Aku berjalan langsung menuju dapur. Rumah ku terasa sepi
semenjak abangku bastian pindah ke manhattan aku hanya tinggal dengan mbok
parmi dan pak joko mereka pembantu dan supir dirumahku. “mbak,udah makan? Mbok bikin
ayam rica-rica sama udang saus mayones mbak” suara mbok ijah dari balik tempat
cucian piring. “belum mbok,ini aku mau ambil piring,ayok mbok sama pak joko
makan bareng aku ya” jawab ku sambil mengambil piring dan menarik bangku
Semenjak papa sama mama meninggal karena kecelakaan pesawat
aku jadi dekat dengan mbok parmi dan pak joko,aku juga punya eyang tetapi eyang
tinggal di daerah lembang ya aku dijakarta hanya dengan mereka saja. Aku makan
tanpa bicara kepada mereka sesudah aku makan aku langsung naik keatas dan masuk
kekamar ku,aku lansgung menyalakan laptop ku dan kaget melihat background di
laptop ku,foto aku sama kiki ketika kita lagi main banana boot didaerah lombok
aku hanya tersenyum dan aku langsung buka twitter dan cek mention ku ternyata
ada mention dari kiki
“nyalain handphone
lo,kalo udah langsung sms”
Aku langsung menyalakan handphone ku dan langsung sms kiki
dan tidak lama dia menelpon ku
“ciyee ternyata lo beneran nyalain handphone lo kalo gw yang
nyuruh ya” aku bisa mendengar jelas suara tawa kiki disebrang sana. “biar lo
seneng,kan lo jones” tawaku meledak
“kampretyouu! Jones-jones gini banyak yang ngantri bro”
“siapa yang ngantri sih? Mbok-mbok jamu?”
Kami tertawa geli
“cewe-cewe cantik dong masa supir bajaj” jawabnya singkat
dan jelas
“oh cewe-cewe cantik tapi kok ngga ada yang nyangkut sih ki?”
ledek ku kepadanya
“yang ngantri sih banyak iaan tapi hati gw cuman pengen
dia...”
“siapatuhhh? Wah gaya lo ga cerita!” jawab ku sambil membenarkan
posisi duduk ku
“kepoooo” lagi-lagi terdengar jelas suara ketawa kiki dari
ujung sana. “lagi apasih lo kedengeranya berisik banget” tanyanya
“gua lagi nonton video selama kita di lombok ki” jawabku
sambil melihat kearah laptop
“oh,pas kebali bikin video perjalanan lagi ya biar bisa lo
tonton pas lo kangen gua” kiki terkekeh
“pede lo capung,udah dulu ya gua mau ngerjain tugas dari si
dosen kumis pare nih” langsung ku tutup telepon dan aku membuka video movie
maker,si dosen kumis pare itu menyuruh mahasiswa/mahasiswi-nya membuat film
dokumenter tentang adventure dan kebeneran aku mempunya video ini,langsung ku
edit dan pindahkan kedalam cd.
Lagi-lagi jakarta diguyur hujan kamarku berubah menjadi
lebih dingin dari pada biasanya,aku mulai membereskan semua barang-barang yang
akan aku bawa besok ke kampus aku masukan laptop dan kamera kedalam tas ku dan
aku mulai menjelajahi dunia mimpi.
Alarm ku menjerit-jerit sangat kencang jam menunjukan pukul
05.30 aku langsung bangun dan bergegas mengambil air wudu lalu aku solat subuh
dan sesudah itu aku melanjutkan tidur ku lagi. Lagi-lagi ada saja yang
mengganggu tidurku ternyata suara telepon masuk dari kiki aku angkat
“bangunnnn,setengah jam lagi gua sampe rumah lo udah rapi ya
jangan ngaret” aku bisa mendengar kekehan kiki dibalik telepon sana,aku
berjalan malas ke kamar mandi dan setelah aku mandi aku langsung turun dan
sarapan. “mbak,mbok cuman bikin roti isi coklat sama bluberry,mau yang mana?”
tanya mbok parmi. “masukin 4 mbok, 2 coklat dan 2 bluberry” jawabku sambil
menuangkan susu kedalam gelas. “iya mbak”
Tin..tin..tin suara klakson mobil kiki yang sudah terdengar
dari depan rumah ku. “makasih ya mbok,aku jalan dulu assalamualaikum” aku
langsung berlari kedepan dan langsung masuk kedalam mobil sahabat ku itu
“pagi” sapanya. Hari ini kiki memakai baju berkerah warna
merah dan celana pamjang dengan warna yang sama dan dibalut dengan sepatu nike
ungu pemberian ku beberapa tahun lalu. “tumben lo pake tuh sepatu” tanyaku
sambil melihat kearah sepatu-nya. “lagi pengen,kangen gw sama nih sepatu
apalagi sama yang ngasih” aku hampir saja keselek roti coklat ku. “mau dong”
lirik kiki ke roti yang dibuat kan mbok parmi. “ambil aja sendiri nih” aku
sambil menyodori kotak roti itu. “suapin susah tau lagi megang setir” pintanya
manja. Aku langsung menyuapkan roti itu kedalam mulut kiki
Kami sudah sampai dikampus dan aku baru saja turun dari
mobil kiki dan menutup pintunya dari jauh aku sudah melihat oki yang baru saja
keluar dari ruangan bem,aku menarik tangan kiki dan memintanya putar arah agar
tidak lewat depan ruang bem. “kenapa?” tanya kiki aku hanya memberinya kode
dari mata ku lalu kiki hanya memberikan senyum.
“KIKI” suara cempreng itu berteriak dari ujung kubikel
gedung seni. Aku dan kiki menoleh bersamaan mencari siapa yang memanggil kiki
dan ternyata deana. “kamu kemana ajasih? Kemarin aku telepon-in ngga
diangkat-angkat aku sms ngga dibls” deana sambil menyender di lengan kiki. “gua
duluan ya ada kelas nih” aku langsung meninggalkan kiki dan deana di depan
kubikel seni itu dan langsung masuk keruangan theater,selesai ngampus aku
langsung ke hall bergegas untuk latihan dan sialnya aku berpapasan dengan cowo
bau kambing itu. “ayok game” ajaknya senga. “siapa takut,kalah push up 150
kali,deal?” aku sambil menyodorkan tangan ku kepada cowo bau kambing yang biasa
dipanggil arly itu. “deal” dan kami langsung game dan yang memenangkan game
itu,aku si cowo bau kambing itu selalu memberi tatapan seperti itu ketika aku
bisa mengalahkan-nya. “makan apasih lo lari lo bisa gesit gitu” tanya-nya
sambil menjalankan taruhan yang sudah disepakati. “apa aja kek,kepo banget lo”
jawabku judes. “mangkanya kalo mau basket pikiran tuh difokusin jangan mikirin
yang lain” jawabku sambil bergegas keluar dari hall dan masuk keruang ganti. “eh
tunggu iaan” teriaknya dari tengah-tengah hall. “tumben lo manggil gw pake
nama,ada angin apa nih?” jawab ku nyolot. “nanti siang temenin gua,makan siang
ya di resto sebrang kampus”
“dih males banget siapa lo coba” aku langsung jalan
meninggalkan-nya di belakang
Pria yang bernama arly itu mantan pacar angel,semenjak
mereka putus angel berubah jadi uring-uringan aku heran apa istimewanya cowo
bau kambing itu. Aku mengeluarkan earphone ku dan mengambil iPod-ku dari dalam
tas dan aku mulai memutar lagu hoobastank the reason tidak lama suara adzan
berkumandang aku langsung bergegas ke arah musholla yang berada disamping
gedung kesenian. Aku berpapasan dengan oki. “hai mau kemana?” tanya-nya. “musholla,mau
ikut?” tanya ku singkat dan aku masih berjalan menuju musholla dan oki mengekor
dibelakang ku “mau” jawabnya masih tetap mengekor dibelakangku. Selesai solat
aku langsung keluar dan memakai sepatu ku. “iaan,hari rabu kamu bisa kerumah
ku?” aku kaget mendengar oki berbicara seperti itu. “mau ngapain?” tanyaku
cepat. “mama ku ulang tahun,dateng ya” “aduh gw gabisa banyak tugas dokumenter
sorry ya salam aja buat nyokap lo,gua duluan ya” aku langsung berjalan dan
meninggalkan oki yang masih terbengong di depan musholla. Aku langsung
keparkiran dan berdiri di depan mobil kiki dan aku langsung mengeluarkan
handphone dari tas ku dan mengirimkan pesan singkat kepada kiki dan tidak lama
kiki muncul. “udah lama?” “belum,gua dibelakang ya mau tidur,sorry nih” aku
membuka pintu belakang dan langsung tertidur disana sambil menggunakan earphone ku,sepanjang perjalanan aku tidak
menghidupkan lagu dari iPod-ku,aku hanya menempelkan-ya di telinga ku dan aku
bisa merasakan kiki melirik ke arah tempat ku tidur terus dan aku bisa melihat
dari dalam mobil,rumahku sudah terlihat jelas “banguuun,udah sampe”
Aku pura-pura menguap dan mengucek-ucek mata ku “iyaa,thanks
yaaa” aku langsung berdiri dan keluar dari mobil kiki,setelah aku keluar dari
mobil-nya kiki menurunkan kaca mobil-nya “kenapa sih?” tanya-nya dari balik
setir itu. “gpp kok gw hanya ngantuk” “yaudah nanti malem gua kesini lagi ya
mau nebeng ngerjain tugas,internet dirumah mati” dia masih menggunakan kaca mata hitamnya “oke”
jawabku singkat dan langsung balik badan lalu masuk ke dalam rumah
Aku langsung berjalan ke arah dapur dan mengambil jus jeruk
yang sudah di siapkan mbok parmi di dalam lemari es “mbak sudah pulang toh?”
tanya-nya sambil membuka celemek. “udah bi,nanti sore masak ya si kiki mau
dateng sekalian siapin aja kamar tamu” pinta ku kepada mbok parmi, “iya mbak
nanti mbok bersihin” “makasih ya mbok,aku naik dulu keatas mau tidur cape
banget” aku langsung naik keatas dan masuk kedalam kamarku tidak lama setelah
aku meregangkan urat-urat ku yang lelah handphone ku getar ada sms masuk dari
oki.
“kamu kenapasih? Ngehindar
dari aku mulu deh,bls sms ku ya aku pengen otp” aku berdecak membaca pesan
singkat dari oki dan aku memutuskan untuk tidak membalas pesan singkat itu dan
aku langsung tidur saja.
Sore pun berganti malam dan kiki sudah datang,setelah kita
makan malam. Kita langsung keruang tengah untuk mengerjakan masing-masing tugas
kami. Tidak ada satupun diantara kami yang berbicara,tak lama handphone kiki
bunyi dan kiki berdecak melihat siapa nama yang menelponya dan dia menaruh
handphone-nya lagi ke atas meja
“angkatlah nanti dicariin” ledeku dari depan laptop dan kiki
hanya menimpukku dengan kacang almond dan dia mulai pindah duduk kesamping ku. “diem
mulu kenapasih?” tanya-nya sambil menatap ku lekat dengan matanya. “nih
ngerjain ini” mataku tak lepas dari layar laptopku dan aku masih berusaha fokus
dengan tugas-tugas ini,kiki masih memandangi ku dan aku meliriknya dengan ujung
mataku. “gausah lirik-lirik kalo mau ngelatin tinggal balik badan aja” ucapnya
pede. “nanti setelah ini selesai baru gua ngeliatin lo sampe kenyang” jawabku
ngasal dan masih melirik kearahnya,dia tertawa “dari pada mata lo pegel
meningan sekarang aja ngeliatin-nya”
Dan kami pun tertawa ngakak
“bawel lo nanti ngga selesai-selesai nih” jawabku judes
“yaudah kerjain dah,gua juga mau fokus dulu sama tugas gw”
Dan akhirnya kami sama-sama sibuk mengerjakan tugas satu
sama lain namun mata ku tak pernah absen untuk melirik kiki dan sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar