Sabtu, 20 Juli 2013

tian part 4


“Tian”
Seseorang memanggilku dengan suara keras dari ujung lorong kampus. Aku segera membalikkan badan dan mencari tahu siapa yang memanggilku dan ternyata oki yang memanggilku.

“ada apa ki?” jawabku engga,rasanya tubuh ku sedang malas meladeni siapapun saat ini entah mengapa dan apapun itu alasanya. “nanti kamu kemana? Mau temenin aku nyari kado buat mama ngga?” tanyanya polos
Aku memberi jeda dipertanyaan oki,rasanya tubuhku sudah sangat merindukan tempat tidurku “bina kemana lo kan biasanya sama dia” aku menatap kedua matanya langsung. “bina sibuk bikin skripsi iaan,please ya temenin aku”  sementara itu oki menunggu jawaban dari ku “hmm.... sorry gabisa gua harus cabut duluan” aku langsung meninggalkan kiki tapi aku merasa ada sesuatu yang menahan tanganku. “tapi ian...,please temenin aku sekali aja” dia memohon dan aku menatap langsung ke kedua bola matanya terlihat begitu tulus “okee”

Sore itu kota jakarta disiram hujan dan iya kebiasaan di jakarta adalah jika hujan pasti macet dan jam menunjukan pukul jam 12 siang rasanya aku tak kuat menahan kantuk ini dan sepanjang perjalanan oki memutar lagu-lagu dari a rokcet to the moon dan lagu somebody out there yang terputar di dalam mobil itu,oki mulai mengikuti suara nick santino dan dia mulai bernyanyi

You need a man who holds you for hours make your friends jealous when he brings you flower
 and laughs when he says they don’t have love like ours there somebody out there who will

aku melirik dia yang sedang bernyanyi dibalik setir dan dia melihatku dan memberikan senyum yang menunjukan gigi gingsul putihnya dan itu membuat cewe-cewe dikampus klepek-klepek  “tian kamu sama kiki pacaran ya?” tanyanya membuatku tertawa

“engga,kita hanya sahabatan,kenapasih lo nanya kayak gitu mulu?” aku terkekeh mendengar pertanyaan ku sendiri. “hmm emang ngga boleh nanya doang ya? Abis kalian deket bangetsih kayak orang pacaran” dia melirik dengan ujung matanya

Tawaku meledak mendengar ucapan oki barusan,aku dan kiki bisa dikatakan bagaikan air dan ikan. Kami tak bisa saling menyembunyikan apapun yang kita rasa dan apapun yang kita lakukan pasti akan menimbulkan kerusuhan dan setiap orang yang melihat kami pasti bilang kami mempunyai hubungan special yang lebih dari persahabatan. Aku dan kiki sama-sama menyukai alam dan olahraga terutama basket dan running.
“perasaan lo aja kali,hmm kita udah kayak adek kaka mungkin ya” jawabku asal
“tapi kamu sayang ngga sama kiki?” lagi-lagi oki melirik ku dengan ujung matanya. “oki,siapasih yang ngga sayang sama sahabatnya sendiri?” jawabku dan aku mulai membenarkan posisi duduk ku
“buk..an.. perasaan seperti itu yang aku tanya ian,maksudku apakah kamu mempunyai rasa yang special terhadap sahabatmu sendiri?” tanyanya.
Napasku tercekat mendengarkan pertanyaan seserius ini dari oki, “engga,just best friend” jawabku bohong. Aku sangat menyukai kiki setengah mati tapi sampai saat ini tidak ada yang tahu tentang itu

Oki memarkirkan mobilnya di basement dan kami baru saja sampai di mall yang begitu ternama di daerah jakarta pusat,aku kaget setengah mati ketika oki mengandeng tanganku dan dia memberikan senyum itu lagi yang menurutku membuat cewe-cewe terpana dan aku langsung melepaskan tangan ku dari genggaman-nya dan dia melirik ku paham bahwa aku tidak suka di gandeng selain dengan pria yang bernama kiki.

Kami masuk ke sebuah butik ternama di mall itu,sementara itu oki mulai sibuk mencarikan kado untuk mama-nya. Mata ku terpanah dengan baju gamis hijau tosca yang begitu glamour tapi tidak terkesan ramai ataupun nora,aku hanya melihati-nya dari jauh dan ketika oki datang menghampiriku “iaan,pilihin baju buat mama ku dong,aku bingung mau yang model kayak apa nih” mintanya kepadaku. “mama mu suka warna apa?” tanyaku sambil melirik ke baju gamis hijau tosca itu. “warna-warna kalem sih yang ngga terlihat norak atau ramai” aku menarik tangan oki untuk mengikuti dan oki mengekor dibelakangku. “nih,gua udah nemu” sambil menunjukan baju gamis hijau tosca itu. “wah keren ya pilihan warnanya cocok dan ini pas untuk mamaku” dia menatapku dan memberikan senyum sumringahnya lalu kami berjalan menuju kasir dan oki meminta kepada mbaknya untuk membungkuskan kado-nya itu.

“kita makan dulu ya iaan abis itu kita nonton”
Aku kaget dan melirik kearahnya. “loh tadikan minta temenin nyari kado doang,kok sekarang pake makan sama nonton sih?” jawabku ketus
“ya gapapalah anggap aja permintaan terimakasih aku dan kamu juga ngga kemana-mana kan? Dari pada kamu dirumah doang apalagi malam ini,malam minggu”
“sialan lo,kesannya gua jones banget ya ngga pernah malem mingguan” oki terkekeh mendengar jawabanku tadi. “aku becanda kok”

Aku dan oki makan di sebuah resto dan di dalam resto itu ada band yang menyanyikan lagu-lagu akustik coveranya. Aku melihat oki maju kedepan dan merebut gitar yang tadi dipakai oleh vokalis band tersebut. Oki mulai menyetting mic-nya “ya selamat malam semua,gua oki gua bakal nyanyiin lagu dari mr big – to be with you dan lagu ini special untuk cewe yang ada di otak dan pikiran gw” oki mulai menyanyikan bait demi bait dan suara tepuk tangan dari para penonton. Aku juga menikmati suara oki yang seksi itu. “gimana suara aku? Baguskan?” tanya-nya pede. “gilaaaa.......pede banget ye lo standar banget suara lo bro” aku terkekeh dan mulai menggoda oki. “bohong banget,aku tahu kamu senengkan denger aku nyanyi?” dia menatapku sambil mengelus kepalaku dengan lembut. Sialan jantungku berdetak tidak karuan inilah hal yang sering dilakukan kiki disaat dia sedang memujiku,aku hanya memberikan senyum kepada oki dan sesudah kita makan aku meminta oki untuk segera mengantar ku pulang,ada apa dengan otak-ku aku sedang jalan dengan oki tapi pikiran ku tidak disini. “iaan,kamu baik-baik ajakan?” tanyanya sambil melihat kearah ku “yaaa gapapa kok” rumah sudah terlihat di ujung komplek itu.
“thanks ya tebenganya”
“aku dong yang makasih,makasih ya udah mau nemenin aku malam mingguan”
“haha okeee” aku langsung turun,menutup pintu dan menunggu mobil oki jalan.

“oh sekarang malmingan-nya sama oki nih ngga mau sama gw lagi” aku kaget dan langsung membalikkan badan ku. “apaansih? Yang pulang dan ninggalin gua siapa? Yang pulang bareng deana siapa?” jawabku ketus dan meninggalkan kiki di depan pagar rumah ku.
“yailah,maaf kali gausah ngegas gitu”
“bisakan kabarin gua dulu? Biar gua ngga nunggu kayak sapi ompong diparkiran! Kalo gw bawa motor juga gw ngga bakal nebeng sama lo!” aku semakin emosi aku benci sekali dengan keadaan seperti ini.
“kenapasih lo? Marah-marah ngga jelas kayak gini hah? Lo cemburu gua balik sama deana?” tanyanya sambil menatapku lekat dengan kedua bola matanya. “ngga sama sekali! Gua hanya gasuka disuruh nunggu sesuatu yang ngga pasti. Udah itu aja!” jawabku lebih ketus dan menatap kiki dengan pandangan yang asing,jeda beberapa menit dan kiki duduk disebelah ku “maaf ian,gua ga bermaksud ninggalin lo kok tadinya gw juga mau nungguin lo tapi tiba-tiba deana naik kemobil gw dan dia minta di anterin ke toko buku dan pas gw mau kabarin lo handphone gua lowbat. Jangan marah ya” aku mendengarkan penjelasan dari kiki. “udahlah lupain gua males debat” aku berdiri dan ingin naik ke kamarku tetapi kiki menarik tangan ku sehingga aku terjatuh kedalam pelukan-nya
“sumpah gua minta maaf,please jangan kayak gini sama gua”
“apaansih kupluk peluk-peluk” jawabku sambil menahan tawa
“jangan marah yang dung” pintanya dan dia semakin kencang memeluk-ku rasanya aku tidak ingin momen seperti ini berakhir secepat mungkin. “iyaa” aku membalas pelukanya dan kita mulai tertawa terbahak karena melihat kelakuan satu sama lain.

Aku memandang tiket konser yang dibelikan kiki untuk ku,tiket hoobastank dan hoobastank akan konser di hard rock bali tanggal 30 juni 2012. “ini serius buat gua ki?” tanyaku kaget. “yuup kita akan kesana tanggal 25 juni sekalian liburan abis uas kita baru balik ke jakarta tanggal 4 juli” jawabnya sambil tersenyum melihatku. “yessss! Welcome holiday and welcome hoobastank!” jawabku semeringah dan aku menghambur kepelukan kiki dan aku bisa merasakan jantung kiki yang begitu cepat berdetak. “kok jantung lo deg-degan-nya ngga normal sih? Wah lo suka ya sama gua ki?” jawabku ngasal. Aku bisa merasakan kiki mengambil napas dalam “engg..a sama sekali” jawabnya terbata-bata. “ah bohong lo” aku masih meledeki-nya dan kami masih dalam posisi pelukan.
“yaudah ya gw pulang dulu,besok gua jemput lagi yaa”
“gausahlah gw bawa mobil aja nanti ditinggal lagi” ledek ku ke kiki dan aku terkekeh
“engga bakal gua tinggal kalo bukan lo yang minta” jawabnya tegas
“okelah,jangan ngaret ye lo” suara ku terdengar jelas dan seketika handphone ku getar ada sms masuk dari oki

good night iaan,makasih ya udah mau nemenin aku malmingan :p” aku enggan untuk membalas pesan singkat itu dan kiki langsung merebut handphone ku. “masih berlanjut nih?”
Aku langsung merebut handphoneku dan men-non aktifkan-nya. “engga akan gua nyalain kalo bukan lo yang minta” aku tersenyum kearah kiki dan dia mengelus kepala ku lembut. Sialan jantung ku selalu tidak karuan ketika kiki melakukan hal seperti ini kepadaku.
“oke aku pulang ya,selamat malam,selamat tidur putri idung” ucapnya ngasal dan aku melempar kunci mobil kearah-nya dan melihat kiki masuk kedalam mobil dan melambaikan tangan ketika mobil itu mulai berjalan meninggalkan halaman rumah ku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar