Kamis, 15 Agustus 2013

tian part 12


“hei,tian
Apa kamu masih dibali? Aku sedang dalam perjalanan menuju kesana,see u”

Aku membuka pesan singkat yang baru saja masuk ke handphone-ku,mengusik tidur-ku yang nyenyak ini. Aku melihat sekitar kamar tidak ada sosok yang aku cari,baru pagi ini disaat aku membuka mata sosok itu tidak ada di depan ku,aku mengetik di layar handphone-ku memberi tahu oki bahwa aku masih dibali. Aku bangun dari tempat tidur dan berjalan ke arah balkon,aku melihat seorang pria sedang berdiri membelakangi-ku. Dia pria yang membawa papan selancar dan seketika pria itu menoleh ke arah-ku. Aku berani bersumpah,dari belakang pria ini tidak terlihat seperti arly.
“hai,selamat pagi cewe kebo” dia menyapa-ku dari bawah sambil mengangkat tangan kanan-nya. Mata-ku melotot mendengar celetukan-nya. Dan aku hanya terdiam dan berniat untuk masuk ke kamar.
“hoi,tunggu. Ngga sopan banget sih orang lagi ngobrol ditinggal” aku tak menjawab obrolan basi si cowo senga bau kambing itu,aku langsung masuk ke kamar

 **
Aku berjalan ke arah pantai kuta,aku sedang mumet setengah mati. Rasanya aku ingin berselancar dan mati terbawa ombak. Tadi malam,handphone shine bergetar dan tadinya aku tidak ada niatan untuk membuka pesan singkat dari oki itu tapi rasa penasaran-ku terlalu tinggi dan akhirnya aku membuka pesan singkat itu,tidak hanya satu namun semua pesan singkat yang ada di inbox itu. Selesai aku selancar niat-nya aku ingin langsung kembali ke hotel namun ada satu kejadian yang membuat mata-ku sakit,awalnya aku tidak mempercayai itu namun aku mendekati sumber itu dan benar itu shine dan oki. Sepanjang perjalanan kembali kehotel aku memikirkan kejadian tadi siang di pantai. Ketika aku sampai dihotel,aku langsung naik dan membuka pintu kamar lalu berjalan kearah meja bundar dan mengambil segelas air putih aku mennyurutkan rasa cemburu-ku yang begitu membara.

**
 Aku membuka pintu kamar dan melihat sosok yang paling aku rindukan,padahal baru beberapa jam saja aku tidak mellihatnya namun rasa rindu ini sudah berkecamuk di dada.
“morning sun,abis dari mana aja?”
“surfing”
Aku kaget mendengar jawab-nya tadi,kenapa dia berubah menjadi begitu dingin kepada-ku
“kok ngga ngajak gw sih? Oh sekarang udah mau ninggalin gw sendirian nih?”
“gw mau mandi,sorry”
Dia meninggalkan aku begitu saja di balkon tanpa menjawab pertanyaan-ku tadi,seusai dia mandi aku tak berniat untuk memulai pembicaraan lagi. Seketika dia mengambil pakaian bersih yang ada di tas-nya lalu tiba-tiba keluar kamar begitu saja tanpa pamit kepada-ku. Jangankan pamit menoleh sedikit saja tidak.
Handphone getar dan ada sms masuk dari oki,aku membalasnya dengan cepat. Tak lama ada yang mengetuk pintu kamar-ku sudah bisa ku pastikan bahwa itu oki.
“mana kiki? Kok ngilang mulu sih?” tanya-nya,sambil menyalakan rokok-nya
“gatau aneh deh ki,masa sepulang gw dari pantai dia jadi dingin banget sama gw,kenapa ya?”
Oki membenarkan posisi duduknya. “jangan-jangan dia ngeliat kita pelukan di pantai?”
Aku terdiam mendengar ucapan oki barusan. “gw mau bikin mie nih,lo mau?” tanyaku,sambil berjalan ke arah dapur. “mauuu” jawabnya singkat,lalu kembali mengisap rokoknya.
Aku ingin memasukan lada ke dalam mangkuk mie-ku dan oki dan seketika mata-ku kelilipan sesuatu yang jatuh dari langit-langit
“oki,tolong dong” teriak ku dari dapur
“kenapa lo?” dia berjalan ke arah dapur
“kelilipan nih,tolong tiupin dong”
Oki meniup mata-ku yang tadi kelilipan dan seketika pintu kamar hotel terbuka dan kiki masuk ke dapur,aku melihatnya dan kiki melihat ku. Kami hanya saling pandang lalu seketika kiki pergi dan membanting pintu dengan sangat keras
“yaaah,salah paham deh dia sama gw” ucap oki masih sambil memegang kepala-ku
“ah,bego banget sih gw kenapa coba lupa ngunci pintu sih jadi gini kan”
“sabar ian,ini cobaan bawa kalem aja ya”

  **
Aku berjalan ke arah swimming pool dan melihat naken yang sedang berantem dengan indah,aku berniat untuk memutar arah. Seketika naken teriak memanggil nama-ku
“KIKI TOLONGIN GUA” teriak naken yang seketika sudah tergeletak dibawah”
Aku berlari ke arahnya,aku melihat sosok pria berbadan besar dan bertatto naga disepanjang lengan kanan-nya. Aku memutar otak dan mencoba mengingat-ingat siapa pria ini,oh ya pria ini adalah pria yang bersekongkol dengan indah untuk memeras naken.
“oh jadi ini cowo cupu yang ngehamilin indah yang ngga mau tanggung jawab tapi mau meres temen gua? Malu sama tatto lo bos” aku mendekatkan badan-ku ke depan wajahnya
“eh bangsat,lo siapa? Hari gini lo mau jadi pahlawan? Tolol otak lo ya,ngga tau gw siapa?” jawab si pria berbadan besar itu
“siapapun lo,lo harus tanggung jawab!” jawabku singkat
Dan (bukkkk) seketika si pria berbadan besar memukul pelipis mataku,aku sempat terjatuh namun aku tak mau kalah dengan pria berbadan besar ini. Aku memukul-nya dengan sekuat tenaga ku yang tersisa dan dia terjatuh,tergeletak dan aku mulai menendangnya dan ingin menonjok-nya sekali lagi tepat di depan rahang-nya. “tanggung jawab sama indah,cowo bangsat lo. Mau enaknya doang! Kalo lo gamau tanggung jawab gw laporin polisi”
“iya bang iya gua bakal tanggung jawab,tolong bang jangan bawa gua ke kantor polisi bang”
“ikut gua sini lo” aku menarik badan si pria berbadan besar itu ke kantor polisi dekat kuta dan ternyata ada seorang perempuan mengejar kami. “oh jadi ini alasan kamu mas mau ninggalin aku sama anak-anak? Demi perempuan paru baya ini?” jawab si istri pria berbadan besar ini. “kamu cewe jalang ya! Ngerebut suami orang sembarang! Gatau malu ya kamu” si istri pria berbadan besar itu mulai mengamuk dan menjambak-jambak rambut indah. Lalu polisi menengahkan keributan itu dan membawa si pria berbadan besar kedalam sel.

  Setelah kejadian itu,aku kembali ke hotel dan masuk ke kamar disana aku bisa melihat shinee yang sedang melihat ke arah-ku,dia datang menghampiri-ku “lo kenapa sun?” tanya-nya kawatir
“gua gapapa”
“sun,lo kenapasih”
“nama gw kiki bukan sun,dan gw gapapa”
“sun kamu kenapa sih? Please jangan kayak gini”
“udah gua bilang nama gua kiki bukan sun!” jawabku,dan suara-ku meninggi beberapa oktaf,perempuan di depan-ku ini terdiam dan masih melihati ke arah-ku. Aku berjalan ke arah balkon dan meninggalkan-nya dikamar. Seketika ada yang mengetuk pintu kamar hotel dan ternyata oki yang datang.
“oi ki,kemana aja lo. Long time no see” dia menyapa-ku dan aku enggan untuk membalas basa-basinya
Aku hanya terdiam dan keluar dari kamar lalu ku banting pintu sekencang mungkin,seketika handphone-ku getar dengan hebat ada telepon dari angel
“dimana lo? Gw di bali nih baru aja sampe”
“gw di hotel,lo dimana? Temuin gw di starbucks sekarang. Penting” lalu ku tutup telepon dari angel. Dan langsung berjalan ke arah starbucks,setelah sampai disana tak lama angel tiba. Dan kami mulai berbincang-bincang panjang lebar dan tak sadar bahwa jam sudah menunjukan pukul 4 pagi.
“lo nginep di hotel gw aja ki,nanti lo makin kacau lagi ngeliat mereka berdua”
“iya ngel,gua juga enek nginep disana selama si cowo bangsat itu masih sama tian”

  Aku dan angel baru saja masuk ke dalam mobil angel dan bergegas untuk ke hotelnya tak lama handphone angel bunyi dan dia mengangkat-nya lalu seketika dia menoleh ke arah-ku.
“siapa?” tanyaku,dari balik setir
“tian,dia nanya gw dimana dan nanya gw lagi sama lo atau engga”
“lo jawab apa?”
“gw dibali,baru aja dateng belum sempet ketemu kiki saking capeknya”
“thanks ngel,lo emang baik sama gua”
“jangan sering-sering cemburu buta ki. Gabaik. Kalo lo ngga kuat kayak gini terus ya ungkapin aja”

  Aku tak menjawabnya dan aku hanya fokus dengan jalanan dan aku membelokan mobil angel dan memarkirkan mobilnya di depan hotel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar