Rabu, 25 Desember 2013

Tian part 20

(Bandung. 08.00 pagi)
**
Pagi itu bandung di guyur hujan kembali. aku dan kiki akan kembali kejakarta setelah liburan semester berlalu. Eyang sedang berkunjung ke jogja berangkat abis subuh tadi. aku hanya pamit dengan mas remy dan mbak anggun karena mas bastian dan mbak raisa sedang honeymoon mengelilingi eropa. Sepanjang perjalanan dari bandung menuju jakarta aku hanya mendengarkan lagu di earphone dan membiarkan kiki fokus dengan perjalanan. baru saja aku ingi memejamkan mata namun tanganku ditarik dan sun dan langsung di genggam olehnya. sesekali dia mengelitikinya dan akhirnya aku membuka earphone-ku dan lansgung melihat kearahnya. dia tak mengatakan apapun dengan suaranya namun dia memberikan isyarat dari bibirnya yang mengartikan dengan kata-kata "aku sayang kamu" aku terkekeh. aku hanya pura-pura terdiam dan mematung. dia mengulangi kata-katanya tapi kali ini dengan suara "aku sayang kamu" aku hanya terdiam dan tersenyum. "aku bosen denger kamu ngomong kalo kamu sayang aku" kiki terbelalak. "kok kamu ngomongnya gitu sih? kamu bosen sama aku?" aku tertawa mendengar perkataan kiki barusan. "aku becanda sayang,mana mungkin aku bosen sama kamu. kamu sensitif banget sih lagi pms ya?" kiki cemberut dan mendiamkan aku selama 2 menit. ketika aku menoleh ke arahnya dia langsung menarik kepalaku kedalam bahunya dan menggengam tanganku erat. dan kami tertawa berbarengan.
**
(Jakarta. 11.30 siang)
Aku berjalan menuju ruangan si dosen kumis pare. karena aku harus memperbaiki ujian laboratoriumku. baru aku ingin masuk ke ruangan si dosen kumis pare aku berpapasan dengan dimas. dia menggunakan earphone ditelinganya. aku hanya melihatnya tanpa menyapa atau memberikan senyum dan aku langsung masuk ke dalam ruangan si dosen kumis pare. seketika aku masuk dia sedang tidak ada diruangan dan akhirnya aku keluar lagi dari ruanganya dan aku masih menemui dimas di depan. aku tak menggubrisnya hanya ingin berpapasan dengan dia tanpa sepatah kata pun. sebelum dimas memanggil namaku,oki teriak dari ujung kubikel memanggil namaku. Terima kasih ya Tuhan aku lolos dari gombalan cowo maut semacam dimas.

"hai ian,apa kabar? long time no see" sapanya lembut sambil berjalan disebelahku.
aku memberikan senyum tulus kepada oki. "kabar baik ki,lo gimana? iya nih lo sombong banget setelah lulus ngga pernah main lagi kesini" jawabku,sambil merapikan buku-buku yang aku pegang. "gimana sama kiki,udah ada jawabanya?" tanyanya,sambil memberikan tatapan ganasnya. aku hanya terdiam menatap oki dan aku memberikan tangan kanan-ku. "maksudnya apa? kalian udah tunangan? kampret lo! kenapa ngga ngundang gw sama arly dan angel sih?" aku terdiam. "jangan sotau ya oki botak,gw ngundang arly dan angel. lo kemana? siapa suruh nomor hp gunta ganti terus kebanyakan cewe sih" kami terkekeh. "i have a big problem ian waktu itu gua harus pindah ke London" aku tersedak vanilla latte-ku. "serius lo? kenapa?" tanyaku sambil mengeluarkan handphone dari kantong ranselku. "next time gua ceritain ya sekarang harus ke butik,cewe gw ada fitting baju" aku hanya mengangguk dan membiarkan oki pergi.

**
Aku melihat shine bicara dengan oki di starbucks siang itu.entah ini perasaan macam apa tetapi aku sungguh merasakan cemburu yang sangat amat cemburu,namun ketika aku melihat mereka berbicara berdua. aku tidak menghampiri mereka,aku hanya melihati mereka dari jauh dan ternyata tian benar dia hanya berteman dengan oki sama seperti dulu aku sama tian. Mereka tidak melakukan apapun yang membuat aku curiga dan oki pun sudah mempunyai wanita pujaanya sendiri.
 Entah apalagi yang harus aku takuti dari sifat tian yang sangat welcome dengan orang lain. shine memang cuek setengah mati namun hanya dia yang bisa memberikan aku ketenangan dikala aku sedang naik pitam dan tidak bisa berpikir jernih dan hanya dia yang melakukan semuanya yang membuat aku tak ingin melepaskan dia kepada pria lain.

"km berjalan dari ujung kubikel memberikan senyuman indah-mu kepadaku hanya aku dan kamu membuat gendang telingaku meronta dikala kau berbicara. aku sayang kamu shine <3 @TianiMicelK"
aku langsung mengerim tweet-ku ke profil twitterku. aku sungguh-sungguh bersyukur telah mempunyai gadis teristimewa macam shine. terima kasih shine kamu selalu memberikan semua warna di dalam kehidupan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar