenting cowo kayak gitu kok dibanggain" jawabku ketus dan seketika segerombolan cewe-cewe itu langsung diam dan tiba-tiba ada cowo tinggi berambut modis dan bergaya modis dengan wajah ganteng dan rupawan dengan bau mint-nya yang mengganggu penciuman-ku. "excuse me,kamu siapa sih ngejudge orang kayak gitu? kamu gatau aku siapa? oh mungkin kamu gatau ya,oke aku perkenalkan diri namaku dimas allensky pindah dari university of california. nama-mu siapa?" tanyanya sambil menjulurkan tangan-nya kepadaku. aku tidak menjawab satu pertanyaan pun dari mulut dia dan aku malah lebih memilih meninggalkanya dibelakang.

**
"how's your day,dude?" tanya william kepadaku. "not bad. gua happy-happy aja dikampus baru gua" jawab dimas sambil menyalakan rokoknya. "yaiyalah lo happy orang kerjaanya dikejar-kejar cewe sekampus gimana ngga happy men" celetuknya tajam. "ah kampret lo will,ada satu cewe yang ngga begitu fanatik dengan kegantengan dan kepopuleran gw. dia malah anggep gw cowo gapenting" william terbelalak mendengar jawaban dimas barusan. dan dia membenarkan posisi duduknya. "ah yang bener lo? siapa orangnya? yakali dia gasuka sama cowo yang almost perfect kayak lo men?" "ya mana gua tau nama dia siapa yang jelas dia jutek setengah mati dan tadi pas gw mau balik sih gw ngeliat dia bawa jeep ke kampus" lagi-lagi william kaget mendengar ucapan adeknya barusan. "ah gila-gila biasanya cewe kayak gitu asik tuh dim lo pacarin aja" "lo gila bang? gua ogah jadian sama cewe cuek dan jutek kayak gitu. lo tau kan selera cewe gw kayak gimana?" jawabku sombong dan aku langsung meninggalkan william sendirian di kamarnya.

 **
"hai dek,kamu udah pulang?" teriak bastian dari dapur. dan aku langsung berlari dan memeluknya. "ah gila kangen banget gw sama lo bang! akhirnya pulang juga" jawabku histeris,"uhuk uhuk uhuk duh lepasin dong pelukan-nya aku gabisa napas dek!!" jawabnya sambil menarik napas dalam-dalam. aku terkekeh melihat ekspresinya yang aneh itu.
  "pulang sama siapa? kiki? mana? kok ngga disuruh masuk sih dek kan ak....." belum selesai bastian ngomong aku langsung memotongnnya. "kenapasih semua orang nyariin kiki bang? aku gatau dia dimana sepulang dari bali dia ngilang(lagi) ngga ada kabar(lagi) aku mumet(lagi) kalo mikirin semua orang melontarkan pertanyaan yang sama ke aku,aku bingung mau jawab apa. aku ngerasa jauh banget sama kiki akhir-akhir ini..." jawabku cepat dan ketus. bastian hanya melihati-ku dan memberikan ekspresi kaget walaupun tidak terlalu terlihat."mungkin dia ada urusan kali yang ngga bisa ditinggal,yaudah jangan terlalu dipikirin meningan kita ke pansuree yuk dek" aku hanya mengangguk ajakan-nya.

 sepanjang perjalanan bastian memutar lagu-lagu dari boyzone dan seketika lagi picture of you yang terputar,jantungku mencelos mendengar bait demi bait lirik dari lagu itu,aku langsung ke ingat dengan semua yang pernah ku lakukan bersama kiki,my sun. sepeninggalan kiki,hidupku seperti berjalan dengan lambat,seperti tidak ada waktu untuk berhenti memikirkan-nya,membayangkan dia ada disini sekarang disebelah-ku dan dibalik kemudi itu,namun kenyataan-nya berbeda dia pergi. menghilang bagaikan ditelan oleh bumi....

"oi dek jangan ngelamun terus ah! ntar kiki juga pulang kalo urusanya udah selesai" bastian langsung membuyarkan lamunanku namun aku masih menangkap ucapannya barusan. "ah pulang? emang dia dimana bang?" tanyaku semeringah. bastian terdiam untuk beberapa saat,"hem mana aku tau dek,aku cuman nebak-nebak aja kok. udah ah aku jadi males kalo kamu diem-diem kayak gini terus aku balik lagi deh ke manhattan kalo kamu kayak gini" aku langsung menoleh ke arahnya. "idih apa banget sih lu,bocah dasar gitu aja bete. iya bang iya aku ngga bakal ngelamun lagi deh" "nah gitu dong".

  sepanjang quality time-ku bersama bastian aku benar-benar bisa melupakan semua permasalahan yang sedang aku pikirkan. sesampainya dirumah aku langsung naik ke atas tempat tidur-ku dan mengambil hp dari tas ranselku

"aku tau kamu baik-baik aja kok sun,tapi bisakah kamu muncul kembali ketika pernikahan bastian? @kiki_Hunnam bastian butuh kamu,aku pun butuh kamu. segera kembali sun dan jangan pernah pergi lagi"

aku langsung menekan tombol send tweet,dan aku berhenti mencari-cari kabar kiki,namun aku tak akan pernah menyerah untuk merindukan-mu pria kumis tipis-ku.

**
aku membaca tweet adek-ku barusan dan aku langsung memutuskan untuk menelpon kiki yang sedang bergelut dengan dunia perkuliahanya di california.
 "oi bro" ucapku kepada kiki,terdengar suara kiki menguap dari ujung sana. "oi bro sorry ya gw baru angkat telepon lo nih" jawabnya singkat. "iyaiya woles aja bro,sampe sekarang lo belum ngasih tau tian kalo lo udah kuliah di california?"

"belum bro,gua belum siap banget ngasih tau dia tentang kuliah gw disini,mungkin kalo udah waktunya gw bakal ngasih tau dia kok bro"

"oke bro gua percaya sama lo,selama itu ngga nyakitin hati dia aja btw kenapa sih lo gapernah mau hubungin dia? dia setengah mati nyari-nyari kabar lo ohya lo datengkan kepernikahan gw?"

"hmm gw ngga mau kepikiran tentang dia dulu bro lagi bener-bener mau nyelesain ini kuliah gua dulu,iya gw usahain gw dateng ke pernikahan lo bro

"ah gila aja lo kalo sampe ngga datang kepernikahan gw! tinggal seminggu lagi ki,lo dateng dong men"

"iya bro pasti tapi kalo semua urusan gua disini udah kelar semua gw pasti bakal balik ke indo,gua nitip shine kesayangan gua ya bro jangan sampe ada orang yang berani nyakitin dia"

"alah lo aja udah nyakitin adek gw,yaudah gw tutup ya bro teleponnya. good luck men" tut tut tut telepon terputus. dan aku membuang napas dengan berat mendengar ucapan-ucapana kiki barusan,aku setengah mati mumet untuk ngga memberi tahu tian tentang masalah ini. satu posisi aku ngga bisa ngeliat adek-ku sedih ngga jelas dan diposisi lain aku ngga kuat ngeliat kegagalan kiki. yaTuhan. dan terpaksa aku lebih memilih untuk tidak memberi tahukan kepada tian dari pada harus melihat kiki gagal mengejar mimpinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar