Kamis, 25 Juli 2013

tian part 9



“selamat pagi bali dan selamat pagi pria berkumis tipis di bali <3”
Aku langsung menekan tombol send tweet,aku baru saja mengirim tweet ku ke twitter. Aku baru saja kembali ke hotel karena ingin merasakan udara pagi di bali,pagi yang benar-benar pagi,jam 5 subuh wita aku sudah keluar hotel untuk jogging disekitar hotel dan ternyata benar saja udara dibali masih sangat menyegarkan apalagi ditemani oleh deburan ombak dari pantai.
 Ketika aku jogging disekitar hotel tak sengaja aku bertemu dengan naken dan dia berhasil menahan ku selama 1 jam lama-nya. Aku ingin sekali memberi tahu kiki tentang pertemuan singkat tadi namun pria berkumis tipis dan sekaligus sahabat terbaik ku itu belum bangun dari tidurnya yang lelap. Aku mendekati badan ku kearah wajahnya. “banguuuuun,selamat pagi” wajah ku dan wajah kiki hanya tinggal 4 jengkal saja. “hmmm...ah ngapain sih bangunin jam segini” jawab kiki,sambil mengucek mata-nya.
“udah pagi masee,kita lagi liburan,sayang kalo bangun siang” jawabku,sambil berjalan ke arah meja bulat di dekat balkon dan mengambil sisa-sisa makanan yang sudah beberapa hari lalu diletakkan disitu dan aku bergegas untuk membuang-nya ke tempat sampah. “tapi sumpaah masih ngantuk banget” dia masih tertidur dan menutupkan wajahnya dengan selimut. “yaudah tidur aja,gua mau ke jimbaran sendiri aja atau engga sama naken” aku meledeki kiki dengan kata-kata konyol-ku tadi. “ah yaudah ayok kejimbaran,gw mandi dulu. Jangan pernah pergi sama naken!” jawab-nya singkat sambil berjalan menuju kamar mandi.
Aku tertawa melihat kejadian itu.
“hari ini tanggal 27 akan ngubrak-ngabrik jimbaran bersama pria berkumis tipis&h-3 menuju hoobastank! Wuhuuuuu!”
Aku mengetik dengan cepat dan langsung mengirim-nya ke twitter resmi-ku. Pintu kamar mandi terbuka dan terdengar langkah kaki yang berat. Kiki masih sibuk dengan handuk dan rambutnya yang basah. “mau ke jimbaran naik apa nih? Kan lumayan juga jarak-nya” tanya kiki,sambil meminum susu yang tadi kubuatkan untuknya. “ah lebay orang cuman 20 menitan dari sini kok kata bli made”
Kami berdua mempersiapkan barang-barang apa saja yang akan kami bawa ke jimbaran,aku mengambil barang-barang pribadi-ku misalnya. Dompet,camera lengkap dengan beberapa lensa yang kupunya,iPod,iPhone,kacamata dan lomo biru dongker kesayangan-ku pemberian dari kiki sewaktu dia study tour ke thailand. Dan aku memasukan semua barang-barangku kedalam tas ransel warna merah marun-ku.
“etsss,sebentar deh ian” kiki menahan tangan-ku untuk jangan keluar kamar dahulu
“kenapa sih?”
“foto dulu-lah,kan kita mau bikin dokumenter tentang persahabatan kita dan beberapa liburan kita” jawabnya cepat sambil mengeluarkan iPhone-nya dari saku celana-nya. Setelah kami berdua foto lagi-lagi kiki menguploadnya ke instagram. Selesai foto di dalam kamar aku dan kiki bergegas turun menuju lobby dan tak sengaja aku melihat naken dan indah keluar dari lift. Aku langsung menggandeng tangan kiki dengan mesra. Naken sudah menatapku lekat dengan mata belo-nya itu.
“aduh selamat pagi pasangan aneh” sapa indah dari balik kacamata hitam yang menutupi hidungnya yang kecil
“hahaha selamat pagi cewe yang ngaku-ngaku bisa diving”
Aku terkekeh setengah mati dan tak kuasa untuk menahan ketawa ku itu.
“sialan ya lo ki! Dari pada kalian pasangan aneh yang liburan-nya cuman buat diving doang” jawab indah lebih ketus dan memberikan senyum bengisnya
“ya masih mendinglah buat diving dari pada jauh-jauh liburan sampe sini cuman mau ngajak pacar orang balikan padahal udah nyia-nyiain” jawab kiki dan aku menelan ludah ku yang terasa pahit itu
“apa maksud lo ki?” sekarang naken angkat bicara. “aduh ken gw sedih ya sama lo. Dulu sahabat gw sayang tulus banget sama lo tapi lo malah ninggalin dia demi cewe ini nih” kiki sambil melirik sinis ke arah indah. “lo bego banget sumpah men”
BUKKKKKK. Bogeman mentah naken sampai ke bibir kiki yang sebelah kiri. “udah segitu doang?” jawab kiki sambil mengelap darah segar yang keluar dari bibir-nya. “ngapain ya gw bales nonjok lo? Buang-buang tenaga aja” jawabku sambil menarik tangan tian.
“kamu bego cel mau milih cowo cupu yang ngga bisa berantem kayak dia yang kebanyakan ga....” belum sempat naken meneruskan omongan-nya bogeman mentah kiki mendarat halus di hidung naken dan lagi-lagi darah segar keluar dari hidung naken. “gausah banyak omong lo bangsat!” indah kaget melihat kejadian itu dan membantu naken berdiri. “urusin ya pacar lo yang kayak banci ini” kiki sempat menendang dengkul naken dan naken tak membalas hanya memegangi hidungnya saja.
Sepanjang perjalanan menuju jimbaran aku dan kiki hanya berdiam tak ada yang bicara setelah kejadian di lobby hotel tadi. Aku mengambil iPod dan headset ku didalam tas. “jadi lo mulai mau rahasia-rahasian sama gua ian?” tanya kiki,sambil mengompres bibir-nya. “ki,gw ngga bermaksud kok niatnya setelah lo bangun tidur gw mau ngomongin ini semua sama lo. Ternyata lo udah tau” jawabku,sambil duduk mengarah ke wajah-nya terlihat jelas bibir-nya yang lebam dan aku mulai mengambil kompresan dari tangan-nya. “maafin gw ya ki udah buat lo kayak gini dan maafin gw juga yang ngumpetin masalah naken dari lo” aku mulai mengompres bibir-nya. Dan kiki hanya terdiam menatapku seperti patung. “jawab kalo orang minta maaf tuh,ngga sopan banget sih” aku sengaja menekan waslap di bibir-nya kiki. Dan dia menggeram “perih bodoh” aku terkekeh mendengar-nya.
“iya gw maafin tapi cium dulu” rayunya sambil menatap lekat kedalam mataku. Aku menekan waslap-nya lagi. “ah iyaiya gua maafin,heran gw sama lo cewe kok kasar banget sih” kiki merebut waslap-nya dari tanganku. “oh gituuuu yaudah” aku balik badan dan berpura-pura marah kepadanya namun kiki langsung menarik tanganku,kedalam pelukanya. “makasih ya ian udah mau jadi sahabat gw yang paling baik” aku tak menjawab aku selalu suka momen seperti ini,dia selalu menyiapkan pelukan hangatnya ketika hati-ku sedang gundah gulana seperti ini.
“bli kiki,mbok tian kita sudah sampai nih” suara bli made dari balik kemudi terdengar. Kiki langsung reflek melepaskan pelukan-nya. “oh iya bli,terima kasih bli nanti saya telepon untuk jemput disini lagi ya bli” jawab kiki sambil turun dari mobil dan menutup pintunya. Bli made hanya mengangguk memberikan senyumnya.
 Aku dan kiki langsung berjalan menuju menega cafe. Disaat dapur cafe lain belum mengeluarkan asap,dapur menega cafe sudah ramai dan mengepulkan asap pekat dari serabut kelapa yang mereka bakar. Setelah bersusah payah memesan meja di menega cafe ini kami langsung memesan lobster,kerang,tiram,udang dan semua yang berbau seafood. Aku dan kiki adalah orang-orang penggila seafood seantero jakarta! Menega cafe ini terletak di jalan four seasons hotel,muaya beach jimbaran bali dan jika kami kebali kami selalu datang ke menega cafe dan tidak pernah absen untuk makan disini. Sesudah makan. Makanan seafood kami istirahat sebentar di menega cafe karena perut kami terasa berat. “kacauuuu,makin enak aja ya seafood-seafood disini” celetuk kiki sambil meluruskan kaki-nya. “ah gilaa banget gua kenyang! Menega seafoodnya emang paling yahutlah” jawabku. Kiki memanggil waiters untuk meminta bill. Sesudah makan kami langsung berjalan menuju pantai muaya kali ini tanpa diving atau snorkling tapi aku hanya menunggu kiki yang sedang berselancar.
“ayok dong selancar”
“ah males ki”
“ah ayolah” kiki langsung menarik tangan ku ke arah laut dan dia rela meminjamkan papan seluncurnya hanya untuk melihat aku berselancar dan menaklukan ombak di pantai muaya.
“makin jago aja lo,diajarin siapa sih?” tanyanya,sambil merangkul-ku
“itu sama coach gw yang paling ganteng berkumis tipis dijakarta” jawabku sambil berjalan menuju ke kamar ganti. Setelah kita wisata kuliner dan berselancar di jimbaran. Kiki langsung menelpon bli made untuk menjemput kami disini.
“ki foto yuk di bawah jembatan” ajak ku dan aku langsung mengeluarkan iPhone dari saku celana ku
Kami langsung mengambil pose sebagus mungkin dan aku langsung mengupload-nya ke instagram,setelah 20 menit menunggu bli made datang dan akhirnya aku dan kiki kembali menuju hotel. sepanjang perjalanan kiki hanya tertidur dan aku mengelus lembut rambut-nya.
"terusin sampe gw minta lo berenti untuk ngelus rambut gw" 
aku tahan napas mendengar ucapan kiki tadi. 
"siaap,selamat tidur pangeran kumis tipis" jawabku,masih mengelus rambut kiki. dan kiki kembali terpejam dan aku juga ikut tidur karena tubuhku terasa lelah. 

  sudah samapi di lobby hotel aku membangunkan kiki. "banguunnnn,udah sampe"
"iyaaa,makasih yaa" kiki mencium keningku dan menarik tangan ku untuk turun dari mobil. "bli made makasih ya,nanti malem saya kabarin besok kita mau kemana" "sama-sama bli kiki" jawab bli made dan dia langsung meninggalkan lobby hotel. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar