Sabtu, 20 Juli 2013

tian part 5


Aku berjalan langsung menuju dapur. Rumah ku terasa sepi semenjak abangku bastian pindah ke manhattan aku hanya tinggal dengan mbok parmi dan pak joko mereka pembantu dan supir dirumahku. “mbak,udah makan? Mbok bikin ayam rica-rica sama udang saus mayones mbak” suara mbok ijah dari balik tempat cucian piring. “belum mbok,ini aku mau ambil piring,ayok mbok sama pak joko makan bareng aku ya” jawab ku sambil mengambil piring dan menarik bangku

Semenjak papa sama mama meninggal karena kecelakaan pesawat aku jadi dekat dengan mbok parmi dan pak joko,aku juga punya eyang tetapi eyang tinggal di daerah lembang ya aku dijakarta hanya dengan mereka saja. Aku makan tanpa bicara kepada mereka sesudah aku makan aku langsung naik keatas dan masuk kekamar ku,aku lansgung menyalakan laptop ku dan kaget melihat background di laptop ku,foto aku sama kiki ketika kita lagi main banana boot didaerah lombok aku hanya tersenyum dan aku langsung buka twitter dan cek mention ku ternyata ada mention dari kiki

nyalain handphone lo,kalo udah langsung sms
Aku langsung menyalakan handphone ku dan langsung sms kiki dan tidak lama dia menelpon ku
“ciyee ternyata lo beneran nyalain handphone lo kalo gw yang nyuruh ya” aku bisa mendengar jelas suara tawa kiki disebrang sana. “biar lo seneng,kan lo jones” tawaku meledak
“kampretyouu! Jones-jones gini banyak yang ngantri bro”
“siapa yang ngantri sih? Mbok-mbok jamu?”
Kami tertawa geli
“cewe-cewe cantik dong masa supir bajaj” jawabnya singkat dan jelas
“oh cewe-cewe cantik tapi kok ngga ada yang nyangkut sih ki?” ledek ku kepadanya
“yang ngantri sih banyak iaan tapi hati gw cuman pengen dia...”
“siapatuhhh? Wah gaya lo ga cerita!” jawab ku sambil membenarkan posisi duduk ku
“kepoooo” lagi-lagi terdengar jelas suara ketawa kiki dari ujung sana. “lagi apasih lo kedengeranya berisik banget” tanyanya
“gua lagi nonton video selama kita di lombok ki” jawabku sambil melihat kearah laptop
“oh,pas kebali bikin video perjalanan lagi ya biar bisa lo tonton pas lo kangen gua” kiki terkekeh
“pede lo capung,udah dulu ya gua mau ngerjain tugas dari si dosen kumis pare nih” langsung ku tutup telepon dan aku membuka video movie maker,si dosen kumis pare itu menyuruh mahasiswa/mahasiswi-nya membuat film dokumenter tentang adventure dan kebeneran aku mempunya video ini,langsung ku edit dan pindahkan kedalam cd.

Lagi-lagi jakarta diguyur hujan kamarku berubah menjadi lebih dingin dari pada biasanya,aku mulai membereskan semua barang-barang yang akan aku bawa besok ke kampus aku masukan laptop dan kamera kedalam tas ku dan aku mulai menjelajahi dunia mimpi.

Alarm ku menjerit-jerit sangat kencang jam menunjukan pukul 05.30 aku langsung bangun dan bergegas mengambil air wudu lalu aku solat subuh dan sesudah itu aku melanjutkan tidur ku lagi. Lagi-lagi ada saja yang mengganggu tidurku ternyata suara telepon masuk dari kiki aku angkat
“bangunnnn,setengah jam lagi gua sampe rumah lo udah rapi ya jangan ngaret” aku bisa mendengar kekehan kiki dibalik telepon sana,aku berjalan malas ke kamar mandi dan setelah aku mandi aku langsung turun dan sarapan. “mbak,mbok cuman bikin roti isi coklat sama bluberry,mau yang mana?” tanya mbok parmi. “masukin 4 mbok, 2 coklat dan 2 bluberry” jawabku sambil menuangkan susu kedalam gelas. “iya mbak”

Tin..tin..tin suara klakson mobil kiki yang sudah terdengar dari depan rumah ku. “makasih ya mbok,aku jalan dulu assalamualaikum” aku langsung berlari kedepan dan langsung masuk kedalam mobil sahabat ku itu

“pagi” sapanya. Hari ini kiki memakai baju berkerah warna merah dan celana pamjang dengan warna yang sama dan dibalut dengan sepatu nike ungu pemberian ku beberapa tahun lalu. “tumben lo pake tuh sepatu” tanyaku sambil melihat kearah sepatu-nya. “lagi pengen,kangen gw sama nih sepatu apalagi sama yang ngasih” aku hampir saja keselek roti coklat ku. “mau dong” lirik kiki ke roti yang dibuat kan mbok parmi. “ambil aja sendiri nih” aku sambil menyodori kotak roti itu. “suapin susah tau lagi megang setir” pintanya manja. Aku langsung menyuapkan roti itu kedalam mulut kiki

Kami sudah sampai dikampus dan aku baru saja turun dari mobil kiki dan menutup pintunya dari jauh aku sudah melihat oki yang baru saja keluar dari ruangan bem,aku menarik tangan kiki dan memintanya putar arah agar tidak lewat depan ruang bem. “kenapa?” tanya kiki aku hanya memberinya kode dari mata ku lalu kiki hanya memberikan senyum.

“KIKI” suara cempreng itu berteriak dari ujung kubikel gedung seni. Aku dan kiki menoleh bersamaan mencari siapa yang memanggil kiki dan ternyata deana. “kamu kemana ajasih? Kemarin aku telepon-in ngga diangkat-angkat aku sms ngga dibls” deana sambil menyender di lengan kiki. “gua duluan ya ada kelas nih” aku langsung meninggalkan kiki dan deana di depan kubikel seni itu dan langsung masuk keruangan theater,selesai ngampus aku langsung ke hall bergegas untuk latihan dan sialnya aku berpapasan dengan cowo bau kambing itu. “ayok game” ajaknya senga. “siapa takut,kalah push up 150 kali,deal?” aku sambil menyodorkan tangan ku kepada cowo bau kambing yang biasa dipanggil arly itu. “deal” dan kami langsung game dan yang memenangkan game itu,aku si cowo bau kambing itu selalu memberi tatapan seperti itu ketika aku bisa mengalahkan-nya. “makan apasih lo lari lo bisa gesit gitu” tanya-nya sambil menjalankan taruhan yang sudah disepakati. “apa aja kek,kepo banget lo” jawabku judes. “mangkanya kalo mau basket pikiran tuh difokusin jangan mikirin yang lain” jawabku sambil bergegas keluar dari hall dan masuk keruang ganti. “eh tunggu iaan” teriaknya dari tengah-tengah hall. “tumben lo manggil gw pake nama,ada angin apa nih?” jawab ku nyolot. “nanti siang temenin gua,makan siang ya di resto sebrang kampus”
“dih males banget siapa lo coba” aku langsung jalan meninggalkan-nya di belakang

Pria yang bernama arly itu mantan pacar angel,semenjak mereka putus angel berubah jadi uring-uringan aku heran apa istimewanya cowo bau kambing itu. Aku mengeluarkan earphone ku dan mengambil iPod-ku dari dalam tas dan aku mulai memutar lagu hoobastank the reason tidak lama suara adzan berkumandang aku langsung bergegas ke arah musholla yang berada disamping gedung kesenian. Aku berpapasan dengan oki. “hai mau kemana?” tanya-nya. “musholla,mau ikut?” tanya ku singkat dan aku masih berjalan menuju musholla dan oki mengekor dibelakang ku “mau” jawabnya masih tetap mengekor dibelakangku. Selesai solat aku langsung keluar dan memakai sepatu ku. “iaan,hari rabu kamu bisa kerumah ku?” aku kaget mendengar oki berbicara seperti itu. “mau ngapain?” tanyaku cepat. “mama ku ulang tahun,dateng ya” “aduh gw gabisa banyak tugas dokumenter sorry ya salam aja buat nyokap lo,gua duluan ya” aku langsung berjalan dan meninggalkan oki yang masih terbengong di depan musholla. Aku langsung keparkiran dan berdiri di depan mobil kiki dan aku langsung mengeluarkan handphone dari tas ku dan mengirimkan pesan singkat kepada kiki dan tidak lama kiki muncul. “udah lama?” “belum,gua dibelakang ya mau tidur,sorry nih” aku membuka pintu belakang dan langsung tertidur disana sambil menggunakan  earphone ku,sepanjang perjalanan aku tidak menghidupkan lagu dari iPod-ku,aku hanya menempelkan-ya di telinga ku dan aku bisa merasakan kiki melirik ke arah tempat ku tidur terus dan aku bisa melihat dari dalam mobil,rumahku sudah terlihat jelas “banguuun,udah sampe”
Aku pura-pura menguap dan mengucek-ucek mata ku “iyaa,thanks yaaa” aku langsung berdiri dan keluar dari mobil kiki,setelah aku keluar dari mobil-nya kiki menurunkan kaca mobil-nya “kenapa sih?” tanya-nya dari balik setir itu. “gpp kok gw hanya ngantuk” “yaudah nanti malem gua kesini lagi ya mau nebeng ngerjain tugas,internet dirumah mati”  dia masih menggunakan kaca mata hitamnya “oke” jawabku singkat dan langsung balik badan lalu masuk ke dalam rumah

Aku langsung berjalan ke arah dapur dan mengambil jus jeruk yang sudah di siapkan mbok parmi di dalam lemari es “mbak sudah pulang toh?” tanya-nya sambil membuka celemek. “udah bi,nanti sore masak ya si kiki mau dateng sekalian siapin aja kamar tamu” pinta ku kepada mbok parmi, “iya mbak nanti mbok bersihin” “makasih ya mbok,aku naik dulu keatas mau tidur cape banget” aku langsung naik keatas dan masuk kedalam kamarku tidak lama setelah aku meregangkan urat-urat ku yang lelah handphone ku getar ada sms masuk dari oki.

kamu kenapasih? Ngehindar dari aku mulu deh,bls sms ku ya aku pengen otp” aku berdecak membaca pesan singkat dari oki dan aku memutuskan untuk tidak membalas pesan singkat itu dan aku langsung tidur saja. 

Sore pun berganti malam dan kiki sudah datang,setelah kita makan malam. Kita langsung keruang tengah untuk mengerjakan masing-masing tugas kami. Tidak ada satupun diantara kami yang berbicara,tak lama handphone kiki bunyi dan kiki berdecak melihat siapa nama yang menelponya dan dia menaruh handphone-nya lagi ke atas meja

“angkatlah nanti dicariin” ledeku dari depan laptop dan kiki hanya menimpukku dengan kacang almond dan dia mulai pindah duduk kesamping ku. “diem mulu kenapasih?” tanya-nya sambil menatap ku lekat dengan matanya. “nih ngerjain ini” mataku tak lepas dari layar laptopku dan aku masih berusaha fokus dengan tugas-tugas ini,kiki masih memandangi ku dan aku meliriknya dengan ujung mataku. “gausah lirik-lirik kalo mau ngelatin tinggal balik badan aja” ucapnya pede. “nanti setelah ini selesai baru gua ngeliatin lo sampe kenyang” jawabku ngasal dan masih melirik kearahnya,dia tertawa “dari pada mata lo pegel meningan sekarang aja ngeliatin-nya” 
Dan kami pun tertawa ngakak
“bawel lo nanti ngga selesai-selesai nih” jawabku judes
“yaudah kerjain dah,gua juga mau fokus dulu sama tugas gw”

Dan akhirnya kami sama-sama sibuk mengerjakan tugas satu sama lain namun mata ku tak pernah absen untuk melirik kiki dan sebaliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar